Beranda / Romansa / Secret Night / 3. Greenland

Share

3. Greenland

Penulis: Dera Tresna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 17:57:25

“Hampir semua orang yang hidup di sini tidak berpendidikan tinggi, mereka pintar bertani dan beternak karena keahlian turun-temurun tetapi mereka tidak pintar berbisnis. Apakah kamu mengira mereka memiliki banyak uang dengan semua ladang yang mereka miliki?” balas Calvin.

“Tentu saja mereka banyak uang, bukankah panenan mereka juga banyak?” ujar Ceysa begitu yakin, tetapi Calvin menggeleng menyanggah.

“Hasil pertanian dan peternakan mereka dihargai sangat rendah oleh tengkulak karena itulah aku pergi ke kota untuk belajar bagaimana cara distribusi hasil pertanian yang baik sehingga aku bisa menaikkan kesejahteraan semua orang yang hidup di Greenland.”

“Impianmu sangat keren, aku yakin kamu akan menjadi orang hebat pada saatnya nanti.”

“Terima kasih untuk doamu,” balas Calvin dengan senyum hangat.

“Apakah rumahmu masih jauh?”

“Itu rumahku, sudah terlihat,” tunjuk Calvin ke arah rumah kayu sederhana yang tampak menyatu dengan alam.

Awalnya Ceysa merasa khawatir akan tertolak oleh keluarga Calvin, karena dia hanya orang asing yang menumpang di rumah mereka, tetapi apa yang Calvin katakan ternyata benar. Orang tua sahabatnya itu menyambut dan menerima dengan baik, mereka memberikan satu kamar untuknya dan memperbolehkan tinggal bersama mereka.

Kehangatan keluarga Nelson membuatnya betah tinggal di sana. Dirinya merasa tenang dan mimpi buruk tentang suami dan papanya tak lagi singgah di tidurnya. Waktu pun berlalu begitu cepat, tanpa terasa Ceysa sudah menghabiskan waktu satu minggu di peternakan keluarga Nelson.

Suatu hari ketenangannya terusik, saat itu dia baru saja kembali dari kandang setelah membantu Calvin memberi makan sapi. Langkahnya terhenti melihat dan mendengar siaran TV dengan gambar dirinya, Olsen dan Fania yang terpampang besar di layar. Tanpa dia tahu, berita tentang dirinya berkembang begitu panas dan viral.

“Istri Olsen Miller tidak terlihat sejak acara pernikahan di gelar. Menurut informasi, Ceysa Miller meninggalkan suaminya tepat di hari pernikahan setelah tahu jika suaminya menghamili Fania, artis papan atas yang namanya sedang naik daun.”

“Fania memberi keterangan resmi tentang kehamilannya dengan Olsen Miller yang berdampak buruk terhadap karirnya. Akankah pria dengan segudang kekayaan itu akan meninggalkan istrinya dan bertanggung jawab atas kehamilan Fania? Atau dia akan mencari istrinya dan mempertahankan pernikahan mereka? Kita belum mendapat keterangan resmi dari Olsen Miller karena pemilik perusahaan Miller itu masih bungkam sampai saat ini.”

Merespon berita yang dia dengar tentang rumah tangganya, tubuh Ceysa seketika gemetar hebat. Kecemasan dan kekhawatiran yang beberapa hari terakhir ini telah hilang, kini datang kembali.

*

“Berita tentang Anda dan Fania semakin memanas,” ujar Tony, asisten sekaligus sekretaris Olsen.

“Lalu apa masalahnya? Gosip murahan seperti itu tidak akan berdampak bagi perusahaan,” balas Olsen tak mempedulikan gosip yang Fania sebar.

“Apakah Anda akan diam saja? saya yakin Anda tidak melakukan apa yang Fania sebarkan di media.”

“Hanya orang terdekatku yang tahu benar tidaknya berita yang beredar, sayang istriku memilih untuk mempercayai apa yang dia lihat tanpa menanyakan terlebih dahulu kebenarannya padaku,” gumam Olsen dengan nada penuh kekecewaan.

“Mungkin sebaiknya Anda membuat klarifikasi dan menjelaskan kebenaran yang sesungguhnya terjadi terkait dengan gosip yang beredar tentang Anda dan Fania.”

“Menjelaskan tentang apa? Tentang aku yang tidak pernah meniduri wanita jalang itu? Apakah kamu yakin jika aku menyanggah apa yang Fania katakan di media, maka semua gosip ini akan berhenti?”

“Paling tidak, nona Ceysa akan mendengar kebenaran dari mulut Anda. Bisa jadi dia akan lebih percaya pada Anda daripada gosip murahan yang sedang beredar saat ini.”

Bibir Olsen menyeringai sinis menanggapi perkataan Tony. “Jika aku menanggapi gosip murahan ini, itu tanda aku terpancing dengan sandiwara yang Fania ciptakan. Dia akan semakin senang dan namanya akan semakin melambung karena mendapatkan simpati dari banyak orang yang menganggapnya sebagai korban. Dia akan memanfaatkan foto-foto kedekatan kami sebagai senjata. Soal Ceysa, aku bisa menanganinya.”

“Nona Ceysa butuh tahu jika Anda ...”

Braakkk ...

Tubuh Tony terlonjak kaget ketika Olsen tiba-tiba menggebrak meja menghentikan perkataannya. “Aku tahu kamu adalah orang terdekatku yang bisa aku percaya, tapi sebaiknya kamu tahu batasan posisimu. Jangan pernah mengajariku tentang apa yang harus aku lakukan. Mengerti!”

Tony seketika mengatupkan mulut dan tidak lagi berniat untuk menyinggung masalah pribadi Olsen. “Maafkan saya jika saya sudah melewati batas.”

“Pergilah! aku sudah selesai bicara denganmu,” usir Olsen kemudian.

Dengan patuh, Tony mengangguk lalu keluar dari ruangan. Olsen menatap kepergian sekretarisnya hingga pria itu tak terlihat lagi. Dia kemudian berjalan ke dinding kaca ruang kerja dan menatap langit biru yang terlihat cerah serta kesibukan jalanan kota yang ada di bawah kakinya.

Tatapannya berubah menjadi tatapan kosong ketika ingatannya kembali disaat dia melihat Ceysa untuk pertama kali. Juan Harris mengajak dan memperkenalkan putrinya saat mereka bertemu dalam kunjungan bisnis.

Detik itu juga, Ceysa berhasil menarik perhatian dan merebut hatinya. Sayang, Ceysa sama sekali tidak memperhatikannya. Bahkan saat mereka beberapa kali bertemu setelahnya, Ceysa seolah tak mengenalnya.

Untuk itulah dia mengadakan perjanjian bisnis dengan Juan Harris dan mengeluarkan banyak uang agar dia bisa menikahi putrinya. Dia tidak peduli jika caranya salah, yang penting dia bisa mendapatkan Ceysa dan memiliki wanita itu.

Sialnya saat Ceysa sudah menjadi istrinya, Fania merusak semua rencana yang sudah disusun. Wanita yang terobsesi padanya itu, kini menjadi bumerang yang menghancurkan impiannya.

Mengingat hal tersebut membuat hati Olsen meradang, kemarahan pun tersulut, membuat tubuhnya memanas terbakar oleh emosinya. Dia mengepalkan tangannya kuat, seakan ingin meninju sesuatu untuk melampiaskan kemarahannya. Sayangnya, saat ini dia sedang berada di kantor sehingga harus menahan diri dan mengendalikan emosinya.

“Tunggu saja perhitungan dariku Fania, aku akan menghancurkan hidupmu pada saatnya nanti.”

Ingatan Olsen kemudian kembali ke Ceysa. “Aku tidak akan melepaskanmu Ceysa. Kamu harus menjadi milikku bagaimanapun caranya.”

Setelah berhasil menenangkan diri, Olsen kembali duduk di meja kerja. Baru saja dia tenggelam dalam target bulanan yang harus dia capai, pintu ruangan terbuka dan wajah Tony muncul dari sana.

“Apa lagi yang membuatmu ke sini? aku sedang tidak membutuhkanmu,” tolak Olsen akan kedatangan sekretarisnya.

“Ini tentang nona Ceysa.”

Mendengar nama wanita yang dirindukan, Olsen menegakkan wajah dan menatap Tony dengan serius. “Apakah kamu sudah menemukannya?”

“Saya mendapat informasi jika istri Anda saat ini berada di Greenland.”

Kening Olsen berkerut heran mendengar informasi yang dia dapatkan. “Greenland? Untuk apa dia di sana? tempat itu terlalu jauh dan Ceysa tidak memiliki saudara di sana.”

“Saat ini dia tinggal bersama teman kuliah yang bernama Calvin Nelson. Menurut keterangan teman Nona Ceysa, dulu mereka sangat dekat dan banyak yang bilang jika nona Ceysa dan Calvin adalah sepasang kekasih.”

Rahang Olsen seketika mengeras, kemarahan yang sempat surut, kini kembali membakar dirinya. “Jadi kepergian Ceysa ternyata bukan semata-mata karena surat yang Fania kirim? Pantas saja dia langsung percaya dengan surat yang dia terima tanpa mau tahu dari mana surat itu berasal dan tanpa berniat meminta penjelasan dariku. Kini aku tahu alasan kepergiannya karena dia ingin bersama kekasihnya.”

Tony menatap Olsen dengan tatapan penuh arti, dia yakin jika saat ini atasannya sedang terluka. Sebelum mengatakan informasi yang dia dapatkan, dia sudah tahu jika apa yang akan dia katakan akan melukai Olsen, tetapi dia tidak bisa bersembunyi dari pria itu karena Olsen selalu punya cara untuk mengetahui apa yang dia sembunyikan. “Apa yang akan Anda lakukan?”

“Atur perjalananku ke sana, aku akan menyeret istriku untuk pulang. Aku tidak akan melepaskannya lagi.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Secret Night   99. Kisah Sempurna

    Kenny terbangun dengan wajah tampan Calvin yang tidur pulas di depannya, nafas pria itu berhembus teratur mengenai keningnya. Aroma mint memenuhi indra pembaunya bercampur aroma tubuh Calvin yang maskulin.“Suamiku sangat tampan,” gumamnya pelan agar tidak membangunkan Calvin.Tangannya terasa gatal untuk menyentuh bibir tebal suaminya, permukaan hangat yang menyentuh permukaan jarinya mengingatkan bagaimana bibir itu membuatnya berteriak berkali-kali.Tak sampai di situ, tangannya bergerak untuk merapikan rambut Calvin yang berantakan. “Kamu terlihat sangat seksi dengan rambut berantakan, ini adalah pemandangan indah yang bisa aku nikmati setiap pagi dan aku bersyukur atas hal ini.”Setelah puas mengagumi suaminya, Kenny turun dari ranjang untuk membersihkan diri, namun belum sempat melangkah, cairan bening mengalir dari inti miliknya. Awalnya dia hanya membeku menatap air yang mengalir di kakinya dan membasahi lantai kamar, namun beberapa detik kemudian kontraksi yang sangat menyaki

  • Secret Night   98. Rahasia Anak Mereka

    Akibat perkataan Olsen dan Ceysa tentang perjodohan anak mereka, Calvin dan Kenny sepakat meminta pada dokter agar tidak diberitahu jenis kelamin anak mereka untuk menghindari tersedotnya pikiran mereka tentang permintaan konyol tersebut.Setelah kehamilan Kenny berjalan lebih dari 9 bulan, mereka mengkhawatirkan hal lain karena Kenny tak kunjung mengalami kontraksi. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Calvin membawa istrinya ke dokter.“Apakah kandungan istriku baik-baik saja? kelahiran anak kami sudah mundur dua minggu dari jadwal yang seharusnya,” terang Calvin.“Aku akan memeriksanya terlebih dahulu,” ujar dokter yang menangani kehamilan Kenny.Dokter itu menyiapkan alat USG untuk memeriksa kondisi bayi yang ada di dalam kandungan Kenny. “Air ketubannya masih bagus, keadaan bayinya juga sehat. Kepala bayinya sudah berada di bawah dan posisinya normal.”Penjelasan dokter membuat Calvin dan Kenny cukup lega.“Jika dalam beberapa hari istriku belum juga kontraksi, apa yang h

  • Secret Night   97. Rasa Kehilangan

    Kenny menangis di depan gundukan tanah merah yang masih basah, dia masih tidak percaya jika nasib papanya akan berakhir tragis. Calvin masih setia berdiri di samping istrinya sambil memeluknya, menunggu Kenny mengikhlaskan kematian papanya.“Udara sudah mulai dingin, sepertinya akan turun hujan. Apakah kita bisa pulang sekarang? Ingat kesehatan dan janin yang sedang kamu kandung,” ujar Calvin lembut mengingatkan istrinya.“Apakah kamu berpikir jika papa sudah bahagia sekarang?” tanya Kenny seolah tak mendengar perkataan suaminya.“Ya, papamu sudah bahagia. Dia sudah bersama mamamu dan berharap kamu pun juga bahagia di dunia ini,” ujar Calvin.Kenny menengadahkan wajah menatap langit yang mendung. “Kamu benar, papa dan mamaku sudah bahagia di sana. Ayo kita pulang sekarang.”Dengan hati-hati, Calvin menuntun istrinya masuk ke mobil lalu membawanya pulang.Beberapa hari berlalu Kenny masih tenggelam dalam kesedihan, dia lebih banyak diam dan sangat jarang tersenyum. Hal tersebut membuat

  • Secret Night   96. Keluar dari Ancaman

    Kenny berusaha lari sekencang-kencangnya agar tidak tertangkap papanya, namun kakinya terasa berat. Dia menoleh ke belakang untuk tahu seberapa jauh jaraknya dengan papanya, hal tersebut membuat keseimbangannya hilang, kakinya tersandung dan hampir jatuh, tubuhnya oleng ke depan dan menabrak seseorang dengan keras.Trauma tentang penculikannya di masa lalu membuatnya berusaha memberontak dari cengkeraman orang yang ditabraknya, dia tidak ingin tertangkap dan dijual lagi oleh papanya.“Kenny, ini aku,” ujar orang itu berusaha menenangkan.Mendengar suara yang tidak asing itu, indra penciuman Kenny langsung menangkap aroma yang selalu dia rindukan. Dia menegakkan wajah dan menatap pria yang memeluknya erat. Air mata yang membuat penglihatannya kabur, tidak menghalanginya untuk mengenali pria tersebut.“Calvin …” gumamnya pelan, lalu pingsan di pelukan suaminya.Fortin yang melihat tatapan membunuh Calvin, menghentikan pengejarannya dan memilih untuk kabur.Jika saja Kenny tidak sedang p

  • Secret Night   95. 5 Tahun Kemudian

    5 tahun kemudian …Musim dingin melingkupi peternakan Nelson membuat hewan-hewan tak bisa keluar dari kandang, begitu juga pemiliknya. Calvin menghabiskan waktu lebih banyak di rumah dan itu sangat merepotkan Kenny.Seperti pagi ini disaat mereka seharusnya sarapan, keduanya masih terkunci di dalam kamar. Wajah Kenny memerah penuh keringat hingga lupa jika saat ini sedang musim dingin, nafasnya memburu kasar ketika Calvin terus bergerak di atasnya.Selama beberapa minggu terakhir pria itu tak pernah bisa jauh darinya, apalagi setelah memasuki musim dingin, sikap Calvin semakin parah. Awalnya Kenny merasa senang ketika suaminya mengikutinya kemanapun dia pergi, tapi semakin lama dia merasa kesal karena akhirnya berujung seperti saat ini.“Aroma tubuhmu sangat menggoda, kamu benar-benar menjadi canduku.” Jantung Calvin berdetak cepat saat mengatakannya.Kenny terpekik ketika Calvin menaikkan tempo gerakan, miliknya terisi sangat penuh, dinding-dinding syarafnya terdesak hingga rasanya i

  • Secret Night   94. Memperbaiki yang Retak

    Kenny merenggangkan tubuh yang terasa pegal setelah melayani keinginan suaminya selama semalaman suntuk. Silau cahaya matahari yang sudah meninggi yang masuk dari jendela kamar, membuatnya harus meletakkan tangan di atas mata untuk melindunginya.Saat menoleh ke samping dia menemukan ranjang tempat Calvin berbaring telah kosong, tetapi dia tersenyum melihat buket bunga yang tergeletak di sana sebagai pengganti.Dia mengambil bunga itu lalu mencium wanginya, aromanya begitu menenangkan dan membuat hormonnya bersorak senang.“Calvin ternyata sangat romantis,” gumamnya sambil mengambil catatan kecil di buket tersebut.“Maafkan aku harus bangun lebih dulu dan tidak menunggumu. Aku tidak tega membangunkanmu karena telah membuatmu kelelahan semalam. Aku harus ke peternakan tetapi akan aku usahakan untuk menyelesaikan pekerjaanku dengan cepat karena aku tidak sabar ingin bersamamu kembali. Aku mencintaimu.”Suara Kenny menggema membaca catatan kecil dari suaminya. Dia menatap nama suaminya t

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status