Share

Bab 193

Begitu sampai di apartemenku, aku langsung meletakkan tas dan melepaskan jaket tanpa berpikir panjang. Namun, pikiran tetap saja menerawang tentang apa yang baru saja kukatakan oleh Vanya, sepupu Briana, tentang gadis yang selama ini kusukai.

Aku merasa kecewa dan bingung mendengar berita itu. Bagaimana mungkin Briana ternyata... tidak normal? Apakah benar dia adalah kaum belok? Anehnya, aku tidak pernah melihatnya akrab bersama perempuan lain, atau mungkin aku hanya tidak tahu? Pikiranku berkecamuk, mencoba mencari tahu apakah Vanya benar atau hanya karena dia suka padaku dan tidak ingin aku bersama Briana. Apakah ini semacam permainan yang dibuat oleh Vanya? Semua pertanyaan ini berkelebat di benakku saat aku menuju apartemen Briana, yang terletak di lantai tiga.

Begitu sampai di depan pintu apartemennya, aku segera menekan bel dan menunggu dengan harap-harap cemas. Tak lama, pintu terbuka dan Briana muncul sambil mengernyitkan dahinya. "Raka?" katanya, terlihat gugup sambil menole
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status