"Angela!” ucap William terkejut melihat Angela.
William nampak panik, karena memang sedang ada Eliana di dalam rumahnya. Dan William tahu betul jika Angela pasti tak akan menyukainya. Angela langsung menerobos masuk dan memeluk kekasihnya itu.
“Kenapa kau tak mengabariku jika ingin kesini?” tanya William.
Angela tak menjawab karena ia menangkap sosok Eliana di meja makan William tengah menyantap sandwich. Angela melirik tajam ke arah William sebelum akhirnya menghampiri Eliana yang sama terkejutnya.
“Hai, Eliana.”
“A-Angela! A-aku bisa jelaskan ini.”
Eliana nampak kikuk, namun Angela dengan santai duduk dihadapannya. Dan meneguk gelas yang berisi air yang ada di atas meja.
“It’s okay, Eliana. William pasti butuh bersenang-senang juga,” ucap Angela datar.
Baru saja bibir mereka akan bersentuhan, Eliana tiba-tiba membuka matanya. Ia terkejut ketika melihat William berada di depan wajahnya, sangat dekat. Refleks Eliana mendorong tubuh William dan menjauh darinya. “A-apa yang kau lakukan?!” Eliana ketakutan melihat William. William tersenyum tipis dan malah semakin mendekatkan wajahnya ke Eliana, bahkan ia naik ke atas ranjang Eliana. Ia menatap Eliana dalam, pandangannya begitu menghangatkan. Eliana berusaha menahan degup jantungnya yang bergemuruh. Nafasnya tercekat ketika wajah William hanya tinggal berjarak beberapa centi lagi dari wajahnya. “Mau dilanjutkan?” bisik William dengan suara berat yang terdengar seksi. Mendengar hal itu membuat tubuh Eliana merinding seketika. Entah mengapa tubuhnya seperti membeku, tak bisa berkutik dihadapan pria seperti vampire ini. “W-Will, j-jangan macam-macam.” Eli
Hingga tanpa sadar Joe memperdalam ciumannya pada gadis itu. Dan terjadilah hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.***Joe terbangun dari tidurnya kala mendengar ponselnya berdering. Kepalanya masih terasa berputar-putar. Ia memperhatikan sekelilingnya yang tampak asing. Ini bukanlah kamarnya atau pun kamar Eliana.Karena terlalu syok, ia sampai mengabaikan ponselnya yang terus berdering sedari tadi.“Kau sudah bangun?” Suara seorang gadis yang baru saja keluar dari toilet. Gadis itu hanya memakai piyama mandinya.“A-apa yang kita lakukan semalam?!” tanyanya terkejut bercampur bingung.Jenny menghampiri Joe dan duduk didekatnya. Ia mengamati tiap senti dari wajah pria tampan di sampingnya itu.“Kau sungguh tidak ingat?!” Jari jemari Jenny mengelus wajah Joe secara perlahan, hingga membuat pria itu merinding seketika.Joe menggeleng sambil beringsut dari tempatnya berbaring, berusaha agar s
Eliana terkejut bukan main ketika mendengar penawaran dari Angela. Netranya menatap gadis dengan rambut blonde itu lekat-lekat. Sungguh, ia sama sekali tak menyangka bahwa kata-kata seperti itu akan meluncur dari bibir Angela, temannya sendiri.“K-kau bicara apa Angela? Jangan bercanda!” tukas Eliana.Angela berdecih mendengar perkataan Eliana. “Apa aku terlihat seperti sedang bercanda, El?”Eliana terdiam.“Walaupun kau temanku, aku tidak akan tinggal diam jika sesuatu yang telah menjadi milikku terancam direbut orang lain. Kau tahu, aku orang yang ambisius, kan?” ujar Angela.Perkataan Angela barusan sukses membuat Eliana terdiam.“Baiklah, jika kau tak ingin menjawab sekarang. Kau bisa menghubungiku jika berminat. Kau tahu nomor teleponku, kan?” Angela bangkit dari duduknya dan berjalan pergi meninggalkan gadis berambut coklat itu."Tunggu, Angela. Kau mungkin telah salah pah
Mobil yang dikendarai Eliana bertabrakan dengan mobil yang berlawanan arah dengannya. Tubuh Eliana terbentur dashboard mobil dengan keras. Ia kehilangan kesadarannya karena terlalu banyak kehilangan darah.Begitu pula dengan pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan dengan Eliana. Jika saja ia tak membanting stir. Kecelakaan yang dialami Eliana pasti lebih parah dari ini. Pria itu keluar dari mobil dengan kepala bercucuran darah.Dengan tertatih, ia berjalan menghampiri mobil Eliana yang rusak parah. Dan seketika ia terkejut kala melihat Eliana yang sudah tak sadarkan diri.“Eliana?” pekik pria berambut coklat yang sepertinya mengenal gadis itu.Tak berapa lama, orang-orang yang melintas langsung menolong mereka dan segera melarikannya ke Rumah Sakit terdekat.***William dan Joe yang mendengar kabar kecelakaan Eliana segera menuju ke Rumah Sakit. Mereka sangat khawatir dengan kondisi Eliana. Mereka bahkan tak menghirauka
“Kamera, rolling, action!” ucap seorang sutradara muda bernama Michael mengarahkan sepasang pria dan wanita yang akan beradu akting. Seluruh kamera sudah tertuju pada pasangan itu. Lampu telah siap menyoroti mereka, dan orang orang yang menonton pun terlihat sangat antusias menyaksikan proses syuting web series itu. Adegan hari ini berada di dalam sebuah perpustakaan di sebuah kampus kecil di kota London. William Vinclet, nama dari aktor utama yang membintangi web series kali ini. Saat ini William sedang berakting duduk sambil membaca buku di sebuah meja yang ada di dalam perpustakaan. Di samping pria itu, terdapat rak buku yang berjejer rapi. Dan tepat di sela sela buku yang tersusun di dalam rak itu, seorang gadis tengah mengintip kegiatan William. Gadis manis dengan kuncir dua dan kacamata itu terlihat sangat terpesona dengan ketampanan William, kedua pipinya bersemu me
Eliana menatap Joe yang duduk tepat di sampingnya. Ia merasa takut jika harus melakukan adegan ranjang bersama William yang merupakan pemeran utama pria. Selain karena ia memang belum pernah melakukan adegan itu, Ia juga takut akan menyakiti hati Joe. Meski begitu, Eliana tahu jika ia harus profesional dalam bekerja. “M ... Maksudmu, adegan ranjang sungguhan, Sherly?!” tanya Eliana polos. Sherly dan pemain lainnya terkekeh mendengar pertanyaan Eliana yang polos, “Tentu saja tidak, Eliana. Kalian hanya berpura pura saja, kami tidak akan menampilkan adegan ranjang secara eksplisit. Karena target penonton kami adalah remaja,” jelas Sherly. Eliana menghela napas lega, ia bersyukur karena tidak akan menampilkan adegan ranjang sungguhan. Itu artinya ia takkan melukai perasaan Joe, walaupun Joe pasti bisa bersikap profesional. Karena itu hanyalah sebuah akting belaka. Akhirn
Tanpa dikomando, William langsung menerobos masuk ke dalam rumah Eliana. Karena memang unit milik William berada tepat di samping Eliana. William memang sudah biasa keluar masuk rumah Eliana. Bisa di bilang mereka sudah cukup dekat. William lalu duduk di sofa yang berada di ruang tengah, sementara Eliana hanya menatap William kesal. “Ck! Seorang William Vinclet ternyata orang yang tidak punya sopan santun, ya!” cibir Eliana. William hanya tersenyum lebar sambil memamerkan gigi giginya yang putih. “Kita sudah berteman selama lebih dari satu tahun, kau tidak perlu berlagak seperti orang asing, El.” “Jika bukan karena kau yang membuka jalanku menjadi seorang aktris, akan kulaporkan kau karena telah menerobos rumahku tanpa ijin!” Eliana mendengus kesal, ia menjatuhkan dirinya di atas sofa tepat di samping William duduk. Sementara mata William mengikuti g
Eliana membeku membaca isi artikel itu. Ia begitu syok membaca berita tak benar mengenai dirinya itu. Tring! Tring! Tring! Tiba tiba saja ponsel Eliana dipenuhi notifikasi dari sosial media miliknya. Ternyata ratusan orang menghujami direct message dan kolom komentar miliknya. Eliana membuka notifikasi itu dan seketika darahnya mendidih membaca komentar komentar jahat itu. ‘Apa kau benar sedang berkencan dengan William Vinclet?’ ‘Eliana Clark, sebaiknya kau jangan macam macam dengan William. Atau kami akan membuat hidupmu tidak tenang!’ ‘Jangan ambil William kami! Dasar wanita murahan! Tak punya harga diri!’ ‘Lihat wajahnya! yang seperti itu sangat tidak cocok dengan William kami!’ ‘Tidak mungkinkan William berkencan dengan Tante T