Share

Pertemuan dengan elena

Author: Cah lontong
last update Last Updated: 2024-11-23 22:44:35

Di dalam gereja tua yang sepi, Elena selesai merawat luka-luka Rafael. Suara hujan di luar mulai mereda, meninggalkan keheningan yang berat. Rafael tetap diam, matanya menatap kosong ke depan, sementara pikiran-pikiran kelam bergema di kepalanya.

Elena mengamati pria yang duduk di depannya. Ada sesuatu yang berbeda tentangnya—sesuatu yang tidak bisa ia pahami. Luka-lukanya lebih parah daripada yang terlihat, tetapi ia tampak memikul beban yang jauh lebih besar daripada rasa sakit fisik.

“Aku tidak tahu siapa kau,” kata Elena akhirnya, memecah keheningan. “Tapi aku tahu seseorang yang terluka ketika aku melihatnya. Dan kau terluka, bukan hanya di luar.”

Rafael menoleh perlahan, menatap Elena dengan mata yang penuh dengan kelelahan. “Apa yang membuatmu berpikir aku akan menceritakannya padamu?” tanyanya datar.

Elena tersenyum kecil, menyimpan alat-alat medisnya ke dalam tas. “Karena aku pernah terluka juga. Dan aku tahu, berbicara kadang membantu.”

****

Rafael menghela napas panjang, menunduk sambil memainkan tongkat kayunya yang kini tergeletak di pangkuannya. “Kau tidak akan mengerti,” katanya pelan. “Ini bukan sesuatu yang bisa dijelaskan dengan mudah.”

“Kau mungkin akan terkejut dengan apa yang bisa aku pahami,” jawab Elena. Ia duduk di bangku di seberang Rafael, tangan di atas pangkuannya, memberi ruang tetapi tetap dekat.

Rafael mengangkat kepalanya, menatap ke arah altar gereja yang berdebu. Suaranya terdengar lirih ketika ia mulai berbicara. “Aku kehilangan segalanya. Segala yang membuatku menjadi diriku. Aku... tidak tahu siapa aku sekarang.”

Elena mendengarkan dengan sabar, membiarkannya melanjutkan.

“Aku dulu memiliki tujuan, kekuatan, tempat yang aku sebut rumah,” lanjut Rafael. “Tapi sekarang, aku bahkan tidak tahu apa yang aku lakukan di sini. Aku adalah bayangan dari diriku yang dulu. Dan sejujurnya, aku tidak yakin apakah aku bisa bertahan.”

“Kadang-kadang, kehilangan sesuatu berarti kita harus menemukan sesuatu yang baru,” kata Elena lembut. “Aku kehilangan keluargaku lima tahun yang lalu dalam kecelakaan mobil. Rasanya seperti seluruh duniaku hancur. Tapi perlahan, aku menemukan cara untuk melanjutkan hidup.”

Rafael menoleh, tatapannya penuh keraguan. “Dan kau berpikir aku bisa melakukan hal yang sama?”

“Semua orang bisa,” jawab Elena yakin. “Tapi kau harus membiarkan dirimu percaya bahwa itu mungkin.”

****

Elena berdiri dan berjalan ke arah altar, menyalakan salah satu lilin yang tersisa. “Kau tahu, aku datang ke gereja ini setiap kali aku merasa dunia terlalu berat. Tempat ini mungkin sudah tua dan hampir runtuh, tapi di sini aku merasa ada harapan.”

“Harapan,” Rafael mengulangi kata itu dengan getir. “Kau tahu betapa rapuhnya harapan itu?”

Elena menatapnya dengan penuh empati. “Tentu saja aku tahu. Harapan adalah hal paling sulit untuk dipegang ketika semuanya terasa salah. Tapi tanpa harapan, kita tidak punya apa-apa.”

Rafael berdiri perlahan, mendekati Elena di altar. “Aku tidak tahu apakah aku punya harapan,” katanya. “Yang aku tahu, aku telah kehilangan terlalu banyak untuk percaya lagi.”

Elena menatapnya dengan serius. “Kau mungkin tidak punya harapan untuk dirimu sendiri, tapi apa kau punya harapan untuk orang lain?”

Pertanyaan itu menghantam Rafael seperti pukulan. Ia terdiam, pikirannya melayang ke wajah-wajah yang ia coba lindungi di masa lalu—dan ke misi yang diberikan kepadanya sebelum ia jatuh ke bumi.

****

Setelah beberapa saat, Rafael mengangguk kecil. “Mungkin,” katanya dengan suara yang hampir tak terdengar. “Mungkin aku bisa percaya pada orang lain, meskipun aku tidak percaya pada diriku sendiri.”

“Itu awal yang baik,” jawab Elena sambil tersenyum. “Kau tidak harus berjalan sendirian.”

Elena kembali duduk, dan Rafael akhirnya merasa cukup nyaman untuk duduk di sampingnya. Untuk pertama kalinya, ada sedikit kelegaan di wajahnya, meskipun masih dihiasi bayangan kesedihan.

“Apa kau tinggal di sini?” tanya Rafael.

“Tidak,” jawab Elena. “Aku bekerja sebagai perawat di sebuah klinik kecil di kota ini. Gereja ini hanya tempatku berlindung ketika aku butuh waktu untuk berpikir.”

Rafael menatap Elena dengan rasa ingin tahu. “Kenapa kau membantu orang lain?”

Elena terdiam sejenak sebelum menjawab. “Karena aku tahu bagaimana rasanya tidak punya siapa pun yang peduli. Dan aku tidak ingin orang lain merasakan itu.”

Jawabannya membuat Rafael tertegun. Ia menyadari bahwa meskipun ia telah kehilangan sayapnya, ia masih memiliki tanggung jawab untuk melindungi yang lemah. Mungkin, dengan bantuan Elena, ia bisa menemukan kembali tujuan itu.

****

Ketika malam semakin larut, Rafael bangkit berdiri, menggenggam tongkatnya. “Aku harus pergi,” katanya. “Ada sesuatu yang harus aku lakukan.”

Elena memandangnya dengan khawatir. “Kau bahkan belum sepenuhnya sembuh.”

“Aku tidak punya pilihan,” jawab Rafael tegas. “Tapi terima kasih. Apa yang kau lakukan malam ini... aku tidak akan melupakannya.”

Elena tersenyum kecil. “Kalau kau butuh bantuan, kau tahu di mana mencariku.”

Rafael menatapnya untuk terakhir kali sebelum melangkah keluar dari gereja. Namun, sebelum ia benar-benar pergi, ia berhenti dan berkata, “Elena, terima kasih telah mengingatkanku bahwa aku masih bisa memiliki harapan.”

Elena mengangguk. “Dan terima kasih telah mempercayai aku, meskipun hanya untuk malam ini.”

Ketika Rafael melangkah kembali ke kegelapan kota, ia merasa sesuatu yang berbeda. Luka di tubuhnya mungkin belum sepenuhnya sembuh, tetapi luka di jiwanya mulai mendapatkan cahaya kecil yang baru.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Cahaya abadi

    Langit di atas Nexus Eterna berubah menjadi lautan energi bercahaya. Cahaya putih dan bayangan hitam bercampur dalam pusaran besar yang memancarkan kekuatan luar biasa. Di tengah medan perang, Liam, Elena, Rafael, dan para penjaga Nexus berdiri menghadapi sosok raksasa, Manifestasi Ketidakseimbangan.Makhluk itu melangkah maju, setiap jejaknya menciptakan gelombang kehancuran. Suaranya menggema seperti ribuan bisikan kegelapan. “Kau telah menciptakan Nexus Eterna, tetapi itu hanya mempercepat kehancuran dunia. Keseimbangan adalah ilusi. Cahaya dan bayangan tidak bisa hidup berdampingan.”****Liam, meskipun lemah, melangkah maju dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Kau salah. Cahaya dan bayangan adalah bagian dari dunia ini. Tanpa keduanya, dunia tidak akan bertahan.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu mengambil Nexus. Dunia ini telah berjuang terlalu keras untuk mencapai keseimbangan.”Rafael, dengan sayap malaikatnya yang bercahaya, melancarkan s

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Perang terakhir di nexus

    Bayangan besar yang mengintai langit semakin jelas. Sosok itu tampak seperti raksasa yang terbentuk dari campuran cahaya dan kegelapan, dengan mata merah menyala yang memancarkan kehancuran. Tanah di sekitar Nexus bergetar hebat, menunjukkan kekuatan luar biasa yang dibawa oleh ancaman ini.“Liam, ini bukan ancaman biasa,” kata Rafael dengan suara tegas sambil menghunus pedangnya. “Kita harus bersiap untuk perang besar. Nexus tidak bisa jatuh.”Liam, meskipun terlihat lemah, berdiri tegak dengan tongkat Primordial Lumina di tangannya. “Aku tahu. Tapi kekuatanku semakin terkuras. Aku membutuhkan semua orang untuk melindungi Nexus sementara aku mencari cara menghentikan makhluk itu.”Elena memegang pedangnya erat. “Kami tidak akan membiarkanmu melakukannya sendiri. Nexus ini adalah simbol perjuangan kita semua.”****Makhluk-makhluk dimensi lain mulai menyerang dengan jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Pasukan penjaga Nexus, yang dipimpin oleh Elena dan Rafael, berusa

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Keseimbangan dunia baru

    Setelah menyatukan Nexus Cahaya Tertinggi, Liam, Elena, dan Rafael kembali ke dunia asal mereka melalui portal yang terbuka di tengah dimensi Nexus. Namun, dunia yang mereka kenal sudah tidak sama.Langit biru yang biasanya cerah kini dihiasi oleh garis-garis emas dan hitam, memancarkan keseimbangan yang aneh namun indah. Angin yang berhembus membawa aura damai, tetapi tetap terasa adanya kewaspadaan yang mengintai.Di Nexus Eterna, cahaya dan bayangan kini berputar dalam harmoni sempurna, memancarkan energi yang membuat setiap penjaga merasa lebih kuat namun juga lebih bertanggung jawab.****Para pemimpin dari komunitas yang tersebar mulai berdatangan ke Nexus untuk melihat perubahan ini. Salah satu pemimpin, seorang wanita tua bernama Miria dari Dataran Utara, berbicara dengan rasa takjub.“Apa yang telah kau lakukan, Liam? Dunia ini terasa berbeda, seolah-olah beban besar telah diangkat.”Liam, yang masih terlihat lemah setelah proses penyatuan Nexus, tersenyum tipis. “Keseimbanga

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Inti Nexus tertinggi

    Liam, Elena, dan Rafael melangkah keluar dari portal, memasuki ruang yang tampak tak berbatas. Langit di atas mereka adalah lautan bintang yang terus bergerak, sementara lantai di bawah kaki mereka adalah cermin raksasa yang memantulkan bayangan setiap langkah. Di tengah ruang itu, sebuah bola energi raksasa melayang, memancarkan cahaya dan bayangan yang saling berputar. Bola itu adalah inti dari Nexus Cahaya Tertinggi, sumber energi yang telah mereka cari. Namun, ada sesuatu yang aneh—inti itu tampak tidak stabil, dengan retakan yang menyebar di permukaannya. “Ini dia,” kata Rafael dengan suara rendah. “Inti Nexus Tertinggi. Tempat di mana keseimbangan sejati harus ditegakkan.” Elena memandang inti itu dengan mata penuh kekaguman sekaligus kekhawatiran. “Tapi mengapa itu retak? Apa artinya?” Liam melangkah maju, merasakan energi yang luar biasa dari inti itu. “Retakan ini adalah tanda bahwa dunia kita tidak dalam keseimbangan. Jika kita tidak bisa memperbaikinya, Nexus Eterna

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi cahaya dan bayangan

    Setelah melewati portal, Liam, Elena, dan Rafael tiba di dimensi baru yang terasa aneh. Langit di atas mereka setengah bersinar terang dengan cahaya putih murni, sementara setengah lainnya tenggelam dalam kegelapan yang tidak tertembus. Tanah di bawah mereka terus berubah, kadang bersinar terang seperti kristal, kadang menjadi bayangan pekat yang menyerap cahaya di sekitarnya. Setiap langkah mereka terasa seperti melangkah di antara dua dunia yang berlawanan, tetapi tetap saling terkait. “Elena, Rafael, berhati-hatilah,” kata Liam, menggenggam tongkatnya lebih erat. “Tempat ini… terasa seperti keseimbangan itu sendiri.” Rafael mengangguk, matanya tajam memindai sekeliling. “Ini adalah Dimensi Cahaya dan Bayangan. Tempat ini mencerminkan konflik dalam dirimu sendiri, Liam, dan juga dalam dunia yang kau coba selamatkan.” Tiba-tiba, tanah di sekitar mereka mulai bergolak. Dari sisi terang, sosok-sosok bercahaya muncul. Mereka berbentuk manusia, tetapi tanpa fitur wajah, hanya tubuh y

  • Sayap Tersembunyi : Misi Rafael   Dimensi keabadian

    Ketika Liam, Rafael, dan Elena melangkah melalui portal menuju dimensi berikutnya, dunia di sekitar mereka berubah drastis. Dimensi baru ini adalah hamparan luas yang berkilauan dengan cahaya emas. Bangunan tinggi menyerupai kuil-kuil besar mengambang di udara, dan di kejauhan, air terjun bercahaya mengalir tanpa henti.Namun, meskipun terlihat damai, ada sesuatu yang aneh. Udara terasa berat, dan waktu seolah-olah berhenti. Tidak ada angin, tidak ada suara, dan setiap langkah mereka terasa seperti melawan kekuatan yang tak terlihat.Rafael memandang sekeliling dengan hati-hati. “Ini adalah Dimensi Keabadian. Tempat ini adalah refleksi dari kekekalan, tetapi juga penjara bagi mereka yang terjebak dalam kesombongan abadi.”****Ketika mereka melangkah lebih jauh, suara yang lembut tetapi memikat mulai terdengar di sekitar mereka. Suara itu berbicara dalam berbagai bahasa, masing-masing menawarkan sesuatu yang sangat diinginkan oleh pendengarnya.“Liam, kau bisa menjadi dewa jika kau te

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status