Kenzo mengendarai mobilnya dengan pikiran entah ke mana, kini ia dalam perjalanan menuju kantor papanya untuk mengantar dokumen yang di minta oleh sang ayah.
Berkali-kali Kenzo menghela nafasnya,apa yang di lihatnya tadi dia pastikan itu asli dan tak ada data yang salah. Tapi,ah sudahlah,bagi Kenzo biar ini menjadi rahasianya saja, dia tak mau membuat keluarga yang selama ini begitu harmonis menjadi berantakan gara-gara dirinya.
Menghentikan mobilnya di depan lobi perusahaan,Kenzo turun dari mobil dan menyerahkan kunci mobilnya pada security yang memang sudah mengenal dirinya.
"Mau ikut papa lembur lagi den Kenzo? " tanya salah satu security yang sudah begitu mengenal Kenzo sejak ia kecil.
"Pak Atmo, sehat pak? " tanya Kenzo.
"Sehat atuh den,aden mau nemenin papanya lembur?"
Kenzo tersenyum lalu menggeleng."Enggak lah Pak,Ken udah besar sekarang,udah enggak merengek minta ikut papa kemanapun. "
"Ya barang kali aden mau mulai belajar menjalankan perusahaan siapa taukan, apa lagi aden putra satu-satunya bapak, pasti nanti perusahaan ini jadi milik aden, kalau non kembar kan mungkin mereka menikah terus ikut suami. "
Kenzo tersenyum tipis."Ya sudah ya Pak Atmo,Ken ke atas dulu, udah di tunggu papa. "
"Oh, iya den silahkan."
Kenzo mengangguk lalu langsung menuju lift khusus presdir menuju lantai paling atas di mana ruangan papanya berada.
Ting...
Tak sadar karena melamun, ternyata lift telah sampai di lantai tujuannya, Kenzo menghela nafasnya sebelum keluar dari lift."Apa papa di dalam?" tanya Kenzo pada Novi, sekretaris papanya.
"Eh den Kenzo, ada di dalam, udah di ...."Novi menurunkan bahunya ketika di lihatnya Kenzo langsung menuju pintu ruangan papanya tanpa mendengar ia menyelesaikan kalimatnya."like father like son, sama-sama ganteng tapi dingin seperti kulkas," gerutu Novi pelan.
Kenzo memasuki ruangan papanya, di lihatnya sang papa terlihat sibuk membaca dokumen.
"Pa ... " sapa Kenzo
"Owh Ken, mana dokumen yang papa minta,"tanya Keano
"Ini ... " jawab Kenzo sambil menunjukan map biru di tangannya.
"Syukurlah kamu bisa menemukannya,ini sangat penting untuk meeting nanti."
Kenzo setia berdiri di depan meja papanya, apa yang ia temukan bersama dokumen itu membuatnya terus kepikiran.Terbesit rasa ingin tahu soal kebenaran data itu.
"Pa ... " panggil Kenzo, dia ingin bertanya langsung pada papanya.
Keano yang tengah membaca ulang berkas yang tadi di bawa Kenzo langsung menoleh pada putranya.
"Hmmm ... Apa Ken? "tanya Keano sambil kembali menunduk untuk membaca berkas di tangannya."ada apa katakan saja, kemarin papa lihat laporan pemakaian kartumu hampir limit,apa Narra kembali memerasmu?"
"Itu ... "ucap Keano ragu-ragu.
Keano menutup berkas di tangannya."Sabar tunggu kamu kuliah ya, papa akan tingkatkan batas limit kartumu, bagaimanapun kamu putra yang sangat membanggakan papa dan mama, kami percaya kamu bertanggung jawab atas setiap yang menjadi keputusanmu. "
Kenzo menghela nafasnya, dia mengurungkan niatnya untuk bertanya perihal apa yang ia temukan,dia tak mau membuat keluarga ini berantakan jika memaksakan rasa penasarannya.
"Ya sudah, Ken langsung pulang ya Pa."
"Hmmm, jangan mampir-mampir, ingat ujianmu sudah semakin dekat!"
"Iya Pa."
Kenzo menatap sekali lagi pada papanya yang terlihat kembali sibuk.Kenzo menghela nafasnya panjang sebelum ia benar-benar keluar ruangan papanya.
"Sudah Den?" tanya Novi.
Kenzo melirik sekilas pada sekretaris papanya lalu langsung berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Novi membuat sekretaris itu menggeleng kecewa.
............
Narra tengah membuat Video tutorial make up untuk ia post di channel youtube miliknya.
"Aku suka banget sama warna liptin ini ya baby, dan ini tidak bikin bibir kita kering,end see ... warnanya natural banget kan ... lihat, ini reqomended banget buat usia remaja seperti kita. "
Sementara Nalla tengah sibuk di meja belajarnya,dia tengah mengerjakan tugas sekolahnya.
"Oke baby,sampai di sini dulu tutorial make up aku kali ini, thank you and bye-bye ... oh ya jangan lupa like, komen dan subscribe oke baby-baby Narra lovers. "
"Jangan lupa hapus make upnya sebelum tidur Ra! " peringat Nalla pada kembarannya.
"Iya bawel, " kesal Narra yang langsung sibuk berselfie ria.
"Up dulu di i*******m," gumam Narra.
"Ra editin video tadi ya, aku udah kirim ke email,yang cakep editnya. "
Nalla menghela nafasnya. "Awas ya kalau nanti kamu dapat gaji dari Youtube kamu lupa sama aku. "
"Ish ... enggak lah, kongsi pasti. "
"Ya udah besok minggu aku editnya, aku banyak tugas nih mau olimpiade."
"Huh iya deh, tapi PR kimia kamu udah kan? "
"Udah tapi enggak akan aku kasih nyalin kamu, usaha sendiri dulu baru kalau ada yang susah kamu tanya ke aku. "
"Yah La ... aku ngantuk nih, aku mau langsung bobok cantik nih. "
Nalla menggelengkan kepalanya."Ra mau aku aduin ke mama atau papa?"
"Ish kamu La,enggak asik tau tidak?Mending minta tolong kak Ken aja deh. " Narra berdiri untuk pergi ke kamar Kenzo.
"Kakak ..."panggil Narra
"Masuk aja Ra!"ujar Kenzo dari dalam,ia sudah hapal maksud dan tujuan adiknya yang satu itu
"Biasa ... " rengeknya.
"Kamu tidak lihat kakak lagi belajar untuk ujian?"
"Yah Kak, cuma 5 soal aja kok."
Kenzo mendesah, dari pada berdebat lebih baik ia langsung turuti kemauan adiknya itu.
"Ya sudah sini cepat. "
Narra tersenyum lebar lalu menyodorkan PR Kimianya pada kakaknya."Ingat tulisannya Kak!"
Kenzo menghela nafasnya lalu mulai mengerjakan tugas adiknya itu, entah kenapa ketika dia belajar IPS kenapa harus mengerjakan tugas anak IPA kalau bukan karena rasa sayang pada adiknya.
Beberapa saat mengerjakan PR adiknya hingga selesai, Kenzo menoleh ke arah ranjang di mana rupanya adiknya itu sudah tertidur.
Kenzo berdiri untuk melihat adiknya yang rupanya sudah terlihat terlelap, bahkan gadis itu masih memakai riasannya. Kenzo memilih keluar kamar dan menuju kamar adik kembarnya.
Setelah mengetuk pintu dan mendapat jawaban dari Nalla, Kenzo masuk ke dalam.
"Yang untuk bersihkan make up yang mana La? "tanya Kenzo di depan meja rias adiknya
Nalla mengerutkan keningnya."Narra bobok di sana? "
"Seperti biasa."
Nalla berdiri dan menuju meja rias kakaknya, di ambilnya kapas dan micellar water lalu menyerahkannya pada sang kakak.
"Di gendong aja si, biar Nalla yang bersihkan. "
"Tidak usah kamu lanjutkan saja belajarnya, biar kakak aja,lagian malam ini kakak mau lembur belajar kan sebulan lagi kakak ujian, jadi biar aja Narra tidur di kamar kakak. "
Nalla mengangguk."Ya sudah kalau begitu, Kakak taukan cara pakainya? "
"Tau, kan sering lihat di video yang kakak edit. "
Nalla mengangguk lalu kembali ke meja belajarnya.
Kenzo kembali memasuki kamarnya lalu menghampiri Narra yang terlihat lelap sekali, tangan Kenzo mulai membersihkan riasan di wajah Narra hingga bersih.
Kenzo menatap lekat wajah adiknya yang terlihat polos itu saat tertidur, alisnya yang rapi meski pulasan pensil alisnya sudah ia hapus,pipi yang merona alami tanpa pulasan blush on dan bibir yang,Kenzo menghela nafasnya berat, ia menggeleng, tidak,Kenzo memegang dadanya yang tiba-tiba berdebar tak jelas,semakin merasakan tak beres,Kenzo berdiri dan langsung menuju meja belajarnya lagi.
"Astaga," gumam Kenzo sambil membuka kembali buku yang tadi ia tinggalkan,mencoba untuk fokus kembali pada rangkaian soal latihan di depannya.
"Arghhh ... sial .... " Kenzo berdiri dan keluar membawa bukunya, ia butuh ruangan lain untuk dapat kembali fokus pada belajarnya.
.
.
myAmymy
Kenzo baru saja memarkirkan mobilnya di tempat khusus parkir para siswa di sekolahnya."Ra, ingat nanti sepertinya sekolah akan pulang cepat karena Nalla dan yang lain akan ikut olimpiade,kamu tunggu kakak, kakak ada satu jam tambahan soalnya,"ujar Kenzo pada Narra yang duduk di sampingnya."Yah Kak, Narra akan bosan nunggunya.""Kamu kan bisa nunggu di perpustakaan Ra, pak Bimo tetap nutup perpustakaan sampai jam 3 seperti biasanya,"usul Nalla"Ih ... enggak mau, mending nunggu di kantin aja, " Narra melepas seatbeltnya lalu melirik Kenzo di sampingnya. "Kak buka kuncinya. ""Oh iya. "Narra segera keluar dari mobil, sementara Nalla masih membereskan buku yang ia baca sepanjang perjalanan ke sekolah tadi."La ... semangat nanti ya! " ujar Kenzo menyemangati adiknya yang akan pergi lomba olimpiade matematika."Iya Kak, terimakasih doakan y
Nalla tengah melihat-lihat ke sekeliling di depan sekolahnya,dia baru saja kembali dari olimpiade sore hari bersama guru dan yang lain ke sekolah lagi.Waktu sudah menunjukan pukul empat sore,dia tak meminta kakaknya Kenzo untuk menjemputnya,karena sudah ada seseorang yang menawarinya akan menjemputnya terlebih dahulu.Nalla kembali melihat ke arah jam di tangannya namun belum terlihat juga tanda-tanda kedatangannya."Mana sih,udah keburu sore,"gumam Nalla.Tin...Tin...Nalla menoleh ke sebalah kanan,ada sebuah mobil Range Rover berwarna putih berhenti tepat di depannya,hingga tak lama kemudian muncul seseorang yang sudah ia tunggu sedari tadi keluar dari pintu kemudi di sebelah kanan,Arjuna."Hai lama ya,maaf tadi macet dikit.""Gak apa kak."Nalla tersenyum tipis."Silahkan masuk tuan putri,"ujar Arjuna mempersilakan Nalla masuk ke mobilnya setelah ia membukakan pintu penumpang di bagian depan."Makasih kak,"ucap
Narra masih bingung harus menjawab apa sementara Kalya menanti dengan cemas jawaban putrinya. Lain dengan Keano yang terlihat santai."Narra ...,"ucap Narra masih terlihat bingung akan bagaimana dia menjawab pertanyaan ibunya.Melihat kebingungan putrinya Keano menghela nafasnya."Sudah apa sih yang kalian bicarakan,Juna itu sudah seperti anak papa, jadi dia itu kakak tertua kalian.Narra masih kecil begitupun Nalla,kalian masih kecil jangan ngomongin cinta.Masih ada papa yang bisa manjaain kalian,lebih baik kalian fokus ke pendidikan kalian."Keano berdiri lalu pergi meninggalkan ibu dan anak yang masih saling pandang itu.Mendengar pertanyaan istrinya tentang perasaan putrinya membuat ia merasa tak rela. Ia merindukan putri kecilnya yang hanya fokus pada keberadaannya,selalu bermanja-manja padanya,sungguh ia belum siap jika putri-putrinya memiliki cinta yang lain."Ma ... Papa kenapa?"tanya Narra bingung de
Kenzo keluar kamarnya dan mendapati Juna dan Narra tengah berbincang, mengerutkan keningnya Kenzo melangkah mendekati mereka."Kak Juna,"sapa Kenzo.Arjuna berbalik dan melakukan tos dengan Kenzo,"Hai bro, bagaimana kata Nalla kamu di panggil BK,kenapphhmmppp-"Ucapan Juna terputus karena Kenzo membekap mulut Arjuna."Jangan ngomong macam-macam,"lirih Kenzo.Arjuna mengangguk sambil mengerjapkan matanya,Kenzo pun segera melepas tangannya dari mulut Kenzo,lalu ia menatap Narra yang tengah menahan tawanya."Kenapa Ra?"tanya Kenzo."Nanti aku yang bilang ke papa kalau kak Kenzo di panggil BK,"ujar Narra dan langsung kabur meninggalkan Kenzo dan Arjuna."Haiss ...,"kesal Kenzo menatap kepergian Narra lalu menatap Arjuna."Kok kak Juna bisa tahu aku di panggil BK?"Arjuna mengangguk."Kan aku udah bilang tadi ka
5 bulan kemudian Hari ini adalah hari pertama Kenzo menjalani masa ospek di kampus pilihannya.Ya Kenzo memutuskan untuk kuliah di universitas tanah air saja. Baru nanti untuk S2 dia akan kuliah di London atau NewYork. Kenzo duduk di bawah pohon, sekarang adalah jam istirahat sebelum masa ospek di mulai lagi dengan kegiatan selanjutnya.Kenzo teringat kembali pada malam beberapa bulan lalu, saat ia dan Nalla berbicara soal impian. Flashback onKenzo keluar kamar untuk mengambil minum, Jam di dinding menunjukan pukul 1 malam. Ia yakin semua anggota keluarga sudah tidur karena mereka baru s
Nalla meletakan sapu di sudut ruangan, dia baru saja menyelesaikan tugas piketnya hari ini bersama 4 orang temannya termasuk Narra."La, langsung pulang ya! "ajak Narra sambil merapikan penampilannyaNalla menggeleng."Aku ada jadwal bantu bu Novi di perpustakaan Ra, ada buku baru datang aku di minta bantu dia untuk mendata bukunya.""His, emang ya kamu terlalu baik mau aja di suruh-suruh.""Ra, tidak boleh ngomong seperti itu lah, lagian aku seneng kok bantunya.""What ever deh, terserah kamu aja, yang penting aku tidak mau nunggu, aku mau pulang,nanti pak Ujang aku minta jemput balik ya. "Nalla nampak berfikir,sebenarnya tadi kak Juna berniat mau jemput, tapi ia tak enak kalau Narra sampai tahu itu."Aku duluan La,"pamit Narra di lanjut oleh teman-teman yang lain yang juga keluar kelas meninggalkan Nalla sendiri.Nalla menghela nafasnya
Nalla memasuki rumahnya dengan lemas,Arjuna langsung pulang karena harus menjemput adiknya dari kampusnya yang berbeda dengannya. "Baru pulang sayang? Sama siapa?Arjuna?"tanya mama Kalya. Nalla mengangguk."Iya Ma,tapi kak Juna langsung pergi mau jemput Lala di kampusnya." Mama Kalya mengangguk,sementara Nalla mengerutkan keningnya melihat koper yang baru saja asisten rumah tangga letakan di belakang mama Kalya."Mama mau ke mana?"tanya Nalla penasaran. "Owh, mama mau ke Bali seminggu sayang,ada urusan sama yayasan nenek kamu di sana." Nalla mengangguk."Sama papa? " Mama Kalya menggeleng."Tidak, papa kamu masih di Singapura,mungkin nanti menyusul langsung dari sana." Nalla mengangguk lagi."Pasti itu, papa mana bisa jauh dari mama." "Ya sudah ya sayang,mama langsung berangkat." "Lho
Arjuna duduk di pembatas balkon, dia masih memikirkan apa yang terjadi antara dirinya dan Nalla beberapa jam lalu. Kecewa atau sedih entahlah. Tapi pada kenyataannya sejauh ini hanya Nalla yang pernah melakukan hal itu padanya.Flashback onArjuna sudah bersiap-siap di dalam kamarnya, penampilannya sudah ia buat seperfect mungkin.Segera ia keluar kamarnya dan menghampiri Nalla di kamar Lala.Tok.. Tok... Dengan jantung berdebar Arjuna mengetuk kamar adiknya."La ... Nalla ...."Ceklek... Bukan Nalla yang keluar tapi Lala."Apaan sih Kak."tanya Lala ketus."Kok kamu sih yang keluar? Nalla mana? ""Lagi ke kamar mandi."Arjuna mengangguk."Ya sudah, nanti bilang sama Nalla, kakak tunggu di dekat kolam renang ya!"perintahnya pada sang adik."Ih enggak mau, anda siapa nyuruh-nyuruh.