Share

Sekretaris Jadi Istri Rahasia Sang Pewaris
Sekretaris Jadi Istri Rahasia Sang Pewaris
Penulis: Putri Tidur

Insiden?

"Pak Arka? Kenapa Bapak di sini?" tanya Dinara, terkejut melihat atasannya tiba-tiba muncul di dalam kamar hotelnya. Ia segera mengubah posisinya menjadi duduk di atas kasur dan menatap Arka was-was.

Malam ini ada acara jamuan yang diselenggarakan oleh partner bisnis Arka di sebuah hotel. Dinara tidak sengaja meminum alkohol sesaat lalu ketika Arka tengah sibuk mengobrol dengan koleganya.

Minuman itu membuat kepala Dinara pening dan tubuhnya terasa tidak nyaman, sehingga ia memutuskan kembali ke kamar yang sudah disewa Arka untuknya untuk beristirahat.

“Aku telah memberimu semua yang kupunya, tapi kamu masih menolak untuk berada di sisiku!” lantur pria yang tampak mabuk tersebut, mengabaikan pertanyaan Dinara.

“Bapak mabuk?” 

“Sandra…” panggil Arka seperti orang yang benar-benar kehilangan kewarasannya.

Kening Dinara mengernyit. Sandra adalah kekasih Arka yang merupakan seorang model dan saat ini sedang berada di Jerman.

Dinara tersentak, ia langsung panik karena takut Arka mengira bahwa dirinya adalah Sandra. Sambil mendorong tubuh Arka yang hendak menimpanya, Dinara berkata, “Pak, sadarlah! Saya bukan Sandra, saya Dinara!”

"Sstttt!" Arka langsung membungkam mulut Dinara dengan tangannya sedang satu tangannya sibuk melucuti pakaiannya hingga tubuh indah atletisnya terpampang jelas.

Sepasang mata Dinara membelalak. “Pak Arka!”

“Bukankah akan lebih baik jika kamu menikah denganku? Kamu akan hidup dengan aman dan nyaman walau kamu tidak bekerja.”

Belum sempat menghindar, Arka dengan sigap langsung mengurung tubuh kecil Dinara di bawahnya dan mencium lehernya. 

Dinara berteriak dan mendorong bosnya itu. Sayang, tenaganya terlalu lemah karena kepalanya benar-benar pusing. Sekuat apapun ia mendorong tubuh Arka, pria itu tak bergerak atau mundur sama sekali, justru semakin kuat menghisapnya.

Tubuh Dinara tersentak karena rasa sakit yang diberikan Arka di lehernya.

“Sadarlah, Pak Arka! Saya Dinara, sekretaris Anda. Saya bukan pacar Anda, saya bukan Sandra!” sentak Dinara, berusaha menghindari serangan dari bosnya yang sudah kehilangan akal sehat.

Alih-alih mendengar, Arka malah menahan kedua tangan Dinara yang terus memberontak dan menyumpal mulut Dinara dengan bibirnya, memberinya lumatan-lumatan lembut yang membuat kepala Dinara semakin pening. 

Arka menyeringai saat perlawanan Dinara mulai melemah. Ia semakin bersemangat memberikan rangsangan yang membuat tubuh gadis itu jadi lebih relaks. 

Di bawah kungkungan Arka, Dinara bergetar karena kulit polos mereka saling bersentuhan. Seumur hidupnya, ia tak pernah melakukan hal ini. 

Gadis itu selalu menjaga dirinya dengan baik. Tetapi bosnya justru dengan tega menerobos paksa mahkota yang sudah ia jaga.

“Ahh!” Dinara menangis dan memekik kesakitan saat pria itu mencoba memaksa menerobos masuk. Rasa sakit, perih, dan nyeri langsung menyerbu di tengah kepalanya yang masih berdenyut pusing.

Dinara mencoba memberontak dengan mendorong dada Arka yang masih berada di atasnya itu, tetapi Arka tidak tampak terusik. Ia justru menyeringai setelah berhasil memasuki inti Dinara sepenuhnya.

“Pak Arka, hentikan!” pinta Dinara mulai menangis dengan kesakitan saat Arka mulai bergerak. 

“Stttt, sebentar, Sayang.”

Akibat kabut gairah yang menerjangnya menyatu dengan efek panas alkohol, tubuh Arka mudah bereaksi. Terlebih lagi, tubuh molek Diana membangkitkan hasrat liar yang selama ini terpendam.

Arka tak mampu menahan diri. Di tengah permainannya, ia merunduk untuk mengecup lembut Dinara, lalu berbisik, “Aku bisa menghentikan rasa sakitnya jika kamu menurutiku.”

Dinara terdiam. Ia merasakan jemari hangat Arka menghapus air matanya. Dinara bisa menghirup aroma alkohol dan melihat tatapan tajam Arka yang memerah. Ia tahu bahwa tak akan bisa lari lagi. 

Dinara benar-benar tak berdaya. Ditambah, dirinya sudah tidak suci lagi. Ia membiarkan Arka membawa tangannya dan mengalungkan ke lehernya.

Setelah merasakan dan memastikan Dinara mulai relaks, Arka kembali menggerakkan pinggulnya, mengentak Dinara.

Tidak ada lagi suara tangis. Yang ada hanyalah suara desahan yang saling berbalas mengiringi aktivitas mereka di sepanjang malam…

*** 

Keesokan paginya, Dinara membuka mata dan mengerjap beberapa kali untuk  menyesuaikan cahaya yang masuk lewat sela-sela gorden hotel.  

Kepalanya masih terasa pusing dan tubuhnya terasa sangat sakit, terutama di area sensitifnya yang terasa sangat perih.

Dinara menoleh ke sampingnya, Arka tertidur di sampingnya.

Sejenak Dinara membeku mengingat apa yang terjadi padanya tadi malam. Dinara menutup mulutnya, menahan tangis. Tak lama, gadis itu segera turun dari ranjang dan mengambil pakaiannya, lalu berlari ke kamar mandi.

Dinara hancur, tidak akan ada pria yang mau menikahinya jika mereka mengetahui bahwa Dinara sudah tak suci lagi.

Dinara menangis seraya berpikir di bawah pancuran air shower.

“Apa yang harus aku lakukan? Pak Arka nggak mungkin menikahiku walau aku menuntutnya. Tapi, Papa dan Mama pasti akan marah jika tahu soal ini,” lirihnya.

Begitu tubuhnya sudah kedinginan, Dinara segera menyelesaikan acara mandinya dan memakai pakaiannya.

Ia harus segera pergi dari sini.

Gadis itu membuka pintu toilet perlahan dengan kepala menunduk, berharap Arka belum bangun dan tidak melihatnya. Namun, Dinara malah membeku saat telinganya  dengan jelas mendengar suara Arka.

“Soal tadi malam, saya minta maaf,” ujar pria itu dengan nada datar. 

Dinara menaikkan pandangan dan melihat Arka sudah berpakaian lengkap. Dinara melirik ranjang mereka yang berantakan dan terdapat noda di sprei putih itu. 

“Saya akan memberimu uang jaminan jika kamu bersedia tutup mulut. Saya akan segera transfer uang 50 juta ke rekeningmu.”

Hati Dinara perih mendengarnya. Apakah harga dirinya bisa dibayarkan dengan uang? Dinara bukanlah wanita murahan!

Ia berjalan ke arah Arka, berniat mengatakan penolakannya. Tetapi Arka menatapnya tajam.

“Dinara, bagaimanapun, tadi malam yang terjadi di antara kita adalah ketidaksengajaan. Aku tak akan menikahimu.”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
nurdianis
harga mu cuma 50 juta dinara, ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status