Pagi itu terdengar sangat ramai di rumah mewah bergaya tropical modern milik kediaman Winata,seorang pengusaha di bidang properti.
"Mama,di mana sepatu Narra?" seru seorang gadis berseragam putih abu-abu dengan rambut di gerai dan bandana berwarna pink,gadis itu berteriak bertanya pada mamanya dari dalam kamarnya.
"Jangan teriak-teriak Ra ... mama lagi sibuk bantuin papa," tegur seorang gadis dengan seragam yang sama, namun penampilan berbeda meski wajah mereka sama. Gadis ini terlihat lebih sederhana dengan kacamata dan rambut di ikat satu.
"La, bantuin cariin sepatuku yang beli minggu lalu dong! "
"Bukannya itu kamu tinggal di rumah bunda Ara ya waktu kita nginap minggu lalu."
"Ah ya, aku lupa,ck ... ya sudahlah pakai yang itu saja. " Akhirnya Narra memakai sepatu yang biasa dia pakai.
"Narra, Nalla cepat turun, papa sama mama sudah nungguin kita sarapan, "
ujar suara seorang laki-laki di luar pintu kamar Narra & Nalla."Iya kak, bentar," jawab Narra
"Ya udah,aku turun dulu Ra," ujar Nalla yang sudah lebih dulu siap di banding saudara kembarnya itu.
Narra mengangguk lalu memakai sepatunya.
Di meja makan duduk tuan Keano Nandra Winata dan Istrinya Kalya Nadira Winata.
"Segini cukup Pa? "tanya mama Kalya.
"Cukup Ma, tambah timunnya saja!"
Kalya mengangguk sambil menyiapkan sarapan untuk suaminya.
Kalya melihat ke arah putranya yang baru saja turun dari tangga."Di mana adik-adikmu Ken? " tanya Kalya pada putra sulungnya.
"Sudah Kenzo panggil Ma ...."Kenzo lalu duduk di depan papanya.
"Bagaimana persiapan ujiannya Ken?"
tanya Keano"Lancar Pa."
"Sudah kamu tentukan ke mana kamu mau melanjutkan?"
"Di sini saja Pa, yang dekat. Baru nanti untuk S2 nya Kenzo ambil ke luar negeri."
"Papa si terserah kamu, mana yang menurut kamu nyaman ya jalani saja."
"Iya Pa, makasih. "
"Pagi Papa, Mama ...."
"Mana Narra La? " tanya Kalya
"Masih di kamar Ma, lagi pakai sepatu. "
Kalya menggeleng."Kakakmu itu selalu saja seperti itu,"Melirik suaminya."Pa, apa papa yakin kalau Narra duluan yang lahir dari pada Nalla? "
Keano nampak berfikir." Yakin kok,"ujarnya
Kalya menghela nafasnya. " Tapi kenapa Nalla yang lebih dewasa dari Narra? "
"Sudah cepat siapkan sarapan anak-anak!"
"Pagi semua ...," seru Narra yang baru saja datang dan langsung duduk di sebelah Kenzo.Sementara Nalla duduk di sebelah mama Kalya.
Mereka semua sarapan dalam kedamaian.
"Ya sudah papa ke kantor dulu,Ken,ingat jangan ngebut bawa mobilnya," ujar papa Keano memberi peringatan pada putranya.
"Siap Pa. "
"Pa, kapan Narra boleh bawa mobil sendiri? "tanya Narra
"Nanti kalau kakakmu sudah kuliah, papa belikan kamu mobil untuk kalian berdua," tunjuk Keano pada Narra dan Nalla.
"Ya udah terserah Papa saja. "
"Papa berangkat dulu," pamit Keano setelah anak-anaknya mengecup punggung tangannya.Kalya bangkit dan mengikuti suaminya ke depan.
"Sayang,aku berangkat dulu ya! "
"Iya, kamu hati-hati."
Cup...
Keano mengecup kedua pipi istrinya lalu kening dan terakhir bibir manis istrinya."Kalau pipimu merah gini,aku jadi malas ke kantor sayang, " ujar Keano menggoda istri cantiknya
"Ish ... udah tua juga masih gombal."
"Umur boleh kepala 4 tapi gairahku masih kepala 2 sayang. "
"Sudah-sudah sana, malah makin jadi nanti. "
"Ya sudah aku pergi kerja dulu sayang."
Kalya melambaikan tangannya mengantarkan kepergian suaminya ke kantor.
Kalya sangat bersyukur,kesabaran dan kesetiaan Keano akhirnya berbuah manis. Kalya sangat bahagia karena dia bisa menikah dengan cinta pertamanya setelah sekian banyak cobaan yang mereka lalui.
Dan sekarang,hidup dalam rumah tangga yang damai tentram dengan 3 orang anak yang sudah menginjak remaja membuatnya makin bahagia.
"Ma, kami berangkat sekolah dulu ya!"ujar Kenzo.
"Eh, iya sayang, ingat jaga adik-adikmu ya! "
"Siap ma."
"Kami berangkat ya! "
Kenzo, Narra dan Nalla menyalami tangan mama Kalya satu persatu.
"Bye mama!" seru Nara yang memang selalu ceria.
..........
"Perkenalkan Kami adalah putri dari keluarga Winata.Queenarra Balqist Winata & Queenalla Bilqist Winata.Kami adalah remaja kembar identik dengan penampilan berbeda. Aku Narra adalah kakak yang lahir terlebih dahulu 5 menit sebelum adikku Nalla.Kalau aku sih merasa lebih cantik dari Nalla, aku tuh lebih suka Fashion, makanya penampilanku selalu up to date. Aku juga lebih manja dari Nalla. Makanya kadang mama selalu bertanya sama papa,apa benar kalau aku yang lahir terlebih dulu dari Nalla."
"Hai ... kalau aku Nalla. Aku adik dari Narra, ya dia benar meski kami identik tapi Narra terlihat lebih cantik dariku. Itu karena aku lebih suka tampil apa adanya, lebih sederhana dan aku tidak suka fashion seperti Narra, aku lebih suka duduk di meja belajar dengan buku-buku atau laptopku.Aku juga lebih pendiam tidak cerewet seperti Narra. Itu karena bagiku berbicara itu cukup yang penting saja.Aku sangat menyayangi saudara kembarku, dia meski terkesan tak pakai aturan tapi dia yang paling peka dengan apa yang terjadi padaku.Dia selalu ikut merasakan jika aku sakit tapi tidak denganku yang tidak ikut sakit jika dia sakit."
"Sudah,sekarang giliranku ... oh ya, tadi di atas itu keriwehan keluarga kami setiap pagi. Meski riweh tapi itu yang paling kami nanti setiap hari. Karena saat pagi semua anggota keluarga kami berkumpul lengkap.Papa yang terlalu sibuk selalu pulang larut malam. Bahkan kadang keluar kota atau negeri. Itu karena hanya papa yang mau meneruskan perusahaan kakek Abimanyu Winata yang punya perusahaan yang cukup besar dan punya banyak cabang di tanah air dan manca negara dan semua hanya di pegang oleh papa. Tanteku tidak mau dan memilih menjadi model saja. Ah dia tante Kania, adik papa dia tante favoritku."
"Nah kalau mama,dia adalah wanita yang sangat cantik, dia juga lumayan sibuk karena beliau memiliki sebuah WO yang cukup memiliki nama dan tersebar di beberapa kota. Beliau juga memiliki beberapa butik dan juga mengurus yayasan milik nenek Nabila."
"Oh ya kami memiliki seorang kakak yang sangat tampan.Namanya Kenzo Putra Winata. Dia sekarang kelas 3 SMA, sebentar lagi lulus.Dia kakak yang pintar,baik dan sangat menjaga kami.
"Dia menjaga kamu Ra,bukan aku, kamu yang selalu bikin ulah," ujar Nalla.
"Ish ... kamu ... Jangan bilang penonton kalau aku sering bikin ulah. Kita ceritakan yang baik-baik aja si," ujar Narra membela diri.
"Sudah kita teruskan cerita tentang kita,"ujar Nalla
"Apa lagi yang mau di ceritakan jangan kebanyakan nanti mereka tidak penasaran lagi, "ujar Narra.
Nalla mengangguk setuju dengan saran Narra.
"Baiklah gaess ... kita tutup sampai di sini perkenalan kita ya. Ikuti terus channel kita ya ... Jangan lupa klik like, komen dan subscribe!"
Nalla langsung merebahkan dirinya di kasur. Baginya mengikuti keinginan Narra sangat bukan dirinya sekali.
"Nanti editin yang bagus ya Ra, biar besok bisa di post di Youtube," pinta Narra sambil melihat video yang dia buat tadi.
"Iya nanti ya nunggu kak Ken pulang,seperti biasa pakai laptop kakak aja."
Narra mengangguk."Eh kok pipi aku kelihatan lebih cubby ya? Lihat nih," tunjuk Narra pada video yang tengah ia putar ulang
"Emang kamu gendutan, makanya jangan makan mie instan terus kalau malam!"
"Aaaaa ... gak mau ... aduhhhhh ... Mamaaaaa ...!" teriak Narra
Nalla yang mendengarnya hanya bisa menutup kedua telinganya,dia sudah terbiasa dengan kelakuan kembarannya itu.
"Ada apa sih sayang?"
Narra menoleh ke pintu kamarnya."Mama besok buatkan aku menu diet, kata Nalla aku gendut," rajuknya manja.
Kalya menggelengkan kepalanya."Ya sudah besok Mama atur. Sudah kalian tidur ini sudah malam, besok sekolah!"
"Iya Mama, selamat malam ... we love you Ma."
Kalya menutup pintu kamar putri-putrinya, meski mereka sudah besar tapi mereka tak mau tidur di kamar terpisah. Katanya nanti kalau mau menikah baru mereka akan memisahkan diri. Kalya tersenyum mengingat kelakuan anak-anaknya.
"La ... gimana kalau kita undang papa sama mama di podcast kita."
"Untuk apa? "
"Ih, kisah cinta papa mama kan bagus banget."
"Terserah kamu, aku mau tidur."Nalla menutup tubuhnya dengan selimut hingga kepalanya.
Narra mendengus lalu mengambil ponselnya dan berselfie sebelum tidur.
"Post dulu di I* ah." Narra tersenyum sambil mengetik caption di foto yang akan ia post di sosial media miliknya.
.
.
myAmymy
Nalla melingkarkan tangannya pada pinggang suaminya, saat ini mereka berada di bandara, hari ini Kenzo akan kembali ke Indonesia setelah 9 hari dia berada di London, bersama Nalla,menikmati bulan madu mereka untuk yang pertama kalinya sejak pernikahan mereka."Ya Tuhan, sayang rasanya berat sekali, ingin rasanya waktu terus berhenti di sini.""Kak ...,"protes Nalla, ia tahu suaminya masih berat menerima keputusannya,mereka baru saja merasakan indahnya jatuh cinta tapi karena egonya, Kenzo terpaksa menerima keputusannya untuk berpisah sementara waktu. Ya, hanya sementara.Nalla mencintai Kenzo tapi ia ingin sekali mewujudkan mimpinya sekali seumur hidupnya.Tiba-tiba Nalla teringat sesuatu."Kak ...,"ujarnya lalu melepas pelukannya pada pinggang Kenzo sebelum ia melepas kalung di lehernya."Apa itu?kenapa kamu melepas kalungmu?"Nalla tersenyum."Dulu kakak memberikanku
Kenzo tersenyum menatap wajah istrinya yang masih terlelap meski matahari sudah cukup tinggi, bagaimana tidak istrinya masih terlelap meski hari sudah siang, Kenzo semalaman tak kenal lelah menyalurkan kerinduannya, belum lagi di tambah tadi pagi setelah subuh ia tak membiarkan istrinya melanjutkan tidurnya.Kenzo mengecup kening istrinya, hidung, pipi lalu bibir dan sedikit memagutnya dengan lembut."Mmhhh ... Kak ...,"gumam Nalla dengan suara seraknya."Ssstt ... tidur lagi saja,tak apa.""Mmmhh ... aku lelah sekali."Kenzo tersenyum."Sorry, aku sangat merindukanmu."Nalla memaksakan senyumnya, entah kerinduan seperti apa yang Kenzo maksud, yang jelas tak sama dengan yang ada di pikirannya."Mau sarapan apa?"tanya Kenzo"Mmmh ... Kakak yang mau masak? Biar aku bangun, "ujar Nalla sambil berusaha bangkit."Eh, tidak usah, semalaman kamu sudah melayaniku, jadi biarkan hari ini aku yang akan melayanimu sayang,"ujar Kenzo
Nalla menatap kumpulan merpati di depannya,merpati-merpati itu berkumpul dan sesekali menghindar dari orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka.Nalla tersenyum,pandangannya tertuju pada seekor merpati yang terus mengejar satu merpati lainnya. Sepertinya itu jantan dan betina,begitu pikir Nalla.Nalla lalu menatap jam di tangannya, rupanya dia sudah duduk lebih dari satu jam di tempat itu,iapun menutup buku di tangannya, sebuah novel bergenre romance kesukaannya.'Ada banyak alur cerita yang indah yang bisa ku baca, tapi tak ada yang seperti kisahku.'Batin Nalla.Dulu Nalla ingin bertemu seseorang yang tiba-tiba membuatnya jatuh cinta suatu hari nanti. Tapi... Kesempatan itu tak akan pernah datang padanya.Nalla menjalani cinta karena pikirannya yang meminta hatinya agar menerima kehadiran cinta yang di paksa masuk ke dalamnya. Bukan cinta seperti yang dulu ada dalam impiannya .Nalla membuka
Hari ini adalah hari keberangkatan Narra ke Paris, semua keluarga bersiap mengantarnya ke Bandara, termasuk Nalla."Ra ... aku pasti akan sangat merindukanmu,"ujar Nalla di dalam kamar mereka berdua"Jangan melow deh La, lagian kita emang akan berpisahkan, kamu sendiri yang gak mau kuliah bareng aku di Paris."Nalla tersenyum tipis, ia ingin meraih mimpinya sendiri."La, apa tidak apa kalau kak Ken kamu tinggal, aku ingat banget tuh cewek yang kegeeran sama kak Ken, pede boros banget, coba kalau ....""Udah Ra, jangan cerita lagi, ayo turun nanti telat loh. ""Oh iya ...."Narra menghela nafasnya panjang, "Aku pasti akan sangat merindukan kamar ini La, 17 tahun kita nempati kamar ini berdua."Nalla tersenyum dan mengangguk setuju, Narra benar, tinggal menunggu hari untuk dirinya pergi dari rumah ini dan meninggalkan semuanya, Kenzo, entahlah ia pikir ia perlu menata hatinya lagi, meyakinkannya tentang sebuah c
Narra keluar dari mobilnya, dia tersenyum menatap sebuah goodie bag di tangannya, pagi tadi dia membuat sebuah kue brownies bersama nenek Nabila."Semoga Zavin suka,"ujarnya yakin.Narra lalu masuk ke dalam rumah mewah milik orang tua Zavin."Di mana Zavin? "gumam Narra, ia lalu semakin masuk ke dalam mengabaikan para pelayan yang tengah mengerjakan pekerjaannya.Sementara Zavin di kamarnya tengah duduk di ranjangnya, di depannya ada sebuah koper berisi beberapa barang-barangnya."Pokoknya momi tetap gak setuju kamu lanjut kuliah di sana, kalau kamu nekad pergi, momi akan benar-benar kecewa padamu,jangan pernah temui momi lagi.""Mom ... jangan memberi Zavin pilihan yang sulit.""Zavin, Momi ingin yang terbaik untukmu."Zavin menggeleng."Bukan yang terbaik buat Zavin, tapi buat Momi.""Zavin ...."Mommy Gaby menarik nafasnya panjang dan menghembuskan perlahan, ia tak mau terbawa emosinya."Zavin, momi mohon
Kenzo masih berdiri di samping istrinya, masih menggenggam tangan Nalla yang masih begitu lemah. Saat ini, Nalla tengah di periksa keadaanya pasca sadar oleh dokter."Bagaimana dok? "tanya KenzoDokter tersenyum."Semua baik-baik saja ... kondisinya stabil, tinggal memulihkan bekas operasinya."Nalla yang tadinya hanya menatap lurus ke langit-langit langsung menatap dokter."Operasi?"Perlahan Nalla melepaskan tangannya dari genggaman Kenzo dan meraba perutnya, dia baru ingat tentang bayinya dan kecelakaan yang menimpanya.Nalla terdiam, perutnya tak lagi besar, dia terus terdiam, mengingat rasa sakit yang ia rasakan saat kecelakaan itu.