Home / All / Secret Of The "Black" / 23. Can We Start It?

Share

23. Can We Start It?

last update Last Updated: 2022-08-24 22:09:55
BibimTen sebuah restoran bergaya klasik di pingguran jalan kota metropolitan tidak pernah sepi dari para pelanggan yang mayoritas adalah pekerja kantoran. Diapit dua perusahaan besar – perusahaan ponsel dan F&B – menjadikan tempat tersebut persinggahan di kala tubuh membutuhkan asupan energi untuk bekerja hingga larut malam, dan makanan di penghujung hari untuk melepas penat setelah seharian bekerja. Setelah diwariskan kepada generasi ketiga, bibimbab dengan bumbu hingga saus yang khas tidak pernah kehilangan cita rasa aslinya.

Setelah disapa oleh dua orang pelayan yang berada di bar depan, Hye Jin dan Won Seok menjatuhkan tubuh pada kursi yang dekat dengan dinding kaca, sehingga mereka bisa menikmati hiruk-pikuk kehidupan kota yang sibuk. Memandangi manusia-manusia yang berlalu-lalang di sepanjang trotoar itu, adalah hal yang paling menyenangkan bagi Hye Jin, dan Won Seok menyadari itu.

Hye Jin menyangga dagunya, memusatkan sepasang netranya pada setiap langkah manusia di luar sana.
Adinda Destiana Zein

Terima kasih untuk para pembaca yang masih setia menunggu dan membaca cerita ini. Semoga kalian semua selalu diberikan kesehatan. Jangan lupa bagikan cerita ini jika kalian menyukainya, tekan like, dan tinggalkan komentar kalian untuk mendukung cerita ini sekaligus memberikan semangat untuk Author update setiap minggu. Jangan lupa kalian bisa share bagian, kutipan, dialog, yang kalian sukai di setiap part nya, dan tag di Ig author @dstanadinda. Keep healthy and happy readers...

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Secret Of The "Black"   24. Start

    Musim semi diawali dengan insiden-insiden para aktris muda yang sedang menginjak popularitas di atas namanya. Semua orang sibuk mencari fakta di balik insiden seorang artis muda yang menyetir ketika mabuk, hingga menabrak pembatas jalan. Perusahaan pers manapun berlomba-lomba agar dapat memberitakan insiden itu secara eksklusif. Ketika yang lain sibuk dengan panggilan telepon dengan narasumber, atau sibuk merangkai kata untuk artikel yang akan dirilis, Hye Jin tetap terlihat tenang di tempatnya sambil mencuri pandang ke arah ponsel lewat ekor matanya.Sesekali gadis itu melihat ke arah pimpinannya yang tetap tenang mengurus berita-berita yang memanas tentang para artis dan kehidupan penuh dramanya. Keresahan membuat tangannya tidak bisa diam, ia terus mengetuk-ngetuk meja dengan pulpen di tangannya. Hye Jin dengan keresahannya menunggu, sedangkan Dong Joon terdiam di balik mejanya sambil membaca asal artikel-artikel karya seniornya yang masih dimuat di media.Ketika ketukan pulpen yan

    Last Updated : 2022-08-27
  • Secret Of The "Black"   25. Breaking News

    Kedua mata Hye Jin terpaku pada situasi di luar hotel yang tersuguh di hadapannya, ketika ia bersandar di dinding dekat jendela kaca yang besar. Beberapa petugas kepolisian masih berjaga dengan posisi yang agak santai. Dong Joon yang berdiri di hadapan gadis itu, ikut menjatuhkan pandangannya pada posisi yang sama. Hening, keduanya tidak bertukar komentar akan situasi yang masih kacau.Kedua kaki Hye Jin tidak berhenti digesekkan ke lantai, sudah 30 menit dan rasa bosan mulai menggerogoti tubuhnya. Dia tidak berhenti melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, perkiraannya sudah berkali-kali salah. “Apa dia melakukan pekerjaan tambahan?” tanyanya heran.Terang bulan akan segera meredup, Hye Jin bertekad akan menyelesaikan berita hari ini sebelum matahari terbit. Waktunya hanya tinggal lima jam sebelum bertegur sapa dengan fajar. Gadis itu menundukkan kepalanya, menahan kantuk yang menusuk kedua mata. Hingga netranya menangkap langkah kaki yang mendekat, seketika kepa

    Last Updated : 2022-10-09
  • Secret Of The "Black"   26. Bad Situation

    Park Hye Jin berjalan di lobi dengan mulut yang tak berhenti menguap, kedua matanya berkaca-kaca setiap kali selesai menguap lebar seperti kuda nil. Sepasang netra yang masih dipenuhi kotoran di sudut-sudutnya, wajah kusam berkerut, serta kantung mata yang membesar hasil dari begadang tadi malam.Ia mengikat rambut panjangnya yang kusut agar tidak menghalangi pemandangan, tetapi hal itu malah membuat sepasang telinganya mendengar ujaran-ujaran mengusik di pagi hari. Tatapan-tatapan yang dapat didengar, bisikan-bisikan yang mengarah padanya, seketika membuat gadis itu tidak nyaman.Suara bisikan saling bersahutan, bertukar kata dan hujatan. Mereka membicarakan, seakan sudah paling benar, mereka menatap seakan pendapatnya sudah terbukti oleh fakta-fakta yang ada. Dalam pikiran mereka, hanyalah sebuah informasi dari satu sisi yang tak mereka ketahui kebenarannya.Hye Jin menatap kosong ke arah angka berwarna merah yang terteras di atas lift. Ia menyunggingkan sebelah bibirnya, mentertawa

    Last Updated : 2025-04-07
  • Secret Of The "Black"   27. Thinking About You

    Cokelat panas tersuguh di atas meja bercat putih, kepulan panas terlihat jelas di udara. Cokelat cair adalah minuman yang tepat untuk dinikmati saat rintikan hujan mengguyur kota. Namun, pemiliknya belum ingin menikmati. Ia membiarkan cokelat hangat itu tidak tersentuh.Hye Jin menatap rintikan hujan lewat jendela yang terbuka lebar, udara dingin menyapa kulit wajahnya dengan lembut. Air hujan yang segar membasahi aspal. Suara hujan menjadi melodi penenang untuk pikiran gadis itu, seketika ia terhipnotis ke dalam suasananya. Tubuhnya terbalut kaus tipis berlengan pendek, membiarkan hawa dingin dari luar bersatu dengan dingin AC menembus kulit halusnya hingga ke tulang. Hawa dingin tidak terasa berlebihan, seakan kulitnya sudah kebal.Hujan selalu menjadi hal yang istimewa, orang-orang menangis saat hujan tidak kunjung turun. Kebanyakan orang sering menanti kehadiran hujan. Pada zaman kerajaan Georyeo, orang-orang di sana melakukan upacara untuk meminta hujan. Mereka berbaris di jalanan

    Last Updated : 2025-04-13
  • Secret Of The "Black"   28. Without You

    Tubuh yang lelah memaksa untuk segera diistirahatkan, kedua mata harus dipejamkan, langkah semakin tidak karuan, rasa kantuk melumpuhkan segalanya. Dari kejauhan cahaya terang yang menerangi teras rumah terlihat jelas, tetapi semua lampu di dalam rumah padam. Hye Jin membuka daun pintu perlahan, tanpa menimbulkan suara.Gadis itu melirik ke arah sofa saat kedua kakinya sampai di ruang tamu yang gelap gulita. Lampu-lampu yang padam itu sengaja dibiarkan mati, hanya sorot cahaya bulan dari jendela yang menerangi beberapa titik di dalam rumah tersebut.Seseorang tengah tertidur di atas sofa, begitu lelap sampai dengkurannya menggelitik telinga. Kedua tangannya menyangga kepala, sebagai alas tidurnya di sofa. Kerutan-kerutan tampak jelas di wajahnya, begitupun rasa lelah.Hye Jin melangkah perlahan mendekati sofa, ia duduk di lantai sambil menatap sosok yang terlelap di sana. Dengkuran yang keras membuatnya terenyuh, wajah pucat dan kerutan yang jelas membuatnya tidak bergeming dari sana.

    Last Updated : 2025-04-19
  • Secret Of The "Black"   29. Secret About Lee Hyekyung

    Hye Jin terpaku menatap kopi susu yang tersuguh di cangkir kecil terbuat dari keramik mahal. Matanya tak bergeming melihat minuman berkafein itu, belum ada niatan untuk menikmatinya walau aroma kopi itu terus menggodanya.Sebelum duduk di sofa mahal berbahan polyester berwarna cokelat tua itu, dirinya harus berhadapan dengan Ha Ra yang menyerangnya dengan tatapan heran sekaligus iri. Bagaimana tidak? Saat ini Hye Jin berada di sebuah ruangan besar yang digunakan untuk pertemuan para investor perusahaan tersebut. Ha Ra tidak pernah berada di sana, tentu saja jiwanya memanas saat tahu Hye Jin dipanggil ke sana.Gadis itu termenung bersama orang-orang yang jarang ia lihat sebelumnya, entah siapa yang sedang mereka tunggu di sana. Ia hanya terdiam tanpa alasan yang jelas. Berkali-kali diliriknya arloji hitam yang melingkar di pergelangan sebelah kanan, 20 menit terbuang percuma dan gadis itu menyesalinya.Saat dirasa waktu berharganya terbuang percuma, gadis itu memutuskan untuk bangkit da

    Last Updated : 2025-04-20
  • Secret Of The "Black"   30. Fact About Dongjoon

    “Wow! Wow!” teriak Dong Joon sambil menggebrak meja dengan keras. Ia berdiri dengan tingkah heboh, sambil memegangi kepalanya. Seketika pria itu menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di kafe tersebut.“Kau kenapa?” tanya Hye Jin heran, kepalanya mendongak untuk melihat pria itu.“Aku baru ingat! Gadis yang tadi masuk ke ruangan korban. Dia … dia gadis yang bersama Jae Ha, Kan? Iya, Kan? Ingatanku tidak salah, Kan?” ucapnya heboh. Beberapa orang yang duduk di dekat mereka mulai membicarakan tingkah pria itu.Hye Jin menghela napas panjang, menyangga dagunya dengan sebelah tangan sambil menatap jalanan di depan kafe yang hingar bingar, penuh dengan kendaraan. “Benar!” serunya singkat. “Dia, Song Ri Jin.”“Kau ingat, Kan? Waktu kita membuntuti Jae Ha, dan ternyata pria itu bertemu dengan seseorang di sudut gang?” Hye Jin menatap serius pada Dong Joon.Pria itu hanya mengangguk cepat, tak sabar mendengar cerita Hye Jin lebih lanjut.“Jae Ha menyuruh pria-pria itu untuk menculik d

    Last Updated : 2025-04-26
  • Secret Of The "Black"   1. Stalker-

    Seorang gadis bertubuh tinggi, menatap dirinya di depan kaca besar. Helaan napas yang berat terdengar menyedihkan setiap kali bertemu dengan pantulan wajahnya di kaca. Tangannya bertumpu pada wastafel setelah membasuh wajah berkali-kali untuk menjernihkan pikirannya yang kalut. Gadis itu menunduk, dan membasuh lagi, sudah tidak terhitung berapa kali dia melakukan hal yang sama. Park Hye Jin, perempuan dengan warna kulit medium—pertengahan antara cokelat, warna kulit terang dan zaitun—itu berdiri di toilet sejak 15 menit yang lalu. Kedua matanya tak berpaling dari pantulan dirinya sendiri di depan kaca, di waktu yang sama otaknya pun masih bekerja keras. Berkali-kali ponselnya berdering keras, tetapi ia tak menghiraukannya. Aroma pengharum lantai terasa menyejukkan, toilet yang bersih dan nyaman. Namun, bukan hal tersebut yang membuat perempuan berdarah Korea Selatan-Indonesia itu berlama-lama di sana. Ia sedang menghindari seseorang yang sedari tadi menunggu dan meny

    Last Updated : 2021-11-20

Latest chapter

  • Secret Of The "Black"   30. Fact About Dongjoon

    “Wow! Wow!” teriak Dong Joon sambil menggebrak meja dengan keras. Ia berdiri dengan tingkah heboh, sambil memegangi kepalanya. Seketika pria itu menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di kafe tersebut.“Kau kenapa?” tanya Hye Jin heran, kepalanya mendongak untuk melihat pria itu.“Aku baru ingat! Gadis yang tadi masuk ke ruangan korban. Dia … dia gadis yang bersama Jae Ha, Kan? Iya, Kan? Ingatanku tidak salah, Kan?” ucapnya heboh. Beberapa orang yang duduk di dekat mereka mulai membicarakan tingkah pria itu.Hye Jin menghela napas panjang, menyangga dagunya dengan sebelah tangan sambil menatap jalanan di depan kafe yang hingar bingar, penuh dengan kendaraan. “Benar!” serunya singkat. “Dia, Song Ri Jin.”“Kau ingat, Kan? Waktu kita membuntuti Jae Ha, dan ternyata pria itu bertemu dengan seseorang di sudut gang?” Hye Jin menatap serius pada Dong Joon.Pria itu hanya mengangguk cepat, tak sabar mendengar cerita Hye Jin lebih lanjut.“Jae Ha menyuruh pria-pria itu untuk menculik d

  • Secret Of The "Black"   29. Secret About Lee Hyekyung

    Hye Jin terpaku menatap kopi susu yang tersuguh di cangkir kecil terbuat dari keramik mahal. Matanya tak bergeming melihat minuman berkafein itu, belum ada niatan untuk menikmatinya walau aroma kopi itu terus menggodanya.Sebelum duduk di sofa mahal berbahan polyester berwarna cokelat tua itu, dirinya harus berhadapan dengan Ha Ra yang menyerangnya dengan tatapan heran sekaligus iri. Bagaimana tidak? Saat ini Hye Jin berada di sebuah ruangan besar yang digunakan untuk pertemuan para investor perusahaan tersebut. Ha Ra tidak pernah berada di sana, tentu saja jiwanya memanas saat tahu Hye Jin dipanggil ke sana.Gadis itu termenung bersama orang-orang yang jarang ia lihat sebelumnya, entah siapa yang sedang mereka tunggu di sana. Ia hanya terdiam tanpa alasan yang jelas. Berkali-kali diliriknya arloji hitam yang melingkar di pergelangan sebelah kanan, 20 menit terbuang percuma dan gadis itu menyesalinya.Saat dirasa waktu berharganya terbuang percuma, gadis itu memutuskan untuk bangkit da

  • Secret Of The "Black"   28. Without You

    Tubuh yang lelah memaksa untuk segera diistirahatkan, kedua mata harus dipejamkan, langkah semakin tidak karuan, rasa kantuk melumpuhkan segalanya. Dari kejauhan cahaya terang yang menerangi teras rumah terlihat jelas, tetapi semua lampu di dalam rumah padam. Hye Jin membuka daun pintu perlahan, tanpa menimbulkan suara.Gadis itu melirik ke arah sofa saat kedua kakinya sampai di ruang tamu yang gelap gulita. Lampu-lampu yang padam itu sengaja dibiarkan mati, hanya sorot cahaya bulan dari jendela yang menerangi beberapa titik di dalam rumah tersebut.Seseorang tengah tertidur di atas sofa, begitu lelap sampai dengkurannya menggelitik telinga. Kedua tangannya menyangga kepala, sebagai alas tidurnya di sofa. Kerutan-kerutan tampak jelas di wajahnya, begitupun rasa lelah.Hye Jin melangkah perlahan mendekati sofa, ia duduk di lantai sambil menatap sosok yang terlelap di sana. Dengkuran yang keras membuatnya terenyuh, wajah pucat dan kerutan yang jelas membuatnya tidak bergeming dari sana.

  • Secret Of The "Black"   27. Thinking About You

    Cokelat panas tersuguh di atas meja bercat putih, kepulan panas terlihat jelas di udara. Cokelat cair adalah minuman yang tepat untuk dinikmati saat rintikan hujan mengguyur kota. Namun, pemiliknya belum ingin menikmati. Ia membiarkan cokelat hangat itu tidak tersentuh.Hye Jin menatap rintikan hujan lewat jendela yang terbuka lebar, udara dingin menyapa kulit wajahnya dengan lembut. Air hujan yang segar membasahi aspal. Suara hujan menjadi melodi penenang untuk pikiran gadis itu, seketika ia terhipnotis ke dalam suasananya. Tubuhnya terbalut kaus tipis berlengan pendek, membiarkan hawa dingin dari luar bersatu dengan dingin AC menembus kulit halusnya hingga ke tulang. Hawa dingin tidak terasa berlebihan, seakan kulitnya sudah kebal.Hujan selalu menjadi hal yang istimewa, orang-orang menangis saat hujan tidak kunjung turun. Kebanyakan orang sering menanti kehadiran hujan. Pada zaman kerajaan Georyeo, orang-orang di sana melakukan upacara untuk meminta hujan. Mereka berbaris di jalanan

  • Secret Of The "Black"   26. Bad Situation

    Park Hye Jin berjalan di lobi dengan mulut yang tak berhenti menguap, kedua matanya berkaca-kaca setiap kali selesai menguap lebar seperti kuda nil. Sepasang netra yang masih dipenuhi kotoran di sudut-sudutnya, wajah kusam berkerut, serta kantung mata yang membesar hasil dari begadang tadi malam.Ia mengikat rambut panjangnya yang kusut agar tidak menghalangi pemandangan, tetapi hal itu malah membuat sepasang telinganya mendengar ujaran-ujaran mengusik di pagi hari. Tatapan-tatapan yang dapat didengar, bisikan-bisikan yang mengarah padanya, seketika membuat gadis itu tidak nyaman.Suara bisikan saling bersahutan, bertukar kata dan hujatan. Mereka membicarakan, seakan sudah paling benar, mereka menatap seakan pendapatnya sudah terbukti oleh fakta-fakta yang ada. Dalam pikiran mereka, hanyalah sebuah informasi dari satu sisi yang tak mereka ketahui kebenarannya.Hye Jin menatap kosong ke arah angka berwarna merah yang terteras di atas lift. Ia menyunggingkan sebelah bibirnya, mentertawa

  • Secret Of The "Black"   25. Breaking News

    Kedua mata Hye Jin terpaku pada situasi di luar hotel yang tersuguh di hadapannya, ketika ia bersandar di dinding dekat jendela kaca yang besar. Beberapa petugas kepolisian masih berjaga dengan posisi yang agak santai. Dong Joon yang berdiri di hadapan gadis itu, ikut menjatuhkan pandangannya pada posisi yang sama. Hening, keduanya tidak bertukar komentar akan situasi yang masih kacau.Kedua kaki Hye Jin tidak berhenti digesekkan ke lantai, sudah 30 menit dan rasa bosan mulai menggerogoti tubuhnya. Dia tidak berhenti melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, perkiraannya sudah berkali-kali salah. “Apa dia melakukan pekerjaan tambahan?” tanyanya heran.Terang bulan akan segera meredup, Hye Jin bertekad akan menyelesaikan berita hari ini sebelum matahari terbit. Waktunya hanya tinggal lima jam sebelum bertegur sapa dengan fajar. Gadis itu menundukkan kepalanya, menahan kantuk yang menusuk kedua mata. Hingga netranya menangkap langkah kaki yang mendekat, seketika kepa

  • Secret Of The "Black"   24. Start

    Musim semi diawali dengan insiden-insiden para aktris muda yang sedang menginjak popularitas di atas namanya. Semua orang sibuk mencari fakta di balik insiden seorang artis muda yang menyetir ketika mabuk, hingga menabrak pembatas jalan. Perusahaan pers manapun berlomba-lomba agar dapat memberitakan insiden itu secara eksklusif. Ketika yang lain sibuk dengan panggilan telepon dengan narasumber, atau sibuk merangkai kata untuk artikel yang akan dirilis, Hye Jin tetap terlihat tenang di tempatnya sambil mencuri pandang ke arah ponsel lewat ekor matanya.Sesekali gadis itu melihat ke arah pimpinannya yang tetap tenang mengurus berita-berita yang memanas tentang para artis dan kehidupan penuh dramanya. Keresahan membuat tangannya tidak bisa diam, ia terus mengetuk-ngetuk meja dengan pulpen di tangannya. Hye Jin dengan keresahannya menunggu, sedangkan Dong Joon terdiam di balik mejanya sambil membaca asal artikel-artikel karya seniornya yang masih dimuat di media.Ketika ketukan pulpen yan

  • Secret Of The "Black"   23. Can We Start It?

    BibimTen sebuah restoran bergaya klasik di pingguran jalan kota metropolitan tidak pernah sepi dari para pelanggan yang mayoritas adalah pekerja kantoran. Diapit dua perusahaan besar – perusahaan ponsel dan F&B – menjadikan tempat tersebut persinggahan di kala tubuh membutuhkan asupan energi untuk bekerja hingga larut malam, dan makanan di penghujung hari untuk melepas penat setelah seharian bekerja. Setelah diwariskan kepada generasi ketiga, bibimbab dengan bumbu hingga saus yang khas tidak pernah kehilangan cita rasa aslinya. Setelah disapa oleh dua orang pelayan yang berada di bar depan, Hye Jin dan Won Seok menjatuhkan tubuh pada kursi yang dekat dengan dinding kaca, sehingga mereka bisa menikmati hiruk-pikuk kehidupan kota yang sibuk. Memandangi manusia-manusia yang berlalu-lalang di sepanjang trotoar itu, adalah hal yang paling menyenangkan bagi Hye Jin, dan Won Seok menyadari itu. Hye Jin menyangga dagunya, memusatkan sepasang netranya pada setiap langkah manusia di luar sana.

  • Secret Of The "Black"   22. Like a Father

    Hye Jin berdiri di depan kantor kepolisian daerah Sangpo-Seoul yang terletak jauh dari kantornya. Hari ini ia sengaja pergi ke sana untuk makan malam bersama sang kekasih. Namun, saat waktu makan malam telah tiba, pria itu belum kembali dari patrolinya. Di bawah terang bulan yang menyinari pijakannya, Hye Jin bersandar pada dinding menunggu prianya datang. Kedua matanya terpaku menatap bunga Mugunghwa yang sedang mekar begitu indah. Ya, bulan Juli sampai Oktober memang waktu yang tepat bagi bunga tangguh itu untuk mekar dengan indah. Bunga dengan warna merah muda bercampur putih yang menawan, melambangkan kekuatan. Sempat terlintas dalam benaknya untuk tumbuh seperti bunga tersebut, tahan dari segala serangan penyakit dan serangga. Ia ingin tumbuh sebagai gadis yang kuat dan tahan dari segala serangan dan cobaan yang datang silih berganti dalam hidupnya. Bunga Mugunghwa penuh dengan sejarah, dan dicintai oleh masyarakat Korea Selatan. Walau Hye Jin bukan sepenuhnya berdarah Korea Sel

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status