Share

Bab 46 Tuhanlah Yang Berkehendak

Akhirnya waktu yang ditunggu tiba. Selly dan Regan pergi ke Rumah sakit. Mengecek apakah embrio yang ditanam tumbuh di rahim Selly. Hati mereka benar-benar berdebar-debar.

“Tenanglah,” ucap Regan menenangkan istrinya. Tangan Selly yang dingin sedari tadi menandakan jika istrinya ketakutan.

“Jika aku tidak hamil, apa kamu akan kecewa?” Manik mata biru milik Selly menatap Regan.

“Yang terpenting adalah kita sudah berusaha.”

Senyum tipis di wajah Regan begitu meneduhkan hati. Membuat Selly lebih tenang. Walaupun sebenarnya dia sangat berharap jika akan ada janin yang tumbuh di rahimnya.

Setelah melakukan pemeriksaan dokter memberitahukan hasilnya. Regan dan Selly saling menggenggam, menguatkan satu dengan yang lain.

“Alat kesehatan adalah perantara, tetapi tetap Tuhanlah yang berkehendak.”

Mendengar kalimat itu membuat Selly dan Regan tahu jika jawaban atas keberhasilan dari proses bayi tabung tidak berhasil.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status