Seorang pria dengan jaket hoodie berwarna hitam menunggu di depan gerbang sekolah sambil bersandar pada mobil sport miliknya.
Berkali-kali ia melirik ke arah jam di tangannya, mulutnya sibuk mengunyah permen karet.Sesekali ia melempar senyum pada beberapa siswi yang baru saja keluar dari sekolah.
Ini memang sudah jam pulang sekolah, sesuai janji dia berniat menjemput seseorang.
Sementara di dalam kelas Nalla baru saja meletakan sapu di pojok ruangan.Dia baru saja menyelesaikan tugas piketnya bersama Narra dan 2 teman lainnya.
"Udah Ra,yuk," ajak Nalla pada kembarannya yang sedari tadi terus cemberut.
Narra menghela nafasnya, ia masih teringat kata-kata Vio tadi di kantin.
"La ... kalau kak Juna beneran suka sama kamu gimana? " tanya Narra
"Ya tidak gimana-gimana? "
"Ih kok kamu jawabnya gitu sih,"protes Narra tak puas dengan jawaban saudari kembarnya.
"Terus aku harus gimana?"
"Ya kamu jawab dong,kamu suka tidak sama dia. "
"Suka."
"Tuhkan," kesal Narra lalu duduk kembali.
"Lah gimana sih Ra ... kan kan Juna orangnya baik, aku suka dia sama seperti aku suka kak Kenzo. "
Narra lansung menoleh pada Nalla."Beneran suka yang seperti itu?" tanya Narra memastikan
Nalla mengangguk yakin dengan jawabannya, ya memang pada kenyataannya itu yang dia rasakan.
"Ya sudah ayok." Narra langsung berdiri dan berjalan mendahului Nalla.
Di depan sekolah bisa mereka lihat ada dua pria yang tengah menjadi perhatian para siswa SMA Harapan.Siapa lagi jika bukan kak Arjuna dan juga kak Kenzo.
"La ... bisa tidak nanti kamu tanya sesuatu sama kak Juna. "
"Apa? " tanya Nalla.
"Kamu tanya kak Juna suka sama kamu apa aku?"
Nalla nampak berfikir."Harus ya?"
"Iya, biar kamu tau, kalau dia suka kamu maka kamu harus mulai menjaga jarak dari dia, kalau dia suka aku maka aku akan maju terus pantang mundur."
"Jelas pasti dia suka sama kita berdua Ra."
"Ish ... susah ya ngomong sama cewek polos seperti kamu,"kesal Narra pada saudari kembarnya yang terlalu polos."maksud aku suka sayang, suka cinta suka antara cowok ke cewek bukan kakak ke adik,ngerti tidak sih?"
"Owh ... ya ngerti,ya udah yuk cepet, kasihan mereka udah nungguin dari tadi."
"Ya udah hayuk. "
Mereka pun menghampiri Kenzo dan Juna yang tengah asyik mengobrol.
"Malam minggu kemarin perform kamu keren banget Ken ... asli pecah banget."
"Masih kalah sama kak Juna."
"Jangan gitu, aku udah jarang main, sibuk skripsi nih udah di todong terus sama papi. "
"Hahaha ... kak Juna masih mending di todong skripsi dari pada di todong suruh nikah cepet. "
"Wih kalua nikah mah aku sabar nunggu dia lulus kuliah," ujar Juna sambil menunjuk ke arah Narra dan Nalla.
Kenzo berbalik dan mendapati kedua adiknya tengah menghampiri mereka. Pikiran Kenzo langsung melayang pada arah tunjuk Arjuna, jelas ia mengerti makna tersirat dari kalimat Arjuna tadi tapi siapa yang di maksud?Narra atau Nalla.
"Hai kak Juna, " seru Narra.
"Hallo Nalla hallo Narra. " Juna langsung mendekat ke arah Nalla dan mengusap rambutnya."lama bener sih piketnya? "
"Maaf kak, kak Juna lama ya nunggunya? "tanya Nalla
Juna melirik jam di tangannya."Lumayan hampir satu jam. "
"Aduh maaf kak," ujar Nalla merasa bersalah
Sementara Narra makin kesal melihat interaksi Arjuna dan Nalla.
"Oh ya Ra ... kamu mau ikut tidak?" ajak Arjuna pada Narra membuat gadis itu seketika berbinar kembali.
"Memang setelah beli buku kak Juna mau nonton?" tanya Narra antusias
"Enggak, kita cuma mau beli buku aja ... kakak lagi sibuk bikin Skripsi nih. "
"Yah ... kalau gitu enggak deh, Narra mau nonton sama kak Kenzo aja. " Narra yang kesal langsung menggandeng tangan Kenzo menuju mobilnya.
Juna mengangkat bahunya acuh melihat sikap Narra lalu menoleh pada Nalla dan tersenyum sambil mengambil tangan Nalla dan menggenggamnya menariknya menuju mobilnya.
"Silahkan masuk my princess! " kata Arjuna setelah membuka pintu untuk Nalla dan mempersilahkan Nalla untuk masuk."silahkan!"
"Makasih Kak. "
Arjuna tersenyum lalu memutari mobil menuju pintu kemudinya.
Sementara di dalam mobil Kenzo,Narra melihatnya dengan kesal.
"Kamu marah Ra? "
"Enggak cuma kesel aja. "
Kenzo menarik nafasnya panjang."Udah sih jangan di pikirkan begitu, fokus sekolah dulu,kalau jodoh tidak akan kemana. Lagian Sekarang siapa yang tidak tahu bagaimana kak Juna dia itu playboy kata papa mirip om Radit pas muda."
"Nah makanya itu Narra yakin kalau cuma Narra yang akan menaklukkan jiwa playboy kak Juna," ucap Narra begitu yakin.
Melihat keyakinan adiknya Kenzo hanya bisa menghela nafasnya sebelum ia menjalankan mobilnya berlawanan arah dengan mobil Arjuna yang sudah lebih dulu melaju.
..Setelah sibuk berkeliling toko buku yang menjual berbagai buku lama akhirnya kini Arjuna dan Nalla bisa duduk di caffe sambil menikmati sore."Untung aku ngajak kamu La,dari kemarin kakak cari di banyak toko tidak ketemu juga."
"Ya lagian Kakak cari buku lama malah di toko buku baru, lebih gampang cari di pasar loak seperti tadi,meski bukan buku baru tapi tadi masih bagus banget bukunya."
"Iya mana kamu pinter banget nawarnya lagi, padahal kakak bisa bayar berapapun."
"He, emang harus di tawar mereka tidak punya mesin gesek untuk cara pembayarannya, Nalla yakin uang cash di dompet Kak Juna tidak lebih dari 100 ribu. "
"Kok tahu sih? Paham bener sama kakak. "
"Paham lah, berapa kali kita jalan tapi siapa yang bayar parkir."
"Cie kita jalan cie ... " Ledek Arjuna."kamu mau tidak jalan dalam artian lain sama kakak. "
Nalla memang polos tapi ia mengerti maksud lain dari Arjuna.
"Kak Juna suka sama aku ya?" tanya Nalla to the point membuat Arjuna kaget.
Ia tak menyangka jika Nalla akan menanyakan hal ini padanya,kenyataannya Dia memang menyukai Nalla, karena hanya Nalla satu-satunya gadis yang tak memandangnya dengan tatapan memuja.
Arjuna menelan paksa salivanya, ia benar-benar merasa gugup kali ini."Kalau kakak emang suka sama Nalla, gimana? Nalla mau tidak jadi pacar kakak? "
.............
Kenzo dan Narra baru saja sampai rumah setelah menonton dan berbelanja.
"Bawa apa itu putri cantik mama? " tanya Kalya pada putrinya.
"Eh Mama, ini ma, Narra baru aja malak kak Kenzo ... lihat Ma, semuanya keluaran terbaru bagus-bagus,yuk Ma, bantuin Narra bongkar di kamar."
Kalya tersenyum lalu mengangguk."Tunggu sebentar." Kalya menoleh ke arah Kenzo yang duduk sibuk dengan ponselnya.
"Ken ..." panggil Kalya pada putranya.
"Iya Ma. "
"Mama minta tolong kamu ke ruang kerja papa, cari dokumen dari Brawijaya group, kata papa mapnya berwarna biru ada nama PTnya. Terus antar ke kantor papa karena nanti malam papa mau ketemu kliennya. "
"Oke ma." Kenzo berdiri dan langsung menuju ruang kerja papanya.
Setelah mencari di meja kerja namun nihil hasilnya,Kenzo beralih pada lemari kaca di belakangnya.
"Berkas biru ... mana sih?" Mata dan tangan Kenzo memindai satu-persatu jajaran map berisi dokumen yang Kenzo yakin itu penting.
"Nah ini dia. " Dengan segera Kenzo menarik keluar map yang di maksud.
Bakkk!
Kenzo melirik ke bawah ada sesuatu yang jatuh menimpa kakinya,mata Kenzo memicing memastikan apa yang di lihatnya,lalu segera di ambilnya itu dan membukanya.
"I-ini ... " lirih Kenzo tak percaya dengan apa yang ada di tangannya saat ini.Sesuatu yang membuatnya tak percaya dan begitu syok.
.
.
myAmymy
Kenzo mengendarai mobilnya dengan pikiran entah ke mana, kini ia dalam perjalanan menuju kantor papanya untuk mengantar dokumen yang di minta oleh sang ayah.Berkali-kali Kenzo menghela nafasnya,apa yang di lihatnya tadi dia pastikan itu asli dan tak ada data yang salah. Tapi,ah sudahlah,bagi Kenzo biar ini menjadi rahasianya saja, dia tak mau membuat keluarga yang selama ini begitu harmonis menjadi berantakan gara-gara dirinya.Menghentikan mobilnya di depan lobi perusahaan,Kenzo turun dari mobil dan menyerahkan kunci mobilnya pada security yang memang sudah mengenal dirinya."Mau ikut papa lembur lagi den Kenzo? " tanya salah satu security yang sudah begitu mengenal Kenzo sejak ia kecil."Pak Atmo, sehat pak? " tanya Kenzo."Sehat atuh den,aden mau nemenin papanya lembur?"Kenzo tersenyum lalu menggeleng."Enggak lah Pak,Ken udah besar sekarang,udah enggak merengek minta
Kenzo baru saja memarkirkan mobilnya di tempat khusus parkir para siswa di sekolahnya."Ra, ingat nanti sepertinya sekolah akan pulang cepat karena Nalla dan yang lain akan ikut olimpiade,kamu tunggu kakak, kakak ada satu jam tambahan soalnya,"ujar Kenzo pada Narra yang duduk di sampingnya."Yah Kak, Narra akan bosan nunggunya.""Kamu kan bisa nunggu di perpustakaan Ra, pak Bimo tetap nutup perpustakaan sampai jam 3 seperti biasanya,"usul Nalla"Ih ... enggak mau, mending nunggu di kantin aja, " Narra melepas seatbeltnya lalu melirik Kenzo di sampingnya. "Kak buka kuncinya. ""Oh iya. "Narra segera keluar dari mobil, sementara Nalla masih membereskan buku yang ia baca sepanjang perjalanan ke sekolah tadi."La ... semangat nanti ya! " ujar Kenzo menyemangati adiknya yang akan pergi lomba olimpiade matematika."Iya Kak, terimakasih doakan y
Nalla tengah melihat-lihat ke sekeliling di depan sekolahnya,dia baru saja kembali dari olimpiade sore hari bersama guru dan yang lain ke sekolah lagi.Waktu sudah menunjukan pukul empat sore,dia tak meminta kakaknya Kenzo untuk menjemputnya,karena sudah ada seseorang yang menawarinya akan menjemputnya terlebih dahulu.Nalla kembali melihat ke arah jam di tangannya namun belum terlihat juga tanda-tanda kedatangannya."Mana sih,udah keburu sore,"gumam Nalla.Tin...Tin...Nalla menoleh ke sebalah kanan,ada sebuah mobil Range Rover berwarna putih berhenti tepat di depannya,hingga tak lama kemudian muncul seseorang yang sudah ia tunggu sedari tadi keluar dari pintu kemudi di sebelah kanan,Arjuna."Hai lama ya,maaf tadi macet dikit.""Gak apa kak."Nalla tersenyum tipis."Silahkan masuk tuan putri,"ujar Arjuna mempersilakan Nalla masuk ke mobilnya setelah ia membukakan pintu penumpang di bagian depan."Makasih kak,"ucap
Narra masih bingung harus menjawab apa sementara Kalya menanti dengan cemas jawaban putrinya. Lain dengan Keano yang terlihat santai."Narra ...,"ucap Narra masih terlihat bingung akan bagaimana dia menjawab pertanyaan ibunya.Melihat kebingungan putrinya Keano menghela nafasnya."Sudah apa sih yang kalian bicarakan,Juna itu sudah seperti anak papa, jadi dia itu kakak tertua kalian.Narra masih kecil begitupun Nalla,kalian masih kecil jangan ngomongin cinta.Masih ada papa yang bisa manjaain kalian,lebih baik kalian fokus ke pendidikan kalian."Keano berdiri lalu pergi meninggalkan ibu dan anak yang masih saling pandang itu.Mendengar pertanyaan istrinya tentang perasaan putrinya membuat ia merasa tak rela. Ia merindukan putri kecilnya yang hanya fokus pada keberadaannya,selalu bermanja-manja padanya,sungguh ia belum siap jika putri-putrinya memiliki cinta yang lain."Ma ... Papa kenapa?"tanya Narra bingung de
Kenzo keluar kamarnya dan mendapati Juna dan Narra tengah berbincang, mengerutkan keningnya Kenzo melangkah mendekati mereka."Kak Juna,"sapa Kenzo.Arjuna berbalik dan melakukan tos dengan Kenzo,"Hai bro, bagaimana kata Nalla kamu di panggil BK,kenapphhmmppp-"Ucapan Juna terputus karena Kenzo membekap mulut Arjuna."Jangan ngomong macam-macam,"lirih Kenzo.Arjuna mengangguk sambil mengerjapkan matanya,Kenzo pun segera melepas tangannya dari mulut Kenzo,lalu ia menatap Narra yang tengah menahan tawanya."Kenapa Ra?"tanya Kenzo."Nanti aku yang bilang ke papa kalau kak Kenzo di panggil BK,"ujar Narra dan langsung kabur meninggalkan Kenzo dan Arjuna."Haiss ...,"kesal Kenzo menatap kepergian Narra lalu menatap Arjuna."Kok kak Juna bisa tahu aku di panggil BK?"Arjuna mengangguk."Kan aku udah bilang tadi ka
5 bulan kemudian Hari ini adalah hari pertama Kenzo menjalani masa ospek di kampus pilihannya.Ya Kenzo memutuskan untuk kuliah di universitas tanah air saja. Baru nanti untuk S2 dia akan kuliah di London atau NewYork. Kenzo duduk di bawah pohon, sekarang adalah jam istirahat sebelum masa ospek di mulai lagi dengan kegiatan selanjutnya.Kenzo teringat kembali pada malam beberapa bulan lalu, saat ia dan Nalla berbicara soal impian. Flashback onKenzo keluar kamar untuk mengambil minum, Jam di dinding menunjukan pukul 1 malam. Ia yakin semua anggota keluarga sudah tidur karena mereka baru s
Nalla meletakan sapu di sudut ruangan, dia baru saja menyelesaikan tugas piketnya hari ini bersama 4 orang temannya termasuk Narra."La, langsung pulang ya! "ajak Narra sambil merapikan penampilannyaNalla menggeleng."Aku ada jadwal bantu bu Novi di perpustakaan Ra, ada buku baru datang aku di minta bantu dia untuk mendata bukunya.""His, emang ya kamu terlalu baik mau aja di suruh-suruh.""Ra, tidak boleh ngomong seperti itu lah, lagian aku seneng kok bantunya.""What ever deh, terserah kamu aja, yang penting aku tidak mau nunggu, aku mau pulang,nanti pak Ujang aku minta jemput balik ya. "Nalla nampak berfikir,sebenarnya tadi kak Juna berniat mau jemput, tapi ia tak enak kalau Narra sampai tahu itu."Aku duluan La,"pamit Narra di lanjut oleh teman-teman yang lain yang juga keluar kelas meninggalkan Nalla sendiri.Nalla menghela nafasnya
Nalla memasuki rumahnya dengan lemas,Arjuna langsung pulang karena harus menjemput adiknya dari kampusnya yang berbeda dengannya. "Baru pulang sayang? Sama siapa?Arjuna?"tanya mama Kalya. Nalla mengangguk."Iya Ma,tapi kak Juna langsung pergi mau jemput Lala di kampusnya." Mama Kalya mengangguk,sementara Nalla mengerutkan keningnya melihat koper yang baru saja asisten rumah tangga letakan di belakang mama Kalya."Mama mau ke mana?"tanya Nalla penasaran. "Owh, mama mau ke Bali seminggu sayang,ada urusan sama yayasan nenek kamu di sana." Nalla mengangguk."Sama papa? " Mama Kalya menggeleng."Tidak, papa kamu masih di Singapura,mungkin nanti menyusul langsung dari sana." Nalla mengangguk lagi."Pasti itu, papa mana bisa jauh dari mama." "Ya sudah ya sayang,mama langsung berangkat." "Lho