Memikirkan hal itu mendadak rasa bersalah mendera hatinya. Bayangan wajah teduh Kayla yang menyembunyikan sesuatu kembali hadir di pelupuk matanya. Kayla, semoga kau baik-baik saja di sana.
"Huuuh."
"Hey, kau tampaknya sedang memikirkan sesuatu?" tanya Lorina melihat Kenan menarik napas panjang lalu mengembuskannya kasar. Walau Lorina tahu apa penyebabnya tapi dia pura-pura tidak mengerti. Apalagi yang membuat Kenan-nya galau bila bukan wanita istimewa yang baru saja berlalu itu?
"Duduk, yuuk," ajak Lorina seraya menyentuh tangan Kenan. Keakraban mereka sudah terjalin sangat lama, sehingga ia tidak merasa canggung terhadap Kenan. Lelaki itu tersentak hingga memundurkan tubuhnya.
Sikap Kenan
Sesaat perasaan bersalah menyelimuti Kayla, mengingat ia tahu kebenaran tentang cincin itu. Ia tak pernah berbohong soal apapun pada Bryan. Walau sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan, tak pernah sedikit pun ia berpikir untuk membalas apalagi mengkhianati suaminya. Kayla sangat mengerti tidak ada sifat manusia yang sempurna, dalam kelebihan selalu ada kekurangan begitu juga sebaliknya dalam setiap kelemahan Bryan dia punya banyak kelebihan. Tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga tak pernah terabaikan.Walau tadi malam, apa yang dilihat Kayla di depan kamar tamu membuat ia bertanya-tanya, masihkah Bryan setia seperti sebelumnya?"Setelah menikah, kamu bukan lagi tanggungan ayah ibu melainkan suamimu. Untuk itu taatilah suamimu." Ucapan sang ibu terngiang selama sepuluh tahun membuat dirinya tak sanggup men
Mata Kayla mulai didera kantuk. Ia menguap berkali-kali. Setelah mengucapkan selamat tidur pada Mayleen, ia mulai memejamkan mata. Tiba-tiba teringat text dari Kenan yang belum dibalasnya. Ia kembali membuka mata dan menatap layar ponsel.Saat ini terlalu malam untuk sebuah percakapan, esok ia akan menghubungi Kenan dan meminta maaf atas sikapnya malam itu.Satu malam lagi akan berlalu, ia harus segera tidur. Kayla harus menjaga tubuh tetap sehat dan pikiran tetap waras. Masih ada kejutan sekali lagi bagi Leny dan Bryan yang ia siapkan.*"Nirwana akan tinggal di sini, Mas."Kayla menyambut kedatangan Nirwana, adik bungsu yang akan
Tak terima ucapan sang putra, Leny membanting pintu dan bergegas pergi."Aku tidak akan membiarkan perempuan kecil itu menjadi ratu di rumah putraku!" ujarnya geram.*"Bagaimana kabar gadis itu?" Rumini duduk di sebelah Kenan yang sedang menikmati sarapannya."Yang mana?""Yang mana lagi? Oma tidak mau tau soal gadis yang kau bawa ke kamarmu. Oma hanya mau tahu soal Kayla. Kenapa dia nggak ada kabar?"Kenan menghentikan suapannya dan berpikir ini mungkin waktu yang tepat untuk memberitahukan perihal siapa Kayla agar Rumi berhenti mengharapkannya namun ucapan Rumi selanjut
"Kayla, Mas minta maaf untuk semuanya. Mas akui kadang keterlaluan." Ucapan memelas ke luar dari mulut Bryan. Ia menatap punggung sang istri dan berdiri dengan pasrah. Tapi Kayla tahu siapa Bryan, ia hanya minta maaf bukan berarti akan berubah."Bukan kadang tapi sering, Mas. Ohya satu lagi, Kay tidak mau melihat mama dan Larissa di rumah ini lagi atau Kay yang pindah beserta anak-anak. Pikirkan baik-baik."Bryan terduduk di tepi ranjang seraya mengusap wajahnya dengan gusar dan membiarkan Kayla berlalu. Permintaan Kayla terlalu banyak namun ia tak punya pilihan.Kurang ajar wanita itu, harusnya ia mendengarkan nasihat Leny dulu agar menikahi putri sahabatnya yang sederajat dengan mereka. Bryan merutuk.
"Tenang, akan kuikuti semua prosedur. Jangan perlakukan aku berbeda dengan karyawan lain malah jadi gak enak nanti." Calvin tersenyum melihat wanita itu kembali ceria."By the way, kamu nggak berubah sedikit pun Kayla.""Benarkah?""Ya, kau terlihat sama seperti sepuluh tahun lalu saat melangkah ke luar dari ruangan ini.""Saya bahagia menjadi ibu rumah tangga dengan empat anak. Mungkin itu sebabnya." Kayla terkekeh menyadari ia sedang membohongi dirinya sendiri. Ia tak pernah benar-benar bahagia. Bila fisik memang tak terlihat berubah, banyak wanita lain juga mengalami hal yang sama."Benarkah? Terus terang aku masih heran dengan keinginanmu untuk kembali bekerja. Bukankah … maaf, kau bersuamikan orang terkenal dengan bayaran fantastis.
"Kalau Allah menghendaki semua bisa terjadi.""Jangan bawa-bawa nama Allah.""Kenyataannya begitu. Sekarang bagaimana?""Tinggalkan ruangan ini, Lori!" Kenan memejamkan mata seraya memijat keningnya. Ini bencana."Kau mengusirku?" Lori tak percaya dengan apa yang didengarnya baru saja."Tinggalkan ruangan ini! Kutemui selepas jam kantor. Please, jangan di sini." Kenan memohon berkali-kali hingga wanita itu memutuskan ke luar ruangan dengan geram.Lorina berjalan cepat meninggalkan derap sepatu pada lantai. Ia menghapus air mata dengan kasar lalu meraih ponsel di dalam t
"Yaah, kau benar." Tercekat Kayla saat mengatakannya.Ia tahu apa yang dikatakan Kenan sangat benar. Semua orang perlu teman bicara dan ia tak mungkin membicarakan masalahnya pada kedua orangtuanya atau Nirwana. Mayleen sahabatnya hanya mengetahui tentang betapa perhitungan Bryan atas uangnya namun Mayleen tak pernah tahu bila Bryan juga kerap berkata kasar dan main tangan. Ia tak ingin sahabatnya itu entah sengaja atau tidak malah menyebarkan apa yang diketahuinya pada orang lain.Bahkan setelah semua perlakuan Bryan padanya, Kayla tetap ingin menjaga nama sang suami di mata banyak orang.Jejak digital sangat kejam. Saat ini semua hal bisa jadi berita dan dalam hitungan detik menjadi konsumsi jutaan orang. Kayla tak ingin pemberitaan n
Dari balik kaca mobil Kayla menatap jalanan padat di depannya. Rintik hujan terlihat mulai turun membuat laju kendaraan semakin melambat.Setitik harapan muncul di hatinya, bahagia akan menghampiri. Entah bagaimana wujudnya tapi ia akan meraih bahagia itu nanti. Bersama Bryan atau sendiri, entah. Semua hanya berupa bayang-bayang. Kehadiran Kenan membangkitkan kembali semua harapan yang dulu pernah dipupuknya namun dipendam sedalam-dalamnya saat kenyataan tak sejalan.[Mas tidak pulang malam ini.] Bryan mengirimkan text tak lama setelah pesan dari Kenan masuk. Membacanya seolah merenggut paksa senyum yang baru saja merekah. Ia membenci lelaki itu, Bryan yang telah memberinya banyak kebahagiaan namun menghancurkan hidupnya jauh lebih banyak. Akan menginap di hotel mana dia kali ini? Sepe