공유

Bab 2. Melayani

last update 최신 업데이트: 2024-09-20 15:26:57

Jadi di sinilah, Zahra.

Terus berjalan menuju tempat persimpangan yang Reyhan katakan dan menunggu Reyhan datang. 

“Aku harus bagaimana sekarang apa, aku harus melakukan ini,” seru Zahra dalam hati sambil melihat ATM tersebut di tanganya sambil memaikanya. 

Tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di muka Zahra, membuat Zahra kaget seketika. 

Reyhan pun langsung menurunkan kaca mobilnya dan memanggil nama Zahra. 

“Ayo cepat naik,” ucap Reyhan menyuruh Zahra naik kedalam mobilnya. 

Gadis itu terpaksa menurut.

Tidak lama kemudian, keduanya pun sampai di suatu tempat.

Reyhan pun langsung keluar dari mobil di ikut Zahra dan mereka berdua pun berjalan masuk ke sebuah apartemen, sesampainya merek berdua pun langsung masuk kedalam apartemen tersebut. 

"Pak, kita...." 

“Aku membawamu kesini bukan untuk berdiri diam mematung seperti itu,” ucap Reyhan sedikit kesal melihat Zahra, “aku tidak memaksa. jika tidak mau, kembalikan ATMku dan pergi dari sini."

Deg!

“Aku tidak tahu harus bagaimana lagi,” seru Zahra dalam hati ia begitu sangat bingung dengan keputusanya  itu namun karena ia sudah sangat membutuhkan uang sehingga Zahra hanya pasrah dan menuruti perkataan Reyhan. 

Zahra yang merasa malu hanya bisa menundukkan kepalanya, Reyhan pun langsung mengangkat dagu Zahra dan langsung mencium bibir Zahra dan terus mencium bibir Zahra dan Zahra pun membalas ciuman Reyhan mereka berdua pun terus berciuman, lama kelamaan semakin kuat membuat Reyhan begitu sangat tergoda dengan bibir manis Zahra. 

"Emmph..."

Reyhan pun terus mencium bibirnya, sehingga Zahra merasa kelelahan akibat ciuman maut pria tampan yang beristri tersebut. 

Melihat Zahra yang sudah kelelahan Reyhan pun langsung mencium leher Zahra dan terus menciuminya lagi-lagi Zahra ingin mengeluarkan suara dari mulutnya namun ia mencoba menahanya. 

Reyhan yang sudah tidak tahan lagi melihat tubuh Zahra, langsung membuka bajunya.

Jujur, dia merasa malu langsung menutup tubuhnya dengan tanganya. 

Reyhan pun melihat Zahra seperti itu langsung menyentuh kedua milik berharga Zahra dan menciuminya. 

Lagi-lagi, Zahra  hanya bisa pasrah menuruti keinginan Reyhan. 

Namun seketika, ia pun merasakan ada sensasi yang berbeda yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Ini pertama kalinya ia merasakannya sehingga ia terus merasa ingin mengeluarkan suara dari mulutnya, namun ia terus menahanya. 

Tapi, Reyhan seolah binatang buas.

Pria itu tak merasa puas dengan permainannya.

Dia pun langsung membawa Zahra berjalan menuju tempat tidur dan langsung membaringkan Zahra dia tas tempat tidur.

"Pak?" Zahra pun merasak ketakutan.

Benarkah ia harus melakukan ini?

Tapi, Reyhan tak memberikannya waktu untuk berpikir.

Srak!

Pria itu langsung membuka seluruh pakaian Zahra sehingga Zahra pun tidak memakai sehelai benang pun. 

Rasanya, Zahra ingin menghilang.

Reyhan melihat tubuh Zahra dengan tatapan menggelap.

Bahkan, langsung menyentuh milik berharga Zahra.

Kaget, Zahra langsung memejamkan matanya karena ia merasa takut. 

Namun, Reyhan malah mencium miliknya.

"Ahhh..." Seketika Zahra pun langsung mengeluarkan suaranya karena sudah tidak dapat menahanya lagi. 

Ini yang pertama kalinya ia merasakan sesuatu yang begitu sangat luar biasa dan belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Suara desahan yang indah membuat Reyhan tak datang menahan dirinya lagi dan membuka seluruh pakainya sehingga tidak memakai sehelai benang pun. 

Reyhan pun langsung ke inti permainan.

Seketika Zahra pun langsung menjerit kesakitan karena ini pertama kalinya ada benda asing masuk kedalam milik berharganya. 

“Sakit Pak,” ucap Zahra. 

Reyhan pun mendengar perkataan Zahra seperti itu langsung kaget karena ia belum memasukan seluruhnya.

Pria itu menyadari darah di sprei.

“Perawan?” Reyhan dalam hati terkejut. Tapi, mengapa ia juga bahagia?

Seolah dirasuki setan, pria itu bermain di atas tubuh Zahra, hingga gadis itu terkesiap dan mengeluarkan suara yang tak pernah ia bayangkan.

Reyhan mencari gelombang kenikmatan, sementara Zahra menahan rasa bingung yang menimpanya.

Cukup lama seperti itu, sampai pria itu mendapat pelepasannya. "Terima kasih Zahra."

Zahra pun mendengarnya hanya bisa diam dan tidak mengatakan satu kata pun.

Ia hanya bisa meneteskan air matanya karena telah memberikan kesuciannya kepada pria yang baru ia kenal dan bahkan sudah memiliki istri.

Namun keesokan paginya, Zahra terkejut kala bangun dan melihat Reyhan sudah tidak ada di sampingnya.

"Pak Reyhan sudah pergi?" lirihnya, bingung.

Tubuh Zahra pun masi terasa sakit, namun ia mencoba untuk bangun dari atas tempat tidur karena ia ingin pergi bekerja.

Apalagi, ia masi karyawan baru dan belum ada satu bulan bekerja.

Walaupun ia tahu Reyhan adalah pemilik perusahaan, namun ia tetap tidak enak dengan karyawan lainnya jika dirinya tidak masuk.

Zahra pun langsung bergegas pergi mandi dan membersihkan tubuhnya.

Setelahnya, ia langung bersiap-siap keluar dari apartemen tersebut dan langsung berjalan keluar dari apartemen tersebut walaupun ia belum begitu tahu sekitran apartemen tersebut, namun ia semalam meperhatikannya.

Dicegatnya taksi, hingga kurang lebih 20 menit, Zahra pun sampai di kantor dan langsung berjalan masuk ke dalam kantor.

Dia langsung pergi menuju ruangan cleaning service dan langsung menganti bajunya, setelah berganti baju Zahra pun langsung pergi membersihkan ruangan Reyhan.

Dan teryata Reyhan belum datang, Zahra pun merasa sedikit heran.

Bukankah Reyhan sudah pergi saat dirinya masi tidur?

Melihat itu, Zahra mencoba tak memikirkannya.

Ia pun langsung masuk kedalam ruangan Reyhan dan memberisikanya sebelum Reyhan datang.

Ya, Zahra tidak ingin bertemu dengan Reyhan, ia merasa sangat malu jika mengingat kejadian semalam, ia sama sekali tidak menyangka dirinya tidur bersama dengan atasannya

“Apa sebenarnya yang aku lakukan kenapa aku mau melakukan itu,” seru Zahra dalam hati.

Gadis itu menggelengkan kepalanya.

Hanya itu caranya agar dia bisa membantu pengobatan sang ayah agar bisa dioperasi. 

"Astaga!" Seketika Zahra pun tersadar bahwa ia akan segera mengirim uang tersebut ke pada Ibunya agar Ayahnya bisa segera dioperasi.

Zahra pun langsung buru-buru pergi menemui rekan kerjanya dan meminta izin untuk keluar sebentar karena sedang ada urusan mendadak.

Berjalan menuju depan kantor, tanpa Reyhan yang baru datang melihatnya.

“Zahra?


이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Susi
bab duanya bikin tegan pembaca
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Sebatas Wanita Penghibur sang CEO   Bab 112. Selesai

    " Maafkan aku Bu Komah Aku sama sekali tidak ada maksud untuk mendekati suami Ibu apalagi ingin merebut suami Ibu saya hanya bekerja di perusahaan, pak Andre, Namun karena Pak Andre sering menceritakan kisah hidupnya sehingga saya hanya membantu Pak Andre untuk mempertahankan rumah tangganya demi mutiara, saya sama sekali tidak ada niat untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Ibu namun saya menyadarinya bahwa ini adalah kesalahan saya seharusnya Dari awal saya sudah menjauhi Pak Andre namun Pak Andre selalu datang menemui saya dan menceritakan tentang rumah tangganya tapi saya selalu memberikan dukungan kepada Pak Andre agar terus mempertahankan rumah tangga Ibu dan memperhatikan mutiara karena mutiara masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya hanya itu saja Bu saya benar-benar minta maaf kepada ibu ucap Dini meminta maaf kepada Rianti, dengan penuh rasa penyesalan.Rianti pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung menampar Dini, taparan Rianti pun melekat

  • Sebatas Wanita Penghibur sang CEO   Bab. 112 Pertemuan Laras Dan Zahra

    " Kamu salah kalau berpikir Dini adalah perusak rumah tangga kita justru dialah yang membuat aku untuk mempertahankan rumah tangga kita, dia yang selalu menasehati ku agar menerima kamu dan tetap bertahan demi Mutiara, dan aku mencoba mendengarkan semua perkataannya dan bertahan sama kamu, aku memberikan waktu sama kamu dengan harapan kamu bisa berubah, tapi sayang kamu sama sekali tidak pernah berubah, kamu tetam memikirkan ke egoisan kamu, dan tidak pernah mementingkan keluarga kamu, aku sudah tidak bisa bertahan lagi sama kamu dan aku putuskan untuk kita bercerai aku harap dengan perceraian kita kamu bisa menyadari semua kesalahan mu dan menjadi lebih baik," ucap Andre menjelaskan." Aku tidak ingin kita terus berdebat dan saling memikirkan keegoisan kita masing-masing Aku ingin hubungan kita tetap terjalin dengan baik apa lagi kita memiliki Mutiara Aku tidak mau Mutiara merasa bahwa kedua orang tuanya terus berselusih terus menerus, aku ingin Mutiara melihat kedua orang tuanya ti

  • Sebatas Wanita Penghibur sang CEO   Bab 120. Siapa Zahra

    Laras pun melihat Reyhan melihat ke arah lain dia pun menyadarinya bahwa Reyhan masih begitu sangat emosi kepadanya dan akhirnya Laras pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar Mutiara dan melihat Mutiara sedang mengambil sebagian bajunya Laras pun langsung membantu Mutiara mengambil baju yang ingin Ia bawa. "Sayang biar Mama bantu ya," ucap Laras sambil membantu Mutiara. "Sayang Mama Minta maaf ya sayang jika selama ini Mama jarang sekali menemani mu, tapi mulai sekarang Mama akan selalu menemani Mutiara, dan Mama tidak akan pernah menyia-nyiakan Mutiara lagi apapun yang Mutiara mau pasti akan Mama turuti tapi mama mohon jangan pernah tinggalkan Mama dan jangan pernah membenci Mama karena selama ini Mama tidak pernah mementingkan perasaan kamu dan mama tidak pernah mengurus kamu dan Mama selalu mengabaikan kamu Mama benar-benar sangat menyesal, Sebenarnya Mama lakukan itu semua karena Mama ingin membantu kamu di masa depan nanti agar kamu tidak mengalami kekurangan

  • Sebatas Wanita Penghibur sang CEO   Bab 108. Kehadiran Andre Dan Mutiara

    Dini semoga saja kamu berubah pikiran," Seru Andre karena sudah larut malam Andre pun merasa mengantuk dan langsung menutup matanya dan tidur.Ke esok paginya Dini pun bangun dan langsung pergi mandi dan bersiap siap kekantor dia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar bisa mengundurkan diri, supaya pengunduran dirinya di terima oleh pak Rian.Tidak lama kemudian Dini pun langsung keluar dari apartemen nya dan berjalan menuju jalan raya menunggu taxi lewat, tidak lama kemudian sekitaran 5 menit taxi pun datang Dini pun langsung naik taxi pergi menuju kantor, tidak lama kemudian sekitaran 25 menit Dini pun sampai dan langsung turun dari taxii dan berjalan masuk ke dalam kantor Dini pun terburu-buru menuju ruangannya sesampainya Dini pun langsung mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan.Tidak lama kemudian sekitaran 5 menit sebagian rekan kerja di ini pun sudah datang dan menghampiri dini." Dini tumben kamu cepet datang?' tanya Viola." Aku lagi mau menyelesaikan pekerjaan yang

  • Sebatas Wanita Penghibur sang CEO   Bab 105. Penyesalan

    Reza pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung kaget karena Reza melihat bahwa apa yang di katakan Dini itu tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan."Aku tau Dini apa yang kamu rasakan tapi kenapa kamu tidak jujur sama diri kamu sendiri, kalau kamu memang masi suka sama Bos kamu itu katakan saja sejujurnya, tapi kenapa kamu malah membohongi diri kamu sendiri," seru Reza dalam hati." Jika ada yang mau kamu katakan makan katakan saja Sejujurnya aku tidak mau kamu, menyembunyikan sesuatu, karena aku sudah cukup lama mengenal kamu selama ini karena kita berteman dari dulu jadi Aku begitu sangat mengenal dirimu Uca Reza.Deni pun mendengar perkataan Reza seperti itu mencoba seperti biasa dan santai." Justru karena kamu sudah mengenal aku lebih dekat jadi Kamu tidak usah khawatir memikirkan yang tidak-tidak karena sekarang kita kan sudah jadian jadi kita fokus saja menjalaninya, dan tidak usah memikirkan yang lain cukup kita saling menghargai dan saling pengertian ucap dini sambi

  • Sebatas Wanita Penghibur sang CEO   Bab 106. Memutuskan Mengahiri

    Di dalam hati Dini begitu sangat sakit mendengar perkataan Andre seperti itu namun Dini pun mencoba menahannya Ingin rasanya menangis di depan Andre namun Dini mencoba menahan air matanya agar tidak menagis supaya Andre melihat bahwa Dini tetap terlihat Tegar."Iya sudah kalau begitu kami permisi dulu, semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu, aku akan selalu mendoakan dimana pun kamu berada," ucap Andre sambil tersenyum melihat Dini dan Dini pun tersenyum melihat Andre namun di dalam hati Dini ingin menangis namun Dini terus menahan air matanya agar tidak menetes.Andre pun langsung berteriak memanggil Mutiara yang memang sedikit menjauh dari mereka berdua mutiara pun mendengar teriakan Papanya langsung berlari menghampiri Papanya." Ada apa Pa?" tanya Mutiara sambil melihat ke arah Papanya." Ayo kita pulang sudah malam," ucap Andre." Tapi Mutiara masih mau di sini masih mau ketemu sama Tante Dini," ucap Mutiara sambil menatap Papanya." Mutiara sayang Ini sudah malam dan sudah wakt

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status