Home / Urban / Sang Pewaris Terkaya / Bab 4 - Membayar Tagihan?

Share

Bab 4 - Membayar Tagihan?

Author: Banin SN
last update Last Updated: 2023-09-04 23:28:30

Henry mengerutkan kening sejenak. Tuan Muda? Jika tak salah dengar, telinganya baru saja mendengar seseorang memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda.

"Maaf, apakah Anda salah memencet nomor?" tanya Henry yang agak bingung.

“Tidak, Tuan. Saya Oliver Wood. Saya adalah kepala pelayan keluarga James. Dan saya memang sedang mencari Tuan Muda, beruntung sekali saya segera menemukan anda. Anda adalah pewaris tunggal dari Keluarga The Great James!” jawab Oliver Wood di telepon.

Oliver Wood kemudian berbicara panjang lebar, menceritakan bahwa keluarga Henry hancur dalam satu malam dan menyebabkan kematian kedua orang tuanya.

Oliver Wood dan beberapa pelayan lain dari keluarga James mengalami fitnah dari orang-orang yang iri dan ingin menghancurkan keluarga James. Begitu Oliver Wood bebas dari tahanan, tugas pertama yang ia lakukan adalah mencari Henry James, putra tunggal keluarga James yang merupakan pewaris tahta The Great James.

Henry, yang masih merasa bingung hanya bisa terdiam. Sepanjang Henry bisa mengingat, masa kecilnya adalah di panti asuhan. Ia lalu diadopsi oleh keluarga Wilson dan berakhir menjadi budak pekerja di keluarga Jacob Wilson.

Meskipun demikian, firasat Henry merasa bahwa apa yang dikatakan Oliver Wood adalah benar. Ada beberapa poin yang bisa meyakinkan pikiran Henry. Namun, fakta-fakta yang baru saja diceritakan oleh Oliver Wood tetap saja terlalu mengejutkannya.

"Halo, Tuan Muda... Halo?"

“Ah, ya, aku masih di sini.”

"Suara Anda terdengar sedih, apakah Anda memiliki masalah saat ini, Tuan Muda?" tanya Oliver Wood yang seolah bisa menangkap sedikit getaran dalam nada suara Henry.

Henry mengambil napas dalam-dalam saat dia teringat akan masalahnya di rumah sakit. “Sebenarnya, kabarku sedang tidak begitu baik. Saat ini aku sedang berada di Rumah Sakit mengantar istriku yang saat ini sedang mendapat perawatan dokter. Hanya saja, aku belum bisa menyelesaikan pembayarannya, oh, ini memalukan sekali.”

Oliver Wood bisa merasakan kebingungan dalam suara Henry, dia segera bertanya, “Tuan Muda, di mana lokasi Anda sekarang? Saya akan membawa sesuatu untuk membantu Anda keluar dari masalah yang sedang Anda hadapi. Namun, harap menjaga identitas Anda tetap rahasia. Saya khawatir musuh-musuh ayah Anda akan menargetkan Anda jika mereka mengetahui keberadaan Anda sebagai pewaris tunggal. Ingatlah, Tuan Muda memiliki warisan yang sangat besar!”

Oliver Wood beberapa waktu lalu memang menyebutkan bahwa musuh-musuh keluarga The Great James masih hidup dan selalu memantau apakah ada keturunan terakhir dari keluarga James. Jika mereka menemukan adanya sisa keturunan The Great James, maka, tujuan mereka adalah membunuhnya.

Setelah mendengar penjelasan panjang Oliver Wood, Henry mengerutkan dahi, “untuk masalahku di rumah sakit ini, apa benar kamu bisa membantuku?”

“Bukan saya yang akan membantu anda, Tuan Muda. Tetapi, memang begitulah seharusnya kehidupan anda, setelah ini anda tidak akan mengalami hal-hal buruk lagi jika kaitannya adalah tentang harta kekayaan.”

Henry merasa bulu kuduknya berdiri, ia segera menjawab. “Baiklah, kuharap apa yang telah kau katakan adalah benar. Jadi, kau akan datang ke sini?”

“Semua yang saya katakan memanglah fakta, Tuan Muda. Namun, untuk saat ini masih ada banyak hal yang harus saya urus. Saya akan memerintahkan utusan untuk mendatangi anda. Sekarang, bisakah Anda memberitahu saya di mana Anda berada? Saya akan segera membantu Anda keluar dari masalah yang Anda hadapi,” ucap Oliver.

Henry segera menyebutkan alamat rumah sakit di mana dia berada. Ada rasa sedikit gugup dan gelisah di hati Henry. Untuk berjaga-jaga, dia akan mempersiapkan mentalnya jika kemudian terbukti bahwa Oliver Wood hanyalah seorang tukang prank.

"Baik, harap tunggu di lobi rumah sakit, Tuan Muda. Seseorang akan datang segera.”

Telepon ditutup dan Henry mencoba menunggu di lobi rumah sakit sembari bersiap-siap untuk kecewa, tentu saja. Tiga puluh menit kemudian, seorang pria berpakaian rapi mendekatinya.

"Tuan Henry James?" tanyanya dengan posisi membunggukkan badan memberi hormat.

"Iya, itu saya."

Pria itu segera membungkuk hormat lagi. Setelahnya, pria tersebut memberikan kartu hitam kepada Henry. “Tuan Muda, di dalam kartu hitam ini ada lebih dari seratus juta dolar. Ini adalah kartu yang disiapkan oleh almarhum ayah Anda.”

Henry menelan ludah saat menerima kartu hitam itu. Bibirnya gemetar saat dia kemudian bertanya, "Seratus juta dolar lebih?"

“Iya, Tuan Muda. PIN kartu ini adalah tanggal lahir Anda. Seharusnya, saya diarahkan untuk membawa Anda ke suatu tempat untuk menemui Tuan Oliver Wood. Namun, karena istri Anda sakit, tentu Anda harus menemani istri Anda terlebih dahulu. Setelah itu, Anda bisa menghubungi Tuan Oliver Wood untuk membahas masalah lainnya. Saya akan kembali jika anda tidak memiliki pertanyaan atau perintah untuk saya, Tuan Muda.”

Dengan sedikit ragu Henry menjawab, “kembalilah, aku tidak sedang membutuhkan bantuan lain jika kartu ini memang berisi uang sebanyak itu.”

Bawahan Oliver Wood akhirnya berpamitan setelah misinya selesai.

Sampai pria itu hilang dari pandangannya, Henry masih kesulitan untuk percaya. Dia menatap kartu hitam di tangannya. Rasanya tidak mungkin dia memiliki seratus juta dolar dalam kartu tersebut.

Perlahan, setelah dia merasa tenang, Henry berjalan ke kedai kopi di lobi rumah sakit. Dia membeli minuman termurah dan membayar dengan kartu tersebut. Dia dengan sengaja memilih minuman termurah demi berjaga-jaga jika kartunya tidak bisa digunakan.

Ketika Henry menggesekkan kartu tersebut pada mesin pembayaran otomatis, dadanya berdegup kencang.

Berhasil!

Henry berteriak di dalam hatinya setelah menemukan bahwa kartu hitamnya bisa digunakan untuk membayar minuman. Untuk memastikannya lagi, kali ini Henry memilih beberapa barang dengan harga yang sangat mahal. Kemudian, dia menggesekkan kartu hitamnya dan transaksi itu berhasil lagi.

'Baiklah, aku akan mencoba membayar biaya medis Lily sekarang!' pikir Henry dengan senang hati sambil berjalan ke arah kasir.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 5 "Suami Hebat yang Menyamar"

    Akhirnya, hari pernikahan antara Daisy Miller dan Richard Forger telah tiba. Andai bukan keluarga Miller, mungkin persiapan pernikahan tak mungkin bisa usai hanya dalam waktu tiga hari. Tapi, semua bisa diurus dengan uang dan koneksi. “Daisy! Ingat, jaga suamimu baik-baik. Aku tak ingin dia membuat malu seluruh keluarga kita. Kalau memang dia melakukan hal-hal bodoh, kau harus menanggung semuanya sendiri dan tak boleh melibatkan kami semua!” Sandra memberi pesan pada Daisy beberapa saat sebelum mereka memasuki gedung pernikahan. Daisy mengangguk lantas menatap calon suaminya. “Richard, kau dengar itu? Kau harus jaga sikap. Pernikahan ini dihadiri oleh kolega-kolega kakekku. Mereka semua orang penting dan kau tak bisa asal bersikap.” Kala itu, Richard tampak menunjukkan sikap gelisah. Seperti ada sesuatu yang ia tahan. Karena semua pandangan tertuju pada Richard, Richard akhirnya tak memiliki alasan untuk tak menyembunyikannya. Richard menarik napas dalam sebelum akhirnya membuat pen

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 4 "Suami Hebat yang Menyamar"

    Teleconference dengan James Miller telah usai. Selain memutuskan untuk menggelar pernikahan tiga hari ke depan, James Miller juga meminta Sandra untuk memberikan kamar untuk Richard. James berkata, mulai dari hari itu, Richard Forger telah menjadi bagian dari keluarga Miller meski pernikahan resmi baru akan digelar tiga hari mendatang. “Daisy! Karena dia akan menjadi suamimu, kau yang harus mengurus keberadaannya di sini!” Sandra memerintahkan Daisy untuk membawa Richard ke kamar di lantai dua kediaman keluarga Miller. Daisy mengangguk lesu sementara Richard berbasa basi berterima kasih kepada Sandra. Ketika keduanya berlalu pergi, Sandra memijit keningnya berkali-kali. “Oh… Daisy sudah cukup sering membuat keluarga Miller kehilangan muka. Sekarang dia dijodohkan dengan pria payah seperti Richard. Sial, aku akan lebih bahagia andai Daisy bukan cucu kandungku.” Mendengar ibunya mengeluh dan bersedih, Nancy datang dan menepuk-nepuk pundak Sandra. “Ibu, tenang, kita masih memiliki Bel

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 3 "Suami Hebat yang Menyamar"

    Richard Forger menelan ludah, ia tak menduga jika gadis muda yang baru saja mempersilakannya masuk kini mendapati masalah karena dirinya. “Nona, aku memiliki kartu…” Richard berniat menjawab tudingan Bellatrix terhadap Daisy tetapi Bellatrix segera mengacungkan telunjuknya tepat ke jidat Richard. “Damn! Siapa yang memberimu izin untuk berbicara padaku? Shit, aku sedang berbicara pada sepupuku yang bodoh ini!” Bellatrix lantas berganti menudingkan telunjuknya ke arah Daisy yang menunduk tak nyaman. “Bella, dia membawa kartu undangan dari kakek. Percayalah… Kita harus menyambutnya atau…” “Aku tak peduli! Seperti biasa, semua keputusan yang kau ambil akan berujung pada petaka. Kali ini, kuperingatkan sekali lagi! Usir gembel ini atau…” Bellatrix belum sempat melanjutkan kalimatnya ketika dari arah belakang, terdengar suara omelan khas perempuan tua, dialah Sandra Miller, perempuan berusia tujuh puluhan tahun yang merupakan istri dari James Miller. Sandra membenci keributan meski di s

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 2 "Suami Hebat yang Menyamar"

    Sore hari itu juga, Richard Forger berpamitan kepada George Warren dan meyakinkan pria tua tersebut bahwa ia akan membayar kerugian yang dialami oleh George. Meski George Warren sulit mempercayai ucapan Richard, ia membiarkan Richard pergi. “Ehm… Sebelumnya, bisakah aku meminjam beberapa dolar untuk memesan Taxi, Tuan George?” Sebelum benar-benar pergi, Richard baru sadar jika ia sudah tak memiliki apa-apa lagi. Ia cukup malu pada pria tua itu tetapi memang hanya George Warren seorang, sosok di kota Roxburgh yang bersedia membantu Richard. “Ck… Ambillah.” George Warren dengan terpaksa memberikan beberapa dolar di sakunya kepada Richard. “Terima kasih, Tuan George. Kupastikan kau bisa memegang janjiku, aku akan melunasi kerugian yang kau alami.” George Warren mengangguk lesu. Setengah putus asa, ia berharap jika janji Richard bukanlah bualan semata. “Tiga hari dari sekarang! Kupastikan aku akan mengganti kerugianmu. Tuan George!” Setelah mengcapkan kalimat itu, Richard Forger sege

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 1 Suami Hebat yang Menyamar

    Setelah novel Sang Pewaris Terkaya tamat, saya ingin memperkenalkan novel saya yang lain yang juga bergenre urban dan sudah tamat berjudul "Suami Hebat yang Menyamar", berikut adalah tester 5 bab novel tersebut, jika berkenan membaca lanjutannya, kalian bisa klik di profil Banin SN dan pilih novel berjudul "Suami Hebat yang Menyamar". Terima kasih~~ ---------- Suami Hebat yang Menyamar Bab 1 ----------------------------- Richard Forger sedang mengepel lantai ruangan Luis Jung, CEO Westfield Corporation. Cleaning Service baru itu seperti sedang berada di tempat yang salah dan di waktu yang salah. Bagaimana tidak, saat Richard sedang sibuk membersihkan lantai, Luis Jung tiba-tiba dengan sengaja menumpahkan kopi ke lantai. Setelah pura-pura terkejut, Luis Jung berteriak kepada Richard. “Hei, Babu! Kau tak lihat ada lantai kotor di sini?!” Richard Forger ingin mengumpat, tetapi tentu saja Cleaning Service bukanlah posisi yang membolehkan dirinya mengumpati seorang CEO. Maka, Richar

  • Sang Pewaris Terkaya   Bab 125 - Arca Kuno - TAMAT

    Kesialan Catherine dan Jacob juga menimpa Celine Wislon dan Judith. Kedua perempuan itu saat ini sedang disiram air dan diseret menuju ke kantor polisi karena secara tak terduga mereka berdua telah mengakui melakukan puluhan tindak kejahatan. Pesta makan malam di mansion Henry benar-benar menjadi acara yang sangat membekas karena telah terjadi hal-hal luar biasa di acara tersebut. Para jurnalis pulang dengan hati riang gembira karena mereka telah memiliki stok bahan berita dengan jumlah fantastis. Saat pesta telah benar-benar selesai dan para tamu telah berangsur pulang, Henry dan Lily berjalan memasuki mansion mereka untuk terakhir kalinya. Malam itu akan menjadi malam terakhir mereka tidur di rumah mewah itu karena keesokan harinya, mansion itu sudah menjadi milik Mr. Prince, seorang kaya raya dari luar negeri yang berhasil memenangkan lelang. Terlepas dari fakta bahwa esok hari mereka berdua akan jatuh miskin, baik Henry maupun Lily tak bisa menutupi rasa bahagia yang menyelimuti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status