Share

31. Jembatan Pertemuan

Dari ekor matanya, dua tiang menara raksasa berdiri kokoh, menjulang tinggi menyentuh langit. Di kiri dan kanan, ada dua tali baja seukuran satu batang pohon besar, yang masing-masing membentang menuju ke satu ujung menara.

Pandangan Buda lalu menyapu ke arah bawah. Lantai jembatan itu tampak masih bisa dilalui. Walau terlihat jelas, di beberapa titik ada bagian-bagian berkarat yang mestinya sudah harus diganti.

Sekilas kemudian, Buda mengangkat kepala. Mengamati latar hitam yang menaungi Jembatan Pertemuan. Langit gelap dengan hanya sedikit penghias sudah cukup meremangkan bulu kuduknya. Sedari tadi, ia tak henti-hentinya mengedip-ngedipkan bola mata. Menelan ludah. Apa yang ia lihat ternyata tak berubah.

Sangsi pun bertumbuh. Berjalan semakin dekat ke arah jembatan, degup jantung Buda semakin tak karuan.

“Jangan terlalu banyak berpikir. Inilah konsekuensi yang harus kau ambil.” Berada tepat di belakang Buda, Marca berbisik sinis. “Cepa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status