Share

42. Pertemuan Sebenarnya

“Bagaimana bisa wanita secantik ini dibiarkan kedinginan.”

Weni berbalik dan siap menolak pria yang tiba-tiba memberikan selimut rajut hangat untuknya. “Tidak .... Hajoon?” sebut Weni terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Pria di hadapannya kini tersenyum, membuat perasaan Weni bertambah tak karuan. Di saat hatinya belum sepenuhnya normal, pria itu mengambil Rena dari pelukannya.

Terlihat Rena sedikit menggeliat, tapi tak lama ia kembali tertidur. Seakan tak masalah dengan dada pria yang baru pertama di temuinya itu.

“Ayo, kita masuk dulu. Di sini terlalu dingin,” ucapnya dengan satu tangan yang terbebas untuk merangkul pundak Weni.

Weni hanya bisa menurut, perasaannya tak karuan. Segalanya bercampur aduk menjadi satu, ia tak bisa mengatakan apa pun atau merespons apa pun.

Mereka masuk ke dalam ruangan yang lebih hangat dengan tempat yang begitu nyaman. Hajoon menaruh Rena di atas kasur dan tak lupa menyelimutinya dengan selimut yang tebal.

“Apa perjalanan ke sini melelahkan?” tanya Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status