Share

59. Be Strong is Choice

Jam dua siang lebih, mobil yang Lisa tumpangi mulai memasuki pekarangan rumah. Bukan rumah Mama Papa, Oma, atau Ayah Bunda, tetapi rumahnya sendiri. Rumahnya bersama Ares.

Saat itu juga sebuah panggilan masuk ke nomor Mama. Mama mengambil handphone di tasnya, berkata bahwa Arvin lah yang menelepon. Lisa langsung melebarkan mata, menatap antusias.

Tadi Mama sudah bercerita bahwa Arvin sudah dikabari dua hari yang lalu. Awalnya nomornya tidak bisa dihubungi. Tetapi Papa Ares berinisiatif menghubungi kampus kakaknya, University of Sydney. Mungkin pihak kampus memberi kabar entah ke siapa dan akhirnya Arvin tahu sehingga menelepon balik Papa Ares. 

Lisa yang mendengarnya hanya bisa bernapas lega. Kakaknya baik-baik saja, masih hidup. Sesungguhnya hanya itu kabar paling penting yang Lisa butuhkan selama ini.

Mama akan menjawab panggilan sebelum akhirnya melihat seseorang yang berdiri di depan pintu rumahnya.

<

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status