"Tidak perlu! aku yang akan menjaganya di sini," jawab Jack yang duduk di tepi ranjang sambil menatap Pretty yang masih belum sadar.
"Baik, Bos," jawab Luiz dengan menurut dan kemudian ia pun keluar dari kamar itu.
Jack duduk di tepi ranjang dengan menatap Pretty sepanjang malam, rasa bersalah dan simpati terhadap gadis ini. Jack yang dikenal tidak mendekati wanita manapun kini merasa iba dan tidak tega dengan Pretty yang dijadikan korban pemerkosaannya.
"Selama hidupku tidak pernah berpikir untuk hidup bersama dengan seorang wanita. akan tetapi, mulai hari ini aku harus belajar untuk menerimanya di sisiku," batin Jack.
Keesokan harinya.
Jam dinding menunjukan pukul 07.00 pagi, Jack keluar dari kamar VIP.
"Luiz, kau berjaga di sini. aku ingin menyelesaikan urusanku dengan orang yang telah meracuniku semalam!" perintah Jack.
"Baik, Bos," jawab Luiz dengan menunduk.
Setelah setengah jam kemudian.
Jack tiba di sebuah Club yang ia datangi semalam, ia minum bersama dengan beberapa temannya. salah satu dari mereka telah mencampurkan obat perangsang ke minuman Jack.
"Bos, orangnya ada di dalam," ujar anggota Jack yang sedang berdiri di pintu ruangan karaoke.
BRUGH....BRUGH...BRUGH...BRUGH...BRUGH...
Pukulan demi pukulan dilakukan oleh dua anggota Jack yang sedang menghajar pria yang mencampurkan obat itu.
"Argghh!" jeritan pria itu yang dihajar habis-habisan.
Jack lalu melangkah masuk ke dalam ruangan karaoke dan menatap tajam ke arah temannya itu.
"Jack, ke-kenapa kau melakukan ini padaku?" tanya temannya yang sedang terkapar di lantai sambil menahan sakit pada tubuhnya.
"Kenapa? kau masih saja berani bertanya kenapa!" bentak Jack dengan kesal.
"Jack, apa yang sudah ku lakukan, sehingga kamu begitu marah padaku?" tanya Alex yang kesakitan.
"Alex, kita adalah teman lama, tapi kau melakukan ini padaku, dan sekarang kau masih berpura-pura tidak berdosa!" bentak Jack dengan nada tinggi.
"Apa salahku?" tanya Alex.
"Kau mencampurkan obat ke dalam minumanku, apa kau merasa kau tidak bersalah?" jawab Jack dengan kesal.
"Jack, aku hanya ingin membantumu saja dan tidak berniat jahat," ucap Alex yang tergeletak tidak berdaya.
Jack melangkah menghampiri temannya itu dan menarik kerah bajunya.
"Membantuku, dengan cara seperti ini? apa kau tahu dengan cara busukmu ini sudah melibatkan orang yang tidak berdosa, apa kau masih merasa kau tidak bersalah!" ketus Jack yang merasa emosi dan melayangkan pukulan ke wajah Alex.
BRUGH...
"Aargh!" jeritan Alex yang merasa kesakitan.
"Aku adalah Jack Harrison dan kau begitu berani mencampur obat ke minumanku!" bentak Jack yang sambil melayangkan pukulannya.
BRUGH...
"Aargh!" jerit Alex yang terkapar di lantai.
"Potong jarinya!" perintah Jack dengan tegas.
"Baik, Bos," jawab anggotanya dengan menurut.
Dua anggota Jack menarik Alex dan meletakan tangannya ke atas meja.
"Jack, jangan melakukan ini. aku mohon padamu!" teriak Alex yang merasa ketakutan.
"Walau kita adalah teman, kau tetap akan mendapatkan balasannya dariku," kata Jack dengan merasa kesal.
"Aku minta maaf padamu, Jack. aku bisa menganti rugi apapun. asal jangan memotong jariku, aku mohon padamu!" pinta Alex yang ketakutan hingga menangis.
Seorang anggota Jack menekan Alex ke meja, dan anggota yang lainnya mengeluarkan pisau belatinya.
Alex yang melihat pisau itu dirinya semakin ketakutan dan berusaha ingin meronta akan tetapi ia tidak berdaya.
"Lakukan!" perintah Jack yang kemudian melangkah keluar meninggalkan ruangan itu.
"Jangan melakukannya, aku mohon padamu!" tangisan Alex yang gemetaran di sekujur tubuhnya.
Anggota Jack lalu menancap pisaunya ke meja dekat telapak tangan Alex dan kemudian mereka langsung melakukan perintah bosnya.
Krek...
Potongan lima jari dilakukan sekaligus oleh anggota Jack.
"Arggh!" teriakan Alex yang kesakitan, karena jari-jarinya telah terpisah dari tangannya itu.
Setelah selesai melakukan perintah bosnya, mereka pun meninggalkan ruangan karaoke.
Alex hanya bisa menangis pasrah akibat balasan yang kejam dari temannya itu.
Rumah sakit tempat Pretty dirawat.
Pretty mulai membuka matanya dengan perlahan dan menatap langit-lagit kamarnya.
"Kenapa aku bisa ada di rumah sakit? apa yang sudah terjadi padaku?" gumam Pretty yang telah lupa sesaat kejadian yang menimpa dirinya.
"Hah...semalam aku diperk*sa oleh seorang pria!" jerit Pretty yang bangkit dan langsung duduk di ranjangnya.
Karena mengingat semula kejadian itu, membuatnya merasa jijik pada tubuhnya dan juga trauma.
Ia kemudian turun dari ranjang dan melangkah keluar, saat ia membuka pintunya ia melihat Luiz sedang berdiri di luar.
"Nona, kenapa kau keluar? kau masih belum sembuh," tanya Luiz.
"Kalian adalah brengsek!" bentak Pretty yang histeris dan mendorong Liuz dengan sekuat tenaganya dan kemudian ia melarikan dirinya.
"Hei...jangan lari!" teriak Luiz yang mengejar langkah gadis itu.
Pretty mempercepatkan langkahnya agar bisa menjauh dari pria yang menculiknya itu, Pretty yang masih merasa sakit di bagian intinya, ia hanya bisa menahannya karena tidak ingin melihat pria yang telah menghancurkan hidupnya. berlari dan berlari sejauh mungkin sehingga membuatnya memilih menuruni anak tangga menuju ke lantai dasar.
"Sakit sekali!" keluhan Pretty yang melangkah pelan sambil menahan sakit.
Sementara Luiz telah kehilangan jejak Pretty, ia melihat ke sana ke mari akan tetapi tidak melihat keberadaan gadis itu, sehingga ia harus mencari ke setiap kamar pasien.
"Gawat, jika tidak mendapatkan dia, aku pasti akan dimarahi bos," gumam Luiz.
Pretty yang melarikan diri akhirnya sampai juga ke lantai dasar, ia langsung berjalan menuju ke pintu besar.
Saat sudah berada di luar dia berusaha untuk bertahan dan tetap berjalan meninggalkan rumah sakit.
"Bagaimana dengan kehidupan seterusnya? David pasti tidak akan mau menikahiku lagi, papa dan mama pasti akan marah besar padaku, hidupku hancur dalam satu malam oleh seorang pria yang aku tidak tahu bagaimana dengan parasnya. kenapa semua ini harus terjadi padaku. selama ini papa dan mamaku tidak menyayangiku. dan ingin aku menikah dengan David karena bisnis keluarga. aku mengira dengan begini hidupku akan lebih baik. tapi sekarang tidak mungkin lagi. aku tidak bisa lagi berhadapan dengan mereka!" batin Pretty.
Setelah berjalan cukup jauh Pretty menghentikan langkahnya, karena merasa sakit pada bagian intinya yang baru dijahit. ia duduk di taman yang luas dan terdapat banyak pengunjung yang lalu lalang di sana.
"Bagaimana aku bisa pulang dalam kondisi seperti ini? aku juga tidak bisa berbohong, jika aku menutupinya suatu saat jika di ketahui oleh David dia pasti akan marah besar," gumam Pretty.
Di siang itu Pretty hanya duduk sambil menangis dengan perasaannya yang hancur berkeping-keping, ia menangis selama berjam-jam lamanya tanpa berhenti. kejadian yang menimpanya telah menjadi mimpi buruk bagi dirinya.
Di sisi lain Jack yang kembali ke rumah sakit mendapati jika calon istrinya telah menghilang membuatnya lagi-lagi marah besar pada Luiz.
"Hanya menjaga seorang gadis saja kau tidak mampu!" bentak Jack dengan kesal dan melayangkan pukulan ke wajah anak buahnya itu.
PLAK...
"Maaf, Bos," ucap Luiz dengan menunduk.
"Apa yang ku perintahkan kau tidak pernah bekerja dengan benar!" ketus Jack.
"Daniel, utuskan semua anggota kita mencari gadis itu sampai dapat!" perintah Jack dengan tegas.
"Baik, Bos," jawab Daniel.
Setelah berhasil membunuh musuh terbesarnya Jack langsung meninggalkan markas lawan dengan pakaiannya yang terkena bercak darah dari Donnie."Papa, maafkan anakmu yang terlambat membalas dendam untukmu, sehingga menunggu selama dua puluh tahun. aku akan mewakilimu menjadi ketua Tiger Word dan juga merawat mama dengan baik," batin Jack.Sebulan yang lalu.Sebuah apartemen terjadi pertengkaran antara dua wanita. seorang wanita yang usianya sekitar lima puluh tahun menampar seorang wanita yang tanpa sehelai benang dan lebih muda darinya, wanita muda itu bersama seorang pria yang juga tanpa pakaian apapun.Plak..."Aarrghh....""Dasar wanita kurang ajar! apakah orang tuamu tidak mengajarmu untuk menjadi orang yang berguna...ha? kau malah menjadi simpanan dari suamiku. kenapa kau begitu tidak tahu malu," bentak wanita itu yang menampar tanpa berhenti.Plak..."Aarrghh...,"Plak..."Aarrghh...,""Hentikan! suamimu juga suka padaku, karena aku lebih cantik darimu," bentak wanita muda itu ya
Setelah beberapa hari kemudian Jack bersama Sean berangkat ke los angeles untuk membalas dendam kematian ayahnya itu. setelah tiba ia pun tidak ingin membuang waktunya untuk berencanakan penyerangan ke markas musuhnya itu, ia langsung menuju ke markas Tiger Word."Kumpulkan semua saudara kita dan serang ke markas Donnie Hanz, hari ini juga aku ingin membunuhnya demi mendiang papaku, mantan ketua Tiger Word!" perintah Jack dengan tegas."Baik,Bos," jawab Mereka semua dengan serentak.Para anggota Tiger Word bersiap-siap untuk menyerang markas lawan, mereka masing-masing memiliki dua pistol yang sudah terisi penuh dengan peluru.Setelah beberapa saat kemudian mereka pun meninggalkan markas, dan menuju ke markas lawan. sekitar seratus lima puluh anggota yang ikut dalam penyerangan itu.Sementara Donnie Hanz masih belum sadar bahwa putra sahabat yang dia bunuh telah menuju ke tempatnya. siang itu ia masih dengan santainya menghisap rokok sambil menikmati minuman keras."Demi posisi sekara
"Terima kasih, Pretty. karena sudah menerimaku," ucap Jack yang berdiri dan langsung menarik Pretty ke pelukannya, tentu saja hal ini membuat Teddy, Merrie dan Nico sangat gembira.Setelah beberapa menit kemudian mereka duduk di kamar tempat Teddy dirawat."Ma, beritahu padaku siapa pelaku yang membunuh papa? aku ingin mengetahuinya selama ini. agar aku bisa membalas dendam untuk papa," tanya Jack yang sambil memegang telapak tangan calon istrinya."Dia adalah sahabat papamu sendiri, namanya adalah Murphy," jawab Merrie dengan menetes air mata."Murphy? bukankah dia adalah sahabat papa yang kemudian ikut kumpulan mafia lain?" tanya Jack."Benar, dia bukan ikut tapi dia membunuh bos mafia itu dan kemudian dia menjadi bos di sana," jawab Merrie sambil mengusap air matanya."Apa alasannya dia melakukan itu? sedangkan dia sudah menjadi bos mafia di kumpulan lain?" tanya Teddy."Semua demi nama, dunia mafia siapa yang lebih kuat maka dia yang paling ditakuti. saat itu Jorge cukup terkenal
Merrie yang mendengar kata Teddy ia langsung menatap pemuda yang ada didepan matanya itu, begitu juga dengan Jack yang menatap wanita asing yang dihadapannya dengan rasa tidak percaya.Merrie adalah nama asli dari Sunny saat sebelum kejadian, setelah terselamat dari maut ia pun menganti namanya agar tidak dikenali oleh musuh yang mengincar dirinya dan telah membunuh suaminya itu."Jack putra kecilku," ucap Merrie yang biasa memanggil dengan nama panggilan ini."Apakah kamu adalah mamaku yang telah meninggal saat itu?" tanya Jack dengan mata berkaca-kaca."Mama dan papamu pergi meninggalkan markas karena kami diincar orang, kami tidak ingin melibatkanmu. oleh karena itu mama dan papamu membuat sebuah keputusan untuk meninggalkan markas. dan siapa sangka orang itu sangat cepat mengetahui jejak kami dan kami pun diincar, papamu dikeroyok oleh puluhan orang mereka mengunakan senjata tajam membantai papamu. dan pada akhirnya papamu meninggal dunia," jelas Merrie yang sedang menangis mengin
"Aku pasti akan membuat kalian membusuk di dalam penjara," bentak Teddy."Paman, serahkan padaku!" ujar Jack yang menahan lengan Albert."Tolong jangan melakukan ini pada kami, aku mohon padamu!" tangisan Julia yang berlutut di hadapan Teddy dan Pretty"Pretty, bagaimana pun kita adalah sekeluarga, jangan menuntut kami," pinta Julia sambil menangis."Sekeluarga? kalian menindasku, mengusirku dan saat kita bertemu tadi kalian juga masih tidak mengakuiku, apakah ini namanya adalah keluarga?" bentak Pretty."Pretty, selama ini kau tinggal dan makan tempat kami, kau jangan lupa budi," ucap Albert dengan ketus.Jack yang merasa kesal langsung melayangkan pukulan ke wajah pria itu.Bruk .."Aaarrghhh...." jeritan Albert yang tergeletak ke lantai."Kau masih mengatakan itu, aku sudah tahu apa yang kau lakukan selama ini terhadap dirinya, di saat dia terluka kalian masih saja menghina. juga mengusirnya," bentak Jack yang melayangkan pukulan ke wajah pria itu lagi."Aaarrghhh...," jeritan Albe
"Saat itu istri Anda sedang melahirkan, mereka menawarkan ku sejumlah uang untuk membawa putri Anda pergi, dan aku berhasil melakukannya. setelah itu aku membawa putri Anda kepada dia. dan mereka langsung mengusirku tanpa memberikan aku sepersen pun," jelas pria itu."Tidak! dia hanya merekayasa cerita, di saat itu dia ingin meminjam uang denganku. dan tidak ada hubungan dengan putrimu," jelas Albert dengan membantah."Di mana putriku sekarang?" tanya Teddy dengan nada kesal."Gadis ini adalah putri kandungmu," jawab Pria itu sambil menunjuk ke arah Pretty.Teddy dan Pretty yang mendengar ucapan pria itu menjadi terdiam dan sangat terkejut, karena dari awal mereka sudah saling kenal."Mereka berdua hanya memiliki seorang putri yang bernama Monica," jelasnya lagi."Pretty, kamu adalah putriku?"tanya Teddy yang matanya berkaca-kaca, tentu ia sangat bahagia karena putri kecil yang dia rindukan selama ini ternyata sudah kenal dari sejak awal."Apa benar aku adalah putri paman?" tanya Pre