Share

Chapter 148

“Aku pergi,” ucap Irene memegang pintu mobil.

“Kau melupakan sesuatu.” Devian menarik tengkuk Irene dan menciumnya kembali. Tidak seharusnya Devian tidak membiarkan wanitan ini pulang. karena setelah kepergian Irene, dirinya akan merasa sangat kehilangan.

“Devian..” lirih Irene sambil mendorong dada Devian.

“Ayo kabur bersamaku.” Devian mengusap helaian rambut Irene. “Ayo bersamaku saja dan tinggalkan semuanya.”

Irene terdiam. terdengar menggiurkan. Namun, hal itu tidak pernah terpikirkan olehnya. Jadi ia harus memikirkannya matang-matang.

Devian mengusap dagu Irene pelan. “Pikirkan baik-baik. Datanglah padaku dan aku akan memberikanmu segalanya.”

Irene menatap Devian. Tidak ada kebohongan di mata pria itu. Devian begitu serius saat mengatakannya.

“Sudah sana pergi.” Devian menepuk pelan puncak kepala Irene. “Sebelum aku berubah pikiran dan menculikmu, sana pergi.”

Irene tersenyum tipis kemudian membuka pintu mobil. Sebelum ia berjalan—ia sempat menoleh ke belakang. Kemudian b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status