Share

Tawaran Paman

Di lain waktu, Sara mengajakku berkunjung ke rumah pamannya. Iya, paman yang menjadi imam di paroki yang kami kunjungi saat ibadah.

Aku mengendus 'niat baik' yang berbahaya. Apa mungkin dia punya niat mengembalikanku ke 'jalan yang benar'?

"Wah, kirain Sara datang bareng Mbak Indar."

Sapaan itu terdengar dari tempatku memarkir motor, hanya sekitar dua meter dari pintu rumah yang baru kuketahui merupakan fasilitas yang diberikan pihak gereja pada para pelayan Tuhan. Dia menyebutkan nama yang bisa kukorelasikan. Mamanya Sara.

"Mama keluar kota, Paman."

Benar? Aku menertawakan sendiri tebakan yang memenuhi kepala. Enggak biasa aku bisa mengingat para manusia selain orang tertentu yang sering dijumpai.

"Tugas kantor?"

"Iya."

Sambil menggantungkan kedua helm di samping jok, aku menyimak pembicaraan mereka.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status