“Sayang … Bunda dari tadi belum keluar kamar, Bunda marah karena aku bilang mau ngundang ayah ke baby shower si kembar … kamu yang bujuk Bunda donk biar mau makan.” Alzea menceritakan kegundahannya kepada sang suami yang baru saja pulang bekerja disertai sebuah permintaan yang luar biasa sangat sulit dan tidak mungkin Elzio lakukan.“Sayaaaaa … kamu ‘kan tahu bunda juga lagi kecewa sama aku.” Elzio mengesah sembari mengerutkan wajahnya.Alzea tergelak. “Coba dulu sayang … ayo.” Alzea memaksa, mendorong tubuh suaminya ke depan pintu lamar Irni.Dia tidak bisa meminta bantuan Hengky karena beliau sudah kembali ke Jakarta dan Nugie yang tiba-tiba membatalkan kedatangannya karena ada suatu urusan.Elzio mengesah, pundaknya melorot tapi tak ayal tangannya terangkat mengetuk pintu kamar Irni.Otak Elzio langsung memerintahkan anggota tubuhnya untuk melakukan keinginan Alzea atas dasar cinta yang besar.Tok … Tok …Tok …“Tante Irni.” Elzio menambahkan suara agar Irni tahu yang mengetuk pin
“Apa?” Suara bunda melengking saat melontarkan pertanyaan menggunakan satu suku kata tersebut.Matanya juga membulat menatap nyalang.Alzea baru saja menceritakan tentang apa yang dialaminya beberapa minggu lalu dan nyaris membuatnya meregang nyawa.“Mungkin Zea memang harus melalui ini dan dengan begitu El juga jadi sangat membenci Angela sampai berusaha keras untuk membuat Angela dihukum berat, jadi ke depannya enggak mungkin El berpaling lagi dari Zea apalagi kembali sama Angela … Bunda enggak perlu marah sama El ya, ini udah jalan terbaik yang ditetapkan Tuhan … yang penting Zea sama Azzam selamat.” Alzea buru-buru menggiring Irni pada suatu pemikiran positif agar tidak semakin membenci Elzio.“Ya Tuhan, Zea … Bunda sampai enggak habis pikir kamu bisa mengalami itu semua … Prabu enggak pernah cerita apa-apa sama Bunda.” Sepertinya Irni kecewa kepada Prabu.“Papa Prabu khawatir Bunda kepikiran … memang Zea yang meminta agar papa Prabu enggak cerita masalahnya ini dulu sama Bunda …
Sebenarnya Elzio sangat keberatan sewaktu Alzea menagih janji untuk bertemu dengan Angela.Angela itu makhluk yang tidak bisa diprediksi, Elzio khawatir Angela akan menyakiti Alzea.Tapi janji harus ditepati dan akhirnya Elzio sendiri mengantar Alzea bertemu Angela di Lembaga Pemasyarakatan.“Aku enggak mau masuk bertemu dia jadi kamu harus dijaga sama petugas … aku akan tunggu di luar ….” Alzea sudah membuka mulut untuk memprotes namun kembali mengatupkannya karena Elzio menyela.“Eit … enggak ada protes, aku mempertaruhkan banyak hal mengijinkan kamu bertemu Angela,” Elzio memperingatkan.Mereka sedang berjalan beriringan di sebuah lorong mengikuti petugas yang mengantar ke sebuah ruangan di mana nanti menjadi tempat paling aman pertemuan antara Angela dengan Alzea.Alzea tersenyum kemudian menempelkan sisi wajahnya di lengan berotot Elzio.“Iyaaaaa.” Alzea memanjangkan kata, tidak rela menyetujuinya tapi harus agar bisa bicara dengan Angela.Sekali saja, dia ingin bicara banyak de
Elzio meninggalkan Alzea dan kedua anaknya sebentar untuk menandatangani kontrak bisnis dengan Thomas.Rencananya setelah ini dia akan mengambil cuti agar bisa membantu Alzea merawat putra dan putri mereka.Namun kedatangan Hengky dan Irni sepertinya membuat Elzio berubah pikiran.Dia belum memandatkan apa-apa pun perihal pekerjaannya selama cuti nanti kepada Arman.Elzio dan Thomas berjabat tangan setelah menandatangani kontrak bisnis yang diprediksi akan menguntungkan bagi kedua belah pihak.“Sayangnya saya tidak memiliki anak, andaikan ada … akan saya jodohkan dengan anak Anda agar kita bisa melanjutkan kontrak bisnis ini menjadi jangka panjang.” Thomas berkelakar.“Sepertinya Anda sudah harus mencari seorang istri dan memiliki anak.” Tak disangka, Elzio menyambut baik ide Thomas tersebut.Keduanya lantas tertawa.Acara penting perusahaan telah selesai dilaksanakan, kini mereka melanjutkannya dengan makan siang.Sebuah restoran dengan menu Italia menjadi pilihan pihak Elzio untuk m
“Kasus ini akan segera naik ke Pengadilan mengingat pihak rumah sakit juga mengajukan tuntutan hukum kepada nona Angela … nama baik rumah sakit jadi tercemar gara-gara dia berhasil menculik tuan muda Azzam dari ruang bayi … mereka menggunakan banyak Pengacara terbaik untuk menghukum nona Angela.” Arman memberitahu perkembangan kasus Angela melalui sambungan telepon.Elzio belum bisa pergi ke kantor karena harus menemani Alzea yang masih harus mendapat perawatan di rumah sakit. “Bagus lah, pokoknya Angela harus mendekam lama di Penjara.” Elzio berkomentar dengan suara rendah tapi dingin.“Akan saya up date terus perkembangannya … lalu untuk kontrak bisnis dengan tuan Thomas sudah saya kirim draftnya ke iPad Tuan.”“Oke … nanti saya baca, sekarang saya lagi jemur si kembar di balkon … Alzea belum boleh banyak gerak.” Sudut bibir Arman bergetar bersama hatinya yang menghangat mendengar Elzio sedang menjemur si kembar.Tidak bisa Arman bayangkan seorang pria yang pernah mengaku tidak pe
“Zio … apa enggak sebaiknya Zea dan kedua anak kalian tinggal di Jakarta saja? Di Jakarta sepertinya lebih aman … ada Papa dan Irni yang bisa menjaga Zea dan anak-anak,” cetus Prabu setelah Thomas meninggalkan ruangan.Elzio dan Thomas akan bertemu lagi besok di kantor guna menandatangani sebuah kontrak bisnis yang telah mereka sepakati bersama.Selain para Direktur di bawah kepemimpinannya menekan agar Elzio segera menandatangani kontrak bisnis dengan perushaaan Thomas, Elzio juga ingin segera menyelesaikan segala urusan kantor karena dia akan mengambil cuti menyambut kelahiran kedua anaknya.“Enggak Pa, apartemen cukup aman sebenarnya … kemarin itu puding bisa masuk karena dikirim atas nama Zio … nanti Zio akan konfirmasi dulu kalau akan mengirim makanan atau barang begitu juga pihak sekuriti gedung akan konfirmasi ke Zio kalau ada paket datang tanpa pemberitahuan dari Zio.” Elzio berusaha meyakinkan Prabu karena demi apapun di dunia ini dia tidak akan bisa berpisah dengan Alzea dan