Share

27. Kam (7)

“Ikut aku. Kita pergi dari sini.”

Aku menoleh ke arah asistenku dengan heran. “Apa maksudmu?”

“Aku tidak menjamin kau bisa menemukan jawabanmu di sana. Tapi setidaknya itu lebih baik daripada berada di sini. Di sini kita tidak akan menemukan apa-apa,” lanjut asistenku, seperti dengan sengaja mengabaikanku.

“Kam!”

Aku berusaha menggapai asistenku. Tapi sesuatu seperti menghalangiku. Aku tak bisa menggerakkan tubuhku. Sekejap bulu kudukku merinding. Pemikiran aneh yang tak pernah melintas di kepalaku tiba-tiba datang menyerangku. Selama ini perhatianku terlalu tertuju kepada Aggus. Itu mengaburkan pandanganku terhadap hal lain yang lebih besar. Aku pun melirik ke arah asistenku. Dan ia tersenyum kepadaku.

Tak pernah kusadari sebelumnya keberadaan Kam sebagai teka-teki terbesar dalam hidupku.

“Kam?” kat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status