Share

Chapter 145

“Kakek baik, uncle. Oh ya kakek saya memberikan hadiah kecil untuk ulang tahun perusahaan anda.”

“Kakekmu memang seperti itu.”

Pada akhirnya Gilang dan Devian berbasa-basi mengenai bisnis. hal tersebut dilakukan Devian agar Ratna tidak menempel padanya. terbukti sekarang wanita itu sudah lama menjauh darinya.

“Uncle tinggal dulu. nikmati pestanya.”

Devian menepi. Serangkaian acara kini dimulai. Namun fokusnya malah terhenti pada satu titik. Melihat seorang wanita yang bersama seorang pria. Mereka memang terlihat sepasang kekasih yang begitu serasi.

Devian masih menatap mereka dengan tatapan tajamnya. Tangannya meraih satu gelas yang berisi sebuah cairan berwarna cokelat.

Sedangkan, seseorang merasa diperhatikan dari jauh. Irene hampir saja tersedak minumannya saat melihat Devian di seberang sana. Irene mengusap bibirnya dengan tangannya—namun ia terdiam saat Arlond mengusapkan tisu.

“Hati-hati.” Arlond tersenyum sembari mengusap puncak kepala Irene. “Kamu ini masih kayak anak k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status