Home / Romansa / Sayap Felysia / Hubungan Palsu

Share

Hubungan Palsu

last update Last Updated: 2021-04-14 20:27:26

Laura menghentikan langkahnya, saat laki-laki yang berada di depannya berhenti. Sekarang, mereka berdua sedang berada di taman sekolah. Matanya memandang wajah laki-laki itu. Wajah yang tidak membuat orang bosan, saat menatapnya. Semuanya sempurna. Kecuali, mata yang selalu terlihat sayu. 

Mengenai kejadian tadi, ia sendiri tidak menyangka, kalau lelaki itu membantunya berbohong.

"Siapa nama lo?" tanya Laura.

Laura mendengus kesal. Karena, ia tak kunjung mendapatkan sebuah jawaban. Laki-laki yang di hadapannya sekarang, hanya diam sambil menatap ke arah langit.

"Hei, siapa nama lo?" tanya Laura.

"Terserah lo mau manggil gua apa. Yang penting, jangan nama asli gua," jawab laki-laki itu.

Laura yang kesal, langsung menarik tubuh laki-laki itu. Sekarang, laki-laki itu sudah menghadap ke arahnya. Jadi, ia bisa melihat name tag laki-laki itu.

"Ardiansyah," gumam Laura.

Nama yang tidak buruk. Tetapi, kenapa laki-laki itu tidak ingin dipanggil dengan nama itu. Nama yang begitu panjang untuk dijadikan sebuah nama panggilan. Jadi, Laura memikirkan nama yang singkat untuk memanggil  laki-laki itu.

"Gimana kalau Ans?" tanya Laura.

"Terserah, gua nggak begitu peduli," jawab Ardiansyah.

"Oke," ucap Laura.

"Bisa minta waktunya sebentar?" tanya Laura.

"Tentu," jawab Ardiansyah. 

Laura dan Ardiansyah pun duduk di kursi taman. Kursi yang selama ini di tempati oleh sepasang kekasih, sekarang sedang di duduki oleh mereka. Jadi, wajar kalau banyak orang yang sedang berada di sana, menganggap mereka berdua sepasang kekasih.

"Makasih untuk yang tadi," ucap Laura.

"Sama-sama," ucap Ardiansyah. 

Laura kesal dengan sifat Ardiansyah. Kenapa lelaki itu sangat dingin kepadanya? Apa ada yang salah dengan laki-laki itu? Sekarang laki-laki itu sedang bersama perempuan yang sangat diindam-idamkan oleh seluruh laki-laki. Tetapi, lelaki itu malah bersifat cuek. 

"Gua punya satu permintaan," ucapkan Laura.

"Apa?" tanya Ardiansyah. 

"Gua mohon,  lo tetap jadi pacar bohongan gua, sampai gua lulus dari sini."

Laura sangat yakin, kalau laki-laki itu akan memenuhi permintaannya. Siapa sih, laki-laki yang mau menolak permintaan itu? Apalagi permintaan itu, diucapkan oleh perempuan tercantik di SMA Nusa Bangsa. Singkatnya, tidak ada laki-laki yang tidak ingin menjadi pacar Laura, walaupun hanya sebatas pacar bohongan.

"Ogah."

Sontak, mata Laura membulat sempurna. Apa ia salah dengar? Atau, memang laki-laki itu menolak permintaannya. Baru kali ini, ada seorang laki-laki yang menolak permintaannya. Selama ini, semua laki-laki yang pernah ia temui, selalu mengiyakan seluruh permintaannya. Tetapi, laki-laki yang sedang bersamanya ini berbeda.

"Mending lo cari yang lain," ucap Ardiansyah sambil berdiri.

Sontak, Laura langsung mengcekeram tangan Ardiansyah. Ia tidak bisa melepaskan lelaki itu begitu saja. Bagaimana pun, laki-laki itu harus mau mengikuti rencananya, agar ia tidak diganggu oleh laki-laki lainnya. Ia akan membuat laki-laki itu tunduk kepadanya, apapun itu caranya.

"Gua bakal bayar lo," ucap Laura.

"Gua nggak butuh uang lo," ucap Ardiansyah.

"Gua bakal ngelakuin apapun yang lo mau."

"Apa seorang idola, pantas ngomong kayak gitu?"

Laura menghembuskan nafas panjang. Perlahan, ia mulai melepaskan cengkremannya. Benar kata laki-laki itu, ia tidak seharusnya mengucapkan kalimat itu. Untung saja, ia mengucapkan kalimat itu di hadapan Ardiansyah. Laki-laki yang sekali tidak tertarik pada wajah, uang, bahkan tubuhnya. Sekarang, ia yakin, kalau laki-laki itu, tidak menginginkan apapun darinya. Dan, itu membuatnya, semakin yakin, bahwa hanya laki-laki itu, yang pantas menjadi pacar bohongannya.

"Gimana caranya, biar lo mau bantu gua?" tanya Laura.

"Gua nggak punya alasan buat bantu lo. Kalau, gua punya satu saja alasan, pasti gua bakal bantu lo," jawab Ardiansyah.

Alasan. Laura bingung, apa harus ada sebuah alasan, untuk membantu seorang lain? Dan, apa selama ini, laki-laki itu selalu bertindak, sesuai alasan yang ada. Tetapi, sekarang, Laura tidak bisa memikirkan alasan apapun. 

"Kenapa lo tadi bantu gua?" tanya Laura.

"Gua nggak ada niatan bantu lo. Tadi gua cuma balas pukulan dia. Cuma itu doang, nggak lebih," jawab Ardiansyah. 

Laura semakin kebingungan. Tidak ada sebuah alasan, agar lelaki itu tetap membantu dirinya. Ia hanya butuh satu alasan. Dan, semuanya akan berjalan sesuai rencananya selama ini. Sebuah alasan, untuk mengembalikan dunianya yang tenang.

"Gua nggak bisa ngasih alasan apapun," ucap Laura.

"Tapi, gua mohon bantu gua," lanjutnya sambil menundukkan kepalanya.

"Oke," ucap Ardiansyah sambil mengulurkan tangannya.

Dengan cepat, Laura menatap Ardiansyah. Apa benar, lelaki itu akan membantunya? Padahal, ia tidak memberikan alasan apapun. Laki-laki itu tidak mendapatkan sebuah keuntungan dari kebohongan ini. Tetapi, kenapa lelaki itu sepakat untuk memulai kebohongan ini? Laki-laki yang aneh.

"Ini beneran?" tanya Laura sambil uluran tangan Ardiansyah.

"Tentu," ucap Ardiansyah. 

Sontak, Laura langsung menjabat tangan Ardiansyah, lalu memeluk tubuh laki-laki itu dengan erat. Dengan begini, tidak akan ada lagi, laki-laki yang berani mendekatinya. Dan, ia bisa menikmati kehidupannya dengan tenang.

"Terima kasih," ucap Laura di telinga Ardiansyah.

Setelah itu, ia langsung melepaskan pelukannya. Lalu, ia mundur satu langkah. Senyumannya masih terukir sempurna. Hari ini, akan menjadi awal mula kisah Laura dan Ardiansyah. Sebuah kisah yang diawali dengan sebuah kebohongan, dan diharap bisa membuahkan sebuah kebahagiaan.

"Kalau gitu, gua balik ke kelas dulu. Nanti gua tunggu di parkiran," ucap Laura lalu melenggang pergi.

"Mau ngapain?" tanya Ardiansyah.

"Udah tugas cowo, buat nganterin pacarnya pulang."

"Oh."

Ardiansyah tersenyum tipis sambil melihat kepergian perempuan itu. Ia tau, kalau kebohongan ini, akan merepotkan dirinya sendiri. Ia tidak suka direpotkan. Tetapi, ia juga tidak bisa, membiarkan perempuan itu begitu saja. Ia tidak tega, setelah melihat perempuan itu menundukkan kepalanya.

"Gua suka baunya," ucap Ardiansyah sambil melenggang pergi.

Ardiansyah sangat suka dengan wangi Laura. Entah kenapa, wangi perempuan itu, membuatnya ingin selalu berada di dekat perempuan itu. Ia menyukai wangi perempuan itu. Tetapi, tidak dengan sikap perempuan itu. Baginya, perempuan itu,  hanyalah perempuan manja yang selalu ingin keinginannya terkabulkan. Merepotkan. Tetapi, sekarang perempuan yang ia anggap merepotkan itu, sudah resmi menjadi kekasihnya. 

Dengan cepat, beredar rumor tentang seorang murid baru bernama Ardiansyah telah berpacaran seorang gadis bernama Laura Clara Adelista yang selama ini telah menjadi incaran semua laki-laki yang ada di SMA Nusa Bangsa. 

Entah, apa yang akan mereka berdua hadapi setelah ini. Ada kemungkinan, semua laki-laki yang menyukai Laura, akan menyerang Ardiansyah. Dan, ada juga kemungkinan, mereka mulai merelakan Laura. Bagaimanapun, Ardiansyah dan Laura sudah menjadi sebuah sepasang kekasih. Jadi, Ardiansyah akan terus menjaga perempuan itu sebaik mungkin. Setidaknya, ia akan menjaga perempuan itu, sampai ia benar-benar tidak punya alasan lagi untuk menjaga perempuan itu.

"Sekarang kita lihat. Dengan begini, apa lo bisa nemuin gua?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sayap Felysia    SMP Alexander

    Semua murid di SMP Alexander digegerkan dengan kabar tuan muda perusahaan Clover akan datang ke sekolah mereka.Tentu saja hal itu membuat semua warga sekolah menjadi sangat khawatir karena tiba-tiba mereka kedatangan tamu yang sangat penting.Perusahaan Clover sudah menyumbang banyak untuk SMP Alexander. Mulai dari dana, barang-barang, dan makanan. Jadi sedikit saja mereka membuat kesalahan, bisa-bisa perusahaan Clover tidak akan memberi bantuan lagi ke mereka. Dan jika itu terjadi, maka mereka akan kesusahan.Seluruh mata terpusat pada seorang gadis dan seorang laki-laki muda dengan jas hitam sedang berjalan masuk ke dalam area sekolahan.Laki-laki muda itu terlihat sangat berwibawa. Jadi sudah dipastikan kalau laki-laki itulah tuan muda yang sedang dibicarakan oleh warga sekolah. Sedangkan gadis yang sedang bersamanya itu adalah adik dari laki-laki itu."Selamat datang, Tuan Ardiansyah. Kalau boleh tau, ada urusan apa, ya? Kok datang menda

  • Sayap Felysia    Makan malam

    Makan malam keluarga Carles. Kalau biasanya cuma ada Hilda, Carles, dan Ardiansyah di meja makan. Kali ini sedikit berbeda. Karena Felysia, Nindy, Arta, Prata, dan Reza ikut dalam acara makan malam ini atas bujukan dari Ardiansyah.Tentu saja Hilda dan Carles tidak begitu masalah kalau sahabat-sahabat putranya ikut serta dalam acara makan malam ini. Mereka malah senang, karena dengan adanya mereka, Ardiansyah terlihat lebih bahagia dan sering tersenyum.Ardiansyah yang selalu terlihat tegas dan dingin. Malam ini terlihat begitu bahagia dan hangat. Sangat berubah dari hari-hari sebelumnya.Carles bahagia melihat itu. Karena akhirnya Ardiansyah menemukan bahagianya yang telah lama menghilang dari hidupnya."Katanya kamu mau tunangan. Acara tunangannya mau diadain di Indonesia atau di sini?" tanya Carles pada Ardiansyah.Ardiansyah langsung terdiam. Ia sama sekali belum memikirkan tentang tempat acara pertunangannya dengan Felysia. Karena ia pik

  • Sayap Felysia    Pulang ke rumah

    Setelah acara makannya selesai. Mereka pun melanjutkan perjalan ke rumah Ardiansyah yang letaknya tidak begitu jauh dari restoran tersebut.Karena letaknya tidak begitu jauh. Mereka hanya perlu waktu sekitar lima menit untuk sampai di rumah Ardiansyah.Dan akhirnya mereka sampai. Mobil mereka memasuki halaman rumah yang terbilang sangat luas. Di hadapan mereka sekarang berdiri sebuah rumah yang terlihat seperti istana mewah.Rumah itu terlihat sangat mewah dan megah. Sudah bisa ditebak, kalau rumah itu adalah rumah yang sangat mahal."Menurut laporan, ayah Anda sekarang masih ada di kantor. Jadi sepertinya hanya ada ibu Anda di dalam," ucap Selly saat mobil sudah berhenti sempurna."Kamu mau ikut masuk atau pulang?" tanya Ardiansyah sambil menatap Selly."Kelihatannya lebih baik saya pulang. Saya nggak begitu mau ikut campur dalam urusan ini," jawab Selly sambil memandang Ardiansyah."Oke. Biar supir ini yang nganter kamu pulang."

  • Sayap Felysia    Singapura

    Rombongan Ardiansyah sudah sampai di Singapura. Mereka keluar dari bandara untuk menanti jemputan mereka.Ada satu hal lucu yang tadi terjadi di pesawat. Tadi saat pesawatnya ingin lepas landas, Nindy sangat merasa ketakutan, sampai-sampai memeluk tubuh Ardiansyah yang duduk tepat di samping kanannya dengan erat. Gadis kecil itu belum pernah naik pesawat sekali pun. Jadi wajar saja kalau gadis itu ketakutan saat harus naik pesawat untuk yang pertama kalinya.Dan sekarang gadis kecil itu sedang tertidur pulas di gendong Ardiansyah."Yang jemput kita supir rumah atau supir kantor?" tanya Ardiansyah pada Selly yang berdiri tepat di sebelah kirinya."Dua-duanya. Jadi akan dua mobil yang akan menjemput kita," jawab Selly.Ardiansyah pun mengangguk pelan setelah mendengar jawaban Selly. Dua mobil. Mobil pertama akan dinaiki oleh dirinya, Selly, Felysia, dan Nindy. Mobil kedua akan dinaiki oleh Arta, Prata, dan Reza.Tidak lama kemudian ada d

  • Sayap Felysia    Bandara

    Hari keberangkatan Ardiansyah ke Singapura. Pesawatnya akan berangkat jam 10.00. Dan sekarang sudah jam 09.30.Ardiansyah tidak tau, kapan lagi ia akan ada kesempatan untuk kembali ke Indonesia. Kenangannya di negeri ini sangatlah banyak. Membuatnya tersiksa oleh kerinduan jika tidak cepat-cepat pulang ke negeri ini.Pekerjaannya yang banyak membuatnya sangat susah untuk mempunyai waktu luang. Tetapi karena pekerjaannya yang banyak itulah, ia bisa mengalihkan pikiran sejenak dari semua sahabatnya yang ada di Indonesia.Rasanya baru kemarin ia sampai di Indonesia. Tetapi sekarang sudah harus kembali lagi ke Singapura. Sungguh, ia ingin menikmati waktu bersama sahabat-sahabatnya lebih lama lagi."Apakah Anda akan baik-baik saja setelah ini semua?" tanya Selly sambil memberikan sebuah kaleng minuman bersoda ke Ardiansyah."Apa maksud kamu?" tanya balik Ardiansyah sambil mengambil minuman yang disodorkan oleh Selly."Semua kenangan Anda di

  • Sayap Felysia    Ajakan

    Malam yang sangat dingin. Arta, Prata, dan Reza sedang bermain kartu di bawah langit malam. Dengan beralaskan tikar dan ditemani makanan ringan, mereka membuat malam yang sepi ini menjadi malam yang sangat ramai.Walau terasa sangat ramai. Tetapi tetap saja mereka merasa ada yang kurang. Bukan makanan maupun minuman. Tetapi orangnya. Ada satu orang yang tidak hadir di malam ini dan malam-malam sebelumnya.Orang itu sudah tidak pernah muncul lima tahun belakangan ini. Membuat mereka merasakan kesepian. Karena tanpa orang itu, tidak ada lagi makanan-makanan yang enak. Cuma masakan orang itu yang bisa memuaskan perut mereka. Cuma kehadiran orang itu yang bisa memenuhi lubang di hati mereka.Permainan terhenti, saat ada sebuah motor sport berhenti tepat di dekat mereka. Pengemudi itu menggunakan helm, jadi mereka tidak bisa melihat wajah sang pengemudi motor tersebut.Pengemudi itu mematikan motornya. Dan berjalan ke arah mereka dengan sebuah kantong plastik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status