Share

Bab 4 - Membayar Tagihan?

Henry mengerutkan kening sejenak. Tuan Muda? Jika tak salah dengar, telinganya baru saja mendengar seseorang memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda.

"Maaf, apakah Anda salah memencet nomor?" tanya Henry yang agak bingung.

“Tidak, Tuan. Saya Oliver Wood. Saya adalah kepala pelayan keluarga James. Dan saya memang sedang mencari Tuan Muda, beruntung sekali saya segera menemukan anda. Anda adalah pewaris tunggal dari Keluarga The Great James!” jawab Oliver Wood di telepon.

Oliver Wood kemudian berbicara panjang lebar, menceritakan bahwa keluarga Henry hancur dalam satu malam dan menyebabkan kematian kedua orang tuanya.

Oliver Wood dan beberapa pelayan lain dari keluarga James mengalami fitnah dari orang-orang yang iri dan ingin menghancurkan keluarga James. Begitu Oliver Wood bebas dari tahanan, tugas pertama yang ia lakukan adalah mencari Henry James, putra tunggal keluarga James yang merupakan pewaris tahta The Great James.

Henry, yang masih merasa bingung hanya bisa terdiam. Sepanjang Henry bisa mengingat, masa kecilnya adalah di panti asuhan. Ia lalu diadopsi oleh keluarga Wilson dan berakhir menjadi budak pekerja di keluarga Jacob Wilson.

Meskipun demikian, firasat Henry merasa bahwa apa yang dikatakan Oliver Wood adalah benar. Ada beberapa poin yang bisa meyakinkan pikiran Henry. Namun, fakta-fakta yang baru saja diceritakan oleh Oliver Wood tetap saja terlalu mengejutkannya.

"Halo, Tuan Muda... Halo?"

“Ah, ya, aku masih di sini.”

"Suara Anda terdengar sedih, apakah Anda memiliki masalah saat ini, Tuan Muda?" tanya Oliver Wood yang seolah bisa menangkap sedikit getaran dalam nada suara Henry.

Henry mengambil napas dalam-dalam saat dia teringat akan masalahnya di rumah sakit. “Sebenarnya, kabarku sedang tidak begitu baik. Saat ini aku sedang berada di Rumah Sakit mengantar istriku yang saat ini sedang mendapat perawatan dokter. Hanya saja, aku belum bisa menyelesaikan pembayarannya, oh, ini memalukan sekali.”

Oliver Wood bisa merasakan kebingungan dalam suara Henry, dia segera bertanya, “Tuan Muda, di mana lokasi Anda sekarang? Saya akan membawa sesuatu untuk membantu Anda keluar dari masalah yang sedang Anda hadapi. Namun, harap menjaga identitas Anda tetap rahasia. Saya khawatir musuh-musuh ayah Anda akan menargetkan Anda jika mereka mengetahui keberadaan Anda sebagai pewaris tunggal. Ingatlah, Tuan Muda memiliki warisan yang sangat besar!”

Oliver Wood beberapa waktu lalu memang menyebutkan bahwa musuh-musuh keluarga The Great James masih hidup dan selalu memantau apakah ada keturunan terakhir dari keluarga James. Jika mereka menemukan adanya sisa keturunan The Great James, maka, tujuan mereka adalah membunuhnya.

Setelah mendengar penjelasan panjang Oliver Wood, Henry mengerutkan dahi, “untuk masalahku di rumah sakit ini, apa benar kamu bisa membantuku?”

“Bukan saya yang akan membantu anda, Tuan Muda. Tetapi, memang begitulah seharusnya kehidupan anda, setelah ini anda tidak akan mengalami hal-hal buruk lagi jika kaitannya adalah tentang harta kekayaan.”

Henry merasa bulu kuduknya berdiri, ia segera menjawab. “Baiklah, kuharap apa yang telah kau katakan adalah benar. Jadi, kau akan datang ke sini?”

“Semua yang saya katakan memanglah fakta, Tuan Muda. Namun, untuk saat ini masih ada banyak hal yang harus saya urus. Saya akan memerintahkan utusan untuk mendatangi anda. Sekarang, bisakah Anda memberitahu saya di mana Anda berada? Saya akan segera membantu Anda keluar dari masalah yang Anda hadapi,” ucap Oliver.

Henry segera menyebutkan alamat rumah sakit di mana dia berada. Ada rasa sedikit gugup dan gelisah di hati Henry. Untuk berjaga-jaga, dia akan mempersiapkan mentalnya jika kemudian terbukti bahwa Oliver Wood hanyalah seorang tukang prank.

"Baik, harap tunggu di lobi rumah sakit, Tuan Muda. Seseorang akan datang segera.”

Telepon ditutup dan Henry mencoba menunggu di lobi rumah sakit sembari bersiap-siap untuk kecewa, tentu saja. Tiga puluh menit kemudian, seorang pria berpakaian rapi mendekatinya.

"Tuan Henry James?" tanyanya dengan posisi membunggukkan badan memberi hormat.

"Iya, itu saya."

Pria itu segera membungkuk hormat lagi. Setelahnya, pria tersebut memberikan kartu hitam kepada Henry. “Tuan Muda, di dalam kartu hitam ini ada lebih dari seratus juta dolar. Ini adalah kartu yang disiapkan oleh almarhum ayah Anda.”

Henry menelan ludah saat menerima kartu hitam itu. Bibirnya gemetar saat dia kemudian bertanya, "Seratus juta dolar lebih?"

“Iya, Tuan Muda. PIN kartu ini adalah tanggal lahir Anda. Seharusnya, saya diarahkan untuk membawa Anda ke suatu tempat untuk menemui Tuan Oliver Wood. Namun, karena istri Anda sakit, tentu Anda harus menemani istri Anda terlebih dahulu. Setelah itu, Anda bisa menghubungi Tuan Oliver Wood untuk membahas masalah lainnya. Saya akan kembali jika anda tidak memiliki pertanyaan atau perintah untuk saya, Tuan Muda.”

Dengan sedikit ragu Henry menjawab, “kembalilah, aku tidak sedang membutuhkan bantuan lain jika kartu ini memang berisi uang sebanyak itu.”

Bawahan Oliver Wood akhirnya berpamitan setelah misinya selesai.

Sampai pria itu hilang dari pandangannya, Henry masih kesulitan untuk percaya. Dia menatap kartu hitam di tangannya. Rasanya tidak mungkin dia memiliki seratus juta dolar dalam kartu tersebut.

Perlahan, setelah dia merasa tenang, Henry berjalan ke kedai kopi di lobi rumah sakit. Dia membeli minuman termurah dan membayar dengan kartu tersebut. Dia dengan sengaja memilih minuman termurah demi berjaga-jaga jika kartunya tidak bisa digunakan.

Ketika Henry menggesekkan kartu tersebut pada mesin pembayaran otomatis, dadanya berdegup kencang.

Berhasil!

Henry berteriak di dalam hatinya setelah menemukan bahwa kartu hitamnya bisa digunakan untuk membayar minuman. Untuk memastikannya lagi, kali ini Henry memilih beberapa barang dengan harga yang sangat mahal. Kemudian, dia menggesekkan kartu hitamnya dan transaksi itu berhasil lagi.

'Baiklah, aku akan mencoba membayar biaya medis Lily sekarang!' pikir Henry dengan senang hati sambil berjalan ke arah kasir.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status