Beranda / Romansa / Semakin Red Flag Semakin Cinta / Sebuah Keputusan Penting

Share

Sebuah Keputusan Penting

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-04 13:10:52

“Mereka mana? Udah dipanggil?” tanya Ale ketika Alana kembali ke ruang makan hanya sendiri, tanpa Giandra dan Celine.

“Kita duluan aja, mereka masih pacaran di luar.” Alana menjawab sambil mengulas senyum lantas duduk di kursi yang bersebelahan dengan sang suami.

Ale juga tersenyum penuh pengertian. Giandra dan Celine memang butuh banyak waktu untuk meluruskan segala kesalahpahaman selama ini.

“Nanti Kak Celine tidurnya di mana, Ma?” celetuk Xandra tiba-tiba.

“Ya di kamar Abang lah, emang di mana lagi?” jawab Sammy menimpali.

“Bukan,” bantah Alana.

“Jadi di mana, Ma?” tanya Xandra lagi.

”Nanti terserah Kak Celine-nya mau tidur di kamar mana. Yang penting bukan di kamar Abang,” kata Ale menegaskan. “Lagian kenapa kalian yang ribet?” sambungnya tertawa.

”Pengen tahu aja sih, Pa.”

”Dasar kepo,” celetuk si bungsu.

”Lo yang kepo!” Xandra mendorong kecil kepala Sammy yang duduk makan di sebelahnya.

“Sudah, sudah, kalau lagi makan tuh diam, jangan ada suara,” titah Ale menengahi yang sontak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Let It Flow

    Beberapa hari berlalu sejak kejadian itu. Giandra lebih banyak diam merenungkan semua yang telah terjadi. Kedua orang tuanya tidak terlalu banyak berkata padanya karena ingin memberi Giandra waktu untuk berpikir dan menenangkan diri. Namun bagaimanapun Giandra tetap tidak bisa tenang. Baginya dunia seperti sudah berakhir begitu mengetahui jalan mereka untuk kembali begitu terjal.Giandra tidak terima begitu saja. Ia masih berjuang mencari cara agar dirinya dan Celine bisa bersama lagi.Justru sekarang Celinelah yang merasa tidak enak hati terlalu lama berada di rumah Giandra.Celine sedang mengemasi barang-barangnya ketika Giandra bertanya, “Mau ke mana, Lin?”Celine menghentikan kegiatannya dan memandang pada laki-laki yang berstatus sebagai mantan suaminya. “Aku balik ya?””Tapi kamu kan baru sebentar di sini,” protes Giandra keberatan.”Udah lima hari kan?”“Lima hari kan sebentar. Aku masih mau kamu dan Baby ada di sini.”“Nggak enak kalau aku lama-lama di sini.” Celine berdalih.

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Beginilah Akhirnya

    Pagi itu Celine sedang memandikan putri kecil mereka. Tidak hanya sendiri tapi ada Giandra juga yang menemani. Giandra mengamati gerak-gerik Celine sejak tadi dan belajar banyak darinya.Setelah semalam Giandra menggantikan tugasnya, pagi ini Celine merasa jauh lebih segar. Justru Giandralah yang terkantuk-kantuk akibat kurang tidur. Namun semua terbayar saat ia melihat keceriaan putri kecilnya.“Mau gantian?” tanya Celine menawarkan saat Giandra tidak melepaskan mata dari anak mereka yang berada di atas baby bather dan bergerak-gerak pelan.”Boleh.”Celine menggeser posisinya dan memberikan tempat untuk Giandra. Dengan gerakan kaku Giandra menyabuni anak mereka. Giandra khawatir salah-salah akan membuat bagian tubuh Baby yang masih rentan akan cedera.Celine menahan senyum melihat Giandra dan rasa groginya yang sedemikian kentara.”Santai aja, Gi, nggak usah tegang gitu.””Badannya masih lembut banget, takut dia kenapa-kenapa.””Nggak bakal. Udah bener kok kayak gitu.”Rasa haru men

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Sebuah Keputusan Penting

    “Mereka mana? Udah dipanggil?” tanya Ale ketika Alana kembali ke ruang makan hanya sendiri, tanpa Giandra dan Celine.“Kita duluan aja, mereka masih pacaran di luar.” Alana menjawab sambil mengulas senyum lantas duduk di kursi yang bersebelahan dengan sang suami.Ale juga tersenyum penuh pengertian. Giandra dan Celine memang butuh banyak waktu untuk meluruskan segala kesalahpahaman selama ini.“Nanti Kak Celine tidurnya di mana, Ma?” celetuk Xandra tiba-tiba.“Ya di kamar Abang lah, emang di mana lagi?” jawab Sammy menimpali.“Bukan,” bantah Alana.“Jadi di mana, Ma?” tanya Xandra lagi.”Nanti terserah Kak Celine-nya mau tidur di kamar mana. Yang penting bukan di kamar Abang,” kata Ale menegaskan. “Lagian kenapa kalian yang ribet?” sambungnya tertawa.”Pengen tahu aja sih, Pa.””Dasar kepo,” celetuk si bungsu.”Lo yang kepo!” Xandra mendorong kecil kepala Sammy yang duduk makan di sebelahnya.“Sudah, sudah, kalau lagi makan tuh diam, jangan ada suara,” titah Ale menengahi yang sontak

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Bicara Dari Hati Ke Hati

    Baby yang menangis tiba-tiba membuat keduanya saling memisahkan pagutan. Terkejut tentu saja.Giandra memandang Celine dengan tatapan 'Tadi katanya kalau siang dia nggak akan bangun, tapi kok malah bangun?’Giandra dan Celine sama-sama tertawa atas tingkah anak mereka. Keduanya baru saja akan memulai romansa manis, tapi terinterupsi oleh sang pemersatu hubungan.Celine lalu bangkit dari tempatnya dan mendekat ke arah Baby. Ia tersenyum lagi mengingat kejadian barusan."Anak Mama kok tiba-tiba bangun? Masih siang lho ini." Celine menggoda sambil mengoyang-goyangkan tangan sang putri dan tidak seketika memberinya ASI seperti biasa.Giandra ikut bangkit dari berbaring dan duduk di sebelah Celine lalu mengangkat Baby dari kasur dan mendekap di dadanya."Halo cantik, lihat nih kita di mana sekarang? Kita lagi di rumah Oma. Yang betah ya, Nak, ya…” Giandra menggoyang Baby pelan-pelan seakan sedang menunjukkan setiap detail suasana tempatnya berada sekarang.Tangis Baby mereda ketika Giandr

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Hari Yang Membahagiakan

    “Dia kenapa panggil kamu yang, yang gitu?” Nada tidak suka terungkap dengan jelas dalam nada suara Giandra. Saat itu mereka sudah berada di mobil. Tadi Ryan akhirnya pergi setelah drama panjang yang melelahkan. “Aku udah larang, tapi dia nggak mau dengar,” jawab Celine. “Dulu dia memang manggil aku begitu, mungkin jadi kebiasaan sampai sekarang.”“Nggak ngehargain aku banget,” ucap Giandra lagi. Kesal pada Ryan. Sedangkan hingga saat ini Giandra masih memanggil Celine langsung menyebut namanya tanpa ada panggilan kesayangan apapun.“Dimaklumin aja, Gi. Dia orangnya memang gokil.””Tapi kenapa kamu nggak pernah cerita kalau dulu pernah pacaran sama dia?”“Kamu juga nggak nanya kan? Lagian apa gunanya kita mengungkit masa lalu,” ucap Celine bijak. Selama ini mereka memang tidak pernah menyinggung masa lalu masing-masing. Celine tidak pernah menanyakan Giandra pernah berpacaran sama siapa saja sebelumnya. Dan yang Giandra tahu Celine hanya pernah berhubungan dengan David.”Sekarang kala

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Melarikan Diri

    "Tunjukin effort lo semampu yang lo bisa."Ucapan Max terus terngiang di telinga Giandra, seakan tidak ada kata-kata lain yang bisa didengarnya.Ia lalu menyadari mungkin juga usahanya selama ini kurang keras. Boleh jadi upayanya tidak terlihat oleh Celine.Dari info yang Giandra dapat, Ryan sering ke rumah dan apotik Celine. Nongkrong di sana menunggu Celine.Jadi Giandra pikir, kalau Ryan saja tidak tahu malu kenapa ia harus mengalah? Laki-laki itu tidak boleh mengalahkannya.Hari ini Giandra memulai aksinya. Mendatangi langsung rumah Celine tanpa memberi kabar terlebih dulu. Dan apa yang ia dapati adalah Ryan yang juga sedang berada di sana. Ryan menunggu sendiri di kursi beranda. Sedang Celine masih di dalam rumah.Meskipun Celine sudah mengusirnya dengan cara halus mau pun kasar tapi Ryan belum ingin menyerah. Justru Celine yang pada akhirnya menyerah. Celine tidak memiliki cara lagi untuk mengenyahkan Ryan.Pernah Celine bertanya sebelumnya. "Sebenarnya mau kamu apa?" "Balika

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status