Home / Romansa / Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO / Bab 90. Pacar Pura-pura

Share

Bab 90. Pacar Pura-pura

Author: Silvania
last update Huling Na-update: 2025-03-22 16:08:16

Arlen kini tampak bersemangat. Dia meraih gadgetnya dengan cepat dan membuka email yang baru masuk. Bibirnya membentuk seringai kecil, matanya berbinar penuh antusias.

"Ini namanya kabar baik," ucap Arlen.

Mike yang berdiri di depannya justru mengernyit bingung. "Kenapa ini bisa jadi kabar baik, Tuan? Bukannya Tuan sedang perang dengan Tuan Arnold?"

Arlen mendongak, ekspresinya penuh percaya diri. "Justru itu. Ini kesempatan emas! Aku jadi bisa sering bertemu dengannya, terus memanas-manasi. Syukur-syukur dia terbawa emosi dan mau menceraikan Emily."

Mike membelalakkan matanya, lalu tertawa kecil. "Wah, betul juga, Tuan! Saya tidak kepikiran sampai ke sana."

Arlen menyeringai, kemudian bersandar ke kursinya. "Tapi ada satu hal lagi. Bisakah kau meminta Emily agar mau menjadi pacar pura-puraku?"

Mike tersentak. "Kenapa tidak Tuan saja yang memintanya? Saya yakin Emily tidak akan menolak permintaan Tuan."

Arlen mendengus kesal. "Aku bosnya. Kenapa malah kau yang menyuruhku?"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 274. Perlu pengaman?

    Selepas kepergian Robert, Arnold kembali ke kamar dengan langkah pelan. Udara di dalam kamar terasa hangat dan tenang, aroma lembut bayi tercium samar bercampur dengan wangi susu. Cahaya lampu tidur menerangi ruangan dengan redup keemasan. Di atas kasur, Emily tampak berbaring miring membelakangi pintu, tubuhnya melengkung lembut, melindungi Cassie yang tengah dipeluknya. Arnold berhenti sejenak di ambang pintu, menatap pemandangan itu dengan senyum tipis. Ada rasa damai menyelinap di dadanya. Ia lalu melangkah perlahan, nyaris tanpa suara, mendekati istrinya. Saat tiba di sisi kasur, ia baru menyadari Emily ternyata tengah memberi ASI pada Cassie. Bayi mungil itu mengisap dengan pelan, kedua tangannya yang kecil menggenggam kain dress ibunya. “Bilang pada Cassie sisakan sedikit untuk Daddy-nya,” ucap Arnold dengan nada menggoda, membuat sudut bibirnya terangkat. Tubuh Emily langsung bergetar menahan tawa. Matanya tak berani menatap Arnold, takut tawanya pecah begitu saja. “Kau ini

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 273. Sweet Moment

    Arnold berdiri, menatap Emily dengan mata yang berkaca-kaca. Kedua tangannya menangkup pipi istrinya dengan penuh perasaan.“Sayang,” ucapnya lirih, suaranya bergetar.Ia mengecup bibir Emily dengan singkat, penuh kerinduan yang mendalam.“Kau tidak apa-apa? Apa kau terluka?” tanyanya sambil meraba kedua tangan Emily, lalu menelusuri tubuhnya dengan cemas, seolah memastikan bahwa istrinya benar-benar baik-baik saja.“Aku baik-baik saja, Arnold,” jawab Emily lembut.Arnold menghela napas lega, tetapi tiba-tiba wajahnya berubah tegang. “Di mana wanita iblis itu?”Emily mengerutkan kening. “Wanita iblis?”“Sarah! Apa dia sudah mendekam di penjara?” suara Arnold meninggi, penuh emosi.Emily terdiam. Nama Sarah membuat hatinya ikut bergetar. Melihat raut wajah suaminya, ia tahu bahwa ingatan Arnold sudah sepenuhnya kembali. Air matanya mulai berkaca-kaca.“Sarah… tewas, Arnold. Andreas yang menembaknya. Malam itu Andreas mengikuti Sarah karena sehari sebelumnya dia sudah menemukan data ide

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 272. Aku Ingat Semuanya

    Sebulan berlalu. Di sela-sela pekerjaannya yang padat, Arnold selalu meluangkan waktu untuk menjalani terapi bersama dokter saraf yang direkomendasikan oleh Nyonya Ruby. Setiap minggu, jadwalnya selalu disesuaikan agar ia tidak melewatkan satu sesi pun. Terapi itu mulai membuahkan hasil. Ada banyak kemajuan yang ia rasakan, tentu berkat kesabaran Emily yang selalu mendukungnya, serta profesionalisme dokter spesialis saraf yang menanganinya.Perubahan yang paling mencolok terlihat ketika Arnold berada di kantor. Tanpa harus berpikir keras, ia bisa menganalisis data proyek dengan cepat dan tepat, sesuatu yang dulu sempat terasa sangat berat baginya setelah kehilangan ingatan. Namun, ada satu hal yang masih terasa sulit: mengingat orang-orang di sekitarnya. Wajah-wajah yang sempat dekat dengannya terasa seperti kabur. Hanya Emily yang terkadang muncul samar di benaknya—mungkin karena kenangan mereka berdua terlalu mendalam hingga tidak sepenuhnya hilang dari ingatannya.“Tuan, Nyonya Emi

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 271. Hasrat Alami

    Arnold menatap Emily dengan tatapan dalam. Kata-kata Emily tadi begitu menusuk hatinya. Ia bisa merasakan betapa seriusnya wanita itu menjaga arti sebuah kesetiaan. Dengan perlahan, ia menggenggam kedua tangan Emily yang masih menempel di pipinya, menurunkannya, lalu meremasnya lembut. “Emily…” Arnold menarik napas panjang, seolah mengumpulkan keberanian. “Aku memang kehilangan ingatan tentang masa lalu kita, tapi aku tidak akan pernah rela membuatmu terluka karena alasan seperti itu. Aku berjanji—setia hanyalah untukmu.” Emily mengerjap pelan, matanya berembun. Ia bisa merasakan ketulusan dalam suara Arnold, meski ada sedikit getaran yang menyiratkan rasa takut kehilangan. Arnold menunduk, mengambil kelingking Emily dan mengaitkannya dengan kelingkingnya. Gerakannya begitu hati-hati, seperti sebuah ritual sakral. “Aku berjanji dengan ini,” ucapnya lirih namun tegas, “tidak akan ada godaan, tidak ada wanita lain, hanya kau satu-satunya. Jika aku melanggar, biarlah aku menanggung se

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 270. Berjanjilah

    Arnold menatap semangkuk sup kepiting yang terhidang di depannya. Uap panasnya mengepul tipis, membawa aroma gurih manis khas kepiting yang langsung menggugah selera. Aroma kaldu yang kaya bumbu itu terasa hangat menelusup ke hidungnya, membangkitkan rasa penasaran. “Cobalah,” pinta Emily dengan suara lembut, sambil meletakkan sendok di tangan Arnold. Arnold menatap sendok itu, kemudian melirik Emily. “Ini… makanan kesukaanku?” tanyanya ragu, matanya meneliti sup itu seolah berharap ada secercah memori yang muncul. Emily mengangguk cepat, matanya berbinar penuh keyakinan. “Ya, kau sangat menyukainya. Kau sering memintaku untuk membuatkan ini. Katamu, sup kepiting buatanku tidak ada tandingannya.” Arnold menarik napas dalam, lalu perlahan memasukkan sesendok kuah gurih dengan potongan kepiting ke dalam mulutnya. Sesaat ia terdiam, mulutnya terkatup rapat. Lidahnya merasakan rasa yang kaya dan lembut, ada perpaduan gurih kaldu dan manis daging kepiting yang begitu menggoda. Seketik

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 269. Cemburu

    Pintu kamar diketuk pelan, membuat Arnold terpaksa melepaskan pelukan hangatnya pada Emily. Ia beranjak dari tempat tidur, berjalan dengan langkah ringan namun penasaran, lalu membuka pintu.“Ada apa, Sanny?” tanyanya spontan.“Sally, Tuan,” koreksi perempuan di hadapannya, tersenyum maklum.Arnold mengerjap sebentar lalu menghela napas. “Maaf, aku lupa. Ada apa?” tanyanya lagi, suaranya terdengar sedikit canggung.“Ada tamu untuk Tuan. Katanya dari EAB, namanya kalau tidak salah Daisy,” jelas Sally sopan.Arnold terdiam sejenak. Nama itu tidak membangkitkan memori apa pun di kepalanya. Bahkan nama-nama keluarganya sendiri saja masih terasa asing di ujung ingatannya. Daripada memaksa mengingat, Arnold memilih untuk langsung menemui tamu tersebut.Ia menuruni anak tangga perlahan, dan setibanya di ruang tamu, matanya langsung tertuju pada seorang wanita yang duduk dengan elegan di sofa. Wanita itu mengenakan blouse putih rapi dipadukan dengan rok mini span hitam yang ketat, membuat pen

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status