Share

Dimarahi Pacar

Author: RBiriR
last update Last Updated: 2021-09-03 22:10:43

Maira : iya boleh kok sayang yang penting pulangnya jangan terlalu malam yah soalnya kan kamu besok ada kuliah jam pagi, memang kamu mau main ke mana sayang ?

Maira sudah tahu kalau Roni itu siapa karena Riski pernah memberi tahu sebelumnya kalau Roni itu tetangga kostnya Riski, tetapi mungkin Roni tidak tahu kalau wanita yang suka datang ke tempat kostnya Riski itu pacarnya.

Riski pun tidak membalas chatting dari Maira karena dia sedang mandi. Di saat Riski sudah selesai mandi, Riski langsung mengecek handphonenya, tidak tahunya pacarnya sudah membalas kembali chatting dirinya. Riski pun langsung membalas chatting dari kesayangannya itu

Riski : iya sayang tenang aja lagian aku juga jalan-jalan cuman sekitaran sini doang sayang terus mau sekalian beli makanan juga buat makan malam nanti di kost, kamu mau ikut sayang ?

Maira yang sedang menonton televisi sejak tadi, tiba-tiba handphonenya bergetar. Lalu Maira langsung mengambil handphonenya tersebut dan melihat ternyata pacarnya membalas kembali chattingnya itu.

Maira : ngga deh sayang aku males banget keluar rasanya pengen nyantai aja di rumah, oiya sayang besok anterin aku yu ke tukang foto copy buat foto copy berkas SMA aku soalnya ibu aku bawel bangni katanya foto copy biar ada cadangan

Riski : iya sayang nanti aku anterin besok ya abis pulang kuliah sekarang aku mau berangkat dulu nih keluar, tunggu aku ya sayang

Maira : iya sayang hati-hati

Lalu Riski pun keluar dari tempat kostnya dan melihat Roni sudah berada di depan kostnya. Mereka berdua langsung berangkat dan memilih untuk menongkrong saja di warung kopi. Setelah sampai di warung kopi, Riski dan Roni memesan kopi yang terkenal enak di tempat ini sambil mengobrol-ngobrol masa lalu.

“Ris lu kan dari Solo ya kenapa mau kuliah di sini ?” tanya Roni yang penasaran kepada Riski mengapa dia merantau padahal di solo saja sudah ada tempat kuliah negeri yang bagus.

“Iya karena UGM keren aja terus kan gua juga pengen cari ilmu lah,” jawab Riski dengan santai.

“Tapi pasti ada alesan yang lain kan bro ? Soalnya di solo aja udah ada tempat kuliah juga yang bagus.”

“Iya ada sih bro haha,” jawab Riski yang malah tertawa.

“Nah kan gua yakin juga pasti ada soalnya aneh aja gitu, kalau boleh tahu apa sih bro alesannya lu ke sini.”

“Gua kan punya pacar daerah sini bro, awalnya gua sama pacar gua LDR. Terus pacar gua tuh ngajak gua masuk ke UGM biar bisa kuliah bareng, Alhamdulillahnya sekarang bisa kuliah bareng 1 jurusan lagi.”

“Wih terus pacar lu yang mana kok gua ngga tau sih ?” tanya Roni yang penasaran dengan pacarnya Riski karena Riski tidak pernah memberitahukan pacarnya kepada Roni.

“Yang dulu pernah dateng ke kost bro namanya Maira.”

“Oh itu cewe lu gua kira cuman temen loh dia tuh, cantik bro pacar lu haha.”

“Haha iya lah cantik siapa dulu pacarnya.”

“Haha bro kita pulang yuu udah lama di sini lihat tuh udah jam 10.”

“Kok ngga kerasa ya bro udah jam segini aja, iya udah yu kita pulang besok gua ada kuliah pagi lagi.”

Sementara itu Maira masih saja belum tidur karena dia menunggu pacarnya menchatting dirinya, tetapi pacarnya tidak menchatting-chatting terus sampai Maira merasa kesal padahal ini sudah pukul jam 10 lewat. Akhirnya Maira mencoba untuk menchatting pacarnya itu.

Maira : sayang kamu udah pulang belum ? Udah malem nih masa kamu belum pulang juga

Maira : sayang kamu udah pulang belum sih aku nunggu kamu dari tadi nih

Maira : p

Maira : sayang

Handphone Riski yang dimatikan nada deringnya, dia tidak tahu kalau pacarnya itu menchatting dirinya terus-menerus sampai Maira merasa sangat kesal dengan pacarnya itu. Akhirnya Maira pun memilih untuk tidur saja karena percuma menunggu pacarnya juga kalau dianya saja tidak membalas-balas chattingnya.

Sementara itu Riski dan Roni baru saja ingin perjalanan pulang karena tadi mereka berdua harus menghabiskan kopinya terlebih dahulu. Setelah sampai di tempat kostnya, mereka berdua langsung masuk ke tempat kostnya masing-masing. Riski yang baru saja sampai di tempat kostnya, dia lupa belum mengabarkan pacarnya itu. Riski pun langsung cepat-cepat membuka handphonenya, ternyata sudah banyak sekali chatting dari Maira. Riski merasa bersalah dan dia langsung membalas chatting dari pacarnya.

Riski : hallo sayang aku minta maaf sama kamu tadi aku ngga tahu kalau kamu chatting aku, tapi sekarang aku udah pulang kok sayang

Riski menunggu balasan dari Maira tetapi Maira tidak membalas-balas chattingnya. Riski berpikir mungkin Maira sudah tidur, akhirnya Riski pun memilih untuk menonton televisi terlebih dahulu sebelum tidur.

Di pagi hari yang cerah, Riski terbangun dari tidurnya karena alarm dirinya berbunyi. Riski langsung mematikan alarmnya dan bangun dari tempat tidurnya untuk bersiap-siap. Kebetulan Riski hari oni ada kuliah jam pagi, sedangkan Roni dia hanya ada kuliah jam sore saja. Riski sebelum mandi, dia menchatting pacarnya terlebih dahulu untuk mengucapkan selamat pagi dan mengajaknya untuk bareng. Tetapi Riski bingung chatting dirinya yang malam masih belum dibalas-balas oleh Maira.

Riski : selamat pagi sayangku, kita berangkat kuliah bareng ya sayang

Maira yang sedang bersiap-siap tiba-tiba handphone berbunyi, dia pun langsung mengambil handphonenya itu dan membalas chatting dari pacarnya dengan kesal karena Maira melihat Riski jam setengah 11 baru pulang, padahal Riski sudah berjanji dengan dirinya kalau dia tidak akan lama-lama keluarnya.

Maira : malam banget kamu pulangnya, kan aku udah bilang sama kamu jangan pulang terlalu malam tapi kamu tetap aja pulang setengah 11. Kan kamu udah tahu kalau sekarang bakal ada kuliah pagi kalau kamu ngantuk pas kuliah gimana ? Mau kamu dimarahin sama dosen apalagi hari ini dosennya kiler semua

Riski yang membaca balasan dari Maira, dia pun terkejut dan merasa bersalah karena akibat kesalahan dirinya Maira jadi marah-marah.

Riski : iya maaf sayang aku malem ngga lihat jam, aku aja kaget tiba-tiba udah mau tengah malam

Maira : kan jam pasti banyak di sana terus hp kamu juga ada jam masa kamu ngga lihat jam gitu sih .

Riski : iya malem aku fokus ngobrol sayang aku minta maaf sama kamu, aku jemput kamu ya sekarang

Maira: ngga usah aku berangkat sendiri aja

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Satu Kampus Bersama Pacar   Ditipu?

    Riski pun langsung meninggalkan tempatnya dan masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti pakaian olahraganya dengan kaos biasa. Setelah Riski mengganti pakaiannya, Riski penasaran dengan PS 5 yang dia pesan sudah dikirim apa belum. Ternyata pesanannya masih berada di tempat jualnya. Riski pun sangat heran sampai-sampai dia berbicara sendiri di dalam kamarnya, “kok aneh banget ya kenapa belum dikirim-kirim juga PS 5 gua, gua udah ngga sabar nih tapi lama banget pengemasannya.” Riski yang bingung, dia langsung menanyakan tokonya perihal pesanan yang dia pesan.Riski : hallo, saya mau tanya kenapa ya PS 5 yang saya pesan belum dikirim-kirim?Riski pun menunggu balasannya tetapi tidak dibalas-balas. Riski menjadi curiga dengan tokonya karena takut dia ditipu, tetapi dia harus tetap berpikir positif dan menunggu barangnya sampai rumah saja. Setelah Riski bermain handphonenya, Riski baru ingat kalau ada film power rangers. Riski langsung keluar dari kamarnya untuk m

  • Satu Kampus Bersama Pacar   Kuis Dadakan

    Beberapa menit Maira, Hilda, dan Dewi beristirahat di kantin, Maira pun mengajak semuanya kembali lagi ke ruangan sebelum bel berbunyi. Sesampainya mereka di ruangan, Maira mengobrol dengan Dewi dan Hilda di tempat duduknya.“Dew lu udah belajar belum ?” tanya Maira kepada Dewi karena melihat Dewi santai.“Udah dong tadi malam gua baca-baca sama latihan soal juga, oh iya lu nanya kuis kan ?”“Iya kuis, mantap rajin banget lu Dew. Kalau lu udah belum Hil ?”“Gua udah Sin pas tadi malam, tapi itu juga baru baca dikit doang soalnya pusing kalau baca banyak banget.”“Sama gua juga Hil gua malah ngantuk baca materi tapi untung aja udah sempet baca.”“Kalau mau latihan soal aja Sin Hil, kalau baca memang pasti ngantuk,” Dewi yang memberi saran kepada Maira dan Hilda.“Iya juga ya tapi malam gua udah ngantuk banget, semoga deh yang kita baca keluar semua.”

  • Satu Kampus Bersama Pacar   Datang Kepagian

    Maira yang merasa kesal dengan Riski, akhirnya dia pun terpaksa mendorong Riski sampai jatuh dan langsung menaiki motornya kembali untuk pulang ke rumahnya.Dii saat Maira sedang berada di kamar mandi, Maira baru ingat kalau hari ini adalah hari Jumat. Maira merasa sangat senang sekali karena setiap hari Jumat kampus akan pulang lebih cepat dari pada hari yang lainnya tetapi di hari Jumat seperti biasanya dan hanya di kurangi waktu jam nya di karenakan anak cowonya yang pada mau sholat Jumat. Maira pun langsung cepat-cepat mandinya agar tidak terlambat masuk ke kampus.Selesainya Maira mandi, dia kembali lagi ke kamarnya untuk memakai seragam kampus tetapi Maira sangat bingung karena seragam kampusnya tidak ada. Akhirnya Maira pergi keluar kamarnya dan memanggil ibunya yang sedang berada di dalam kamar untuk menanyakan tentang seragam kampus dirinya.“Tokkk...tokkk, ibu ini Maira,” ucap Maira sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar ibunya.Ibu yang

  • Satu Kampus Bersama Pacar   Berdebat Di Jalanan

    Mereka berdua langsung mabar pubg di dalam ruangannya tanpa mengajak teman-teman yang lainnya. Di saat Riski dan Doni masih mabar, tiba-tiba bel pun berbunyi.“Gimana bro udah bel nih,” kata Riski yang masih saja memainkan games pubgnya.“Udahin dulu aja bro lagian bukan rank ini jadi tenang aja.”“Oh iya ya, iya udah deh gua keluar aja dari gamesnya.”Lalu mereka berdua menyudahinya mabarnya dan Doni kembali lagi ke tempat duduknya sendiri karena takut dosennya datang. Tidak lama kemudian, dosen Riski pun masuk sekalian diikuti mahasiswa dari ruangan lain yang membantu dosennya membawakan paket. Dosen Riski langsung menyuruh salah satu muridnya untuk membagikan buku paketnya satu-satu dan setelah itu mata kuliah langsung dimulai. Di mata kuliah terkahir ini Riski mendapatkan mata kuliah daerah. Riski pun langsung fokus ke mata kuliahnya walaupun udaranya sangat panas sekali.Dosen penggantinya pun langsung memul

  • Satu Kampus Bersama Pacar   Mengandalkan Teman

    “Aduh gua belum belajar lagi bro gimana yah,” ucap Riski kepada teman sebangkunya karena dia panik belum belajar.“Sama gua juga bro kan Miss aja ngadain kuisnya dadakan gimana kita mau belajar,” ucap teman sebangkunya Riski yang merasa bingung juga harus bagaimana mengerjakan soal kuisnya.“Iya udah deh gua pasrah aja mana gua kaga ngerti bahasa Inggris.”“Jangan pasrah bro nanti kita kerja sama aja ya biar gampang.”“Oke bro.”Riski dan temannya pun mengumpulkan buku tulisnya di meja dosen. Setelah bukunya sudah terkumpul semua, dosen Riski langsung membagikan kertas kuisnya kepada semua muridnya. Riski merasa deg-degan karena dia takut tidak bisa terisi soalnya walaupun temannya mengajak bekerja sama.Setelah Riski mendapatkan kertas soalnya, Riski dan temannya berkerja sama. Untung saja teman sebangkunya Riski dia pintar berbahasa inggris. Di saat Riski sedang mengerjakan soalny

  • Satu Kampus Bersama Pacar   Semoga Berhasil

    “Iya pak kenapa ? Ada masalah apa pak sama anak ini ?” tanya dosen BK kepada pak satpamnya. “Ini Bu dia telat masuk sekolahnya dia datang sekitar 7.15 jadi pagar udah saya tutup,” ucap pak satpam sekolah Maira yang berusaha menjelaskan. “Oh iya udah makasih banyak pak, bapak kembali lagi aja ke pos biar saya yang ndosens anak ini.” “Siap bu.” Lalu pak satpam sekolah Maira kembali lagi ke gerbang sekolah sambil memindahkan motor Maira ke parkiran. Maira yang sedang berada di ruang BK, dia pun keringat dingin dan langsung ditanya oleh dosen BKnya. “Kamu ruangan berapa ?” tanya dosen BK kepada Maira, untung saja Maira ditanya oleh dosen yang baik hati. “Saya ruangan 7 Bu,” jawab Maira yang menunduk karena takut apalagi Maira baru pertama kali masuk BK. “Oh pantas saja saya baru lihat muka kamu,” ucap dosen BK Maira yang sambil menulis sesuatu di dalam buku besar. “Iya bu.” “Nama kamu siapa terus kenapa bisa telat b

  • Satu Kampus Bersama Pacar   Datang Terlambat

    Setelah itu Riski dan Maira yang habis menyuruh orang, mereka berdua langsung meninggalkan tamannya dan pergi ke tempat ruangannya karena kebetulan sebentar lagi mata kuliah selanjutnya akan segera dimulai. Sesampainya di ruangan Riski dan Maira yang baru sampai langsung duduk bersama di bangkunya lalu mengobrol kembali sambil menunggu dosennya yang belum datang ke ruangannya. Riski pun langsung memberikan nomor rekeningnya kepada ayahnya itu agar ayahnya bisa mentransfer sekarang juga. Ayah yang melihat nomor rekeningnya langsung mentransfer senilai 20 juta kepada toko PS 5 yang Riski beli. Setelah mentransfer, ayah pun langsung berangkat ke kantor secara buru-buru karena ada meeting pagi iin. Akhirnya Farel pun memilih untuk menguping percakapannya saja. Farel yang mengupingnya ia jadi tahu kalau Riski dan Maira sedang mencari tau dalang dibalik semua permasalahan ini, Farel langsung pergi dari tempat taman takut ketahuan dengan Riski dan Maira. Riski yang melihat ayahnya sudah be

  • Satu Kampus Bersama Pacar   Membayar 20 Juta

    “Ayah ini kartu ATMnya, ibu belum selesai yah,” ucap Riski sambil memberikan kartu ATMnya kepada ayahnya itu. “Kamu beli sepatu yang mana nak, iya nih lama banget ibu kamu belanjanya udah setengah jam lebih loh,” kata ayah yang melihatkan jam kepada anaknya itu. “Iya udah kita duduk dulu aja yu yah di sana mumpung lagi sepi.” Riski dan ayah langsung ke tempat duduk untuk menunggu ibunya di situ. Baru saja mereka duduk di dalam mall, ibu sudah selesai dan menghampiri anak beserta suaminya yang sedang duduk. “Udah nih Bu ?” “Udaj yah, yuk kita makan dulu aja sebelum keburu malam banget,” ajak ibu untuk makan terlebih dahulu karena waktu juga sudah menunjukkan pukul 19.45. “Ayo Bu ayah Riski juga lapar nih.” Orang tua Riski menggandeng anaknya dan pergi ke McD yang berada di dalam mall tersebut untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Setelah sampai tempat makannya, ternyata sangat ramai sekali. Untung saja masih ada beberapa t

  • Satu Kampus Bersama Pacar   Membeli Sepatu Baru

    “Ibu masak apa Bu ?” Maira yang melihat ada ayam yang belum diapa-apakan. “Ini ibu masak ayam krispy makannya kamu lanjutin bikin tepung krispynya ibu mau nyiapin buat ngegorengnya dulu.” “Iya Bu sini, kok tumben Bu masak ayam krispy,” ucap Rani sambil membuat tepung krispynya. “Sekali-kali nak mumpung ada uang.” “Enak banget tuh bu jadi pengen cepat-cepat Maira makan ayam krispynya.” “Sabar sayang, Alhamdulillah nak kan ayah kamu juga baru gajian jadi kali-kali ibu masak yang enak.” Maira pun melanjutkan kembali membantu ibunya tanpa banyak tanya. Beberapa menit kemudian, makanannya pun sudah jadi. Maira langsung mencoba ayam krispynya yang dibuatkan oleh ibunya. “Hmmm enak banget Bu ayam krispynya krauk krauk gitu,” ucap Maira sambil memakan krispy dari ayamnya. “Bagus dong nak berarti kita berhasil bikinnya ayo pakai nasi makannya jangan ditambul gitu.” “Siap ibu ini Maira ambil nasinya.” Maira pun la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status