Share

Peringatan Alastair

"Akhirnya selesai juga," gumam Aldara.

Ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, jarumnya menunjukkan pukul sebelas siang. Aldara segera merapikan berkas-berkas itu dan membawanya ke ruangan Alastair, karena pagi ini Ernest belum bisa masuk.

"Permisi, Pak."

Tidak ada jawaban, pria itu masih fokus memperhatikan laptopnya. Aldara melangkah mendekat ke meja kerja Alastair dengan tangannya yang membopong tumpukan berkas.

"Saya sudah menyelesaikan semuanya, Pak. Untuk dokumen yang masuk ke email juga sudah saya kirimkan salinannya ke surel Bapak."

Hening! Alastair masih betah dalam kebisuannya, bahkan mata elang itu tidak terangkat dan tetap terkunci pada layar laptop tersebut.

"Saya taruh di meja mana, Pak?" tanya Aldara, menahan sakit hati saat dirinya diacuhkan.

Posisinya serba salah. sebenarnya ia pun tidak dapat menghindar karena pekerjaannya adalah seorang sekretaris yang akan selalu mendampingi Alastair.

Namun, demi keselamatan nyawanya, ia harus membuat jarak dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status