Share

Bab 30 Kepergian Khanza

Author: Kak Fonnia
last update Last Updated: 2025-05-23 11:20:41

“Aku minta maaf soal kemarin. Aku akui aku bodoh,” ucap Arga.

“Aku telah khianati kamu sahabatku sendiri, aku salah. Aku bodoh, aku bodoh telah mengkhianati kamu dengan mengajak Lidya kerja sama,” ucapnya lagi.

Arga memberanikan diri untuk meminta maaf dan mengakui perbuatan konyolnya pada Rajendra.

“Aku menyukai Khanza, tapi aku juga menyadari kamu sudah lebih dulu menyukai wanita itu. Aku mengalah, aku tidak mau melakukan itu lagi,” ucapnya lagi. Arga tulus meminta maaf pada Rajendra, dia benar-benar menyesal telah mengkhianati temannya itu.

Rajendra sama sekali tidak menjawab, bahkan dia sama sekali tidak menoleh ke arah Arga.

“Jangan pernah salahkan Khanza, dia tidak pernah terlibat di dalam rencana bodoh aku itu. Dia tidak tahu apa-apa, tapi sialnya dia jadi korban atas kebodohan aku. Aku minta maaf, aku salah.” Arga terus meminta maaf pada Rajendra.

“Sampaikan permintaan maaf aku pada Khanza,” ucapnya lagi.

Kemudian dia bangkit berdiri. Setelah berbicara panjang lebar, Arga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Bab 56 Khanza Lita

    Hari sudah sore dan semua orang-orang juga pada kembali ke rumah mereka masing-masing. Begitu juga dengan Khanza dan Rajendra sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Dua insan itu langsung kembali ke rumah dan tentunya kepulangan mereka disambut hangat oleh Rosa, Neli, Lita, Arga dan juga Rangga. Khanza yang baru saja tiba di rumah langsung temui adiknya dan juga tantenya. Khanza menatap lekat wajah adiknya yang akhir-akhir ini jarang istirahat, padahal adiknya lah yang sakit-sakitan. Tapi tetap memaksakan diri untuk kerja. Bahkan adiknya itu tidak pernah lagi keluar hanya untuk sekedar beli jajan. “Dek?” panggil Khanza. “Iya, Kak. Mau Lita buatkan minuman?” jawab Lita dan menawarkan untuk buatkan minum untuk Kakaknya itu. “Tidak perlu, Dek. Istirahat juga, jangan terlalu capek. Nanti kamu sakit lagi,” ucap Khanza sambil mengelus lembut punggung Adiknya itu. Lita menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada Khanza. Dia tetap tersenyum manis, walaupun tubuhnya sangat lelah. “Kaka

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Bab 55 Lita Arga

    Hari sudah sore dan semua orang-orang juga pada kembali ke rumah mereka masing-masing. Begitu juga dengan Khanza dan Rajendra sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Dua insan itu langsung kembali ke rumah dan tentunya kepulangan mereka disambut hangat oleh Rosa, Neli, Lita, Arga dan juga Rangga. Khanza yang baru saja tiba di rumah langsung temui adiknya dan juga tantenya. Khanza menatap lekat wajah adiknya yang akhir-akhir ini jarang istirahat, padahal adiknya lah yang sakit-sakitan. Tapi tetap memaksakan diri untuk kerja. Bahkan adiknya itu tidak pernah lagi keluar hanya untuk sekedar beli jajan. “Dek?” panggil Khanza. “Iya, Kak. Mau Lita buatkan minuman?” jawab Lita dan menawarkan untuk buatkan minum untuk Kakaknya itu. “Tidak perlu, Dek. Istirahat juga, jangan terlalu capek. Nanti kamu sakit lagi,” ucap Khanza sambil mengelus lembut punggung Adiknya itu. Lita menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada Khanza. Dia tetap tersenyum manis, walaupun tubuhnya sangat lelah. “Kaka

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   bab 54 Diusir Paksa

    Matanya menatap tajam ke arah tempat tidur dengan tangan yang menggenggam erat gunting tajam di tangannya. Niatnya kali ini untuk menghabisi nyawa Rosa, agar tidak mengusik kehidupannya. Srek!Srek!Srek!Tiga tusukan Lidya layangkan. “Aw…” Lidya mengerutkan keningnya. Ia merasa aneh saat ia tusuk ke tubuh Rosa, tapi wanita itu sama sekali tidak teriak. Merasa penasaran ia pun menyibakkan selimut matanya membulat sempurna. Raut wajahnya syok dan tidak percaya kalau ternyata yang tidur dan tertutup selimut itu bukan Rosa, melainkan bantal guling. Sedangkan orang yang ingin dia bunuh saat ini berdiri di depan pintu dengan kedua lipat di depan dada. Rosa menatap Lidya dengan rasa ketidakpercayaan kalau mantan istri anaknya itu punya niat buruk padanya. Firasat buruk yang dia rasakan benar adanya dan untungnya wanita itu langsung pindah ke kamar Rajendra. “Ehem.” Rosa berdehem. Mendengar suara deheman itu, Lidya berbalik badan dan semakin menggenggam erat gunting ditangannya. Matan

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   bab 53 Nyawa Terancam

    Kondisi Khanza belum terlalu membaik, dia harus dirawat. Jadi, sekarang dia masih di ruang rawat dan tentunya dijaga oleh Rajendra. Sedangkan mereka yang lain sudah pulang semua. Di dalam ruangan itu hanya Rajendra dan Khanza. Rajendra sampai rela tidak masuk kerja hanya demi jagain Khanza dia bahkan membatalkan beberapa meeting penting dengan beberapa klien dan ia juga melakukan pekerjaannya dari rumah sakit. Seperti saat ini lelaki itu fokus pada layar laptop mengerjakan pekerjaannya. “Bapak pulang saja. Kasihan pekerjaan Bapak ditinggal,” ucap Khanza. Rajendra menoleh ke arah Khanza, kedua alisnya terangkat ia menatap penuh arti pada wanita itu. Khanza memalingkan wajahnya. Ia merasa malu, karena diperhatikan oleh Rajendra. “Bisa tidak jangan panggil saya dengan embel-embel Bapak? Saya ini suami kamu, bukan Bapak kamu.” Rajendra mulai tidak terima dengan panggilan Bapak dari Khanza. “Masih calon suami, baru lamaran. Bukan sudah jadi suami istri,” ucap Khanza. Rajendra mengh

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Bab 52 Lamaran Mendadak

    Jarum jam sudah di angka 06.00 Khanza baru saja bangun tidur. Wanita itu berulang kali mengerjap matanya dan juga menguceknya. ‘Kenapa ruangan ini di dekor seperti ini?’ batinnya dengan penuh kebingungan. Bagaimana Khanza tidak bingung saat ia bangun tidur, ruang rawat yang ia tempati saat ini sudah di dekor dan pada dinding ada tulisan ‘MARRY ME’’Rajendra sudah merencanakan itu semua saat Khanza sudah tertidur lelap. Ia menghubungi Ibunya semalam dan sang Ibu untuk belikan cincin permata. Dia juga meminta anak buahnya untuk mempersiapkan semuanya agar ia bisa melamar Khanza di saat wanita itu bangun tidur. Dan rencananya berhasil buat Khanza terkejut. Tidak hanya itu, tapi Khanza juga terkejut dengan kedatangan Neli, Lita dan juga Rosa. Ketiga wanita itu juga sudah ada di dalam ruangan yang sama dengannya. “Tante?” panggil Khanza. “Iya, Tante disini. Dan akan selalu di sampingmu,” ucap Neli. Khanza berusaha bangun dan duduk bersandar di sandaran tempat tidur. Neli dan Rosa me

  • Sentuhan Haram Suami Majikan   Bab 51 Sakit

    Mendengar suara langkah kaki melangkah ke arah ruangan rawat Khanza, dengan cepat Rajendra bangkit berdiri dan melangkah cepat menuju pintu. Ia tahu yang datang itu adalah Arga.Ia membuka pintu dan mengulurkan tangannya meminta soto ayam yang dibelikan oleh temannya itu untuk Khanza. “Aku mau masuk. Mau aku kasihkan langsung ke Khanza,” ucap Arga. “Sini sotonya, kamu pulang sana.” Rajendra tidak mengizinkan Arga masuk. “Apa-apaan kamu? Kamu siapanya Khanza sampai larang aku masuk?” ucap Arga. “Ya sudah, itu soto ayam kamu buang saja. Biar aku pesan lagi,” kata Rajendra dan menutup pintu. Arga terkekeh, lalu ia berikan soto ayam pada Rajendra dan langsung diambil oleh temannya itu. Setelah mengambil soto ayam, tanpa basa basi lagi ia pun langsung menutup pintu. Tidak akan dia biarkan Arga. Karena kalau sampai temannya itu masuk ke dalam ruangannya hanya bisa membuatnya cemburu dan marah. “Rajendra? Aku mau masuk.” Arga memohon di depan pintu. “Pulang sana. Kamu tidak dibutuhk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status