Share

Bab 2. Sekolah

Narra dan Nalla berjalan beriringan di koridor sekolahnya. Di belakang mereka ada Kenzo yang berjalan layaknya seorang bodyguard.

"Kak, lihat para gadis melirik kakak terus," ujar Narra sambil melihat sekelilingnya.

Kenzo tak menjawab, baginya mendapat tatapan memuja dari para gadis adalah hal biasa.Ia sama sekali tak tertarik.

Kenzo Putra Winata,Cowok most wanted di SMA Harapan 45 berparas tampan, mantan ketua osis dan sekaligus ketua dewan ambalan di sekolahnya, belum lagi dia jago bermain basket meski tak ikut ekstra kurikuler itu, tapi hanya dengan parasnya yang tampan dan juga tubuhnya yang proposional pasti membuat para gadis siap antri untuk menjadi kekasihnya.Hanya sayangnya Pria itu begitu dingin,tak pernah menanggapi mereka semua.Kenzo terlalu sibuk dengan kegiatannya dan juga menjaga adik kembarnya.

"Kak, mau tidak kenalan sama teman sekelas aku? "tanya  Narra lagi

"Ck ... apa-apaan sih Ra ... tidak usah macam-macam!" tegur Kenzo mulai risih dengan celotehan adiknya.

"Kenzo!" seru seorang gadis yang langsung menghambur menggapit lengan Kenzo.

"Hai Kak Vio. " sapa Narra

"Hai Ra ... woah gelang baru tuh ... bagus!"seru Vio melihat gelang di tangan kiri Narra.

"Hmm Kak Vio suka? " tanya Narra

"Suka, bagus kok. "

Narra langsung melepas gelangnya lalu menyerahkan pada Vio."Nih buat Kak Vio aja. "

"Lho kok gitu? " tanya Vio.

"Ya anggap aja sebagai sogokan biar Kak Vio mau jadi kakak ipar kita, iya kan La?"

Nalla yang sedari tadi diam hanya mengangkat bahunya acuh.

Kenzo hanya menggeleng melihat kelakuan Narra."Sudah jangan bercanda terus, sudah sampai nih ke kelas kalian."

"Eh iya ... ya udah kami masuk dulu Kak." Narra dan Nalla bergantian menyalami tangan Kenzo dan Vio.

"Gila, udah mirip kakak ipar aja nih gue,"ujar Vio senang. 

Setelah kedua adik kembarnya masuk ke dalam kelas, dengan segera Kenzo melepaskan tangan Vio dari lengannya.

"Ih kok di lepas sih Ken? "

Tanpa menjawab Kenzo berlalu meninggalkan Vio. Jika tak mengingat Vio adalah putri sahabat papanya, Kenzo sangat malas meladeni gadis itu.

"Ken tungguin sih!" Vio langsung mengejar langkah Kenzo.

Di dalam kelas Narra dan Nalla langsung mengambil duduk di meja yang berada di tengah.

"Nalla, PR fisika lo udah belum?"tanya Siska.

"Alah langsung to the point aja Sis, mau nyontek," sindir Narra pada sahabatnya itu.

"Ish macam lo enggak aja. "

"Gue enggak lah, cuma nyalin aja. "

"Ye sama aja."

"Sudah pagi-pagi udah berisik," protes Nalla sambil mengeluarkan buku pelajaran fisika miliknya."nih, cepetan sebentar lagi bel masuk!"

"Sip, thank you Nalla. " Siska melirik Narra sambil menjulurkan lidahnya.

"Awas ya sis, nggak gue traktir nanti."

"No problem ini tanggal muda uang sakuku masih banyak. "

Narra menggelengkan kepalanya lalu mengeluarkan cermin dari sakunya sambil membenarkan penampilanya.

Drrttt... Drtttt...

Nalla mengambil ponselnya yang bergetar lalu mengerutkan keningnya saat melihat siapa yang menelponnya.

"Hallo Kak ... "

"Kapan? Emang Kakak tidak kuliah? "

"Ya sudah, nanti bisa."

"Oke sampai ketemu."

Narra yang penasaran dari tadi langsung bertanya saat Nalla mengakhiri panggilannya.

"Siapa La? Kak Juna? " tanya Narra antusias.

Nalla mengangguk.

"Ada apa dia nelpon kamu?"

"Mau minta temenin ke toko buku,kenapa mau ikut?"

"Mau ... tapi habis itu kita nonton yah!"

"Sepertinya tidak bisa kali ini, kata kak Juna dia lagi sibuk persiapan skripsi,makanya dia butuh cari buku, kenapa?Mau tukeran tempat lagi? "

Dengan cepat Narra menggeleng."Enggak mau kalau ke toko buku,nanti kalau dia nanya aku tidak bisa jawab yang ada malah ketahuan nanti kalau kita sering tukeran tempat."

"Ya udah, nanti kamu langsung pulang sama kak Kenzo terus bilang sama mama ya! "

Narra hanya mengangguk saja.

.

.

Jam istirahat siang Narra dan Nalla sudah berada di kantin.Tak lama kemudian datang Kenzo dan Vio.

"Kalian sudah pesan?" tanya Kenzo pada adik-adiknya.

"Sudah Kak," jawab Narra.

"Ya sudah kalau begitu kakak pesan dulu ya."

"Aku nitip baso sekalian ya Ken! " ujar Vio yang hanya di balas anggukan kecil oleh Kenzo.

"Gimana kak Vio, kalian udah jadian?" tanya Narra antusias.

"Boro-boro jadian, kakak kalian itu kayak kutub es tahu tidak."

"Masa sih? Perasaan sama kita enggak deh, iya kan La? "

Nalla hanya mengangguk,tak lama kemudian Kenzo datang membawa soto ayam milik adik kembarnya seperti biasanya.

"Nih,ingat Nalla tidak boleh terlalu banyak sambalnya ingat kamu punya magh, Narra jangan pakai kecap, kamu alergi kedelai."

"Iya kak. "

Lalu Kenzo kembali ke stand makanan untuk mengambil pesanan miliknya juga milik Vio.

"Tuh kan Kak Vio, mana ada kakak kayak kutub es, dia tuh cerewet sekali."

Vio memicingkan matanya."Iya juga ya?Apa dia jaim ya sama gue? "

"Mungkin kak. "

Kenzo datang membawa pesanan miliknya juga Vio.

"Kak nanti aku pulang sama kak Juna ya," ujar Nalla meminta izin

Kenzo langsung menghentikan makannya lalu menatap Narra."Kamu Ra? "

Narra menoleh lalu menggeleng. " Enggak mereka mau ke toko buku,ih ogah. "

Kenzo menghela nafasnya." Ya sudah tapi jangan kesorean pulangnya!"

Nalla mengangguk lalu kembali fokus pada makanannya.

"Kalian udah jadian apa La?" tanya Vio tiba-tiba membuat Narra, Nalla dan juga Kenzo menatapnya.

"Mana boleh!" seru Narra

Nalla juga menggeleng."Tidak Kak Vio."

"Masa sih? Yang aku lihat kak Juna suka sama kamu masa kamu tidak tau? Secara dia selalu ada aja alasan buat ngajak kamu jalankan? "

"Aku udah selesai." Narra berdiri lalu pergi begitu saja.

"Kak Vio lain kali jangan ngomong seperti itu depan Narra. " Nalla juga langsung berdiri meninggalkan Vio juga Kenzo.

"Apa aku salah ngomong?"

Kenzo meletakan sendok lalu meminum es teh miliknya. "Makanya jadi orang jangan terlalu banyak omong." Kenzo langsung berdiri dan meninggalkan Vio sendiri.

"Apa aku salah omong?" gumam Vio.

.

.

Nalla langsung mengejar Narra ke dalam kelas. Di lihatnya saudari kembarnya itu menelungkupkan wajahnya di atas meja.

"La ... " lirih Nalla.

"Dia suka kamu La ... "

"Kata siapa?Itu kan cuma kata kak Vio bukan kata kak Juna. "

"Tapi memang kenyataannya kak Juna lebih sering nelpon kamu bukan aku."

"Itu karena kak Juna tidak suka banyak omong jadi dia lebih suka ngomong sama Nalla, "ujar Kenzo yang sudah berhasil menyusul adiknya.

Narra dan Nalla langsung menoleh pada Kenzo.

"Jadi Narra harus banyak diem seperti Nalla? "tanya Narra

"Coba aja! " saran Kenzo pada adiknya.

"Gimana kalau nanti kamu aja yang pergi sama kak Juna,"ujar Nalla lagi

Narra melirik Kenzo karena Nalla hampir aja mengatakan rahasia mereka selama ini.

"Eh ... tidak perlu kamu aja yang pergi aku kan tidak suka pergi ke toko buku."

"Hhmmm ya sudah. "

"Nah gitu dong,gimana kalau pulang kita nonton?" ajak Kenzo pada Narra.

Mata Narra langsung berbinar mendengar tawaran Kenzo.

"Sama main timezone ya Kak. "

"Siap. "

"Sama belanja. "

"Siap. "

"Yes ... pakai kartu Kakak tapi. "

Kenzo langsung membelai rambut Narra penuh sayang.

"Kamu mau juga La? " tawar Kenzo pada adiknya satu lagi.

"Enggak kak.Kalian aja. "

"Ya sudah, kakak balik ke kelas dulu ya,sudah jangan sedih lagi Ra!"

Narra tersenyum lalu menggeleng. "Udah enggak kak. "

Kenzo merasa lega karena Narra kembali terseyum dan tak terlibat konflik dengan Nalla. Dari dulu Kenzo selalu mencegah adik kembarnya berantem,meski Kenzo tahu jika Nalla pasti pada akhirnya selalu mengalah pada Narra.

.

.

myAmymy 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status