Share

BAB 4 – Rahasia

Penulis: Ghostriz
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-18 19:29:50

Setibanya di parkiran, Marcus membukakan pintu mobilnya untuk gadis itu. Tersenyum dengan lembut dan memastikan Anna memasuki mobilnya dengan aman sebelum ia memutar dan masuk ke mobil untuk duduk di bangku kemudi.

Jujur saja, perlakuan Marcus yang begitu sopan dan lembut membuat hati Anna sedikit berdesir aneh. Sepanjang hidupnya ia belum pernah bertemu pria sesopan dan selembut Marcus, terlebih pria itu juga begitu rendah hati dan tidak arogan seperti kebanyakan pria kaya yang pernah ia temui.

Tanpa sadar Anna tersenyum tipis dengan ekspresi pahit di wajahnya mengingat pria di sebelahnya ini akan segera menikah dengan seorang model yang cantik namun kasar. Jika dipikirkan lagi, takdir sungguh lucu. Tidak ada yang tahu bagaimana Tuhan mengatur pertemuan setiap pasangan. Mungkin seorang gadis kasar seperti Lisa Romanov memang harus berpasangan dengan pria sebaik dan sesopan Marcus.

Sepanjang perjalanan menuju butik, mobil itu hanya diisi oleh keheningan karena tidak ada yang tahu bagaimana harus memulai percakapan. Anna diam-diam menghela napasnya mencoba menghilangkan rasa sesak karena keheningan itu. Jujur saja ia merasa canggung.

Sementara Anna dan Marcus pergi menuju butik, Rosy Woodss saat ini tengah berdiri di depan pintu apartemen Ernest Mars untuk mendiskusikan beberapa hal sesuai janji. Namun ini sudah lima belas menit berlalu sejak ia tiba dan terus menekan bel namun pria itu urung membuka pintunya. Bahkan ia juga tidak menjawab panggilan telepon Rosy yang membuat gadis itu mulai mengerucutkan bibirnya kesal. Ketika ia hendak menekan beli lagi, pintu di depannya terbuka dan menampilkan sesosok pria dengan penampilan berantakan dan celana tidurnya. Rosy menahan napas melihat penampilan pria itu dengan wajah sedikit memerah dan langsung menundukkan wajahnya.

“Selamat pagi Tuan Mars, a-aku datang sesuai janji kita. Tapi sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat, jadi..aku..aku akan datang kembali lagi nanti.” Rosy dengan gugup berbicara tanpa berani memandang pria itu dan bersiap-siap untuk kabur. Wajahnya terasa begitu panas karena tanpa sengaja melihat pemandangan seksi di depannya.

“Huh?” Ernest memandangi gadis di depannya dengan ekspresi kaget dan linglung karena baru bangun tidur. Awalnya ia merasa ingin memaki siapapun yang telah mengganggu tidurnya, namun melihat penampilan gadis cantik di depannya itu malah membuat pikirannya kosong dan melupakan amarahnya.

“Tak apa, masuklah.” Ernest membuka pintu apartemennya lebih lebar dan mempersilahkan Rosy untuk masuk lalu menutupnya, “Duduklah dimanapun kau suka, aku akan mandi sebentar. Kau mau minum sesuatu?” ujarnya kemudian sembari memperhatikan Rosy yang beranjak duduk di salah satu ruang tengahnya.

“Tidak, aku akan menunggumu saja.”

Ernest mengangguk sebagai jawaban sebelum melangkahkan kakinya masuk ke kamar. Tepat ketika pria itu membuka pintu kamarnya Rosy tanpa sengaja melihat siluet tubuh wanita berbaring di ranjang Ernest, sebuah pikiran liar melintas di kepalanya melihat pemandangan itu yang kemudian disusul oleh suara wanita yang terdengar serak.

“Siapa?” Tanya wanita itu dengan nada manja sambil melingkarkan tangannya di pinggang Ernest. “Perwakilan WO untuk sepupuku,” jawab Ernest dengan melayangkan kecupan genit di bibir wanita itu. Dia melanjutkan, “Aku akan mandi, kau masih ingin tidur atau ikut mandi bersamaku?”

Wanita itu tersenyum sebelum mengangkat kedua lengannya menarik leher Ernest untuk memeluknya, lalu menjawab dengan nada menggoda, “Kita mandi bersama saja. Tamumu pasti bisa menunggu. Lagipula aku harus segera pergi ke lokasi pemotretan setengah jam lagi.”

Rosy tidak bisa menahan tatapan terkejutnya saat memperhatikan sosok wanita itu yang kini terlihat lebih jelas karena Ernest tidak menutup pintu kamarnya. Bahkan tanpa sadar tatapannya bertemu dengan tatapan gadis itu yang membuat Rosy langsung mengalihkan wajahnya yang memerah karena pemandangan tak layak itu. Dalam hati Rosy benar-benar merutuki sikap seenaknya Ernest.

Tak lama Rosy kembali mendengar suara Ernest dari kamar belakangnya, “Baiklah, maaf nona Woodss, tidak masalah bukan jika kau menungguku sedikit lebih lama lagi?”

Pertanyaan Ernest membuat dahi Rosy berkerut, tanpa menoleh ke belakang, Rosy bahkan dapat merasakan bahwa pria itu tengah tersenyum penuh makna padanya. “Y-ya, tentu saja. Silahkan, itu bukan masalah.” Jawab Rosy akhirnya tanpa berani menoleh ke arah dua sejoli itu.

‘Brengsek! Apa-apan ini?! Bukankah wanita itu Model terkenal yang menyewa jasa WO kami juga? Lisa Romanov, bagaimana bisa dia ada di sini?!’ Dalam hati Rosy benar-benar mengutuk perbuatan tak senonoh mereka. Tangannya mengepal, kuku-kukunya menekan kulit telapak tangannya hingga terasa sakit. Ingin rasanya ia kabur, tapi dia tidak ingin dianggap sebagai WO yang tidak bertanggung jawab. Menghela napas, Rosy berusaha menenangkan dirinya dan mengabaikan suara-suara mengerikan dari arah kamar di belakangnya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 77 – Rosy dan Morning Sicks-nya

    Anna menatap kondisi temannya itu dengan prihatin. Dalam hati ia bersyukur tidak mengalami morning sicks separah Rosy yang membuatnya mampu tetap bekerja dan melakukan apapun yang membuatnya terhibur. “Apa ini sudah bulan ke tiga?” tanya Anna sembari memijat telapak tangan Rosy. Ia memutuskan untuk duduk di pinggiran sofa dan mengurus Rosy sebelum pergi ke ruangannya. “Ini bulan ke empat. Kata dokter kemungkinan ini akan berlangsung hingga usia kandungannya memasuki bulan ke enam.”Anna meringis, lalu mengambil tisu dan mengelap keringat di wajah Rosy. “Apa kau sudah sarapan?” tanya Anna lagi. “Sudah, tadi pagi Ernest membuatkanku roti panggang dengan selai apel dan juga memotongkan beberapa apel.” Setelah mengatakan itu, Rosy kembali memejamkan matanya karena setiap ia membuka mata, seluruh ruangan terlihat berputar-putar membuatnya merasa semakin pusing.‘Tok tok tok’“Masuk.” Anna menjawab kepada Sunny y

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 76 – Kembali Ke Rutinitas Lama

    Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat. Satu tahun terlewatkan begitu saja tanpa masalah yang berarti. Hanya saja rencana resepsi pernikahan Marcus dan Anna harus tertunda selama beberapa bulan karena kondisi Anna yang tidak memungkinkan untuk berada di tempat keramaian. Apalagi usia Kennard yang masih begitu kecil dan rentan membuat Anna khawatir bahwa bayi kecil itu akan kelelahan dan rewel selama mereka mengadakan acara resepsi. Jadi, karena itulah acara resepsi ditunda setelah berdiskusi dengan keluarga Marcus.“Kau akan ke kantor?” tanya Marcus ketika melihat istrinya sedang duduk di depan meja rias untuk berdandan dalam balutan baju kerjanya. Anna menatap Marcus melalui cermin di depannya dan mengangguk. “Ya, ada beberapa design baru yang harus kulihat. Apalagi Rosy sedang mengalami morning sicks jadi dia tidak bisa selalu hadir di kantor untuk terus menggantikanku.”“Kau akan membawa Ken, juga?” tanyanya lagi.“Ya, bersama bibi Jessy.”“Baiklah, kalau begitu aku akan menga

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 75 – I’m Sorry

    “Apa menurut Bibi aku harus menikah sendirian tanpa Ayah dan keluargaku?” tanya Anna lirih. Ekspresinya seolah ingin menangis memikirkan nasib dirinya sendiri yang dicampakkan oleh keluarga kandungnya. Jessy memandangi wanita itu dengan ekspresi sedih. Bayangan Anna kecil entah mengapa tiba-tiba terlintas di kepalanya. Sosok gadis kecil yang selalu memangis di malam hari itu kini sudah tumbuh dewasa menjadi seorang istri dan ibu yang baik hati. “Bibi tidak mengatakan bahwa Nyonya harus menikah tanpa keluarga Nyonya, tapi apakah Tuan Besar dan para Tuan Muda pernah menganggap Nyonya sebagai keluarga mereka?” Anna terdiam. Ia ingin membantah bibi Jessy namun ia sadar bahwa apa yang wanita paruh baya itu katakan memang benar. Ayah dan para kakak laki-lakinya tidak pernah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga. Hanya para pelayan dan kepala pelayan yang bekerja di kediaman Mansion Walkins yang menyayanginya.Meskipun Anna dibenci oleh Ayah dan Kakak laki-lakinya, mereka tet

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 74 – Rencana Pernikahan

    "Aku sudah memikirkannya beberapa hari ini,” ujar Marcus tiba-tiba saat ia dan Anna tengah menikmati waktu makan siang bersama. Anna menghentikan gerakannya dan menatap Marcus dengan bingung, “apa itu?” tanyanya penasaran. “Aku ingin mengadakan acara resepsi pernikahan kita di hari ulang tahunmu.” Hening beberapa saat. Anna menatap Marcus terkejut seolah tidak memahami apa yang baru saja ia dengar dari suaminya. Resepsi pernikahan... Itu bukanlah acara biasa yang bisa Anna putuskan begitu saja. Banyak hal yang harus mereka pikirkan dan persiapkan untuk hal itu. Termasuk restu dari ayahnya. Setidaknya, ia butuh pria itu untuk mendampinginya berjalan di altar sebagai seorang ayah. Marcus yang menyadari perubahan di wajah istrinya merasakan ada yang tidak benar. Apa Anna tidak menyukai idenya? Pikirnya dengan kebingungan. “Kau tidak suka?” tanyanya. Wanita itu menatap Marcus sekali lagi lalu tersenyum dan menggeleng pelan, “aku menyukainya. Bukankah mengadakan resepsi pernikahan a

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 73 – Menahan Diri

    Hari semakin gelap ketika mereka mencoba satu per satu wahana yang ada di taman itu. Dari semua wahana, Rosy sengaja menyisakan wahana bianglala untuk mereka naiki paling akhir ketika matahari akan tenggelam. Rosy ingin melihat sunset ketika mereka berada di atas bianglala, dan Ernest dengan sabar menuruti semua keinginan istrinya itu.“Selamat sore, Tuan Mars, Nyonya Mars.” Seorang pria berambut hitam mengenakan jas biru muda sedikit membungkuk menyambut Ernest dan Rosy ketika mereka tiba di depan pintu masuk bianglala.Sebelumnya asisten Ernest memang telah menghubungi manajerial taman hiburan jika Ernest dan Rosy akan datang mengunjungi taman itu untuk berkencan. Dan berkat itulah Ernest dan Rosy dapat menaiki semua wahana dengan nyaman tanpa harus mengantri panjang mengikuti pengunjung lainnya.Rosy yang pertama kalinya mendapatkan perlakuan seistimewa itu merasa takjub akan kuasa suaminya. Menjadi kaya dan berkuasa memang sangat menyenangkan!“Halo, George. Kau menjaga taman ini

  • Selingkuh Dengan Klienku   BAB 72 – Boneka Lumba-lumba

    Tidak banyak hal yang berubah dari hubungan Ernest dan Rosy setelah mereka menikah. Yang berubah hanya sikap Ernest yang semakin posesif setiap harinya terhadap Rosy. Meskipun wanita itu tidak membencinya, namun terkadang sikap Ernest yang terlalu berlebihan membuat Rosy merasa lelah.Seperti saat ini, ketika mereka akan pergi kencan di luar, pria itu terus-terusan mengomentari baju yang Rosy kenakan.“Ganti, itu terlalu pendek.”“Terlalu terbuka, kau bisa kena flu.”“Pria mana yang akan kau goda dengan penampilan itu?”Dan banyak lagi komentar yang pria itu lemparkan padanya hingga akhirnya Rosy hanya mengenakan summer long dress lengan panjang dengan belahan dada yang sedikit rendah.“Please, hentikan itu, Ernest. Kau terlalu berlebihan,” keluh Rosy pada suaminya yang memasang ekspresi curiga dengan kedua alis hampir bersatu.“Kenapa? Apa mungkin memang itu tujuanmu? Memakai baju terbuka untuk menggoda pria lain?” tuduh Ernest dengan ekspresi gelap.Rosy memutar bola mata malas dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status