Share

Salah Tingkah

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2025-08-01 22:26:35

Elzio merasakan tubuh Alzea yang menegang tadi saat pertama kali dia peluk kini mengendur, napasnya juga berubah teratur dan suhu tubuhnya tidak setinggi tadi.

Dia tenggelamkan wajahnya di puncak kepala Alzea yang seharum bunga.

Sekarang Elzio bisa menyusul Alzea ke alam mimpi.

Keesokan paginya demam Alzea sudah benar-benar turun.

Seolah mendapat suntikan imun, Alzea merasa sudah baikan meski belum sepenuhnya sembuh.

Perlahan matanya terbuka, wajahnya menempel di dada bidang dengan pahatan ototnya yang indah.

Wangi parfum yang dia kenali memberitahu kalau yang sedang memeluknya adalah Elzio.

Lalu dia menyadari kalau tubuhnya hanya terbalut pakaian dalam, Alzea bergerak gelisah membuat Elzio terjaga.

Pria itu melepaskan Alzea dari pelukannya lantas menegakan tubuh.

Alzea tampak kebingungan sembari mengapit selimut di ketiak.

“Kita hanya berpelukan untuk menurunkan demam kamu.” Dengan santai Elzio memberitahu.

Pria itu turun dari atas ranjang lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Alzea yang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Semanis Coklat Di Dalam Kotak   Karena Terlalu Sering jadi Biasa

    “Udah lah, pemeran pembantu juga keren kok … yang penting kamu bisa menghasilkan uang … enggak kaya adik tiri kamu yang enggak ada guna ini.” Linda menyindir Alzea.Mulut Linda sibuk mengunyah makan siang yang dimasak Alzea.“Linda … ‘kan kamu tahu karena Zea menikah dengan Zio perusahaan aku jadi bisa mendapat keuntungan setiap bulannya … semua uang aku kasih sama kamu, kamu mau apa lagi? Anggap aja itu semua jasa Zea.” Irawan mencoba membela putrinya.“Tapi Zea hidup nyaman di Singapura dalam kemewahan dan nikah dengan pria tampan … enggak kaya kita di sini yang harus ngurus Ayah, biaya berobat Ayah itu ‘kan besar … keuntungan perusahaan memang bisa menutupi tapi kita harus hidup pas-pasan.” Alenka menimpali dengan sinis.“Pas-pasan gimana? Kamu masih bisa makan tiga kali sehari tapi kalau mau memiliki barang branded ya kamu harus beli pakai uang kamu sendiri.” Untuk pertama kalinya Irawan bersikap tegas.“Cukup!” Linda berseru dengan matanya menatap nyalang Alenka dan Irawan membua

  • Semanis Coklat Di Dalam Kotak   Masih Saja Diabaikan

    “Ini puding buatan kamu, Zea?” Ayah Irawan bertanya dengan mulut penuh puding.“Iya Yah, cake ini juga buatan Zea … bagaimana rasanya, Yah?” Alzea menunjuk cake yang tersaji di atas meja.“Enak, kamu pandai buat puding dan kue seperti bunda kamu.” Alzea hanya tersenyum menanggapi ucapan sang ayah dan dengan sabar menyuapi ayah Irawan hingga puding di atas piring kecil di tangannya habis tak bersisa.“Obat Ayah di mana? Zea ambilkan, ya!” Alzea bangkit dari kursi.“Di kamar, ada di meja rias ibu tiri kamu.” Alzea pergi ke kamar ayah Irawan dan kembali setelah menemukan obat untuk beliau.Dengan sabar Alzea membantu Irawan minum obat, kesehatan beliau sepertinya tidak membaik kalau dilihat dari kondisi tubuhnya yang semakin melemah.“Zea bantu Ayah ke kamar ya biar Ayah bisa istirahat.” “Terimakasih Zea.” Irawan menatap Alzea dengan mata berkaca-kaca.“Kok bilang makasih, Yah? Kan Zea putri Ayah, ini kewajiban Zea sebagai anak merawat Ayahnya yang sedang sakit.” Rasanya Irawan ingin

  • Semanis Coklat Di Dalam Kotak   Mulai Curiga

    Kamar utama di Griya Tawang Elzio tampak berantakan dengan pakaian Elzio dan Alzea yang berserakan di lantai.Sedangkan mereka berdua tengah berada di atas ranjang tanpa busana hanya selimut menutup sebagian tubuh.Elzio berbaring terlentang menatap langit-langit kamar, satu tangannya dia selipkan di belakang kepala.Sedangkan di dadanya ada Alzea yang tengah menyandarkan kepala dengan tatapan kosong.Mereka baru saja bercinta dan baru kali ini dia tidak merasakan gairah Alzea.Alzea tidak membalas dengan antusias seperti ada yang membebani pikirannya, meski begitu dia masih menanggapi pagutan Elzio, Alzea juga bergerak seirama saat Elzio melakukan hentakan hanya saja Alzea seperti tidak fokus.Dan Elzio yakin kalau Alzea belum mendapatkan pelepasannya.Saat berdansa tadi Alzea mengungkapkan kekhawatirannya yang terasa janggal bagi Elzio, pria itu segera membawa Alzea pulang.Sepanjang jalan Alzea tidak bicara, pandangannya terus tertuju ke luar jendela mobil dan pantulan dari jendela

  • Semanis Coklat Di Dalam Kotak   Takut Menyakiti Perasaan Angela

    Angela semestinya maklum karena dia juga tahu kalau apa yang dilakukan Elzio hanya pura-pura.Tanpa Elzio sadari kalau semenjak dia dan Alzea memasuki venue, Angela sudah melihat keberadaan mereka karena keduanya tampak serasi menjadi pusat perhatian.Angela baru tahu kalau istri dari mantan kekasihnya berparas cantik, memiliki kulit putih mulus dan tubuh impian banyak wanita.Angela semakin khawatir kalau Elzio akan berpaling.Matanya terus mengikuti ke mana Elzio pergi, bahkan kakinya juga berperan serta membawa Angela untuk bisa menjangkau pandangan pada mereka berdua.“Tuan Danaraja, Apakabar?” sambut sang klien dengan ramah.“Saya baik, Tuan Chen … saya ucapkan selamat atas pernikahan putrinya.” “Terimakasih Tuan Danaraja.” Tuan Chen tersenyum tapi mata melirik wanita cantik di samping Elzio.“Perkenalkan ini Alzea istri saya.” Elzio memperkenalkan Alzea kepada tuan Chen.“Selera Anda sangat bagus Tuan Danaraja,” puji tuan Chen saat bersalaman dengan Alzea membuatnya tersipu.Da

  • Semanis Coklat Di Dalam Kotak   Pesta

    “Ini apa, El?” Alzea bertanya dengan ekspresi wajah antusias dan binar di mata saat menerima sebuah kotak besar dari suaminya yang baru saja pulang bekerja di saat jam masih menunjukkan pukul tiga sore.“Buka aja,” kata Elzio yang kemudian mengambil alih kotak besar berpita itu dari tangan Alzea dan membawanya ke kamar kemudian dia letakan diatas ranjang.Masih dengan senyum yang belum pudar di bibirnya semenjak Elzio sampai di rumah, Alzea membuka kotak besar tersebut.Terdapat satu gaun indah di dalamnya membuat Alzea terpana.“Malam ini kamu ikut aku ke pesta klien aku ya?” pinta Elzio sembari memegang pundak Alzea yang tengah mengangkat gaun tersebut menggunakan kedua tangan.“Pesta?” Alzea menoleh ke samping menatap Elzio.“Iya.” Elzio menjawab singkat.“Tapi aku enggak bisa dandan untuk pesta, El.”Ting … Tong …Refleks kepala mereka berdua menoleh pada pintu kamar.“Sebentar,” kata Elzio lalu meninggalkan Alzea di kamar.Alzea yang penasaran mengikuti Elzio untuk mencari tahu

  • Semanis Coklat Di Dalam Kotak   Memperjuangkan Cinta

    “Saat itu aku masih TK, sekitar umur lima tahun … tante Irni sering datang dari perutnya masih rata hingga membuncit karena sedang mengandung kamu … terakhir kali aku bertemu beliau saat perutnya sangat besar mungkin sudah akan melahirkan … bunda kamu memintaku agar menjagamu dan saat itu aku menyanggupinya … tapi kemudian papa membawa kami semua pindah ke Singapura dan hingga sekarang, aku belum pernah bertemu dengan tante Irni lagi.”Hening selama beberapa saat, Alzea tidak juga bersuara karena sedang menenangkan gemuruh di dadan tapi air matanya tidak bisa dia bendung, meski tidak terisak tapi kaos yang dikenakan Elzio sampai basah oleh air mata Alzea.Elzio mengeratkan pelukan, memberikan kecupan penenang di kepala Alzea.“Maafkan aku Al, aku enggak bisa menjaga kamu dengan benar …,” ucap Elzio serak.“Enggak El, kamu baik … Terimakasih atas kebaikan kamu selama ini.” Alzea membalas dengan suara sama seraknya.“Untuk itu aku minta kamu enggak perlu menghilang dari hidupku … kita b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status