Share

Dear Diary

Perjalanan Cinta

Cinta bagiku adalah sebuah anugerah, wajahku yang cantik, dan hatiku yang lembut membuat laki-laki mudah jatuh cinta kepadaku. Berganti-ganti pacar itu hal yang asyik bagiku, dan tak ada istilah menjadi seorang jomblo Wati.

Aku mulai berpacaran sejak kelas 1 Sekolah Menengah Pertama, walau dulu masih sebuah cinta monyet. Cinta bagiku sebuah hiburan kala sepi dan tempat untuk berbagi dan bercerita.

Seiring perjalanan waktu, cinta sering membuat aku bersedih dan kecewa. Prinsip dalam hidup bagiku hanya satu, jika seseorang telah menyakitiku, maka tiada obat yang paling mujarab selain hati yang baru. Semakin dewasa, aku semakin pandai bermain cinta, mempermainkan cinta dan mempertahankan cinta adalah hal biasa untukku.

Bertualang dalam sebuah cinta itu membuatku semakin dewasa, lebih mengenal satu persatu watak dan tabiat kaum adam. Tapi selama aku pacaran ada satu hal yang harus selalu di jaga yaitu kehormatan diri.

Tapi saat aku dewasa, ada seorang pacar yang kurang ajar kepadaku, dan aku kehilangan kehormatanku. Selang berapa tahun kemudian penjahat itu meninggalkan aku karena wanita yang lain.

Sejak itu aku sangat benci kepada laki-laki, aku pun menjalani cinta tanpa sebuah rasa, aku akan bertualang. Bertualang dalam mencari cinta, biar mereka mengejarku, dan biar mereka mencintaiku, biar kelak aku yang menyakiti dan memilih siapakah yang akan aku jadikan kekasih pilihanku. 

Apalagi jika mengenang kisah cintaku dengan Patra yang telah terpisah jarak dan waktu, sudah 5 tahun lebih berlalu, dan kini sudah tidak pernah ada kabar lagi dari Patra untukku. 

Mungkin kata-kata orang tuaku benar, kalau memilih suami harus yang sederajat. Seperti apa yang sekarang mama dan papaku sering lakukan, mencoba memperkenalkan aku dengan anak-anak relasi papa. Dengan beragam pekerjaan yang mumpuni. Tapi aku belum merasa cocok dengan mereka. Mereka masih sama saja menurutku, masih laki-laki yang mata keranjang.

Apakah masih ada cinta yang tulus? atau semua hanya permainan dan mempermainkan aku semata? Biarkan itu menjadi misteri kini. Yang akan terungkap nanti, bilakah masih ada cinta sejati untukku. Dan bilakah aku masih menerima kata cinta.

Jujur untuk saat ini aku masih belum terlalu fokus dengan apa yang di sebut cinta.

23 September 2009

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status