Share

20

Azlan bersiaga menghunuskan benda tajam yang ia siapkan di balik jaketnya. Sena enggan berpaling, ia maju selangkah kemudian berpaling. Untuk menghindari kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Keduanya menghela nafas, saat melihat ke arah sumber suara. Azlan mengembalikan pisau lipatnya. Sena tersenyum kemudian melihat sosok yang kini berdiri di depannya.

“Apa yang kalian lakukan di sini?” Suara pak tua terdengar khas. Ia tersenyum ke arah kami berdua. Ia melangkah melewati kita yang masih diam di tempat.

“Kenapa kalian sudah ada di sini. Sepagi ini?” Tanya Pak Tua lagi sambil menautkan kedua tangannya di punggungnya. Sena mengubah arahnya, kini menjadi searah dengan pak tua. Ia takut menyejajarkan langkahnya dengan Pak Tua. Seolah hal itu tidak sopan untuk di lakukan.

Azlan pun demikian, ia kini berjalan sejajar dengan Sena. Azlan berniat menjawab pertanyaan Pak Tua. Ia melirik Sena sedikit.

“Kami sedang melakukan jalan pagi pak. Sambil lalu me

Afidaraffi

Good day everyone... welcom to my 20th parts in my story'.. I'm sorry for updating late before. But begin in this chapter, i'll try to up more than before. Hope u enjoy it friends... And don't forget to leave comment and vote for supporting me in writing 🙏🏻

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status