Share

17. Pengakuan Herman

Bila saja mungkin waktu bisa diputar, Daffa tak akan memberikan nomor ponselnya kepada Dea Posa yang dianggapnya genit luar biasa. Karenanya, sekarang ponselnya yang terbiasa damai sentosa itu diserang oleh Chat unfaedah perempuan itu.

Fiuh~

Lagi-lagi hanya bisa mengeluarkan rasa sesalnya lewat hembus napas panjang.

Jika Daffa ingat lagi, selain genit dan terang-terangan menunjukkan perasaan sukanya, dia juga ternyata manja. Buktinya pagi tadi pun dia memaksa Daffa untuk mengantarkannya hingga ke perempatan jalan sana dengan alasan takut kena jambret lagi.

Untunglah Daffa punya alasan untuk menghindari keinginannya, setelah dia memberikan nomor ponselnya cuma-cuma begitu saja pada Dea Posa karena kasihan sudah ditipu Herman. Dia juga agak geram soal yang satu itu, sebab Herman memanfaatkan kesempatan itu untuk meraih keuntungan dengan menjual nomornya.

Saat ini dia tengah santai menghadap layar komputer, sebab dokumen yang diminta Pak Camat sudah selesai ia kerjakan. Sering menoleh ke
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status