Share

Bertemu Teman SMP

Maira pun langsung berangkat ke kampusnya sendiri karena dia merasa kesal dengan Riski. Riski yang kena omelan dari Maira merasa bingung harus bagaimana agar Maira tidak marah lagi dengannya. Lalu dia pun langsung melupakan sebentar masalahnya dan pergi ke kamar mandi terlebih dahulu karena harus berangkat ke kampus.

Beberapa menit Riski mandi, dia pun selesai juga dan langsung bersiap-siap untuk pergi ke kampus karena dirinya harus bertemu dengan Maira agar Maira tidak marah lagi dengannya. Riski yang sudah selesai bersiap-siap, dia langsung keluar dari kostnya dan berangkat sendirian. Biasanya Riski selalu berangkat bersama dengan Maira, tetapi Mairanya marah akibat dirinya sendiri yang sudah melanggar janjinya.

Setelah dia sudah sampai kampusnya, Riski pun mencari-cari Maira terlebih dahulu di dalam ruangannya, tetapi Maira tidak ada. Riski langsung melanjutkan kembali mencari Mairanya ke taman yang biasa dirinya dan Maira duduk di sana sebelum mata kuliah dimulai. Di saat Riski sedang perjalanan ke taman, Riski melihat Maira dari kejauahan. Dia pun langsung berlari dan menghampiri pacarnya itu.

“Maira ? Pliss dong jangan marah sama aku,” ucap Riski yang langsung memegang tangan Maira tetapi dilepaskan oleh Maira.

“Maira aku duluan ya kayanya pacar lu ada yang mau diomongin tuh sama lu,” kata Friska temannya Maira di kampus.

“Udah sini aja Fris temenin gua dia mah biarin aja,” kata Maira yang tidak memperbolehkan temannya itu pergi karena Maira pun merasa malas berduaan dengan Riski.

“Ngga enak ah gua, gua duluan yah Mai bye.”

Teman Maira pun langsung berlari dan pergi meninggalkan Maira dengan Riski karena dia tidak ingin mengganggu mereka berdua.

“Sayang aku minta maaf banget yah soal tadi malam aku tahu kok aku salah,” ucap Riski yang memegang kembali tangan Maira.

“Apa sih udah ah kamu ngapain sih ke sini kamu ganggu aja deh teman aku jadi pergi kan gara-gara kamu,” kata Maira yang masih kesal sekali dengan Riski.

“Pliss udah dong jangan marah, aku bener-bener minta maaf sayang.”

“Males banget aku maafin kamu aja ngelanggar janji terus padahal ini aja buat kebaikan kamu sendiri loh.”

“Iya maaf sayang soalnya aku asik ngobrol sama si Roni.”

“Kamu semenjak kenal sama teman kost kamu itu jadi main terus deh padahal awalnya ngga kaya gini,” ucap Maira yang merasa Riski itu berubah setelah ada teman baru di tempat kostnya.

“Iya karena aku gabut sayang di tempat kost terus, aku mau ajakin kamu aja aku takut ngga dibolehin terus kamu juga kan sering males kalau keluar malam, pliss aku minta maaf ya sayang aku janji deh ngga kaya gitu lagi,” kata Riski yang memohon-mohon kepada Maira agar dimaafkan kesalahannya.

“Boleh kok aku kamunya aja yang jarang ngajak main malam, sekalinya main sama orang aja pulangnya malam banget.”

“Iya aku minta maaf sayang aku benar-benar minta maaf.”

“Iya udah aku maafin, tapi inget jangan ulangi lagi terus jangan lupa waktu kamu itu kuliah,” Maira merasa tidak tega dengan Riski yang terus-menerus meminta maaf kepada dirinya.

“Iya sayang aku ngga akan ulangi lagi kok, aku minta maaf yah,” ucap Riski yang langsung mencium tangan Maira karena Maira sudah memaafkan dirinya.

“Iya udah yu kita masuk ke ruangan udah mau mulai nih.”

“Ayo sayang.”

Riski merasa lega karena Maira sudah memaafkan dirinya dan dia pun langsung memegang tangan Maira untuk pergi ke ruangan mata kuliah pertama di hari ini.

Baru saja mereka masuk ke dalam ruangannya, dosen mata kuliah akuntansi pengantar datang, kebetulan mereka masuk kuliah jurusan akuntansi yang berada di dalam fakultas ekonomi dan bisnis. Mereka pun langsung membuka laptopnya dan mencatat apa yang dosennya katakan. Beberapa lama mereka mempelajari materi akuntansi pengantar, dosen pun keluar. Riski dan Maira berencana untuk pergi ke kantin terlebih dahulu sebelum mata kuliah selanjutnya dimulai.

“Sayang ke kantin dulu yuu aku haus banget nih dari tadi,” kata Maira yang menghampiri pacarnya.

“Boleh deh ayo sayang.”

Riski dan Maira langsung keluar dari ruangannya dan pergi ke kantin untuk jajan-jajan. Di saat Riski dan Maira sedang duduk di kantin, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghampiri mereka berdua.

“Permisi maaf ganggu kalian, kamu Maira ya,” kata laki-laki itu yang ternyata bernama Farel sambil menunjuk Maira.

Maira yang sedang minum, dia pun terkejut karena tiba-tiba ada laki-laki yang menghampirinya dan menyebut nama dirinya.

“Iya kok kamu tahu ? Kamu siapa ya ?” kata Maira yang benar-benar bingung karena dia tidak tahu laki-laki itu siapa.

“Ini aku Farel masih kenal ngga kamu ?”

“Farel siapa yah aku kayanya ngga kenal sama kamu,” ucap Maira yang masih saja kebingungan dengan laki-laki itu.

“Teman SMP kamu yang dulu selalu bareng sama Toni itu loh inget ngga kamu sekarang ?” ucap Farel yang mencoba terus agar Maira ingat dengan dirinya.

Maira pun langsung ingat dengan masa SMPnya.

“Oh iya aku inget sekarang, apa kabar kamu ?”

“Baik kok kamu sendiri gimana kabarnya ? Aku ngga nyangka deh ternyata kita satu kampus ya.”

“Aku baik ko, iya aku juga kaget aku kira Farel siapa ternyata teman SMP aku, oh iya Toni sekarang dia kuliah di mana ? Toni 1 SMA sama kamu kan ?”

“Iya dia satu SMA sama aku, dia sekarang merantau ke Jakarta soalnya kan keluarganya juga pindah ke Jakarta,” kata Farel yang memberitahu Maira tentang Toni.

Di saat Farel dan Maira sedang mengobrol-ngobrol, Riski merasa dirinya dicuekin oleh pacarnya sendiri dan dia juga merasa cemburu melihat Maira sangat akrab dengan laki-laki itu.

Riski pun memilih untuk pergi saja ke taman secara diam-diam karena dia percuma juga berada di sebelah Maira. Riski yang sudah berada di taman merasa kesal sampai-sampai dia berbicara sendiri dengan nada yang kesal, untung saja taman kampus tidak begitu ramai.

Di sisi lain Maira yang masih saja mengobrol dengan teman SMPnya, tiba-tiba Farel izin untuk pergi ke ruangannya karena mata kuliah dirinya akan segera dimulai.

“Maira gua ke ruangan dulu yah soalnya bentar lagi ada matkul nih,” kata Farel yang izin kepada Maira.

“Oke Rel bye.”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status