Share

Ketahuan Oleh Ibunya

Riski dan Maira langsung pergi ke kasir untuk membayar boneka tersebut.

“Ini mba saya beli boneka ini ya,” ucap Riski sambil memberikan boneka yang dia pilih kepada kasirnya.

“Iya mas totalnya jadi 50k.”

Riski pun memberikan uangnya sebesar 50.000.

“Ini ya mas bonekanya terimakasih sudah belanja di sini.”

“Iya mba.”

Setelah Riski dan Maira membayar boneka tersebut, mereka pun berjalan keluar dari tokonya dan pergi ke tempat parkiran untuk pulang. Sesampainya di parkiran Maira mengucapkan banyak terimakasih kepada pacarnya karena sudah memberikan ini semua untuknya.

“Sayang makasih banyak yah udah beliin aku boneka, jam, ditraktir makan terus main tamzone.”

“Sama-sama sayang aku bahagia banget ngeliat kamu juga senyum-senyum terus dari tadi, iya udah yu sayang kita pulang udah sore nih,” kata Riski yang mengajak pacarnya untuk segera pulang.

“Abis aku seneng banget sih jadi aku senyum-senyum terus, ayo sayang kita pulang.”

Mereka berdua langsung menaiki motornya dan keluar dari parkiran untuk pulang ke rumahnya. Di pertengahan jalan, tiba-tiba Maira berbicara kepada Riski kalau dirinya ingin turun di depan komplek lagi saja karena dirinya masih tidak enak dengan ibunya kalau dirinya berduaan terus dengan Riski.

Riski pun mengiyakannya dan tidak terasa mereka berdua sudah sampai di depan komplek rumah Maira. Maira langsung turun dari motor Riski dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kembali kepada pacarnya yang sudah sangat baik dengannya.

“Sayang makasih banyak yah udah anterin aku pulang, udah beliin aku ini,” kata Maira yang menghadap Riski.

“Sama-sama sayang udah tenang aja, ayo kamu masuk dulu tuh ke komplek kamu nanti baru aku pulang.”

“Iya sayang kamu hati-hati ya, aku pulang dulu dah,” kata Maira sambil masuk ke dalam komplek rumahnya.

“Iya sayang dah.”

Maira langsung masuk ke dalam komplek rumahnya, sedangkan Riski dia juga pulang ke tempat kostnya setelah Maira sudah masuk ke dalam kompleknya. Maira yang baru saja sampai rumah, dia langsung ditanyakan oleh ibunya.

“Maira kamu tumben pulangnya lama banget, ada kuliah sore bukan ?” tanya ibu Maira yang bingung karena tidak biasanya Maira pulang sore seperti ini.

“Ngga kok Bu, tadi abis dari kampus Maira main sebentar sama temen Maira.”

“Oh gitu ibu kira kamu ada kuliah sore, itu boneka dari siapa ?”

Maira merasa bingung ingin menjawab apa, akhirnya dia pun berbohong kembali kepada ibunya.

“Ini dari teman Maira Bu, iya udah Maira masuk ke dalam kamar dulu yah bu,” kata Maira sambil berjalan ke arah kamarnya.

Maira yang sudah berada di dalam kamarnya, dia sangat bahagia sekali karena dibelikan boneka oleh kesayangannya. Dia memeluk terus boneka itu sambil membayangkan pacarnya yang cukup tampan. Di saat Maira sedang membayangkan pacarnya, tiba-tiba ibunya mengetuk-ngetuk pintu kamar Maira dan langsung masuk ke dalamnya karena kebetulan pintunya tidak dikunci.

“Maira kamu mandi dulu udah sore,” kata ibunya sambil masuk ke dalam kamar Maira.

“Iya Bu bentar Maira masih gerah dulu nih.”

“Tapi jangan sampai mandi malem ya soalnya ngga baik buat tubuh kamu.”

“Iya Bu bentar lagi Maira mandi.”

Ibu Maira pun kembali lagi keluar dari kamar Maira, sedangkan Maira dia memilih untuk rebahan terlebih dahulu sebelum mandi.

Di sisi lain Riski yang sudah berada di kost sejak tadi, dia pun langsung mandi karena badannya sangat gatal akibat keringat yang mengalir di tubuhnya. Beberapa lama Riski mandi, dia pun selesai juga dan dia langsung beristirahat di atas kasurnya. Riski yang sedang rebahan di kasurnya, tiba-tiba mendengar suara Roni yang memanggil dirinya di depan pintu kostnya.

“Riss...Riss ?” kata Roni sambil mengetuk pintu kost Riski.

“Iya bro masuk aja ngga dikunci.”

Lalu Roni pun masuk ke dalam kost Riski.

“Kenapa bro ?” tanya Riski yang bingung dengan Roni.

“Ini bro lu ada uang ngga ? Soalnya gua mau minjem nih butuh banget buat praktikum jurusan gua.”

“Butuh berapa lu bro ?” tanya Riski kepada Roni yang mungkin saja dirinya bisa bantu.

“Butuh 100.000 doang kok bro.”

“Iya udah nih gua kasih 100.000,” ucap Riski sambil memberikan uang sebesar 100.000 kepada teman kostnya itu.

“Makasih banyak yah bro nanti gua balikin,” ucap Roni yang berterima kasih kepada Riski karena sudah membantu dirinya.

“Slow bro nyantai aja ngga usah buru-buru balikinnya.”

“Iya bro makasih, gua berangkat dulu yah bro takut telat nih,” kata Roni karena dia ada kuliah sore hari ini.

“Oke bro hati-hati nanti tutup lagi ya pintunya gua mau istirahat dulu.”

“Iya bro.”

Roni pun langsung keluar dari tempat kost Riski dan dia merasa lega karena sudah mendapatkan pinjaman uang dari teman kostnya itu. Di sisi lain Maira yang sedang masak sejak tadi bersama ibunya, tiba-tiba ibunya pun bertanya dengan dirinya karena dia masih penasaran dengan boneka yang dibawa anaknya.

“Nak, ibu masih penasaran sama boneka yang tadi kamu bawa pas pulang kuliah.”

“Itu dari temen Maira Bu,” kata Maira yang masih saja berbohong kepada ibunya.

“Temen atau temenin nih soalnya ibu ngga yakin kalau itu dari temen.”

“Temen Bu bener deh, masa ibu ngga percaya sama Maira.”

“Gimana mau percaya kamu aja tiba-tiba bawa boneka pas pulang dari kampus kan ngga mungkin kalau temen doang ngasih boneka gitu, pasti kamu ada pacar kan hayoo,” kata ibu Maira yang masih tidak percaya kalau itu dari teman Maira.

“Temen ibu temen kok,” Maira tetap berbohong kepada ibunya karena dia masih belum ingin memberi tahu ibunya kalau dirinya sudah mempunyai pacar.

“Udah ayo ngaku aja kamu soalnya ibu ngga percaya kalau itu dari temen, ibu yakin banget dari pacar.”

“Hmmm sebenarnya iya Bu ini dari pacar Maira, pacar Maira yang kemarin kesini itu loh.”

“Tuh kan benar kata ibu juga, ngga apa-apa kok sayang lagian yang kemaren juga ganteng sih mungkin kalau ibu masih muda ibu juga suka sama dia.”

“Hust ibu inget ayah kalau ayah dengar bisa-bisa ngamuk nih haha,” kata Maira yang malah menertawakan ibunya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status