Share

Keanehan

“Tuan, jangan sakiti anak saya. Dia tidak bersalah,” ucapku dengan hati-hati.

Kembali Alvian tertawa meski lirih. Dia menatap Andini, entah apa yang dirasakannya setelah menyentuh lengan mungil anakku. Aku sangat khawatir tapi Roy memberi isyarat supaya aku tidak mengusik Tuannya.

Setelah beberapa menit bersama dengan Andini, Alvian keluar dengan tatapan tajam ke arahku. Ingin aku menyusulnya tapi tangan kekar Ferdi menarikku agar aku tidak mengikutinya. Akupun menurut, Alvian yang terlihat marah tidak mungkin menerima apapun alasanku saat ini. Sedangkan Roy hanya diam tidak memberikan penjelasan kepadaku.

Aku pasrah, yang penting saat ini kondisi Andini sudah selesai dioperasi dan menuju pemulihan. Mereka keluar ruangan dengan meninggalkan sejuta tanya. Aku tidak mengerti mengapa Alvian sampai datang ke ruang rawat Andini. Jangan-jangan dia akan bermaksud jahat dengan menculik Andini.

“Apa yang kemu pikirkan, Riana? Jangan terpengaruh dengan kedatangan mantan suamimu. Yang penting se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status