“Gian, ayolah, aku nggak bakal bisa tidur kalo nggak ditemenin sama kamu.” Celine terus merengek agar Giandra memenuhi keinginannya.“Ya ampun, Lin, tapi biasanya kamu kan juga tidur sendiri. Ngertiin aku dong. Aku baru aju mau konsentrasi nulis skipsi, kalo kayak gini fokusku kan jadi kebagi. Katanya kamu support aku. Tapi kalau kamu kayak gini itu namanya bukan suppot, Lin.”“Oh, jadi aku ngeganggu kamu? Jadi aku bikin kamu nggak konsentrasi?” Entah kenapa kata-kata Giandra membuat Celine merasa tersinggung.“Bukannya gitu, Lin, tapi kamu tahu sendiri kan skripsiku udah lama terbengkalai? Sekalinya aku udah semangat ada aja gangguannya.”“Apa, Gi? Jadi kamu menganggap aku bener-bener ngeganggu? Sejak kapan, Gi, kamu anggap aku sebagai pengganggu?”Giandra mengusap muka. Menyadari jika sudah salah bicara ia pun segera mencari padanan kata yang tepat untuk meralat ucapannya tadi.“Bukan begitu maksudku, tapi aku lagi bener-bener serius mau ngerjainnya. Kalau pun kamu katakan ini bisa
Sejak kejadian penemuan lipstick di sakunya, Giandra merasa Celine jauh lebih protektif. Celine lebih sering mengabsen dan menanyakan Giandra sedang ada di mana, melakukan apa dan sedang bersama siapa.Kadang meskipun Giandra sudah menjelaskan berkali-kali Celine tetap kurang percaya. Bukan kurang percaya, tapi lebih tepatnya merasa waswas.Celine tidak tahu apa ini bawaan hamilnya atau bagaimana. Celine merasa jauh lebih nyaman ketika vokalis band suaminya adalah Tanya yang dulu ketimbang Raia.***Ini entah untuk ke berapa kalinya notifikasi ponsel Giandra berdenting. Yang hampir semuanya dari Celine. Entah mengapa akhir-akhir ini istrinya itu jadi lebih perhatian.Celine: Gi, jangan lupa makan siang. Jangan sampai telat makan. Ntar maag kamu bisa kumat.Giandra tertawa di dalam hati. Meskipun sudah menikah tapi hingga saat ini Celine masih belum mengetahui hal tersebut. Biar saja jadi rahasia hidupnya kalau yang dulu hanyalah modus untuk mendekati Celine.Giandra lantas membalas pe
Dua bulan kemudian…Let It Be akhirnya benar-benar bubar.Menilik lagi ke belakang, saat itu Haris keberatan untuk melepas Giandra dan kawan-kawan. Tapi para anak muda itu bertahan dengan keinginan mereka dan tidak bisa digoyahkan lagi. Kecuali Raja. Raja memilih ikut Haris yang menjanjikan padanya akan membentuk band baru dan mengorbitkannya. Sedangkan Giandra dan Max membentuk band baru juga yang mereka beri nama Anonim, dengan formasi yang sedikit berbeda. Max menjadi bassis grup tersebut, Giandra dan Qey tetap sebagai gitaris dan drummer, sedangkan pada vokal diisi oleh vokalis baru. Seorang perempuan bernama Raia. Raia merupakan teman Qey.Sedangkan sejauh ini hubungan Giandra dan Celine aman-aman saja. Tidak ada yang tahu jika mereka sudah menikah kecuali Qey.Jika sedang tidak sibuk Giandra datang ke apartemen Celine hampir setiap hari. Pokoknya minimal dua kali dalam seminggu Giandra menginap di sana. “Kalo gue perhatiin si Raia rada mirip Celine, gebetan lo dulu.”Komentar
Giandra memarkirkan mobilnya di area parkir basement Sky House. Lalu dengan terburu-buru keluar dari sana. Sambil berjalan menuju lobi, Giandra melirik arloji di pergelangan tangan kiri. Terlambat beberapa menit dari waktu yang dijanjikannya pada Celine. Mungkin Celine sudah tiba sejak tadi.Celine sedang mengeluarkan baju-bajunya dari dalam koper ketika ada yang memeluk dan mengecup pipinya dari belakang. Celine tidak perlu bertanya lagi itu siapa. Celine balas mengelus pipi sang pemeluknya. “Sorry, aku telat, kamu udah lama?” tanya Giandra.“Baru lima belas menit,” jawab Celine.Giandra lalu memandang ke arah koper Celine yang terbuka. “Barang-barang kamu cuma segini?” tanyanya.Celine iyakan. Sebagian barangnya masih berada di Melbourne. Rencana awal setelah bertunangan dengan David Celine akan kembali ke sana. Namun ternyata segala yang terjadi membelokkan jalan hidupnya.“Jadi gimana cerita detailnya?” Giandra menagih janji Celine kemarin malam.“Kemarin waktu aku pulang dari a
“Ini kamu lagi ngomongin apa sih, Gi? Beneran deh Mama nggak ngerti.”“Ya kayak yang aku bilang tadi, Ma. Aku pengen nikahin Celine, kasihan dia, Ma, Pa, dia pasti malu banget diomongin orang-orang. Yang hamil nggak ada suamilah, yang perempuan nggak benerlah. Sekarang memang belum, tapi nanti, Ma, Pa, kalau perutnya udah gede dia bakal jadi bahan gosip. Apalagi dia kan anak sahabat Mama. Bukan maksudku menggurui, tapi Mama pasti lebih tahu dari aku kalau orang hamil tuh nggak boleh stres. Kasihan dia, kasihan anaknya. Aku nggak tega aja ngeliatnya. Coba kalau itu terjadi pada Xandra. Karena aku punya adek perempuan makanya bisa ngerasain. Seenggaknya kalau aku nikahin dia orang-orang jadi tahu kalau Celine punya suami, anaknya juga bakal punya bapak. Jadi nggak ada lagi yang bisa merendahkan dia, Ma, Pa.”Alana menggengam tangan Ale, meminta agar dikuatkan. Alana benar-benar syok mendengarnya. “Dengerin Mama, Gi, kamu jangan aneh-aneh mikirin nikah dan segala macam, apalagi sampai
“Duduk dulu yuk.” Giandra menggandeng tangan Celine, mengajaknya ke sofa.Giandra menyalakan televisi dan mencari saluran yang diinginkan melalui remot. Namun agaknya tidak ada siaran yang menarik dan membangkitkan minat keduanya.Hanya beberapa saat mata mereka tertuju ke layar televisi. Setelahnya Giandra dan Celine saling bertukar pandang. Keduanya lalu menyadari atmosfir di sekitar mereka berubah panas.Jujur saja Celine tahu apa yang diinginkan Giandra saat ini. Tapi ia tidak tahu apa yang ada di pikirannya.Yang Celine tidak tahu lagi adalah jika saat ini Giandra sedang mendata bagian tubuh perempuan itu berdasarkan urutan terfavoritnya.Leher jenjang Celine adalah bagian pertama disusul oleh dadanya. Ya dadanya. Dada Celine tidak terlalu besar, tapi tidak pernah gagal membangkitkan gairahnya. Lalu urutan ketiga adalah bibirnya. Bibir Celine yang tipis dan sensual yang akan ia lumat dalam hitungan detik. Tidak hanya bibir, namun apa pun yang ada pada diri Celine begitu sensual.