Share

SPM - Part 4a. Senjata Surgawi

Atap barak militer perbatasan Da Liang tertutupi salju menyisakan kejutan di hati Xin Qian. Hamparan salju memutih sejauh mata memandang. Gadis itu masih tidak habis pikir. Kenapa dia bisa tersesat di tempat ini dengan musim berbeda?

Biarpun dia ingin mangabaikan semua keanehan ini, tapi tetap saja otaknya masih belum bisa menerima. Menghela napas panjang adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukannya saat ini.

"Jangan berpikir untuk membohongi kami, karena kamu akan menyesal seumur hidup!" sembur Yunxi begitu mereka sampai di tempat tinggal panglima tertinggi Da Liang, Murong Xuan Yuan.

Xin Qian hanya memutar bola mata malas.

Sejak bertemu tadi, Yunxi adalah orang yang paling banyak bicara dan mencurigainya. Xin Qian hanya mengabaikan begitu saja. Dia terlalu malas untuk berdebat.

Begitu masuk, Xuan Yuan sudah menunggu di sana bersama dengan Xue dan Ming Ye.

Mereka tertegun beberapa saat ketika melihat sosok Xin Qian yang terlihat heroik dengan jubah hitam yang membungkus tubuhnya. Benar-benar berbeda dengan sosok Xin Qian sebelumnya yang memakai baju dari zaman modern.

"He'em." Xuan Yuan mendeham dan mengedipkan mata. Bisa-bisanya dia terpesona dengan penampilan Xin Qian.

Mendengar dehaman itu, Xue dan Ming Ye ikut tersadar. Wajah keduanya memerah karena terpana dengan orang yang seharusnya mereka curigai, bahkan mendapatkan peringatan dari majikannya.

Mereka belum pernah berjumpa dengan wanita yang begitu heroik sebelumnya. Saat ini, Xin Qian terlihat seperti seorang tuan muda yang tampan.

"Xin Qian datang menghadap, Yang Mulia." Gadis itu memberi hormat.

Dia telah memutuskan untuk mendapatkan perlindungan dari Xuan Yuan. Meski hatinya begitu benci, tapi dia harus mengikuti etiket dan tata krama yang berlaku di zaman ini.

Dia adalah jenius dari dunia modern. Menyesuaikan diri dengan cara hidup orang zaman kuno, itu sangat mudah baginya.

Sudut bibir Xuan Yuan terangkat tipis.

"Jadi, bantuan apa yang akan ditawarkan sekte Emei kalian pada kami?" Pria tampan yang terlihat begitu agung itu menatap tajam tubuh Xin Qian yang terbalut hanfu miliknya.

Gadis cantik itu berpikir sejenak. Kejadian ada penyusup tadi membuat Xin Qian memahami satu hal. Jika tidak salah menerka, situasi di perbatasan saat ini pasti sedang tidak stabil.

"Bantuan apa yang kalian mau?" Xin Qian berkata sambil menyipitkan mata.

Tiga pengawal itu saling tatap.

"Jangan omong kosong, kalau tidak punya kemampuan jangan berani muncul di depan Yang Mulia!" gertak Yunxi sinis.

Wanita berpakaian aneh ini muncul tiba-tiba di markas militer perbatasan Da Liang. Jelas-jelas dia menyimpan tujuan yang tidak sederhana.

"Siapa yang tidak punya kemampuan? Jelas-jelas kalian sedang berada dalam masalah dan butuh bantuan dari Sekte Emei kami. Masih berani menghinaku!" Xin Qian meraung marah mendengar ucapan Yunxi.

Pria ini ... apakah tidak punya etika? Benar-benar berlidah tajam.

Di dunia modern, tidak ada seorang pun yang berani menyinggung Xin Qian. Dalam organisasi pembunuh, dia adalah si nomor satu. Si jenius yang mempunyai keahlian mengerikan.

Sejak tiba di sini, Yunxi selalu memarahinya. Bukankah dia telah menyinggung Xin Qian?

"Kamu...." Yunxi tidak terima.

"Apa? Coba katakan!" balasnya.

Xin Qian mengalihkan pandangan pada Xuan Yuan yang duduk dengan tenang tanpa ekspresi tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Yang Mulia, bantuan apa yang Anda inginkan dari saya?" tuturnya dengan nada yang jauh berbeda dari cara dia berbicara dengan Yunxi.

Menurutnya, Xuan Yuan bersikap lebih baik daripada pengawal sialan ini. Dia bahkan memberikan pakaian bagus ini untuknya.

"Aku tidak segan-segan untuk membunuhmu jika kamu berani mempermainkan kami!" Tanpa diduga, sebuah kalimat yang terdengar begitu dingin meluncur dari bibir Xuan Yuan.

Baru saja Xin Qian memujinya lebih baik dan lebih sabar. Ternyata dia juga sama kejamnya dengan Yunxi. Huh....

Xin Qian tertegun, sedangkan tiga pengawal menahan senyum. Dalam hati mereka berulangkali mencaci maki Xin Qian. Gadis ini salah besar jika berpikir untuk memanfaatkan Xuan Yuan dengan kecantikannya.

"Tidak, mana mungkin aku mempermainkan kalian. Kalian meragukan reputasi Sekte Emei kami?" Xin Qian mencoba meyakinkan Xuan Yuan.

Xin Qian melebarkan senyuman mencoba menjilat pria bermahkota giok tersebut. Meskipun dia merasa benci telah berbuat memalukan seperti ini, dia memang tidak punya pilihan lain.

Asalkan bisa menyelamatkan nyawa dari orang-orang aneh ini, dia harus melakukan apapun.

Jangan lupa, di zaman modern, dia adalah dewa kematian. Ketika tiba di zaman ini, dia malah diancam akan dibunuh berulang kali. Benar-benar menyebalkan.

"Lagipula, kalian akan menyesal jika membunuhku terlalu awal. Sekte Emei akan menuntut balas pada kalian, jika aku mati di tempat ini." Xin Qian tersenyum.

Xuan Yuan masih tetap tenang dan dingin seperti sebelumnya.

"Baiklah, gurumu tentu tahu peperangan antara Da Liang dan Qing sudah berlangsung dalam beberapa bulan ini. Sudah tujuh hari ini kami gencatan senjata."

Otak Xin Qian berputar cepat. Dalam situasi perang, tidak ada hal yang lebih penting dari senjata canggih. Dengan itu, mereka bisa memukul mundur kerjaaan Qing dan memenangkan pertempuran. Bukankah begitu?

"Granat. Aku akan membuatkan granat untuk kalian. Kalian akan keluar sebagai pemenang dalam pertempuran ini."

Dalam benaknya, jika Xin Qian menciptakan senjata yang belum dikenal di zaman ini, tentu akan menjadi bantuan besar bukan? Jika Xuan Yuan menang perang, bukankah dia akan mendapatkan hadiah besar dari Kaisar?

Saat ini Xin Qian telah jatuh miskin. Dia tidak mempunyai harta sama sekali. Setidaknya dia harus mempunyai sedikit harta untuk bisa hidup tenang di zaman ini.

"Granat?" Xuan Yuan menatap Xin Qian rumit.

Gadis itu mengangguk.

Xin Qian mengeluarkan granat dari tas ransel yang terbawa dari zaman modern. Seorang jenius pasti akan bisa bertahan hidup di manapun.

Beruntung dia terlahir sebagai seorang jenius. Asalkan pernah membaca dan memahami, dia akan mengingat semuanya dengan baik di dalam otaknya. Bidang apapun itu....

Alih-alih dia terpuruk saat teleportasi ke zaman kuno, sekarang dia akan memanfaatkan kemampuannya ini sebagai pekerjaan baru. Bukankah dimanapun dia tinggal dia akan bisa bertahan hidup jika mempunyai pekerjaan.

"Kita buka sebelah sini, lalu melemparkan ke arah musuh ... lalu, boooom...." Xin Qian berkata sedikit dramatis.

Xuan Yuan dan tiga pengawalnya mengerutkan dahi. Mereka belum pernah melihat senjata itu sebelumnya.

"Aah, kalian belum pernah melihat senjata ini tentu saja. Apa kalian tahu, ini adalah senjata surgawi. Tidak boleh sembarangan dibuat tanpa izin dari langit dan bumi."

Xin Qian menahan geli.

"Sebenarnya, para Dewa akan marah, jika senjata dipakai sembarangan. Tapi kalian jangan khawatir, aku sudah mempunyai lisensi untuk membuat senjata Dewa ini. Bagaimana, bukankah aku sangat hebat, hmm?" Xin Qian berkata dengan bangga. Sepasang matanya berbinar seperti bintang kejora, sangat menarik.

Seandainya Xuan Yuan tahu saat ini dia sedang dibohongi mentah-mentah oleh gadis ini, Xin Qian pasti akan mati mengenaskan.

"Lisensi?"

Hah, bahasa apa ini? Kenapa terdengar asing di telinga.

Wanita ini sejak datang sudah membawa keanehan. Dia pasti bukan wanita sederhana. Yunxi bersikap waspada. Jangan sampai mereka ditipu mentah-mentah oleh wanita aneh ini.

Dia menyipitkan mata curiga.

Bersambung

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indah Syi
jangankan mereka q saja blm tahu arti Lisensi wkwkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status