Share

Pertemuan tak di duga

Pagi sekali, aku kembali menghubungi Paman Lukman. Beruntung, kali ini pria itu mengangkat tekeponku.

“Halo, Leon! Ada apa pagi-pagi menelepon. Ini baru jam 6, apa terjadi sesuatu?” tanya pria di seberang sana.

“Iya, Paman! Aku mau tanya hal penting!”

“Hal penting? Baiklah! Aku akan segera kesana!”

“Tidak perlu, Paman! Aku hanya mau tahu, hadiah dari Paman dua hari yang lalu, itu –“ tiba-tiba, aku merasa bodoh menanyakan hal itu pada Paman Lukman. Bukankah sudah jelas, jika kado itu darinya? Tapi aku penasaran.

“Halo! Leon? Ada apa, sebenarnya kau mau menanyakan apa?” suara Paman Lukman di seberang terdengar sedikit tidak sabar.

“Soal kado, yang Paman berikan,” aku mengulangi ucapanku. “Apakah, isi pesan di kartu itu, benar-benar dari Paman?” akhirnya aku mengubah pertanyaannya.

“Iya! Kenapa? Apakah ada yang salah?” tanya Pa

kimmy ara

Hai readers! Mulai dari 8 tahun kemudian, di bab ini, akoh pakai POV3 ya,😊 Biar ceritanya berkembang, gak dari sudut pandanv Leon aja 🤗 Thank you, para kesayangan akoh 😘

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status