Share

05. Rencana Danial

Penulis: helloimironman
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-12 23:12:48

Sesuai dengan ekspetasi Rhea, Bandung memang kota yang menenangkan. Ia tidak salah memilih tempat pelarian. Baru satu bulan hidup di sini, tapi Rhea sudah bisa merasakan sedikit perbedaan yang terjadi pada pola hidupnya.

Setelah menjadi seorang pengangguran, Rhea merasa hidupnya menjadi lebih santai. Bangun pagi tidak perlu repot memilih setelan apa yang akan ia pakai ke kantor hari ini atau sibuk mempersiapkan bahan untuk meeting.

Isabell: tidak merindukan kantor?

Rhea yang baru selesai melakukan workout sebagai kegiatan rutinnya itu, lantas mengecek ponsel dan spontan tersenyum, membaca pesan dari Isabell.

Rhea: menjadi pengangguran ternyata lebih menyenangkan

Tak butuh waktu lama untuk Rhea menunggu balasan dari Isabell. Pada jam segini biasanya gadis itu sedang menyantap sarapan, tidak heran kenapa bisa membalas pesan dalam hitungan detik.

Isabell: itu karena kau sudah kaya!

Isabell: beda halnya denganku. Sudah kerja bagai kuda saja aku masih tetap miskin.

Sambil terkekeh pelan Rhea menggelengkan kepalanya. Rhea melempar ponselnya ke atas sofa lalu beranjak menuju kamar mandi. Mengabaikan pesan menyedihkan Isabell. Dulu, Rhea tidak jauh berbeda dengan gadis itu. Bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri di kota orang. Bedanya, Rhea berhasil mengambil hati anak dari pemimpin perusahaan tempatnya bekerja, sehingga kini kekayaan bertambah tanpa harus bekerja sekeras dulu.

Rhea melangkahkan kakinya memasuki bathtub yang sudah ia isi dengan air hangat. Usai tubuh polosnya terendam di sana, perlahan wanita itu memejamkan kedua matanya, merasakan ketenangan dan kedamaian di tempat yang menjadi spot favoritnya di rumah ini. Menghabiskan waktu di dalam kamar mandi sambil merendam air hangat dapat membuat pikiran Rhea menjadi tenang.

Beberapa menit keheningan menyelimuti, samar suara isakan memenuhi ruangan lembab itu. Ya, Rhea terisak. Air matanya tidak pernah absen terjun ketika nama Danial melintas di kepalanya. Rasa kesepian membuat Rhea harus sedikit lebih sabar untuk menghempaskan Danial dari pikiran. Tidak ada cara praktis untuk melupakan seseorang, semua butuh waktu.

DRTTT!!!

Getaran pada ponsel berhasil menghentikan tangisan Rhea. Wanita itu segera meraih benda pipih tersebut dan menempelkannya ke daun telinga setelah membaca display si penelepon. Rayn.

"Ada apa menelponku pagi-pagi, tumben sekali!"

"Selamat pagi, benar ini dengan keluarga dari Raynhard?"

Ekspresi wajah Rhea berubah, antara bingung dan terkejut mendengar suara perempuan yang muncul dari sambungan nomor ponsel sang adik.

"Ya, benar." jawab Rhea serius.

"Saat ini pasien Raynhard sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah Sakit Menuju Sehat, apa Ibu bisa datang untuk menjadi walinya?"

Nafas Rhea seketika berhenti, tubuhnya yang mulai dingin menegak tatkala mendengar apa yang lawan bicara virtualnya katakan. Pasien? 

"Ya, saya segera menuju ke sana."

Sebenarnya banyak yang ingin Rhea pertanyakan, seperti; apa yang terjadi pada adiknya? Kenapa pemuda itu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit tanpa sepengetahuannya? Apa Rayn mengalami kecelakaan atau memiliki penyakit mematikan yang selama ini dia sembunyikan darinya?

Semua pertanyaan itu ia urungkan. Rhea memilih untuk bergegas memakai baju dan pergi ke Jakarta dengan mobilnya.

* * *

Selepas kepergian Liya kemarin, Danial sudah memiliki rencana apa yang akan ia lakukan ke depan. Salah satunya, pindah ke Bandung adalah tujuan utama. Tapi untuk menyamarkan rasa curiga keluarganya, Danial akan meminta Papa nya untuk menjadikannya Direktur di cabang perusahaan Aktaraja yang bertempat di Bandung. Danial juga sudah mendapatkan izin dari Liya.

Ketika waktu makan siang tiba, Danial segera datang menemui Ayahnya di ruangan pria tua itu.

Tok! Tok! Tok!

Pintu besar berwarna coklat itu Danial ketuk beberapa kali sebelum masuk dan berjalan menghampiri Akta yang sedang menikmati waktu senggangnya dengan bermain catur bersama sekretarisnya, Mira.

Menyadari kehadiran sang anak, Akta menoleh lalu menggerakan tangannya sebagai sinyal untuk mempersilakan Danial duduk bergabung.

"Duduklah," Katanya, lalu kembali fokus ke papan catur lagi, "Katamu ada yang ingin kau bicarakan, apa itu?" sambung Akta seraya mengusap-usap dagunya, sedang berpikir bagaimana langkah yang harus ia ambil untuk memakan kuda milik lawan.

Danial berdehem sebelum menoleh dan tersenyum tipis ke arah Mira, wanita berumur empat puluh tahun yang sudah menjadi sekretaris Papa nya sejak ia masih kuliah. Mira adalah orang terpercaya keluarganya, jadi Danial merasa tidak apa-apa untuk mengatakan hal ini di hadapan Mira juga.

"Bagaimana dengan perkembangan kantor cabang yang di Bandung, Pa?" tanya Danial berbasa-basi. Sebenarnya ia sudah tahu kalau saat ini Direktur cabang perusahaan Aktaraja sedang terlibat kasus perselingkuhan. Dan sepertinya, tidak lama lagi dia akan kehilangan posisinya.

Sesuai dengan dugaan Danial, Akta perlahan menghembuskan napas berat. "Terjadi sesuatu di sana. Aku berniat untuk memecat Mourin karena istrinya membuat keributan di kantor."

Senyum miring Danial terlukis samar. Ia lantas duduk mendekat ke arah Akta. "Bagaimana jika aku saja yang menggantikan posisinya di sana?" tanyanya to the point.

Akta seketika menoleh terkejut, bola matanya memandang Danial dengan ekspresi tidak percaya. "Bodoh. Sudah bagus kau aku tempatkan di kantor pusat!" jawabnya menekan.

Dengan ekspresi mengeras Danial membuang napas, "Aku tidak mengambil banyak andil di sini karena sudah ada Ayah dan paman. Apa salahnya jika aku ingin suasana baru?" balas Danial mencari alasan yang masuk akal dan menambah keyakinan sang Ayah untuk mewujudkan keinginannya.

Akta berdecih, "Bagaimana dengan istrimu? apa dia sudah sampai di Sidney dengan selamat?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Dia sudah sampai di apartemennya. Jangan khawatir." jawab Danial. Pagi tadi Liya memang menelepon untuk mengabari kalau dirinya sudah tiba di apartemen yang akan menjadi tempat tinggalnya selama di Sidney.

"Baguslah kalau begitu. Kau harus sering-sering menelepon dan memperhatikannya."

Danial memutar bola matanya tak peduli, "Ya, tentu. Tetapi, bagaimana dengan permintaanku yang tadi?"

Akta berdehem panjang. Ia terdiam sejenak dengan pandangan menerawang ke arah papan catur, pun dengan Danial serta Mira yang sedari tadi tak berani ikut menimpali, wanita itu memilih untuk memasang telinga baik-baik. Pembicaraan dua petinggi Perusahaan itu pasti akan menjadi gosip besar jika ia sebarkan ke para pegawai.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   59

    Binar mata yang pada awalnya begitu tajam dan sanggup membunuh siapa pun yang berusaha mengusiknya lantas berubah. Tatapan Danial seketika melembut, berbinar-berbinar saat mendapati sosok yang begitu ia rindukan setengah mati itu tengah berdiri tak jauh darinya saat ini. “S–sayang?” Danial mengerjap beberapa kali, memastikan ia tak salah melihat ataupun tengah berhalusinasi saat ini. Jantungnya berdegup semakin kencang manakala melihat sosok wanita yang jidicintainya itu berjalan mendekat. Dalam diam Danial meneguk ludahnya saat aroma parfum kesukaannya mendadak tercium olehnya. Rhea berdiri di samping bangsal Danial. Wanita itu hanya terdiam beberapa saat, sampai di detik berikutnya air matanya mengalir begitu saja melewati pipi. “Kenapa kau bodoh sekali, Iyal~”Suara itu mengalun di telinga Danial. Darahnya berdesir saat mendengarnya. Itu artinya ia memang tidak berhalusinasi seperti yang sudah-sudah.“Kenapa kau bodoh sekali sampai menyakiti dirimu sendiri!” Suara Rhea meni

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   58

    Rhea berjalan cukup tergesa menyusuri lorong rumah sakit di mana kekasihnya tengah dirawat. Setiap langkahnya seperti menghunjam jantung saat mengetahui kabar jika pria itu harus dilarikan ke rumah sakit akibat hepatitis alkoholik yang di deritanya. Rhea tidak habis pikir, berapa banyak alkohol yang Danial teguk sampai seperti ini. Setelah mendengar ucapan Isabell bahwa Danial pingsan di kantor, ia langsung menghubungi sekretaris Danial yang memang tahu akan hubungan gelap keduanya. Hingga disinilah ia sekarang berada, di depan pintu kamar Danial yang sudah ada Samuel berdiri di depannya, menunggunya. “Tuan Danial baru saja sadar, Nyonya.” Ujar pria itu tanpa ekspresi sembari membukakan pintu kamar inap Danial untuk Rhea. Rhea lantas mengangguk. “Terima kasih, Sam.” Pria bernama Samuel itu hanya diam saja menanggapi. Tidak, bukan karena ia tak suka karena tahu akan segalanya. Akan tetapi karena memang orangnya seperti itu. Salah satu orang kepercayaan Danial dan bukan tipe orang

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   57

    Pria itu pikir, dirinya sudah cukup meyakinkan wanitanya di malam itu. Akan tetapi, setelah keduanya kembali pulang, Rhea justru secara terang-terangan menegaskan untuk meminta jarak pada hubungan mereka saat ini. Wanitanya itu meminta waktu sendiri. Tentu saja pada awalnya Danial menolak, akan tetapi melihat bagaimana raut sendu yang tergambar pada wajah Rhea, Danial tak memiliki pilihan lain selain memberikannya waktu. Kendati demikian, pria itu justru semakin menyesalinya pada akhirnya. Dua minggu lamanya hubungan keduanya begitu renggang saat ini. Sejak Rhea meminta waktu, Danial tak pernah lagi mendatangi rumah wanita yang dicintainya sepenuh hati itu. Berkirim pesan itu pun hanya sesekali, atau lebih tepatnya Rhea yang enggan membalas pesannya. Danial Aktaraja berulang kali hanya mampu menghela nafas panjangnya di atas kursi ruang kerjanya. Beberapa hari ini kepalanya sering sekali terasa pening, berat badannya juga berkurang lantaran tak memiliki nafsu untuk makan. Terbiasa d

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   56

    “Kau ingin kemana?” tanya Danial yang baru saja ingin melingkarkan tangannya pada pinggang wanitanya itu harus ia urungkan lantaran Rhea tiba-tiba saja menegakkan tubuhnya.“Mandi,” sahut Rhea sembari menyanggul rambut panjangnya membentuk sebuah cepolan di atas kepalanya.“Aku ikut, ya?” tanya Danial yang ikut menegakkan tubuhnya juga.“Tidak!” sahut Rhea dengan cepat. Menyadari ucapannya bisa membuat Danial merasa curiga lantas Rhea pun segera berujar, “maksudku jika kau ikut, pasti tidak hanya mandi, Iyal… aku lelah,” sambungnya dengan sorot mata yang memohon.Melihat itu tentu saja Danial tersenyum lembut, tangan kanannya naik mengusap pipi kanan Rhea. “Baiklah aku mengerti,” ujar Danial begitu halus. “Nikmati waktu berendammu, Sayang.”Rhea pun mengangguk, membalas senyuman Danial dengan senyuman tipisnya dan segera ia beranjak dari atas ranjang mereka menuju kamar mandi.Senyum manis Danial luruh bersamaan dengan pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Rahang pria itu tampak sedi

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   55.

    Hari ini cukup melelahkan bagi Rhea karena Danial mengajaknya untuk menghabiskan waktu ke DisneySea. Keputusan Danial memilih DisneySea, karena di tempat ini lebih ditujukan untuk orang dewasa daripada anak-anak, seperti menikmati cocktail di lounge bergaya tahun 1920-an di atas kapal pesiar mewah. Tak hanya itu, wahana di DisneySea juga menarik, memiliki tema kelautan dengan tujuh pelabuhan mengesankan yang terinspirasi oleh tempat nyata dan legenda lautan termasuk American Waterfront, Mediterranean Harbor dan Mysterious Island yang unik dengan gunung berapi yang meletus. Meskipun lelah karena banyak wahana yang ia kunjungi, akan tetapi Rhea sangat menikmati perjalanannya hari ini.Lalu saat ini juga berlanjut ke Tokyo Skytree, di mana di tempat ini selalu menjadi salah satu tempat romantis paling populer di Tokyo. Sebagai menara tertinggi di dunia, pengunjung pertama-tama melintasi menara dengan lift khusus, hingga mencapai ketinggian antara 300 dan 400 meter. Saat ini Danial dan Rh

  • Selingkuh Dengan Mantan Suami   54

    Seorang wanita cantik tampak mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya mentari yang mengusik tidur nyenyaknya. Bersama sisa kantuk dan rasa lelah yang menjalar di seluruh tubuhnya Rhea Eleanor mulai membuka matanya secara perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah seorang pria yang masih nyaman menutup matanya. Tidurnya tampak lelap sekali. Sebenarnya ia tak harus terkejut dengan hal ini, karena selama hampir dua bulan ini ia selalu bangun dengan adanya pria itu di sampingnya.Danial Aktaraja, mantan prianya. Yang kini masih tertidur sembari memeluk pinggang rampingnya. Meskipun sudah berkali-kali mereka berbagi ranjang yang sama, namun rasanya masih gugup dan malu juga. Terlebih lagi dengan kebiasaan Danial Aktaraja yang tak pernah memakai atasan saat ia tertidur. Aneh, tapi entah kenapa ia menyukainya.Rhea Eleanor tidak menyangka sama sekali, jika ia bisa menikmati kebersamaan seperti ini lagi dengan pria ini. Sempat ia bertekad untuk tidak jatuh dalam pesona seor

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status