Demi pengobatan sang Ayah dan membebasakan sang sepupu dari penjara, Zahra tak punya pilihan saat Reyhan, sang CEO, memintanya untuk melayani gairahnya. Tapi, apakah Zahra yakin permainan panas ini tak melibatkan hati? Lalu, bagaimana bila Laras--istri Reyhan yang selama ini tak peduli pada pernikahannya--mendatangi Zahra karena tahu rahasia gelap keduanya?
View More[Nak, Bapak butuh operasi. Biayanya....]
Zahra menghela napas kala membaca kelanjutan pesan itu.
Ibunya mengabarkan bahwa sang ayah menderita gagal ginjal. Sebagai anak satu-satunya, hanya Zahra harapannya.
Namun, dia baru saja bekerja di sebuah perusahaan sebagai Cleaning Service, bagaimana bisa ia mendapatkan uang itu?
Dilanda kebingungan dan panik, Zahra terus berjalan dan tidak sengaja melihat atasanya yang sedang duduk di kursi.
Ya, tugasnya memang khusus di ruangan sang CEO.
Ia ingin menemui atasanya itu dan meminta bantuanya, namun ia merasa ragu.
Haruskah ia melakukannya?
Hanya saja, HP Zahra kembali berdering.
Kali ini, dan ada pesan masuk dari Yuli, sepupunya yang selama ini menampung Zahra di ibu kota.
[Aku di kantor polisi. Istri dari kekasihku melaporkanku dengan pasal perzinahan. Bisakah kau menyiapkan biaya untuk mengeluarkannya dari penjara?]
Deg!
Mengapa masalah yang ia hadapi bertubi-tubi?
Bukan bagaimana, Zahra berhutang budi pada Yuli meski ia tak setuju dengan jalan hidup yang dipilih.
Bahkan, Yuli juga yang memberitahukan lowongan pekerjaan di perusahaan ini.
Menahan takut, Zahra menguatkan tekad.
Ditemuinya Reyhan, atasannya itu.
“Permisi Pak,” ucap Zahra dengan nada sedikit gugup.
“Ada apa?” tanya Reyhan.
Zahra pun merasa ragu mengatakannya karena ia baru saja bekerja di perusahan tersebut pun sudah mau meminjam uang.
“Katakan ada apa, aku tidak memiliki banyak waktu untuk sesuatu yang tidak ada gunanya,” ucap Reyhan dengan nada sedikit kesal melihat Zahra yang hanya diam mematung.
“Saya membutuhkan uang untuk biaya orang tuaku berobat,” ucap Zahra dengan nada gugup ia terpaksa mengatakanya karena ia sudah tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan kepada atasanya itu.
“Lalu? Kamu yang baru saja bekerja di perisahan ini sudah berani meminjam uang,” ucap Reyhan dengan wajah miring.
“Maaf, Pak. Saya memang lancang, tapi ayah saya sekarang sedang sakit dan membutuhkan uang untuk biaya operasinya, saya mohon bantuannya Pak,” ucap Zahra memohon kepada Reyhan sambil meneteskan air matanya.
Gadis lugu itu tak tahu saja Reyhan kini melihat dirinya.
“Baiklah, aku akan memberikannya asalkan kamu mau tidur dengaku,” ucap Reyhan begitu serius.
Deg!
Mendengar perkataan Reyhan seperti itu Zahra pun langsung kaget dan terdiam tanpa mengeluarkan satu katapun.
Seluruh tubuhnya pun gemetaran ia sama sekali tidak menyangka atasanya yang setahunya sudah memiliki seorang Istri, berkata demikian.
“Aku tidak mungkin melakukan itu, Pak Reyhan juga memiliki seorang istri tidak sepantasnya bapak mengatakan seperti itu kepada bawahan Bapak,” ucap Zahra dengan nada sedikit gugup namun mencoba untuk memberanikan diri mengatakanya.
Seketika Reyhan pun langsung tertawa lepas dan langsung berdiri dari duduknya dan mendekati Zahra. “Kalau kamu tidak mau tidur denganku, aku tidak akan memberikanmu uang sedikit pun, aku hanya bisa memberikanmu dua pilihan, tidur denganku dan mendapatkan uang, atau orang tuamu meninggalkal tentukan pilihanmu.”
Nada pria itu pelan, tetapi membuat Zahra merinding.
“Kalau kamu mau tidur denganku, aku akan memberikan uang berapa pun yang kamu mau,” ucap Reyhan sambil membisikan di telinga Zahra.
“Aku tidak mungkin tidur dengan pria yang sudah beristri,” seru Zahra dalam hati.
“Jawab Zahra, aku tidak banyak waktu untuk menunggu jawabanmu, masi banyak pekerjaan yang mau aku kerjakan,” ucap Reyhan dengan nada sedikit keras membentak Zahra.
Seketika air mata Zahra pun terus mengalir.
Di dalam hati Zahra merasa bingung untuk mengambil keputusan namun ia juga tidak memiliki pilihan lain, sehingga Zahra pun terpaksa menerima permintaan atasanya itu.
“Baiklah Pak,” ucap Zahra terus meneteskan air matanya.
Mendengar perkataan Zahra seperti itu Reyhan pun langsung tersenyum ia merasa senang mendengar perkataan Zahra yang menyetujuinya tidur denganya, dan sebentar lagi hasratnya akan segera tersaalurkan, karena selama ini istrinya begitu sangat sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk melayaninya.
Reyhan adalah pemilihan perusahan yang merasa kesepian karena istrinya sering bekerja di luar kota sehingga ia kurang perhatian dan sentuhan dari istrinya.
“Bagus Zahra itu adalah keputusan yang tepat,” seru Reyhan menatap Zahra, namun Zahra hanya menundukan kepalanya.
Reyhan pun langsung mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan ATM-nya dan memberikan kepada Zahra.
“Disini ada uang ambilah sesukamu, tapi ingat kamu harus menepati kata-katamu,” ucap Reyhan memberikan ATM tersebut.
Zahra pun merasa ragu ingin mengambil ATM tersebut ia merasa bingung dengan perkataannya barusan, dan terus menatap ATM tersebut.
Melihat Zahra merasa ragu untuk mengambil ATM tersebut Reyhan pun langsung menaro ATM tersebut di dalam saku baju Zahra, habis ini kamu ikut denganku, tapi aku tidak mau ada seorang pun yang melihat kita berjalan bersama, aku ingin kamu menungguku di persimpangan jalan sana,” ucap Reyhan.
Zahra pun mendegar perkataan Reyhan seperti itu hanya bisa menganggukan kepalanya dan berjalan keluar dari ruangan Reyhan.
Ia merasa sangat kebingungan bagaiamana mungkin ia tidur dengan pria yang sudah memiliki istri, namun ia merasa sudah tidak ada pilihan lain.
"Ya, Tuhan. Maafkan aku," batinnya perih.
" Maafkan aku Bu Komah Aku sama sekali tidak ada maksud untuk mendekati suami Ibu apalagi ingin merebut suami Ibu saya hanya bekerja di perusahaan, pak Andre, Namun karena Pak Andre sering menceritakan kisah hidupnya sehingga saya hanya membantu Pak Andre untuk mempertahankan rumah tangganya demi mutiara, saya sama sekali tidak ada niat untuk menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Ibu namun saya menyadarinya bahwa ini adalah kesalahan saya seharusnya Dari awal saya sudah menjauhi Pak Andre namun Pak Andre selalu datang menemui saya dan menceritakan tentang rumah tangganya tapi saya selalu memberikan dukungan kepada Pak Andre agar terus mempertahankan rumah tangga Ibu dan memperhatikan mutiara karena mutiara masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya hanya itu saja Bu saya benar-benar minta maaf kepada ibu ucap Dini meminta maaf kepada Rianti, dengan penuh rasa penyesalan.Rianti pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung menampar Dini, taparan Rianti pun melekat
" Kamu salah kalau berpikir Dini adalah perusak rumah tangga kita justru dialah yang membuat aku untuk mempertahankan rumah tangga kita, dia yang selalu menasehati ku agar menerima kamu dan tetap bertahan demi Mutiara, dan aku mencoba mendengarkan semua perkataannya dan bertahan sama kamu, aku memberikan waktu sama kamu dengan harapan kamu bisa berubah, tapi sayang kamu sama sekali tidak pernah berubah, kamu tetam memikirkan ke egoisan kamu, dan tidak pernah mementingkan keluarga kamu, aku sudah tidak bisa bertahan lagi sama kamu dan aku putuskan untuk kita bercerai aku harap dengan perceraian kita kamu bisa menyadari semua kesalahan mu dan menjadi lebih baik," ucap Andre menjelaskan." Aku tidak ingin kita terus berdebat dan saling memikirkan keegoisan kita masing-masing Aku ingin hubungan kita tetap terjalin dengan baik apa lagi kita memiliki Mutiara Aku tidak mau Mutiara merasa bahwa kedua orang tuanya terus berselusih terus menerus, aku ingin Mutiara melihat kedua orang tuanya ti
Laras pun melihat Reyhan melihat ke arah lain dia pun menyadarinya bahwa Reyhan masih begitu sangat emosi kepadanya dan akhirnya Laras pun langsung berdiri dari duduknya dan pergi menuju kamar Mutiara dan melihat Mutiara sedang mengambil sebagian bajunya Laras pun langsung membantu Mutiara mengambil baju yang ingin Ia bawa. "Sayang biar Mama bantu ya," ucap Laras sambil membantu Mutiara. "Sayang Mama Minta maaf ya sayang jika selama ini Mama jarang sekali menemani mu, tapi mulai sekarang Mama akan selalu menemani Mutiara, dan Mama tidak akan pernah menyia-nyiakan Mutiara lagi apapun yang Mutiara mau pasti akan Mama turuti tapi mama mohon jangan pernah tinggalkan Mama dan jangan pernah membenci Mama karena selama ini Mama tidak pernah mementingkan perasaan kamu dan mama tidak pernah mengurus kamu dan Mama selalu mengabaikan kamu Mama benar-benar sangat menyesal, Sebenarnya Mama lakukan itu semua karena Mama ingin membantu kamu di masa depan nanti agar kamu tidak mengalami kekurangan
Dini semoga saja kamu berubah pikiran," Seru Andre karena sudah larut malam Andre pun merasa mengantuk dan langsung menutup matanya dan tidur.Ke esok paginya Dini pun bangun dan langsung pergi mandi dan bersiap siap kekantor dia ingin segera menyelesaikan pekerjaanya agar bisa mengundurkan diri, supaya pengunduran dirinya di terima oleh pak Rian.Tidak lama kemudian Dini pun langsung keluar dari apartemen nya dan berjalan menuju jalan raya menunggu taxi lewat, tidak lama kemudian sekitaran 5 menit taxi pun datang Dini pun langsung naik taxi pergi menuju kantor, tidak lama kemudian sekitaran 25 menit Dini pun sampai dan langsung turun dari taxii dan berjalan masuk ke dalam kantor Dini pun terburu-buru menuju ruangannya sesampainya Dini pun langsung mengerjakan tugas yang belum ia selesaikan.Tidak lama kemudian sekitaran 5 menit sebagian rekan kerja di ini pun sudah datang dan menghampiri dini." Dini tumben kamu cepet datang?' tanya Viola." Aku lagi mau menyelesaikan pekerjaan yang
Reza pun mendengar perkataan Dini seperti itu langsung kaget karena Reza melihat bahwa apa yang di katakan Dini itu tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan."Aku tau Dini apa yang kamu rasakan tapi kenapa kamu tidak jujur sama diri kamu sendiri, kalau kamu memang masi suka sama Bos kamu itu katakan saja sejujurnya, tapi kenapa kamu malah membohongi diri kamu sendiri," seru Reza dalam hati." Jika ada yang mau kamu katakan makan katakan saja Sejujurnya aku tidak mau kamu, menyembunyikan sesuatu, karena aku sudah cukup lama mengenal kamu selama ini karena kita berteman dari dulu jadi Aku begitu sangat mengenal dirimu Uca Reza.Deni pun mendengar perkataan Reza seperti itu mencoba seperti biasa dan santai." Justru karena kamu sudah mengenal aku lebih dekat jadi Kamu tidak usah khawatir memikirkan yang tidak-tidak karena sekarang kita kan sudah jadian jadi kita fokus saja menjalaninya, dan tidak usah memikirkan yang lain cukup kita saling menghargai dan saling pengertian ucap dini sambi
Di dalam hati Dini begitu sangat sakit mendengar perkataan Andre seperti itu namun Dini pun mencoba menahannya Ingin rasanya menangis di depan Andre namun Dini mencoba menahan air matanya agar tidak menagis supaya Andre melihat bahwa Dini tetap terlihat Tegar."Iya sudah kalau begitu kami permisi dulu, semoga kamu bahagia dengan pilihan kamu, aku akan selalu mendoakan dimana pun kamu berada," ucap Andre sambil tersenyum melihat Dini dan Dini pun tersenyum melihat Andre namun di dalam hati Dini ingin menangis namun Dini terus menahan air matanya agar tidak menetes.Andre pun langsung berteriak memanggil Mutiara yang memang sedikit menjauh dari mereka berdua mutiara pun mendengar teriakan Papanya langsung berlari menghampiri Papanya." Ada apa Pa?" tanya Mutiara sambil melihat ke arah Papanya." Ayo kita pulang sudah malam," ucap Andre." Tapi Mutiara masih mau di sini masih mau ketemu sama Tante Dini," ucap Mutiara sambil menatap Papanya." Mutiara sayang Ini sudah malam dan sudah wakt
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments