Share

Melawan Bandit

Mendengar perkataan Rawai Tingkis, wajah Kondir langsung memerah bak kulit udang rebus.

Tidak perlu basa-basi dia langsung menyerang bocah sombong di hadapannya. Meski lawannya hanyalah anak kecil, Kondir tidak pernah segan untuk menghabisi siapapun yang tidak patuh akan perkataanya.

“Jangan menyesal jika kau mati!” ucap Kondir.

Namun, gerakan Kondir tidak lebih cepat dari Rawai Tingkis. Bocah ingusan itu dapat dengan mudah menghindari golok yang bergerak cepat menuju batang lehernya.

Dia melompat beberapa kali ke belakang, melakukan salto sekali sebelum kemudian berdiri tenang di sebelah pohon berukuran cukup besar.

“Cuih, bocah ini rupanya cukup lihai,” gumam Kondir.

Sementara itu, Sindur hanya menyaksikan pertandingan yang dianggapnya tidak akan menguntungkan Rawai Tingkis.

Sindur bahkan masih sempat duduk di sebuah batu, dengan tangan menopang kepalanya.

“Bocah itu memang cepat, tapi dia tidak akan bertahan saat melawan Kondir,” ucap Sindur, seraya tersenyum tipis.

Merasa tebasann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Desti Pongsikabe
mantap ceritanya
goodnovel comment avatar
OHAN BURHANUDIN
kerennn bngtt ceritanya
goodnovel comment avatar
Nut Halimah
resse Vidio tidak bisa digunakan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status