Share

Chapter 128

Tidak biasanya pelanggan kakeknya berdatangan saat malam. Apa mungkin efek ada Devian yang sering menjaga toko ya. Devian sendiri tidak tahu tapi kebanyakan memang perempuan yang datang.

Namun perempuan yang ditunggunya tidak kunjung datang. Devian sampai lelah sendiri melihat setiap orang yang membuka pintu.

“Udah jam 8 dia gak datang?” lirihnya.

“Devian, satu jam lagi kakek tutup ya. Kamu hubungi aja Irene. Siapa tahu dia lagi dijalan,” ucap Kakek sebelum kembali masuk ke dalam.

Devian mengangguk. Ia mengeluarkan ponselnya—tapi Irene sama sekali tidak menghubunginya. Pintu berbunyi—ia segera mengangkat kepalanya. Benar saja, gadis yang ditunggu baru saja datang.

“Devian sorry gue baru datang.” Irene mengerucutkan bibirnya. Ia merasa bersalah karena mematok jam dan dia malah terlambat.

“Gak papa. Mau roti apa?”

“Sebenarnya gak pengen makan roti. Cokelat panas aja deh,” balas Irene.

Lama mereka berduaan dan mengobrol. Satu jam tidak akan cukup namun, Devian harus membantu kake
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status