Share

57. Mereka, yang Mengintai dan Menunggu

Sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh ayahnya, Eshal telah menyiapkan beberapa gelas air bersih yang ia letakkan di dekat nampan. Air di dalam gelas-gelas itu akan digunakan untuk mengguyur wajah Marca yang sudah tak sadarkan diri sejak semalam.

Semoga ini benar-benar berhasil, memegang satu gelas berisikan air, batin Eshal mulai meragu. Tepat ke arah wajah Marca, Eshal menyiramkan air dalam gelas itu. Sekejap, kelopak mata, beserta mulut Marca membuka. Tarikan napas panjang spontan dilakukan. Kedua paru-parunya seakan menagih jatah udara segar dalam jumlah besar.

“Di mana aku?” terengah, Marca bertanya.

“Kau masih di rumahku.”

Dengan mata sembap, Marca berusaha menatap lamat-lamat perempuan muda di sampingnya. “Apa aku belum mati?” ia bertanya kembali.

“Sayangnya belum. Kalau sudah kau pasti tidak akan bisa lagi berbincang denganku seperti ini.”

Merasa tugasnya telah usai, Eshal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status