Share

I'll Be Back

Author: Rachel Kim
last update Last Updated: 2025-03-26 14:13:05

Claire terdiam. Otaknya bertanya-tanya, namun Claire menepis pertanyaan apapun yang ada dibenaknya. Tidak ingin memaksa otaknya yang menyedihkan untuk berpikir.

“Apapun itu jangan pernah menyapaku karena aku tidak mengenalmu. Sekarang lebih baik kamu keluar dan tinggalkan aku sendiri!” usir Claire lagi.

Levin terpaku sejenak, dirinya ingin membantah tapi mengurungkan niatnya. Melihat ekspresi wajah Claire, Levin pikir lebih baik diam untuk saat ini.

Gadis, ralat, semalam Levin telah merenggut kegadisan Claire dan menjadikannya sebagai wanita seutuhnya jadi rasanya kurang tepat jika masih memanggil Claire dengan sebutan gadis. Wanita, itu kata yang lebih tepat. Ya, wanita itu pasti sedang kacau pikirannya jadi lebih baik jangan membantah atau mengusiknya. Biarkan Claire tenang dulu, toh cepat atau lambat mereka berdua akan kembali bertemu!

Levin segera berpakaian, pria itu meraih kenop pintu dan berkata lirih,

“I’ll be back, Claire.”

Sepeninggalan Levin, Claire menangis dalam diam. Rasa sakit di tubuhnya tidak seberapa. Jauh lebih menyakitkan rasa sakit yang mendera hatinya membuat Claire tidak bisa membendung tangisnya lagi. Bukan hanya tubuhnya yang terasa remuk, tapi hatinya juga! Apa yang telah Claire jaga selama ini hancur seketika hanya karena ulah seorang pria brengsek yang bernama Levin!

Claire ingin memaki, mengumpat, mengeluarkan seluruh kata-kata kasar yang dirinya ketahui, tapi Claire juga tau kalau Levin tidak bisa dipersalahkan sepenuhnya. Dirinya juga memiliki andil atas kejadian semalam!

Andai Claire tidak mabuk, mungkin hal buruk itu masih bisa dirinya hindari.

Andai Claire lebih peka, mungkin dirinya tidak akan masuk ke dalam jebakan.

Dan masih banyak kata andai lainnya yang berputar di dalam benaknya, tapi Claire sadar percuma berandai-andai karena semuanya sudah terlanjur terjadi.

Kata ‘andai’ hanya membuat hatinya semakin merana karena mengharapkan hal yang tidak mungkin terjadi! Tidak mungkin terulang! Tidak mungkin kembali!

Cukup lama Claire menangis, merenung, meratapi nasibnya yang berubah drastis. Otaknya sibuk memikirkan hal yang mungkin terjadi ke depannya.

‘Sudahlah, dipikirkanpun percuma karena tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi.’

Meski berat, tapi Claire harus bisa menerima kenyataan kalau dirinya bukan lagi seorang gadis. Kegadisannya sudah direnggut oleh pria brengsek yang bernama Levin!

Claire menghela nafas dan bergerak pelan menuju kamar mandi. Setiap langkah yang dirinya ambil terasa menyakitkan membuat Claire meringis karena area sensitifnya masih terasa perih dan nyeri. Entah berapa lama Levin melakukan hal terkutuk itu padanya semalam hingga dirinya kesulitan berjalan seperti ini.

‘Dasar brengsek!’

Lagi, kata makian terlontar untuk Levin meski pria itu sudah pergi dari hadapannya.

Claire berkaca, matanya menatap jejak kepemilikan alias kissmark yang Levin berikan padanya semalam. Leher, dada, lengan, tidak ada yang luput dari cumbuan pria itu. Saat itu juga Claire merasa jijik pada dirinya sendiri.

Bagaimana bisa Claire menyerahkan keperawanannya pada pria asing dalam keadaan tidak sadar? Bagaimana bisa Claire begitu ceroboh hingga tidak menyadari kalau ada orang yang berniat menjebaknya? Bagaimana bisa hal buruk ini terjadi kepadanya?

Lagi, pertanyaan yang sama kembali berputar di kepalanya.

“Sebenarnya siapa yang tega menjebakku? Apa aku mengenalnya? Dan apa alasannya?” gumam Claire, masih merasa penasaran. Ingin tau siapa yang begitu membencinya hingga tega melakukan hal seburuk ini padanya.

Sayangnya, itu semua pertanyaan tanpa jawaban, setidaknya untuk saat ini. Dan pertanyaan itu hanya membuat Claire bertambah pusing dan frustasi!

***

Levin pulang ke rumah mewahnya yang terasa sepi dan dingin. Sejak dulu selalu seperti ini, orangtuanya sibuk dengan perusahaan hingga jarang berada di rumah.

Levin bahkan tidak tau apakah orangtuanya sedang berada di Bali atau tidak karena sebagai seorang pengusaha, tidak jarang orangtuanya dituntut untuk bepergian ke kota atau bahkan negara lain jika diperlukan, membahas satu project dengan perusahaan asing yang memiliki target serta visi yang sama.

Tidak heran kalau Levin mencari kebebasan di luar untuk mengusir rasa sepi di hatinya.

Caranya memang tidak sepenuhnya berhasil, tapi setidaknya Levin bisa bersenang-senang dengan caranya sendiri. Meski hanya sementara, tapi rasa sepi itu bisa terlupakan sejenak saat dirinya berada di bar yang ramai atau di kamar hotel saat sedang bergumul dengan wanita bayaran yang dipilihnya.

Contohnya seperti semalam saat dirinya sedang bergumul dengan Claire, sibuk mereguk rasa nikmat. Levin sama sekali lupa dengan rasa sepi yang ada di hatinya. Semalam, yang Levin rasakan hanyalah kenikmatan tiada tara hingga membuatnya ingin mengulang hal itu lagi dan lagi. Terus dan terus, tanpa henti.

Oh, andai saja tubuhnya seperti robot yang baterainya terisi penuh, mungkin Levin bisa melakukan hal itu lebih lama lagi. Sayangnya sekuat apapun stamina yang dimilikinya, tapi keperkasaannya tetap ada batasnya, tidak unlimited!

Levin menggeleng, tidak ingin gairahnya terpancing lagi. Jika otaknya memutar adegan semalam, bisa saja juniornya minta jatah lagi. Padahal tubuhnya sudah lelah setelah mengeksplor Claire semalaman, jadi Levin harus istirahat agar staminanya pulih.

Tangan Levin terulur ingin membuka pintu kamar saat satu suara tegas muncul dari belakang tubuhnya membuat pria itu terlonjak kaget.

Detik itu juga Levin sadar kalau niatnya untuk istirahat harus tertunda sejenak karena dirinya masih harus menghadapi interogasi dari pria yang menjadi pembersih untuk setiap masalah yang Levin timbulkan. Damn!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Interogasi

    “Anda baru pulang, Tuan?” sapa Johan, pria berusia akhir 30an yang ditugaskan untuk menyelesaikan setiap masalah yang Levin timbulkan. Awalnya tugas Johan adalah untuk mengawasi Levin agar tidak berkelakuan liar, tapi percuma karena Levin lebih sering menyelinap dan sulit dinasehati hingga Johan menyerah. Akhirnya daddy Keenan menugaskan Johan untuk menyelesaikan setiap masalah yang ditimbulkan oleh putranya agar tidak terekspos ke pihak luar. Seperti semalam contohnya, saat Levin meminta bantuan Johan untuk menghapus rekaman CCTV. Levin tau pasti kalau daddy Keenan tidak ingin citra keluarga dan perusahaannya hancur hanya karena ulahnya. “Begitulah. Bagaimana dengan tugas yang semalam aku berikan? Sudah beres kan?” “Sudah, Tuan. Sekarang tolong beri saya penjelasan, kenapa anda harus memukuli seseorang dengan begitu ganas? Ada masalah apa antara anda dengan pria itu?” Levin menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Pertanyaan Johan terdengar seperti sedang menyelidikinya. Jujur,

    Last Updated : 2025-03-27
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Rencana Yang Gagal

    Johan menghembuskan nafas berat. Dugaannya tepat. Tuan mudanya lagi-lagi meniduri wanita yang berbeda, kali ini lebih parah sampai tidak pulang ke rumah! Padahal biasanya selalu pulang meski baru tiba di rumah hampir menjelang pagi. Tapi kali ini malah baru pulang siang hari. Kacau! Johan tidak tau kalau yang Levin dapatkan semalam adalah gadis perawan yang membuatnya enggan berhenti. Karena biasanya jika dengan wanita bayaran, Levin hanya bermain sekali. Yang penting juniornya sudah ‘ganti oli’, beda dengan semalam. Semalam bukan hanya sekedar ‘ganti oli’, tapi mencari surga dunia. Semalam adalah kesempatan langka bagi Levin, dan tentu saja bagi juniornya, untuk merasakan kenikmatan seks yang sesungguhnya. “Bukankah anda bilang wanita itu mabuk? Anda bilang ingin menyelamatkannya dari pria yang berniat jahat, tapi anda sendiri melakukan hal itu padanya. Bukankah itu berarti anda sama jahatnya dengan pria yang anda hajar sampai babak belur?” “Tentu saja berbeda, aku memang mela

    Last Updated : 2025-03-28
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Menutupi Kenyataan

    Keesokan harinya… Claire memarkir mobilnya di halaman kampus, tetap beraktivitas seperti biasa seolah tidak terjadi apapun saat weekend kemarin. Tidak boleh ada satu orang pun yang tau tentang apa yang terjadi padanya. Termasuk Nick, sahabatnya. Claire keluar dari mobil dan berjalan santai menuju kantin. “Claire!” panggil Mia dengan suara senyaring toa masjid. “Kenapa, Mi?” “Sabtu kemarin kamu kemana sih? Katanya mau ke toilet, tapi kenapa tidak kembali ke bar lagi?” selidik Mia penasaran. Ya, kemarin dirinya berencana ke rumah Claire untuk bertanya tapi mengurungkan niatnya, takut Claire curiga. Mia harus bersikap cerdik, jadi lebih baik menunggu hingga hari senin saat mereka bertemu di kampus meski rasa penasaran mendera hatinya. Tidak sabar ingin tau apa yang terjadi hingga Claire bisa lepas dari jebakannya. Bagaimana mungkin Claire yang sudah mabuk dan dibawah pengaruh obat perangsang bisa lolos dari jebakannya kan? Mia juga penasaran apakah Claire tau kalau dirinya yang

    Last Updated : 2025-03-29
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Perdebatan Antar Sahabat

    Nick mendesah frustasi saat Claire menyumpal mulutnya dengan cokelat, oleh-oleh yang baru saja ditolaknya. Claire bahkan tidak memberi Nick waktu untuk protes dan langsung mengomel dengan nada seperti orangtua yang sedang memarahi putranya. “Rasanya sama kan? Jadi tolong hargai pemberian gadis ini!” omel Claire membuat Nick memberengut kesal karena diomeli oleh Claire hingga membuatnya tidak bisa berkutik. Bagi Nick, ada dua orang wanita yang tidak bisa dibantah atau di lawannya, yaitu sang mommy dan Claire. Claire menoleh kepada sang gadis sambil tersenyum manis. “Jangan khawatir, aku pastikan Nick akan menghabiskan oleh-oleh darimu. Dia suka cokelat kok, apalagi Merlion chocolate adalah cokelat kesukaannya,” beritahu Claire. Setelah itu Claire menoleh dan menatap tajam Nick. Memberi perintah tanpa kata membuat pria itu hanya bisa mendesah pasrah. Tanpa perlu diucapkan pun, Nick tau apa yang Claire ‘perintahkan’ meski hanya melalui tatapan mata. Mereka sudah bersahabat lama, j

    Last Updated : 2025-03-30
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Claire dan Levin

    Claire berjalan melewati lorong selepas kuliah, hendak menuju parkiran dan pulang. Sendirian, tanpa Nick dan Mia karena kedua sahabatnya masih ada jadwal kuliah selanjutnya untuk mengejar ketertinggalan mereka karena semester sebelumnya terlalu sering bermalas-malasan. Beda halnya dengan Claire yang sudah dalam tahap skripsi hingga tidak memiliki terlalu banyak jadwal kuliah. Yang Claire inginkan saat ini hanya satu, tidur. Rasanya lelah saat harus berpura-pura terlihat normal meski pada kenyataannya dirinya sedang merasa frustasi karena apa yang terjadi beberapa malam lalu, saat kegadisannya terenggut tanpa dirinya sadari. Langkah Claire terhenti saat seorang pria yang membuatnya frustasi muncul tepat di hadapannya, menghalangi langkahnya. Rasa terkejut menguasai hati Claire, beruntung Claire dapat menguasai dirinya dengan baik. Claire beralih ke kanan, hendak melewati sang pria, namun pria itu malah sengaja menghalangi langkahnya. Berulang kali seperti itu hingga membuat Clai

    Last Updated : 2025-03-31
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Tekad Levin

    Levin mengawasi kepergian Claire dengan tatapan tajamnya, tidak menyangka kalau Claire akan semarah ini padanya. Yah, walaupun itu adalah hal yang wajar. Siapa yang tidak marah saat keperawanannya direnggut oleh pria yang tidak seharusnya? Saat sedang tidak sadar pula. Tapi itu bukan salah Levin sepenuhnya karena pria mana yang tahan jika digoda oleh tubuh telanjang seorang gadis tepat di depan matanya kan? Apalagi Claire sangat menggoda dengan lekuk tubuh yang begitu menggiurkan membuat gairah kelelakiannya bangkit seketika! Jadi Levin tidak bisa dipersalahkan sepenuhnya. Dirinya hanya mengambil apa yang Claire tawarkan meski gadis itu menawarkannya tanpa sadar! Benarkan? Tidak ada pria normal yang bisa menolak wanita cantik. Apalagi yang sedang telanjang bulat dan terbakar gairah di hadapannya, sambil mendesah pula, kecuali kalau pria itu gay! Dan Levin jelas tidak gay karena dirinya memiliki banyak bukti nyata. Bukti atas kepiawaiannya dalam memuaskan wanita. Bukti bahwa suda

    Last Updated : 2025-04-01
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Sahabat Tapi Mesra

    Dua minggu kemudian di kampus… “Claire!” “Hei, Nick.” “Bagaimana skripsinya?” “Aman! Tinggal tunggu jadwal sidang,” balas Claire dengan senyum sumringah membuat Nick ikut tersenyum, seolah senyum gadis itu menular padanya. Nick mengacak-acak rambut Claire membuat gadis itu protes seketika. “Aduh! Kebiasaan deh! Suka banget bikin rambutku berantakan.” “Kamu sama sekali tidak berubah. Dari dulu paling kesal kalau rambutnya diacak-acak begini, tapi aku suka sih melihatmu kesal. Lucu dan menggemaskan, seperti anak kecil. Apalagi kakinya pendek, benar-benar mirip bocah!” ejek Nick membuat Claire semakin merajuk. Kesal karena dibilang pendek! “Sudah jangan merajuk, nanti aku belikan strawberry cheese cake ice cream sekotak besar,” bujuk Nick saat Claire tidak merespon ucapannya, tau pasti apa yang menjadi kelemahan sahabatnya karena sejak dulu Claire memang paling suka ice cream, terlebih strawberry cheese cake ice cream yang tidak mungkin bisa ditolaknya. “Dasar nyebelin!” sun

    Last Updated : 2025-04-02
  • Satu Malam Untuk Selamanya    Usaha Levin

    Rooftop kampus… “Apa yang ingin kamu bicarakan?” tanya Claire ketus sambil melipat kedua tangannya di depan dada, wajahnya cemberut kesal. “Kenapa kamu menghindariku, Claire?” tanya Levin tanpa basa-basi. Ya, selama dua minggu ini Levin berusaha mendekati Claire, tapi wanita itu selalu bisa menghindar dengan luwes membuat Levin gemas! Padahal dirinya sudah bertekad ingin menaklukkan Claire, tapi bagaimana bisa berhasil kalau targetnya selalu menghindar kan? Jika begini terus, Levin bisa gagal sebelum bertindak! Jadi inilah yang Levin lakukan, sengaja menghadang Claire, tidak peduli meski wanita itu sedang bersama dengan Nick, pria yang tidak pernah jauh dari Claire. Setidaknya itulah yang Levin lihat setelah mengamati Claire selama beberapa minggu terakhir ini. “Aku tidak menghindar. Sejak awal kita memang tidak saling mengenal dan tidak perlu bertemu satu sama lain,” sarkas Claire. “Tapi setelah kejadian malam itu, otomatis kita sudah saling mengenal, bahkan kita sudah tidur

    Last Updated : 2025-04-03

Latest chapter

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Rahasia Hati

    Nick berdiri di hadapan Claire dengan nafas tersengal-sengal, terlihat jelas kalau pria itu berlari untuk mengejarnya.“Lho?! Kamu kok bisa ada disini? Bukannya kamu ada acara keluarga hari ini?” tanya Claire, kaget melihat keberadaan sahabatnya. Apalagi dirinya masih mengingat jelas kalau Nick sempat mengatakan kalau hari ini adalah ulang tahun sang grandpa, acara keluarga yang tidak mungkin tidak dihadirinya, tapi nyatanya, pria itu ada disini. Di bandara. Menemui Claire. Apa itu artinya Nick lebih memilih mengantar kepergiannya daripada menghadiri acara ulang tahun kakek kandungnya sendiri? Sepenting itukah Claire bagi Nick?“Bagaimanapun juga aku harus mengantar kamu, sahabat yang sudah aku kenal sejak balita sampai sekarang. Aku masih bisa datang ke ulang tahun grandpa setelah ini, tapi mengantar kamu, hanya bisa aku lakukan sekarang, Claire.”Jawaban Nick membuat hati Claire menghangat. Refleks, Nick meraih Claire ke dalam pelukannya, mengabaikan keberada

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Ucapan Perpisahan

    “Claire…”“Aku bukan wanita murahan yang bisa kamu pergunakan setiap kali kamu butuh dan menginginkan seks! Aku punya harga diri! Jangan pernah berpikir untuk kembali meniduriku karena aku tidak akan membiarkannya. Walaupun aku pernah berbuat kesalahan, tapi aku tidak ingin hidup dalam kesalahan itu terus menerus. Saat pertama kali kamu meniduriku, aku memang dibawah pengaruh obat dan aku tidak dapat menyalahkanmu sepenuhnya, tapi apa yang kita lakukan terakhir kali itu tidak benar. Apalagi kita melakukannya secara sadar. Jadi aku harap jangan mengulanginya lagi. Aku mohon hormati aku sebagai wanita, jangan pernah menganggapku sebagai wanita murahan yang bisa kamu gunakan untuk memuaskan nafsumu saja, Levin!” ucap Claire panjang lebar, suaranya terdengar bergetar akibat amarah. Levin meraih kedua tangan Claire, menggenggamnya erat. “Maafkan aku, Claire. Harus kuakui kalau aku sulit menahan diri jika berada di dekatmu, namun bukan berarti aku tidak menghormatimu. Aku ti

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Godaan Yang Menggoda

    Daddy Alex hanya mengangguk kecil meski didalam pikirannya berkelebat dugaan lain. Tapi biarkan saja, biar waktu yang membuktikan apakah dugaannya benar atau salah.Sementara itu Claire sibuk dengan pikirannya sendiri. Bertanya-tanya bagaimana respon Levin saat mengetahui kalau dirinya sudah tidak ada di Bali. Ya, tadi saat menitip pesan pada satpam, Claire dengan tegas mengatakan jika ada yang menanyakan keberadaannya lebih baik ucapkan kalimat keramat ‘tidak tau’.‘Bilang saja kuliah di luar negeri. Tidak tau dimana.’Itulah kalimat yang Claire ajarkan dan dirinya memang tidak memberitahu satpam kalau hendak pergi ke Melbourne. Sesuai rencana, yang tau tentang keberadaannya hanya daddy Alex, Nick dan Susan. Tidak ada lagi yang lain. Bahkan orangtua Nick pun tidak tau dan Claire yakin kalau Nick pasti akan menutup bibirnya rapat-rapat. Tanpa sadar Claire mendesah, mengingat kembali bagaimana perhatian Levin kepadanya. Jujur, selama beberapa hari ini, Claire me

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Perasaan Yang Berkembang

    Daddy Alex tertawa pelan. Memahami apa yang Claire maksud.Ya, setelah mengiyakan permintaan Claire yang ingin menetap di Melbourne, awalnya daddy Alex tidak mengatakan apapun, bahkan mencoba menghormati keinginan Claire yang ingin belajar hidup mandiri, tanpa bantuan darinya. Namun sebagai orangtua, tidak bisa dipungkiri kalau rasa cemasnya semakin pekat saat memikirkan Claire yang harus berada sendirian di negara asing, saat sedang hamil pula. Kehamilan pertama dimana putrinya belum memiliki pengalaman. Maka dari itu, tanpa sepengetahuan Claire, daddy Alex meminta Susan untuk menemani putrinya.Awalnya Susan memang bertanya-tanya, tapi pada akhirnya daddy Alex mengatakan dengan jujur apa alasan yang mendasari kepergian Claire. Daddy Alex masih ingat bagaimana respon Susan waktu itu, wanita itu hanya bisa menebah dadanya dengan kaget. Tidak menyangka kalau nona mudanya sedang hamil!Meski awalnya merasa berat karena harus meninggalkan putrinya, suami Susan sudah me

  • Satu Malam Untuk Selamanya    The Day

    Claire memijat kepalanya yang mendadak pusing. Kata cemburu membuatnya sakit kepala. Bukannya apa, bukankah katanya cemburu adalah tanda cinta? Apa itu artinya Levin benar-benar mencintainya? Benarkah itu? Hanya Levin yang bisa menjawabnya.Claire enggan menebak-nebak. “Sudahlah, jangan membahasnya lagi. Rasanya aku lelah dan ingin istirahat.”“Aku akan mengantarmu pulang.”“Tidak perlu, aku akan mengajak daddy Alex pulang. Ini adalah pesta orangtuamu, kamu tidak boleh meninggalkannya begitu saja, Nick.”“Apa kamu pikir daddy Alex mau diajak pulang sekarang saat dia sedang asyik berbincang dengan teman-temannya sambil ditemani alkohol?” tanya Nick, menunjuk ke arah daddy Alex yang sedang terbahak bersama daddy Edward dan yang lainnya. Claire mendesah dalam hati, mengakui kebenaran dari ucapan Nick. “Kita pamit sekarang. Aku yakin orangtuaku tidak akan keberatan, lagipula ini sudah malam. Tidak ada acara apapun lagi, mereka hanya asyik berbincang. Berce

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Cemburu Tanpa Alasan

    “Sepertinya ada kemungkinan hubungan keluarga kita menjadi jauh lebih erat,” kekeh daddy Edward yang melihat bagaimana cara putranya memeluk Claire. Sebagai seorang pria dewasa, daddy Edward memahami apa makna yang tersirat di dalam pelukan itu. Terlihat jelas kalau putranya memeluk Claire dengan penuh perasaan. Bukan sekedar pelukan antar sahabat ataupun saudara, tapi pelukan seorang pria kepada wanita yang dicintainya. Mommy Lisa tersenyum lebar saat mendengar ucapan suaminya, tidak menyangkal kebenaran yang ada. Tampak jelas kalau putranya memang memiliki perasaan khusus pada Claire meski belum berani mengakuinya secara terang-terangan. Mungkin takut mengacaukan kata persahabatan yang terjalin selama ini. “Sejak dulu aku sudah menyukai Claire dan berharap agar Claire bisa menjadi bagian dari keluarga kami. Semoga saja itu bisa terwujud.”Daddy Alex hanya mengangkat bahu, terlihat netral. “Kita lihat saja nanti. Andai Nick berani menghadapku untuk memi

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Kebersamaan Yang Terasa Romantis

    Ucapan Levin membuat rasa bersalah kembali datang menghantui hati Claire. Jika diakumulasikan, entah sudah seberapa besar rasa bersalahnya, pasti tak terhitung! “Sulit bagiku untuk percaya kalau sikap brengsekmu tidak akan kembali kambuh. Dan lagi jangan berharap banyak pada hubungan ini. Aku takut mengecewakanmu.”‘Karena kamu pasti kecewa saat mengetahui kepergianku,’ tambah Claire dalam hati. “Aku memahami kekhawatiranmu, tapi aku akan terus membuktikannya melalui tindakan sampai kamu benar-benar percaya padaku sepenuhnya. Kamu hanya perlu memberiku waktu untuk membuktikannya, Claire.”Claire hanya mengangguk dalam diam, enggan berkomentar. “Kamu mau minum sedikit?” “Tidak, aku sedang tidak ingin minum malam ini.”‘Aku tidak akan menyentuh alkohol lagi agar bayi kita tetap sehat, Levin,’ batin Claire.Levin mengangkat bahu. Tidak mempermasalahkan penolakan Claire. Setibanya di rumah Claire, Levin menatap jam di dashboard mobilnya. Jam 9 le

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Rasa Bersalah

    Selama beberapa hari ini, mau tidak mau Claire harus mulai membiasakan diri melihat kehadiran Levin di rumahnya. Wanita itu sempat protes karena Levin datang setiap hari, tapi pria itu tetap cuek karena harus Levin akui kalau dirinya menikmati setiap detik yang dilaluinya bersama Claire karena pembicaraan mereka tidak pernah terasa membosankan, setidaknya bagi Levin. Wanita cantik di sekitarnya memang banyak, tapi yang bisa merespon obrolannya dengan baik dan membuatnya nyaman hanya Claire, tidak heran kalau Levin betah berlama-lama menghabiskan waktu dengan wanita itu meski diluar kontek seks. Setiap kali datang, yang mereka lakukan memang hanya makan dan berbincang, namun malam ini, Levin secara khusus mengajak Claire untuk makan malam diluar. Sejujurnya Claire malas karena semenjak hamil, tubuhnya lebih cepat merasa lelah. Wanita itu baru ingin menolak saat teringat kalau mungkin saja ini adalah hari terakhir mereka bisa makan bersama karena besok dirinya haru

  • Satu Malam Untuk Selamanya    Pertanyaan Yang Tak Terjawab

    “Apa kamu yakin bisa melalui semua ini sendirian di Melbourne? Kamu sedang hamil dan tidak ada siapapun yang kamu kenal disana. Tidak ada teman. Tidak ada keluarga. Bagaimana jika terjadi sesuatu, Claire?”Kecemasan Nick terdengar begitu pekat. Claire hanya tersenyum tipis, mencoba menenangkan pria itu. Seperti yang pernah Claire katakan, Nick jauh lebih protektif daripada daddy Alex dan inilah contoh lainnya yang terjadi. “Aku yakin. Kamu jangan khawatir, aku pasti bisa melaluinya dengan baik.”“Bagaimana mungkin aku tidak khawatir? Di sini saja kamu bisa dijebak sampai hamil, apalagi di Melbourne yang pergaulannya lebih bebas? Banyak hal yang mungkin terjadi,” gerutu Nick. “Aku kan sudah janji tidak akan pergi ke bar atau minum alkohol lagi. Aku juga ingin menjadi mommy yang baik untuk anakku, Nick. Lagipula aku hamil karena jebakan licik seseorang, kasus seperti ini adalah ‘kecelakaan’ dan dijadikan pengecualian. Andai tidak ada yang menjebakku, aku juga tidak

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status