Sang Wanita Penguasa

Sang Wanita Penguasa

last updateLast Updated : 2021-12-15
By:  MoonbraceOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 ratings. 11 reviews
5Chapters
2.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Ling Huang merupakan istri sah dari sang pangeran ketiga, pria yang dia dukung untuk merebut takhta. Berhasil membantu sang suami menjadi sang penguasa, bukan hadiah yang dia terima, melainkan pengkhianatan dari dua orang yang paling dia kasihi; sang adik tiri dan sang suami. "Langit menjadi saksi atas apa yang telah kalian lakukan!" | "Di kehidupan berikutnya, aku akan membalas semuanya!" | Apa yang harus dia lakukan ketika sumpahnya sungguh terkabul? | "Aku ... kembali ke sepuluh tahun yang lalu?!"

View More

Chapter 1

Bab 1 Kematian

Catatan:

[1] Istana Dingin: tempat di mana para wanita kaisar yang melanggar peraturan istana dibuang sebagai ganjarannya.

____

Suara daging terkoyak terdengar jelas di telinga semua orang. Setiap pasang mata yang hadir di halaman Istana Dingin [1] membelalak, terkejut dengan sebilah belati yang berhasil menembus dahi satu prajurit malang di tengah kerumunan.

“Lindungi Yang Mulia!” seru seorang jenderal, menyadarkan para prajurit di bawah kuasanya untuk melindungi sang Putra Langit dari bahaya.

Ya, ‘Putra Langit’, panggilan bagi sang kaisar.

Di tengah kekacauan dan kepanikan yang terjadi, teriakan memilukan seorang wanita bisa terdengar, “Ahh!”

Para prajurit dengan cepat mengalihkan pandangan, manik mereka memandang ke arah sumber suara, yakni pintu Istana Dingin. Satu sosok wanita berpakaian lusuh terlihat berdiri di sana, sebuah pedang mencuat keluar dari tubuhnya.

Ketika pedang tersebut ditarik keluar tanpa belas kasihan, wanita itu mengerang kesakitan dan terjatuh lemas ke tanah. “Urgh!”

Pada saat itu, terlihat satu sosok wanita yang begitu rupawan berdiri tepat di belakang sang wanita lusuh. Pernak-pernik yang menggantung dari mahkotanya bergerincing selagi tangannya bergetar, memegang pedang yang ternodai darah.

“Permaisuri!” teriak sang jenderal yang berada di tengah kerumunan. “Jauhi wanita itu!”

Sadar dengan apa yang perlu dia lakukan, wanita cantik itu menjatuhkan pedang di tangannya. Dia berlari dengan kencang ke arah pria berjubah keemasan dengan mahkota bertengger di kepalanya, pria yang tak lain adalah sang kaisar.

“Yang Mulia!” sang permaisuri berteriak. Begitu dirinya mencapai sang suami, dia menangis dan menenggelamkan wajahnya ke dalam pelukan pria tersebut. “Aku sungguh takut!” Nadanya begitu menyedihkan, membuat hati para pria di tempat itu terenyuh.

“Ling Xian, kau baik-baik saja?” tanya Kaisar selagi mendekap istrinya itu. Namun, matanya kembali melirik sang wanita berpakaian lusuh dengan dingin. “Ling Huang,” geramnya. “Tak kusangka kau berniat membunuhku!”

Dengan darah yang mulai membasahi pakaiannya, Ling Huang—sang wanita berpakaian lusuh—memaksakan diri untuk menengadahkan kepalanya. Ketika melihat pasangan dengan status tertinggi di Kekaisaran Liang saling bersanding di hadapannya, ekspresi terluka terpancar dari pandangan wanita itu.

“Kau buta, Qi Moxin …,” bisik Ling Huang, merasa hatinya hancur berkeping-keping. Dengan sisa tenaga yang dia miliki, wanita itu berteriak nyaring ke arah sang permaisuri, “Ling Xian! Langit menjadi saksi atas apa yang telah kau lakukan!”

Suara wanita itu terdengar memilukan dan mencekam, terlebih ketika langit mendukungnya dengan gemuruh petir yang menggelegar. Hal tersebut membuat bulu di tubuh semua orang meremang ngeri.

Manik hitam segelap malam milik wanita itu bergeser pada sang kaisar, sekejap mengubah pancaran matanya menjadi begitu lembut. Namun, dalam satu tarikan napas, tatapan itu diselimuti api kebencian yang membara.

“Qi Moxin …,” geram wanita itu; mungkin karena rasa sakit, mungkin juga karena amarah yang tertahan. “Aku menyesal telah mencintaimu.”

Satu tetes air mata terlihat menuruni wajah Ling Huang yang begitu kotor.

“Di kehidupan berikutnya,” wanita itu tersedak oleh darah yang terdorong keluar dari tenggorokannya, “aku, Ling Huang,” tangannya mengepal kuat, “akan membalas semuanya!”

Bak telah mengerahkan semua tenaga yang dia miliki, tubuh Ling Huang mendadak ambruk ke depan. Gemuruh petir yang mengerikan terdengar, seakan menyuarakan raungan para dewa yang marah dengan nasib sang wanita.

“Hah … hah … hah ….”

Napas Ling Huang terengah-engah, menunjukkan rasa lelah setelah berusaha memerangi rasa sakit yang menyelimuti jiwa dan raganya. Pandangan wanita itu membuyar akibat air mata yang mengalir tanpa henti.

Perlahan, Ling Huang merasa kesadarannya semakin sulit dipertahankan. ‘Apa aku akan mati seperti ini?

Sebelum Dewa Kematian berhasil menjemput paksa dirinya, muncul wajah orang-orang yang dia kasihi, tersenyum maupun sedih. Begitu kegelapan menyelimuti pandangannya, satu sosok muncul dalam benaknya, membuat jantung wanita itu berdetak kencang, memaksanya untuk bertahan.

Nada pahit sosok tersebut terngiang di telinganya, ‘Aku sudah memperingatimu.

Detik sebelum kesadarannya menghilang, Ling Huang berteriak dalam hati, ‘Aku … tidak rela!

Dan, semuanya pun menjadi gelap.

***

Kerutan tipis terbentuk pada kening gadis yang sedang tertidur itu. Terlihat bola mata yang diselimuti kelopaknya juga bergerak-gerak dengan cepat, menandakan pemiliknya tak mampu terlelap dengan tenang. Bulir-bulir keringat yang terbentuk pada dahi mulusnya menekankan bahwa sang gadis sedang terjerat sebuah mimpi buruk.

Mendadak, mata gadis itu terbuka lebar diikuti dengan mulutnya yang menghisap udara secara kasar. Manik hitam segelap malamnya memandang kosong langit-langit ruangan tersebut. “Hah … hah ….” Napas gadis itu terengah-engah, seakan dirinya baru saja berlari kencang dari suatu hal yang buruk.

Begitu kesadarannya pulih, gadis itu dengan cepat mendudukkan diri. Kepala gadis itu menunduk, membiarkan sepasang maniknya mendarat pada pakaian yang dia kenakan.

Alis tajam gadis tersebut bertaut, lalu dia menyentuh dadanya; jantungnya berdetak. Kerutan pada kening gadis itu pun mendalam, terutama ketika dia memindahkan tangan pada perutnya.

Aku masih hidup?’ tanya gadis itu dengan bingung. ‘Tunggu,’ batinnya ketika menyadari tangannya bersih dari noda darah, ‘tidak ada luka?

Pandangan gadis itu pun menyapu pemandangan di sekelilingnya. Manik hitamnya bergerak-gerak dengan cepat, seperti seseorang yang begitu panik karena situasi yang tak bisa ia mengerti.

Apa-apaan?’ batin gadis itu lagi.

Tanpa menunggu lama, gadis itu melompat turun dari tempat tidur; hampir terjatuh kalau bukan karena tangannya sigap memegang meja. Dia pun mulai berlari ke arah pintu dan membantingnya terbuka.

Detik itu juga, pemandangan menakjubkan menyeruak masuk ke dalam pandangan sang gadis. Pohon Prem yang menjulang di tengah halaman, kursi dan meja batu yang berada tepat di bawahnya, juga semak berbunga yang indah membuat mulut gadis itu ternganga.

Pemandangan tersebut begitu familier.

“I-ini—” Keterkejutan membuat gadis itu tak memiliki tenaga untuk menyuarakan pikirannya, sehingga ia hanya bisa mengatakannya di dalam hati, ‘Bagaimana aku bisa kembali ke Kediaman Ling?!

Ya, gadis itu adalah Ling Huang, dan ini adalah cerita tentang kesempatan keduanya.

____

A/N: Heyho, para pembaca! Selamat datang di cerita pertamaku di GN. Kalau ada dari kalian yang mengenali tulisan ini, maka kalian mungkin pembacaku juga di pf lain. Kalau yang merasa baru pernah baca, maka selamat datang! Semoga kalian suka dengan karyaku dan terus ikuti sampai akhir, ya~

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
DeyaaDeyaa
Kak tolong dilanjutkan
2022-04-15 22:54:50
0
user avatar
CahyaGumilar79
Keren ... Lama updatenya
2022-01-26 18:45:31
0
user avatar
Roesaline
Wah perebutan tahta nih ...
2022-01-22 22:07:24
0
user avatar
Galuh Arum
bagus , lanjutkan
2022-01-22 13:43:39
0
user avatar
Isabella Arie
Aku suka novel ini. Semangat yaa kak... ......
2022-01-21 21:02:51
0
user avatar
Ana Sue
sejenak aku tersihir... lanjut kakkkk
2022-01-21 20:38:25
0
user avatar
Diganti Mawaddah
Cakep, ditunggu lanjutannya
2022-01-21 20:28:07
0
user avatar
Jasmine
Kisah kerajaan emang selalu keren! Baca bab-bab awalnya aja udah dapet gregetnya. Lanjut kk!
2022-01-21 20:08:42
0
user avatar
Buenda Vania
Nama tokohnya mudah dibaca, menanti kelanjutannya, berasa baca novel terjemahan love pokoknya
2022-01-14 14:27:02
1
user avatar
kimmy ara
Aku menunggu ......
2022-01-13 21:53:51
0
user avatar
CahyaGumilar79
Ceritanya keren, alurnya bagus ... Siap bersaing di papan atas.....
2022-01-13 21:49:40
0
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status