Share

Bab 19

Dia menyeret tubuhnya yang mati rasa, berjalan mendekati tempat Raja Chu berbaring. Dia duduk di dekat pria itu, sekujur tubuhnya gemetar. Kejadian beberapa hari ini benar-benar di luar nalarnya.

Dia mengangkat tangannya dengan gemetar, ingin merogoh kotak obat di dalam saku lengan pakaiannya. Ketika lengan pakaiannya meluncur ke bawah, tampak ada bercak merah di pergelangan tangannya sepertinya adalah luka baru.

Dia kaget, kapan dia terluka? Apakah saat berselisih dengan Raja Deon Chu?

Tapi darah di lengannya telah membeku dan menodai lengan pakaiannya, luka ini seharusnya sudah muncul sejak setengah jam lalu.

Setengah jam lalu?

Sera menyipitkan matanya dan teringat saat menunggu di luar istana, dia dihempas oleh Raja Deon kemudian Michele datang untuk memegangnya.

Apakah dia bukan murni ingin membantunya?

Dia teringat ketika Michele kembali ke Raja Qi, dia tampak agak terkejut.

Sera tiba-tiba mengerti.

Michele sengaja menyakitinya, tetapi tidak tahu dia telah mati rasa karena meminum sup solanum. Berdasarkan karakter si Selir pemilik tubuh ini, dia pasti akan mengamuk dan membuat keributan. Dengan pelanggaran yang serius ini, kalaupun tidak dihukum mati dia juga akan dijebloskan ke dalam penjara dan diceraikan.

Sera menggigil, tak disangka ada orang yang sekejam itu.

Padahal dia mengira Michele adalah orang baik, semua orang memandang rendah Sera hanya Michele yang bersedia menyapanya.

Di balik penampilannya yang cantik dan lembut, ternyata menyimpan hati yang begitu jahat.

Dia ingin mencari alasan yang masuk akal atas perilaku Michele, misalnya, karena Sera telah menghancurkan hubungan Michele dan Raja Deon Chu, jadi Michele terpaksa menikah dengan Raja Qi.

Tapi dia tidak bisa menerima penjelasan seperti itu.

Jika Michele merasa tidak senang, dia bisa langsung mencari Sera dan mengutuknya di depan semua orang, bahkan menamparnya dengan kencang, tetapi cara ini terlalu kejam.

Urusan Michele bisa dipikirkan nanti, urusan yang terpenting sekarang adalah Kaisar Tertinggi, apakah Kaisar Tertinggi bisa mempercayainya?

Dia pernah membaca banyak buku sejarah, tetapi tidak pernah mendengar nama Negara Bei Tang, jadi buku sejarah yang dipelajarinya sama sekali tidak dapat membantunya memahami karakter Kaisar Tertinggi.

Nasibnya yang tidak pasti dan masa depan yang tidak jelas, membuat Sera merasa sesak napas.

Dia sangat lelah, menoleh pada Raja Deon yang terbaring di lantai dan berpikir pria itu seperti singa yang sedang tidur. Ketika pria ini bangun dia akan sengsara kecuali jika Kaisar Tertinggi memanggilnya.

Dia tersenyum pahit, sebenarnya dia menyimpan niat lain ketika menyelamatkan Kaisar Tertinggi.

Tanpa perlindungan siapa pun, dia tidak akan bisa bertahan di istana.

…..

Di istana Kaisar Tertinggi.

Semua Raja telah berkumpul dan bersujud pada Kaisar Tertinggi. Sekarang mereka berlutut di luar, menunggu Kaisar Tertinggi mangkat.

Suasana di istana sangat suram dan menyedihkan, suara isak tangis Ibu Suri dan selir-selir memenuhi ruangan.

Kaisar Ming Yuan juga duduk di luar menunggu isyarat dari Kasim Chang yang melayani Kaisar Tertinggi di dalam. Dia akan bersujud ketika ajalnya tiba.

Semua orang sudah mempersiapkan diri menghadapi momen itu.

Akhirnya tirai terangkat, Kaisar Ming Yuan tampak sangat sedih, tubuhnya melemas, tetapi sesaat sebelum dia bersujud, Kasim Chang berkata dengan senang "Kaisar Tertinggi berkata ingin makan bubur millet."

Kaisar terkejut, dan bergegas masuk untuk melihat Kaisar Tertinggi yang sudah membuka matanya dan sedang membelai Lucky, wajahnya tampak jauh lebih segar.

“Cepat, perintahkan dapur istana untuk siapkan bubur millet!” Kaisar Ming Yuan sangat senang bahkan suaranya berubah.
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kaureen Putri
nyimak blm bgtu paham
goodnovel comment avatar
Sapar Khan
msh nyimak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status