Share

Dilema

Author: Rachel Kim
last update Huling Na-update: 2025-03-26 14:10:20

Levin menghempaskan tubuh mungil Claire ke atas ranjang sambil menghela nafas lelah. Tidak menduga kalau malam ini dirinya akan mengeluarkan tenaga ekstra.

Setelah nafasnya kembali normal, Levin segera meraih ponselnya dan menghubungi seseorang. Tidak peduli meski malam telah larut. Ada hal mendesak yang harus dilakukan. Tidak bisa menunggu hingga besok pagi atau berita tentang apa yang dirinya lakukan barusan akan lebih dulu tersebar luas!

“Tolong bantu aku untuk menghapus rekaman CCTV di area lift dan lorong lantai 18 yang ada di hotel X,” perintah Levin saat teleponnya tersambung, tanpa mengucapkan kata ‘halo’. Sekarang bukan waktunya untuk basa-basi.

“Masalah apalagi yang anda lakukan hingga harus menghapus rekaman CCTV, Tuan?”

“Aku akan menjelaskannya besok. Sekarang lebih baik kamu menyelesaikannya sebelum tersebar luas. Aku tidak ingin diceramahi oleh Daddy.”

“Baiklah,” pasrah sang asisten saat mendengar perintah Levin.

Tidak mungkin menolak karena itu memang bagian dari tugasnya. Ibarat kata, Levin adalah trouble maker dan pria yang baru dihubungi Levin adalah trouble cleaner!

Sambungan telepon terputus membuat Levin memusatkan perhatiannya pada Claire.

‘Fiuh! Aku tidak menyangka akan ikut campur seperti ini. Padahal aku tidak mengenalnya!’ desah Levin, heran sendiri dengan kelakuannya.

Claire memang terlihat familiar, tapi bukan berarti Levin sungguh mengenalnya kan? Apalagi hingga detik ini dirinya masih belum mengingat siapa Claire sebenarnya.

Padahal biasanya Levin tidak pernah kepo pada urusan orang lain, tapi kali ini entah kenapa rasanya magnet itu begitu kuat membuat Levin bertindak sebaliknya. Magnet yang membuat Levin tidak bisa mengabaikan Claire.

Levin menatap Claire yang masih bergerak gelisah dalam tidurnya sambil mengerang pelan. Erangan yang membuat jantung Levin berdebar.

“Hei, are you okay?”

Tidak ada jawaban membuat Levin gemas. Pria itu mengguncang tubuh Claire perlahan, berharap bisa mendapat jawaban atau setidaknya mendapatkan perhatian gadis itu. Levin tidak mungkin meninggalkan Claire begitu saja kan? Bagaimana jika terjadi sesuatu? Oh no, sejak kapan dirinya jadi pria baik hati dan perhatian begini?

Lagi, pertanyaan itu muncul di otaknya, tapi Levin juga tidak bisa menjawabnya.

Claire membuka mata dan menatap sayu pada Levin.

“Kenapa disini panas sekali?” rintih Claire parau.

Levin mengerutkan kening. Sudah gilakah gadis ini? Apakah alkohol membuatnya mati rasa? Padahal udara di dalam kamar sangat dingin karena AC sudah menyala semaksimal mungkin, tapi masih dibilang panas? Apa Claire adalah beruang kutub yang harus hidup di kutub utara dan dikelilingi es?

“Ruangan sedingin ini kamu bilang panas? Are you crazy?” tanya Levin, masih tidak habis pikir dengan ucapan Claire.

Claire mencoba bangun dan meraih tubuh Levin, memaksa pria itu agar merapat padanya. Levin yang tidak siap dengan tindakan Claire limbung seketika hingga badan kekarnya menindih tubuh mungil gadis itu. Keterkejutan Levin bertambah saat Claire menyatukan bibir dan melumatnya dengan ganas membuat gelenyar aneh muncul di tubuh Levin dan berkumpul di pusat tubuhnya yang mulai menegang.

Tegang karena ciuman dadakan yang dilakukan oleh Claire.

“What are you doing?!” sentak Levin kaget dengan tindakan Claire yang tak terduga.

Tatapan mata sayu dan tidak fokus yang muncul pada wajah Claire membuat Levin menyadari satu hal. Gadis itu tidak sadar akan apa yang dilakukannya.

Ingatan Levin terlempar pada percakapan pria asing tadi di telepon.

‘Sepertinya dosis obat yang anda berikan terlalu banyak, tidak heran kalau gadis ini hanya bisa pasrah dalam pelukan saya sambil terus meliukkan tubuhnya dengan gelisah karena tidak sabar ingin segera dipuaskan.’

Itulah ucapan pria tadi dan sekarang Levin benar-benar memahami maksudnya.

Saat itu juga Levin teringat kalau gadis di hadapannya sudah terkontaminasi dengan obat perangsang, bukan hanya sekedar mabuk. Kenyataan itu membuat Levin tidak habis pikir, bagaimana bisa ada orang yang tega menjebak seorang gadis?

Memikirkan hal ini membuat Levin penasaran akan sosok wanita yang bernama Mia!

Wanita yang tega membayar orang lain untuk menghancurkan Claire. Jika video Claire dengan pria tadi tersebar, pasti gadis ini harus menanggung malu seumur hidup!

Dan melihat betapa gelisah dan liarnya Claire, Levin yakin kalau obat perangsang akan membuat wanita itu terlihat semakin ganas saat sedang beraksi di atas ranjang!

Hal yang pasti merugikan Claire karena itu membuatnya terlihat seperti wanita binal yang haus akan sentuhan pria. Jika video itu tersebar, Claire pasti akan dihujat dan dinilai buruk. Publik tidak akan tau kalau sikap liar Claire terjadi karena jebakan Mia!

Tidak heran kalau Claire selalu bergerak gelisah bagaikan cacing kepanasan!

Tidak heran kalau Claire mengatakan ruangan ini panas karena itu memang salah satu efek dari obat perangsang!

Tidak heran kalau Claire langsung melumat bibirnya dengan penuh gairah!

Tidak heran kalau Claire tidak sabar ingin menerkamnya sejak tadi!

Apa yang harus Levin lakukan sekarang? Meninggalkan Claire? Atau ‘membantu’ gadis itu untuk meredakan hasratnya? Tapi Levin tidak mungkin melakukan hal itu dengan gadis yang tidak sadar akan kelakuannya sendiri kan? Bukankah kalau begitu Levin tidak ada bedanya dengan pria brengsek tadi? Oh, ini pertama kalinya Levin merasakan dilema sekuat ini di hatinya hanya karena seorang gadis!

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Welcome To The World!

    Rasa cemas dan kepanikan Nick kian meningkat saat satu jam sudah berlalu namun belum ada tanda-tanda tangisan si kecil. Pria itu menautkan kedua tangannya, seperti orang yang sedang berdoa dan memang benar, dirinya memang sedang berdoa. Memohon agar Claire dapat segera melahirkan buah hatinya dengan selamat, karena dengan begitu telinganya tidak perlu lagi mendengar jerit kesakitan sahabatnya. Serius, Nick tidak tega! Ingin rasanya Nick melarikan diri agar tidak perlu mendengar jerit kesakitan Claire lagi, tapi dirinya tidak mungkin meninggalkan Claire dalam kondisi seperti ini. Meski hati dan telinganya terasa teriris setiap kali jerit kesakitan Claire terdengar membahana, tapi Nick berusaha menguatkan diri, menahan kakinya agar tidak lari tunggang langgang! Jujur, saat mengetahui betapa menyakitkannya melahirkan membuat pria itu terus mengumpat nama Levin meski hanya dalam hati. Andai pria itu tidak menghamili sahabatnya, Claire pasti tidak perlu m

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Kontraksi

    Sejak kemarin, Claire sudah mengambil cuti, mempersiapkan diri untuk persalinannya karena menurut prediksi dokter, dirinya akan melahirkan dalam minggu ini. Maka dari itu Claire ingin mempersiapkan dirinya, baik fisik maupun mental. “Daddy, pokoknya aku ingin melahirkan secara normal, kecuali jika keadaan benar-benar tidak memungkinkan. Intinya operasi dijadikan sebagai alternative terakhir.”Daddy Alex mengangguk saat mendengar ucapan putrinya yang entah sudah diulang untuk yang keberapa kali. Padahal Claire sudah mulai merasakan kontraksi, tapi putrinya masih bisa sebegini bawelnya.Dan saat menjelang malam, kontraksi yang wanita itu rasakan mencapai puncaknya. Berulang dengan jeda waktu yang semakin sempit dan rasanya berkali-kali lipat jauh lebih menyakitkan dari sebelumnya membuat Claire terus mengerang sakit. Rintihan kesakitan Claire terdengar memilukan membuat daddy Alex panik. Untungnya ada Susan, setidaknya wanita itu memahami bagaimana sakitnya mela

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Tamu Yang Tak Diundang

    Claire menatap ponselnya yang kini hening. Mensyukuri kehadiran Nick karena pria itu selalu bisa menguatkannya meski mereka terpisah jarak. Bersyukur karena kehadiran Nick membuat hari-harinya yang suram menjadi lebih menyenangkan. Setidaknya Claire memiliki seseorang yang dapat menampung cerita dan keluh kesahnya. Selama berbulan-bulan ini Claire berusaha menyesuaikan diri dengan pekerjaannya dan rajin menabung untuk biaya persalinan. Kini, dirinya tidak perlu memusingkan mengenai biaya persalinan lagi karena tabungannya sudah lebih dari cukup. Untuk hal yang satu itu, Claire harus bersyukur karena secara tidak langsung daddy Alex lah yang membuat Claire dapat menabung lebih banyak karena sang daddy selalu mensupport kebutuhan rumahnya melalui Susan meski Claire sempat protes.Namun seperti yang selama ini terjadi, Claire selalu kalah debat karena dirinya paham kalau daddy Alex hanya ingin memastikan kesejahteraannya dan si kecil meski berada jauh dari negara kelahira

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Day By Day

    Levin menenggak minuman bersoda di tangannya dengan sekali teguk. Setelah Claire meninggalkannya, Levin berusaha sebisa mungkin untuk menghindari alkohol, walaupun jujur saja dirinya sangat membutuhkan minuman beralkohol saat ini. Tapi tekad untuk membuktikan bahwa dirinya dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lebih kuat daripada keinginannya untuk minum alkohol. Jadi malam ini, Levin harus dapat berpuas diri meski hanya bisa meneguk minuman berkarbonasi tanpa alkohol setetes pun! Playboy tobat, kurang lebih julukan itulah yang disematkan orang-orang kepadanya, tapi Levin tidak peduli.“Nick sialan!” maki Levin frustasi dan meremas kaleng di tangannya sampai tidak berbentuk. Menyalahkan pria itu meski Levin sadar kalau itu bukanlah kesalahan Nick sepenuhnya. Pria itu hanya ingin menepati janji yang terlanjur diucapkannya. Kini yang bisa Levin lakukan hanyalah membuktikan kemampuannya, seperti tekadnya beberapa waktu lalu. Percuma mencari informasi karena Nick tid

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Kebencian Pun Sirna

    Sepulangnya dari Melbourne, Nick datang ke kampus untuk menyelesaikan segala macam urusan mengenai perkuliahan. Kakinya sedang melangkah santai di sepanjang lorong saat seseorang menghadang langkahnya. Seolah sengaja menunggu kedatangannya sejak tadi. Levin. Pria itu menatap Nick dengan tajam. Pandangan mereka beradu. Sama-sama tajam. Saling memandang sinis. Menunjukkan ketidaksukaannya pada kehadiran satu sama lain. Namun Levin sadar, sebenci-bencinya dirinya pada Nick, tapi Levin membutuhkan informasi dari pria itu! Sedangkan Nick, tanpa dapat dicegah otaknya berkelana, teringat pada apa yang dialami Claire. Saat wanita itu mengalami pendarahan karena stress dengan gunjingan rekan kerjanya. Hal yang secara tidak langsung terjadi akibat ulah pria di hadapannya. Andai Claire tidak hamil di luar nikah, sahabatnya pasti tidak perlu mengalami hal itu! Membayangkan kejadian saat Claire mengalami pendarahan saja sudah membuat Nick kembali ketakutan! Dirinya nyaris keh

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Gagal Move On

    Levin menyerah, meski telah memutuskan untuk memulai kehidupan baru dan melupakan Claire, tapi dirinya gagal. Logika dan hatinya bertolak belakang, Levin belum bisa, atau tidak bisa, melepaskan Claire.Logikanya mengatakan untuk merelakan Claire dan memulai kehidupan baru, tapi hatinya tidak mengizinkan karena Levin masih tetap menginginkan wanita itu. Ingin agar Claire menjadi miliknya. Dirinya tidak rela jika wanita itu pergi dari sisinya. Amarah serta kekecewaan yang awalnya menguasai hati berangsur lenyap, berganti dengan kerinduan mendalam yang menyesakkan dada hingga membuat hari-harinya dipenuhi keresahan. Rasanya semua hal yang Levin lakukan selalu salah, tidak ada yang benar dan itu semua karena kepergian Claire! Sialan! Levin tidak pernah mengira kalau dirinya akan selemah ini dalam menghadapi wanita! Padahal selama ini Levin tidak pernah memiliki kesulitan untuk meninggalkan wanita manapun, tapi nyatanya Claire adalah pengecualian! Bagi Levin, Claire ad

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Negative Thinking

    Keesokan paginya…Claire sarapan dengan raut lelah membuat alis Nick terangkat heran, campur cemas. “Kamu kenapa, Claire? Kenapa terlihat selemas ini?”“Entahlah, rasanya tubuhku lelah. Padahal semalam kita hanya jalan sebentar dan menghabiskan waktu mengobrol di café, tapi kenapa tubuhku tetap merasa lelah ya?”“Mungkin karena kamu jarang olahraga.”“Bisa jadi. Kamu tau sendiri sejak dulu aku paling malas kalau disuruh olahraga.”“Olahraga kan tidak selalu melakukan hal berat. Kamu bisa jalan santai setiap pagi sambil menghirup udara segar. Dokter juga menyarankan seperti itu kan kemarin.”“Malas!” Nick hanya menggeleng saat Claire menyuarakan kemalasannya tanpa beban.*** Nick melihat Claire yang sedang berbincang dengan seorang pria. Hari ini, dirinya memang sedikit terlambat menjemput Claire. Tidak heran kalau kali ini, Claire lah yang harus menunggu kedatangannya, padahal biasanya Nick yang selalu menunggunya karena dirinya sadar kalau

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Rencana Baru

    Setelah beberapa hari istirahat total, akhirnya Claire dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Claire sadar kalau dirinya tidak bisa bermalas-malasan terlalu lama karena pekerjaan kantornya pasti menumpuk dan lagi kasihan rekan kerjanya yang harus menggantikan pekerjaannya sementara waktu ini. Sedangkan Nick, pria itu selalu memastikan kondisi Claire. Aktivitas antar jemput tidak pernah luput sekalipun hingga Claire merasa dirinya adalah anak kecil yang sedang diantar oleh daddynya ke sekolah dan saat Claire menyatakan pemikirannya, Nick hanya menjawab cuek dengan raut datar,“Kamu memang masih seperti anak kecil yang harus diperhatikan agar tidak ceroboh!” Claire hanya bisa memberengut kesal saat mendengar jawaban Nick. Apakah pria itu tidak sadar bahwa wanita yang dianggapnya seperti anak kecil sebentar lagi akan melahirkan anak kecil? Dasar pria! Hingga hari ini, Nick sedang menunggu kepulangan Claire di depan kantor dimana memang ada kursi taman yang di

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Terpaksa Jujur

    Beberapa saat kemudian…Susan menyambut kepulangan Claire dengan sumringah, lega karena nona mudanya akhirnya pulang dari rumah sakit dalam keadaan sehat. Claire hanya bisa meringis kecil saat Susan dan Nick memperlakukannya bagaikan seorang pesakitan yang tidak boleh melakukan apapun. Claire ingin mengeluh tapi mengurungkannya, sadar kalau Susan dan Nick hanya ingin yang terbaik baginya. Tidak heran kalau selama istirahat di rumah Claire diperlakukan seperti ratu. Yang dilakukannya sehari-hari hanya makan, tidur dan bersantai. Dan saat ini, Nick sedang menemaninya duduk di teras depan, menikmati suasana malam.“Claire, ada yang ingin aku tanyakan.”Nada suara Nick yang terdengar serius membuat alis Claire terangkat heran. “Tentang apa, Nick? Kenapa terdengar serius sekali? Aku jadi takut.”Serius, nada suara Nick saat ini mengingatkan Claire kepada hari dimana pria itu mengetahui kehamilannya. Tak urung hal itu membuat Claire curiga. Yakin kalau Nick

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status