Share

Sayap Tersembunyi : Misi Rafael
Sayap Tersembunyi : Misi Rafael
Author: Cah lontong

Inkarnasi rafael

Author: Cah lontong
last update Last Updated: 2024-11-23 22:44:25

Malam itu, hujan mengguyur tanpa henti. Kota tampak sunyi, kecuali suara deras air yang menghantam aspal dan gemericik yang memenuhi trotoar. Lampu jalan yang temaram menciptakan bayangan panjang di jalan-jalan sempit. Di sudut sebuah gang, seorang pria berdiri dengan napas terengah-engah, tubuhnya basah kuyup oleh hujan dan keringat.

Rafael.

Dulu ia adalah salah satu malaikat agung, penjaga cahaya, dengan sayap emas yang bersinar terang. Namun, malam ini, ia hanyalah seorang pria lemah tanpa sayap, berjuang untuk berdiri. Kulitnya terluka, dan di tangannya ia menggenggam sebuah tongkat kayu sederhana yang kini menjadi satu-satunya senjatanya.

"Kenapa aku diturunkan ke dunia ini?" gumam Rafael dengan suara yang nyaris tenggelam dalam suara hujan. Matanya menatap kosong ke arah langit, seolah mencari jawaban dari surga yang telah meninggalkannya. Tapi hanya kegelapan yang menyambut.

Langkah kaki terdengar dari belakangnya. Rafael berbalik dengan cepat, tongkatnya terangkat, bersiap menghadapi ancaman. Dari balik bayangan, muncul tiga pria bertubuh besar dengan senyum licik di wajah mereka.

"Kau tersesat, Tuan?" tanya salah satu dari mereka dengan nada mengejek. la mengayunkan batang besi di tangannya dengan santai.

"Aku tidak mencari masalah," jawab Rafael datar. Matanya tetap mengawasi setiap gerakan mereka.

"Sayangnya, masalah yang menemukanmu," pria itu tertawa, diikuti oleh dua rekannya yang mulai mendekat.

Rafael tahu tubuh manusianya jauh lebih lemah dibanding saat ia menjadi malaikat. Tapi ia juga tahu bahwa menyerah bukanlah pilihan. Ketika salah satu pria menyerangnya dengan tongkat, Rafael bergerak cepat, menangkis dengan tongkat kayunya.

Pukulan berikutnya datang dari belakang. Rafael menahan diri untuk tidak terjatuh, melayangkan tongkatnya ke arah lutut salah satu pria hingga terdengar suara keras. Pria itu jatuh dengan erangan kesakitan. Namun, dua orang lainnya segera menyerang bersama-sama.

Pukulan keras menghantam bahu Rafael, membuatnya terhuyung. Saat ia mencoba mengatur napas, salah satu pria mengayunkan batang besinya, mengarah ke dada Rafael. Tapi sebelum pukulan itu mengenai, tongkat di tangan Rafael tiba-tiba bersinar dengan cahaya redup, menciptakan kilatan yang cukup untuk membuat para pria itu mundur.

"Apa itu?" salah satu pria berteriak, wajahnya penuh ketakutan.

Cahaya itu hanya bertahan beberapa detik, tetapi cukup untuk memberi Rafael kesempatan. la menggunakan tongkatnya untuk melucuti senjata pria itu dan memukul keras di kakinya, membuatnya terjatuh. Dua pria lainnya, yang kini ketakutan, segera kabur ke dalam kegelapan.

****

Rafael berdiri di tengah hujan, tongkatnya menggantung lemah di tangannya. Cahaya yang muncul tadi mulai menghilang, meninggalkan pertanyaan yang menggema di pikirannya. Apa itu? Apa yang terjadi pada tongkat ini?

Langkahnya goyah ketika ia berjalan menyusuri gang yang sepi. Tubuh manusianya terasa sakit, tetapi luka di hatinya lebih menyakitkan. Kehilangan sayapnya, kehilangan surga, dan kini kehilangan kekuatan yang dulu menjadi bagian dari dirinya.

"Kenapa aku, Tuhan?" gumam Rafael pelan. "Kenapa aku yang Kau pilih untuk menjalani ini?"

Langkahnya membawanya ke depan sebuah gereja tua yang hampir runtuh. Pintu kayunya terbuka sedikit, memancarkan cahaya kecil dari lilin di dalamnya. Rafael masuk dengan perlahan, mencari tempat untuk beristirahat.

Di dalam gereja, suasananya sunyi. Bangku-bangku kayu berdebu dan patung-patung suci di dinding tampak seperti saksi bisu dari ribuan doa yang pernah dipanjatkan di tempat itu. Rafael duduk di salah satu bangku, membiarkan tongkatnya jatuh ke lantai.

la menutup matanya, mencoba mencari ketenangan di tengah kekacauan. Tapi bayangan wajah Azariel, musuhnya yang dulu, terus menghantui pikirannya. Rafael tahu bahwa ini bukan hanya soal dirinya - ini adalah tentang dunia yang berada di ambang kehancuran. Dan ia adalah satu - satunya yang bisa menghentikannya.

****

Pintu gereja berderit pelan, membuat Rafael membuka matanya. Seorang wanita muda masuk, membawa tas medis di pundaknya. Rambutnya yang hitam panjang basah karena hujan, dan wajahnya menunjukkan kelelahan. la berhenti ketika melihat Rafael yang duduk di bangku.

"Maaf, aku tidak tahu ada orang di sini," kata wanita itu dengan suara lembut.

Rafael menatapnya, mencoba menilai apakah wanita ini ancaman atau tidak. Tetapi matanya yang penuh kehangatan membuatnya merasa sedikit tenang.

"Kau terluka," kata wanita itu, memperhatikan luka di lengan Rafael. la mendekat dengan hati-hati, membuka tas medisnya. "Boleh aku membantu?"

Rafael ragu-ragu, tetapi akhirnya mengangguk. Wanita itu duduk di sampingnya, membersihkan lukanya dengan perlahan. "Namaku Elena," katanya, mencoba memulai percakapan. "Kau dari mana?"

"Itu... cerita yang panjang," jawab Rafael dengan nada lelah.

"Kalau begitu, kita punya banyak waktu," kata Elena sambil tersenyum kecil.

****

Saat Elena merawat luka-lukanya, Rafael merasa sesuatu yang aneh.

Ada ketenangan yang mulai meresap ke dalam dirinya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sejak turun ke bumi. Cahaya kecil dari lilin-lilin di gereja tampak lebih terang, seolah memberikan harapan baru.

"Terima kasih," kata Rafael akhirnya.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau tidak datang."

Elena menatapnya dengan lembut.

"Kadang-kadang, kita hanya perlu seseorang untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian."

Rafael menatap tongkat kayunya yang tergeletak di lantai. Cahaya itu, pertarungan tadi, dan sekarang pertemuan dengan Elena- semuanya terasa seperti bagian dari sesuatu yang lebih besar. Sesuatu yang ia belum pahami, tetapi tahu bahwa ia harus menerimanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Cahaya abadi

    Langit di atas Nexus Eterna berubah menjadi lautan energi bercahaya. Cahaya putih dan bayangan hitam bercampur dalam pusaran besar yang memancarkan kekuatan luar biasa. Di tengah medan perang, Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berdiri menghadapi sosok raksasa, Manifestasi Ketidakseimbangan.Makhluk itu melangkah maju, setiap jejaknya menciptakan gelombang kehancuran. Suaranya menggema seperti ribuan bisikan kegelapan. “Kau telah menciptakan Nexus Eterna, tetapi itu hanya mempercepat kehancuran dunia. Keseimbangan adalah ilusi. Cahaya dan bayangan tidak bisa hidup berdampingan.”****Liam, meskipun lemah, melangkah maju dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Kau salah. Cahaya dan bayangan adalah bagian dari dunia ini. Tanpa keduanya, dunia tidak akan bertahan.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu mengambil Nexus. Dunia ini telah berjuang terlalu keras untuk mencapai keseimbangan.”Rafael, dengan sayap malaikatnya yang bercahaya, melancarkan s

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Perang terakhir di nexus

    Bayangan besar yang mengintai langit semakin jelas. Sosok itu tampak seperti raksasa yang terbentuk dari campuran cahaya dan kegelapan, dengan mata merah menyala yang memancarkan kehancuran. Tanah di sekitar Nexus bergetar hebat, menunjukkan kekuatan luar biasa yang dibawa oleh ancaman ini.“Liam, ini bukan ancaman biasa,” kata Rafael dengan suara tegas sambil menghunus pedangnya. “Kita harus bersiap untuk perang besar. Nexus tidak bisa jatuh.”Liam, meskipun terlihat lemah, berdiri tegak dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Aku tahu. Tapi kekuatanku semakin terkuras. Aku membutuhkan semua orang untuk melindungi Nexus sementara aku mencari cara menghentikan makhluk itu.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu melakukannya sendiri. Nexus ini adalah simbol perjuangan kita semua.”****Makhluk-makhluk dimensi lain mulai menyerang dengan jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Pasukan penjaga Nexus, yang dipimpin oleh Elena dan Rafael, berusa

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Keseimbangan dunia baru

    Setelah menyatukan Nexus Cahaya Tertinggi, Liam, Elena, dan Rafael kembali ke dunia asal mereka melalui portal yang terbuka di tengah dimensi Nexus. Namun, dunia yang mereka kenal sudah tidak sama.Langit biru yang biasanya cerah kini dihiasi oleh garis-garis emas dan hitam, memancarkan keseimbangan yang aneh namun indah. Angin yang berhembus membawa aura damai, tetapi tetap terasa adanya kewaspadaan yang mengintai.Di Nexus Eterna, cahaya dan bayangan kini berputar dalam harmoni sempurna, memancarkan energi yang membuat setiap penjaga merasa lebih kuat namun juga lebih bertanggung jawab.****Para pemimpin dari komunitas yang tersebar mulai berdatangan ke Nexus untuk melihat perubahan ini. Salah satu pemimpin, seorang wanita tua bernama Miria dari Dataran Utara, berbicara dengan rasa takjub.“Apa yang telah kau lakukan, Liam? Dunia ini terasa berbeda, seolah-olah beban besar telah diangkat.”Liam, yang masih terlihat lemah setelah proses penyatuan Nexus, tersenyum tipis. “Keseimbanga

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Inti Nexus tertinggi

    Liam, Elena, dan Rafael melangkah keluar dari portal, memasuki ruang yang tampak tak berbatas. Langit di atas mereka adalah lautan bintang yang terus bergerak, sementara lantai di bawah kaki mereka adalah cermin raksasa yang memantulkan bayangan setiap langkah. Di tengah ruang itu, sebuah bola energi raksasa melayang, memancarkan cahaya dan bayangan yang saling berputar. Bola itu adalah inti dari Nexus Cahaya Tertinggi, sumber energi yang telah mereka cari. Namun, ada sesuatu yang aneh—inti itu tampak tidak stabil, dengan retakan yang menyebar di permukaannya. “Ini dia,” kata Rafael dengan suara rendah. “Inti Nexus Tertinggi. Tempat di mana keseimbangan sejati harus ditegakkan.” Elena memandang inti itu dengan mata penuh kekaguman sekaligus kekhawatiran. “Tapi mengapa itu retak? Apa artinya?” Liam melangkah maju, merasakan energi yang luar biasa dari inti itu. “Retakan ini adalah tanda bahwa dunia kita tidak dalam keseimbangan. Jika kita tidak bisa memperbaikinya, Nexus Eterna

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi cahaya dan bayangan

    Setelah melewati portal, Liam, Elena, dan Rafael tiba di dimensi baru yang terasa aneh. Langit di atas mereka setengah bersinar terang dengan cahaya putih murni, sementara setengah lainnya tenggelam dalam kegelapan yang tidak tertembus. Tanah di bawah mereka terus berubah, kadang bersinar terang seperti kristal, kadang menjadi bayangan pekat yang menyerap cahaya di sekitarnya. Setiap langkah mereka terasa seperti melangkah di antara dua dunia yang berlawanan, tetapi tetap saling terkait. “Elena, Rafael, berhati-hatilah,” kata Liam, menggenggam tongkatnya lebih erat. “Tempat ini… terasa seperti keseimbangan itu sendiri.” Rafael mengangguk, matanya tajam memindai sekeliling. “Ini adalah Dimensi Cahaya dan Bayangan. Tempat ini mencerminkan konflik dalam dirimu sendiri, Liam, dan juga dalam dunia yang kau coba selamatkan.” Tiba-tiba, tanah di sekitar mereka mulai bergolak. Dari sisi terang, sosok-sosok bercahaya muncul. Mereka berbentuk manusia, tetapi tanpa fitur wajah, hanya tubuh y

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi keabadian

    Ketika Liam, Rafael, dan Elena melangkah melalui portal menuju dimensi berikutnya, dunia di sekitar mereka berubah drastis. Dimensi baru ini adalah hamparan luas yang berkilauan dengan cahaya emas. Bangunan tinggi menyerupai kuil-kuil besar mengambang di udara, dan di kejauhan, air terjun bercahaya mengalir tanpa henti.Namun, meskipun terlihat damai, ada sesuatu yang aneh. Udara terasa berat, dan waktu seolah-olah berhenti. Tidak ada angin, tidak ada suara, dan setiap langkah mereka terasa seperti melawan kekuatan yang tak terlihat.Rafael memandang sekeliling dengan hati-hati. “Ini adalah Dimensi Keabadian. Tempat ini adalah refleksi dari kekekalan, tetapi juga penjara bagi mereka yang terjebak dalam kesombongan abadi.”****Ketika mereka melangkah lebih jauh, suara yang lembut tetapi memikat mulai terdengar di sekitar mereka. Suara itu berbicara dalam berbagai bahasa, masing-masing menawarkan sesuatu yang sangat diinginkan oleh pendengarnya.“Liam, kau bisa menjadi dewa jika kau te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status